Belakangan ini gamer PC sedang diramaikan dengan rilisnya V Rising yang merupakan game survival dari Stunlock Studios. Meski baru memasuki Early Access di Steam, gamenya sudah berhasil mendatangkan banyak sekali pemain hingga menembus 1 juta orang dengan review super positif. Lalu apa sebenarnya yang membuat game ini begitu populer? Untungnya rasa penasaran ini bisa langsung terjawab, karena kami sudah diberi kesempatan untuk memainkan gamenya lebih dulu oleh pihak publisher menjelang rilisnya bulan lalu.
Karena termasuk game yang menuntut investasi waktu panjang, kami memang sengaja mengundur reviewnya ini demi bisa mendapat pengalaman bermain yang lebih jelas, terutama jika sudah mencapai progress jauh. Berbeda dari kebanyakan game survival yang pernah kami mainkan, satu yang jelas dari V Rising kalau ini adalah sebuah eksperimen yang cukup sukses dan memiliki potensi kuat. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak rangkuman review kami di bawah ini.
Memulai Permainan
Gamenya memang tidak punya campaign single player, tapi masih ada sedikit plot di balik V Rising yang pada dasarnya menceritakan kisah kebangkitan vampir dalam membangun kembali peradaban mereka yang hampir di ambang kepunahan. Arti “membangun kembali” di sini maksudnya memang berhubungan dengan sekian banyak tugas yang harus kamu lalui seperti berburu, membangun kastil, dan sebagainya sebelum bisa menjadi raja vampir terkuat di seluruh wilayah.
Sebelum memulai permainan, kamu dapat memilih beberapa mode yang dibagi antara PvE dan PvP. Gamenya sendiri lebih condong ke arah PvP, karena kamu benar-benar disuguhkan tiga mode terpisah bahkan dengan server yang berfokus pada Full Loot. Pengalaman PvE yang ditawarkan bisa dibilang sedikit hit dan miss, tapi mari kita simpan dulu pembahasannya untuk nanti.
Setelah memilih mode dan bergabung dengan server / membuat room sendiri, kini saatnya untuk membuat karakter sendiri. Fitur kustomisasi yang ditawarkan tidak begitu kompleks, tapi kami sangat suka dengan semua opsi yang tersedia. Misalnya bagaimana kamu bisa membuat vampir dengan tampilan seram, terlihat badass/cantik, atau bahkan membuat kombinasi antar keduanya. Ini adalah fitur kustomisasi sederhana yang selalu bisa memberi hasil memuaskan dan membawamu lebih cepat masuk ke gameplay daripada harus menghabiskan waktu terlalu lama.
Saat Survival Dijodohkan dengan ARPG
Sebagian besar diskusi mengenai V Rising selalu bagaimana gamenya memadukan gameplay survival ala Valheim dengan ARPG top-down seperti Diablo. Ini adalah perbandingan yang cukup akurat sebenarnya karena memang akurat dalam menggambarkan konsep gamenya secara menyeluruh. Alurnya berjalan dengan sederhana, kamu baru saja bangun dari tidur panjang dan pergi ke dunia luar untuk membangun kembali peradaban vampir dengan melakukan pekerjaan fisik yang intensif. Jadi ini benar-benar game survival sejak awal, di mana kamu perlu berburu musuh untuk membuat bahan atau mengonsumsi darah mereka agar tetap hidup. Tetapi yang paling penting, kamu perlu membangun kastil sendiri yang jadi basis inti dari seluruh sistem survivalnya.
Pada awal petualangan, kamu harus mengikuti jurnal untuk membuat beberapa armor dan senjata tulang sebelum akhirnya membuka lebih banyak equipment lain. Setelah kamu membangun sebuah kastil, ini adalah bagian menantang pertama karena kamu harus memilih tempat untuk menempatkan Castle Heart / sumber daya utama untuk seluruh fasilitas. Butuh waktu yang tidak sebentar memang untuk memilih tempat paling sesuai, karena sangat penting untuk mempertimbangkan posisi markasmu ke tempat tujuan tertentu atau seberapa besar area untuk ekspansi wilayah. Berbeda dari Valheim misalnya dimana kamu bisa membangun base di sembarang tempat, dalam V Rising areamu hanya dibatasi pada border yang sudah dipasang.
Kalau boleh jujur, seluruh sistem building yang ditawarkan gamenya masih cukup hambar untuk saat ini, terutama kurangnya QoL seperti bagaimana kamu perlu membuat begitu banyak crafting table sampai bisa mendorong progress dengan lebih efektif. Alasannya karena game ini lebih dirancang untuk pengalaman PvP, jadi kamu tidak memiliki kendali akan waktu dan harus menjalani proses yang sangat lambat untuk menyelesaikan suatu tugas seperti crafting. Kami cukup lega dengan betapa mudahnya melakukan aktivitas farming karena memotong kayu atau memecahkan batu dapat dilakukan lebih cepat, tetapi pada saat yang sama, aktivitas ini bisa cepat membosankan sedangkan di game survival lain pengalaman yang ditawarkan selalu berujung jadi sebuah petualangan. Jadi meski pada akhirnya kamu kembali dengan tangan kosong, setidaknya ada banyak momen seru dan tak terlupakan yang bisa didapat.
Membahas soal combat, kami cukup suka dengan mekanismenya. Alurnya memang hanya sesederhana memilih senjata dan menahan tombol serangan sambil bergerak, tapi kamu juga dapat melakukan beberapa kemampuan khusus yang hanya dimiliki vampir. Kamu dapat membawa item consumable untuk memulihkan diri sendiri dan juga mengkonsumsi darah yang terkumpul di Blood Pool (ikon tabung bulat merah di tengah UI). Animasi bisa terasa sangat lambat dan kikuk saat menggunakan senjata jarak jauh, jadi kecuali kamu berada dalam kelompok pemain lain yang dapat mengambil aggroo musuh, akan lebih baik tetap menggunakan senjata jarak dekat yang lebih efektif.
Perlu diingat kalau kamu adalah seorang vampir dan wajar untuk bertindak layaknya makhluk tersebut. Ini bukan hanya tentang penampilan dan kemampuan bertarung, tapi juga kelemahanmu terhadap sinar matahari memang berdampak besar pada keseluruhan pengalaman bermain. Ini karena karaktermu akan seirng terkena sinar matahari dalam rentang setengah hari (dalam game), yang mungkin adalah alasan kematian terbesar dari sebagian besar pemain. Kmau memang bisa bersembunyi di balik bayangan dari pohon dan objek lain, tapi ada banyak momen di mana sangat sulit untuk membuatmu tetap aman terutama saat melawan sekelompok musuh atau bos yang muncul di siang hari. Hal keren lainnya yang bisa kamu lakukan sebagai vampir adalah minum darah! Jadi setiap kali kamu bertemu dengan hewan atau musuh berdarah daging, kamu bisa menghabiskan darah mereka saat HP-nyarendah. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat dengan mengonsumsi darah, misalnya mendapatkan buff berguna yang juga tergantung pada seberapa bagus kualitas darah mereka.
Pindah ke bagian eksplorasi, gamenya sendiri bisa dibilang cukup sama sama dengan kebanyakan game survival sandbox di pasaran. Dunianya sendiri cukup penuh dengan banyak point of interest untuk dijelajahi seperti kamp bandit atau tempat lain untuk diserbu. Tampilan top-down juga membantu membuat eksplorasi lebih menarik, karena penglihatanmu jadi terbatas dan membuat setiap langkah memiliki semacam intensitas tersendiri. Meski begitu kami rasa gamenya perlu menambah variasi untuk vegetasi dan mungkin ruang yang lebih baik untuk membangun markasmu yang bisa sangat terbatas apalagi saat bermain di server penuh.
Sistem Progression dan Lainnya…
Permasalahan utama kami dengan V Rising ada pada sistem progression. Bergantung pada pemain tertentu, ini bisa menjadi pengalaman yang bisa membuat ketagihan atau malah menyedihkan, tapi kamu memang lebih condong ke yang terakhir. Ini semua berpusat pada fakta kalau kamu harus benar-benar mengikuti tujuan utama yang menciptakan pengalaman bermain liniar terlepas dari seberapa banyak kebebasan yang harus dimiliki. Jika kamu ingin mengakses lebih equipment serta opsi kustomisasi lain yang bisa didapat dengan progress berarti, maka kamu harus benar-benar mengikuti misi dan mengalahkan bos tertentu. Proses untuk melawan mereka tidak selalu menyenangkan mengingat ada beberapa jenis situasi apes seperti timing saat melawannya di siang hari atau sulitnya melacak posisi mereka kembali setelah respawn.
Itu semua belum mendekati seberapa grindy pengalaman yang ditawarkan, seperti bagaimana kamu harus benar-benar perlu menginvestasikan waktu super panjang untuk bisa menikmati gamenya. Meskipun semuanya berjalan mulus dan menyenangkan di awal, kamu akan segera mengalami proses yang begitu panjang bahkan untuk membuat satu equipment dengan rarity tinggi. Terlepas dari aktivitas farming yang lebih efektif atau bagaimana kamu bisa menggunakan servant/pelayan untuk membantu, pada akhirnya perjuanganmu akan terasa brutal hingga mencapai titik di mana gamenya sudah tidak lagi seru. Semua itu juga diiringi dengan fakta kalau kamu harus mengikuti alur linear untuk mengakses lebih banyak konten yang ditawarkan gamenya seperti yang sudah disebutkan tadi.
Selebihnya, kami memainkan game ini di setting Max dengan i5-9300H, GTX 1660Ti, dan RAM 16GB dengan performa yang cukup stabil. Hanya saja beberapa pemain benar-benar memiliki masalah dengan penggunaan memori di mana gamenya benar-benar memakan RAM yang begitu banyak, skenario yang cukup akurat dengan tuntutan sistem PC-nya yang memang meminta RAM 12GB untuk Minimum. Meski begitu, kami rasa ini bukanlah game yang begitu demanding sehingga harapannya pihak developer bisa mengoptimalkan optimisasinya.
Kesimpulan
Meskipun tidak meninggalkan kami dengan kesan yang terlalu positif, suklit rasanya untuk menyangkal kalau V Rising punya potensi besar. Production value bersama dengan perpaduan konsep survival dan ARPG-nya sudah cukup solid, meskipun ada banyak bagiab yang harus dirombak untuk memastikan pengalaman bermain yang jauh lebih baik. Ini bukan hanya tentang membangun mode PvE yang lebih baik untuk pemain kasual yang hanya ingin bermain secara solo, tapi juga menyeimbangkan sistem building dan elemen lainnya agar tetap menyenangkan. Dari semua itu perlu dipertimbangkan juga kalau ini adalah game yang baru saja memasuki Early Avvess, jadi kami punya harapan besar kalau V Rising dapat bangkit dengan kualitas yang jauh lebih baik di versi final nanti.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
V Rising (Early Access)
PROS
- Perpaduan konsep survival dan ARPG yang harmonis
- Konten melimpah meski baru memasuki Early Access
- Peran sebagai Vampire Lord lebih dari sekedar gimmick
CONS
- Sistem progression yang brutal
- Fitur bangun markas dan crafting butuh perombakan lebih
- Kurangnya perhatian pada pengalaman PvE/Solo
Discussion about this post