Sony Interactive Entertainment akhirnya ngidupin lagi Until Dawn, salah satu game horor paling ikonik di PS4, sekarang dengan remake keren untuk PS5 dan PC. Dengan visual yang lebih tajam, performa yang (katanya) lebih mulus, plus fitur canggih dari kontroler PS5, game ini siap bikin deg-degan pemain baru maupun veteran. Tapi, apa game ini benar-benar memenuhi standar remake? Simak review kami!
Visual yang Lebih Mantap
Berbekal Unreal Engine 5, Until Dawn remake hadir dengan peningkatan visual yang jauh lebih keren. Versi aslinya udah terkenal dengan atmosfer horor dan detail karakternya, tapi versi ini bawa grafisnya ke level yang lebih tinggi. Latar game, sebuah pondok gunung terpencil di tengah hutan gelap dan bersalju, sekarang lebih hidup dan nambah kesan mencekam.
Salju yang turun keliatan lebih realistis, tekstur saljunya tajam banget, bikin kita berasa beneran ada di tempat bersalju yang dingin dan sepi. Pencahayaan dinamis juga bikin nuansa horor makin kerasa. Saat senter dipake buat nyorot kegelapan, bayangan yang muncul lebih tajam dan menambah suasana seram. Ray tracing yang lebih canggih bikin cahaya berinteraksi dengan benda seperti kaca atau lantai jadi lebih realistis, makin memperkuat imersi horornya.
Detail karakter juga dapet peningkatan. Resolusi lebih tinggi bikin kita bisa liat tekstur kulit, rambut, dan detail wajah lebih jelas. Tapi, meskipun ada peningkatan, beberapa animasi wajah dan gerakan masih terasa agak kaku, terutama di momen emosional atau gerakan cepat.
Performa Masih Tidak Stabil
Walaupun Until Dawn remake punya beberapa upgrade buat PS5, masalah performa masih ada—terutama soal frame rate yang kadang ngadat. Secara keseluruhan, game ini berjalan lancar di 60 FPS, tapi ada kalanya frame rate turun, terutama di adegan aksi yang intens atau saat banyak efek visual muncul.
Penurunan frame rate ini cukup terasa saat pindah dari cutscene ke gameplay atau saat banyak karakter muncul di layar. Emang nggak sering, tapi kalau muncul pas lagi momen tegang, rasanya sedikit ngeganggu. Untuk ukuran remake yang harusnya bisa maksimalkan kemampuan PS5, ini agak disayangkan.
Maksimalkan DualSense
Salah satu yang paling keren dari Until Dawn remake di PS5 adalah pemanfaatan controller DualSense. Mungkin nggak terlalu revolusioner, tapi cukup nambah imersi dan bikin pengalaman main jadi lebih seru.
Haptic feedback bikin sensasi main makin hidup, misalnya pas jalan di salju, getaran di controller bikin kita berasa kaya ikut nginjak salju. Adaptive triggers juga kasih sensasi tambahan yang halus. Ada resistensi di momen-momen penting, kayak pas pegang senjata, jadi bikin aksi lebih berasa intens. Pas nentuin pilihan atau nembak, triggers ngasih sedikit tekanan yang nambah ketegangan di situasi genting.
Gameplay
Secara gameplay, Until Dawn remake tetep setia sama formula aslinya. Mekanik pengambilan keputusan, di mana tiap pilihan bisa bikin karakter selamat atau mati, masih jadi daya tarik utama. Bahkan keputusan kecil bisa memicu “efek kupu-kupu” yang ngubah arah cerita. Tekanan buat bikin keputusan ini tetep terasa seru, dan masih rewarding banget ngeliat gimana keputusan kita bisa mempengaruhi alur cerita.
Satu hal yang mungkin masih jadi perdebatan adalah quick-time events (QTE). Momen-momen ini muncul di situasi-situasi tegang dan bisa nentuin nasib karakter. Ada yang mungkin suka sensasi tegangnya, tapi ada juga yang ngerasa ini agak repetitif. Tapi, QTE tetap penting buat ngasih nuansa sinematik di game ini.
Ada Konten Baru
Di Until Dawn remake, perombakan pertama yang langsung kerasa ada di intro yang diperbarui dengan prolog baru. Ini bikin kita bisa ngeliat lebih banyak percakapan antar karakter dan sudut pandang baru tentang prank yang melibatkan Beth dan Hannah.
Kematian Beth dan Hannah jadi kunci dari rangkaian peristiwa di game. Versi baru ini nunjukin banget hubungan mereka dengan Josh, nambah kedalaman emosional ke prank kejam yang dialami Hannah sebelum dia kabur ke hutan.
Remake ini juga nambahin satu set totem baru dengan cara interaksi yang beda. Yang dulu ada 30 totem yang nunjukin masa depan suram. Versi remake nambahin 6 totem baru yang ngasih twist seru di cerita—nggak akan spoiler, tenang aja. Kali ini, nggak bisa asal ambil aja buat ngintip masa depan, ada interaksi baru yang bikin pemain harus lebih jeli sama setiap totem.
Kesimpulan
Until Dawn remake berhasil bawa pengalaman horor klasik dengan sentuhan baru. Visual yang lebih ciamik, performa yang lebih baik walaupun tidak sempurna, dan dukungan fitur DualSense bikin ini jadi nostalgia yang asyik buat fans lama atau titik awal yang bagus buat pemain baru. Buat pemain lama juga akan dapat pengalaman fresh lewat beberapa konten baru.
Tapi, kayak game lain, ada plus-minusnya. Peningkatan visualnya oke, tapi ada beberapa masalah teknis kayak frame rate yang kadang ngedrop di momen-momen aksi. Walau agak mengganggu, menurut saya ini nggak terlalu fatal dan semoga aja nanti bisa diperbaiki lewat update.
Until Dawn “remake” sudah bisa dimainkan di PlayStation dan juga PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Until Dawn (2024)
PROS
- Peningkatan Visual yang Luar Biasa
- Integrasi DualSense
- Konten Tambahan yang Solid
CONS
- Masih Memiliki Animasi yang Kaku
- Frame Rate Terkadang Stuttering
Discussion about this post