Civilization: Eras & Allies bukan sekadar Civ yang dipindahkan ke layar kecil. Ini adalah bentuk evolusi, atau lebih tepatnya, mutasi yang cukup berani dari formula klasik Civilization — dan kali ini, benar-benar dibuat khusus buat platform mobile sejak awal. Kalau biasanya kita main Civ dengan 8 atau 10 pemain, di game ini pemain bisa saling berinteraksi dalam jumlah ribuan, membentuk aliansi, berdiplomasi, dan bersaing di satu dunia yang terus berkembang. Ibaratnya, ini seperti ngelempar ribuan pemain Civ ke dalam satu lobi MMO dan ngasih mereka misi besar: bangun peradaban dan atur strategi bareng-bareng.
Yang bikin menarik, pendekatan sosial di game ini benar-benar kerasa. Sistem aliansi, diplomasi dinamis, dan persaingan yang terus berubah tiap musim bikin pengalaman main jadi lebih dari sekadar ngumpulin sumber daya atau nunggu giliran. Game ini punya rasa sosial yang mirip sama game-game mobile multiplayer lain, tapi dikawinkan dengan cita rasa Civ yang strategis dan penuh perhitungan.

Kami mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan perwakilan dari 2K, yaitu Cliff Lance yang menjabat sebagai Executive Producer untuk game Civilization: Eras & Allies. Kami mendapatkan berbagai insight menarik soal game tersebut. Mari simak artikel selengkapnya!
Dibangun dari Nol untuk Mobile, Tapi Nggak Cuma Jadi Game Ringan
Meskipun diklaim sebagai versi yang lebih ringan, jangan salah sangka — Civ: Eras & Allies tetap punya kedalaman strategi yang serius. Ya, ukurannya di perangkat lebih kecil, dan desainnya lebih efisien supaya cocok buat layar sentuh dan sesi main cepat, tapi dari awal sampai akhir, tetap terasa kayak Civ. Ketika kamu bikin kota pertama dan kembang api muncul, itu bukan sekadar efek visual — itu sinyal kalau kamu lagi mulai petualangan strategis besar. Visualnya tetap jelas, UI-nya simpel tapi nggak murahan, dan yang paling penting: rasa petualangan dan eksplorasi yang khas Civilization tetap hidup.
Satu hal keren yang dibawa adalah progresi musiman. Setiap sekitar 30 hari, semua progress berbasis sumber daya di-reset. Ini artinya, grind berkepanjangan ala game mobile kebanyakan dihindari. Kamu mulai lagi, coba strategi baru, kumpulin hero baru, dan adaptasi dengan meta yang terus berubah. Setiap musim jadi semacam laboratorium strategi, bukan rutinitas.
Sistem Hero dan Teknologi: Campuran Unik, Penuh Eksperimen
Salah satu bagian paling asyik dari Eras & Allies adalah sistem pemimpin alias hero. Di sini, kamu bisa rekrut tokoh-tokoh bersejarah dari berbagai peradaban dan era, lalu ngeracik kombo strategi unik dengan ngombinasikan skill mereka. Bukan cuma soal sejarah, tapi juga soal gaya main. Kamu bisa ngebuat tim yang seimbang, ofensif, defensif, bahkan eksperimental, tergantung siapa aja yang kamu punya dan gimana kamu nyusun mereka. Ada nuansa deck-building di sini — kayak main kartu strategi, tapi dalam konteks perang dunia.
Sementara itu, sistem teknologi juga dibikin supaya tiap penelitian benar-benar ngasih perubahan nyata. Bukan cuma angka-angka kecil kayak “+5% attack,” tapi hal konkret seperti ngebuka kemampuan baru, kayak bikin unit kamu bisa terbang setelah riset teknologi Flight. Rasa “eureka moment”-nya dapet banget. Kamu bener-bener ngerasa udah membuka potensi baru yang bisa ngebalikkan jalannya permainan.
Real-Time Tapi Tetap Nyaman, Nggak Harus 24/7
Satu hal penting yang berhasil dipecahkan tim pengembang adalah transisi dari sistem turn-based ke real-time. Biasanya, game Civ itu sabar — nunggu giliran, mikir lama, nyusun strategi. Tapi bayangin ribuan pemain harus nunggu giliran satu per satu? Nggak mungkin jalan. Maka itu, Eras & Allies pakai sistem real-time, tapi dengan banyak fitur yang bikin tetap nyaman dimainin. Ada Night Mode yang bikin PvP lebih tenang di malam hari, ada juga sistem otomatisasi buat bantu ngelola tugas-tugas harian. Jadi meskipun game ini bisa jalan terus, kamu nggak harus mantengin layar 24 jam. Bisa aja kamu tinggal tidur, lalu bangun dan strategi kamu udah berkembang karena riset atau proyek kota udah selesai. Santai tapi tetap strategis.
Aliansi, Bond System, dan Rasa Sosial yang Unik
Sesuai namanya, “Eras & Allies,” game ini memang sangat mendorong interaksi antarpemain. Sistem aliansinya bukan tempelan, tapi jadi inti dari permainan. Bekerja sama, ngobrol, dan nyusun strategi bareng itu bukan bonus — itu keharusan kalau mau bertahan dan berkembang. Bahkan hubungan antar pemain bisa berubah total setiap musim. Musuh di musim sebelumnya bisa jadi satu-satunya sekutu yang tersisa di musim berikutnya karena penggabungan server atau perubahan situasi. Elemen sosial ini bikin tiap musim jadi pengalaman yang baru, bukan sekadar pengulangan.
Satu fitur menarik lagi adalah Bond System, yang kasih bonus spesial kalau kamu nyusun tim dengan tokoh-tokoh yang punya latar belakang atau karakteristik serupa. Ada yang historis, kayak formasi Triumvirat Romawi, tapi ada juga yang tematik — misalnya formasi khusus buat pemimpin perempuan hebat dari berbagai era. Ini cara yang keren buat tetap menghormati sejarah, sambil tetap fleksibel dalam gameplay.
Kalau kamu datang ke Civilization: Eras & Allies dengan harapan bakal main Civ yang sama kayak versi PC — ya, mungkin kamu bakal terkejut. Ini versi yang lebih cepat, lebih sosial, dan lebih ringan secara teknis. Tapi kalau lo datang dengan pikiran terbuka, game ini justru bisa kasih pengalaman Civ yang segar. Ada eksplorasi, ada eksperimen, ada perasaan “belajar dan berkembang setiap musim,” dan ada rasa pencapaian setiap kali lo nemu strategi baru yang berhasil.
Intinya, Eras & Allies bukan sekadar “Civ di HP.” Ini adalah Civ yang dibangun ulang buat dunia mobile, tapi tetap jujur dengan jiwanya: membangun peradaban, menyusun strategi, dan berevolusi dari waktu ke waktu. Dan buat banyak pemain, itu udah cukup buat jadi candu baru.
Civilization: Eras & Allies akan dirilis secara gratis mulai 19 Juni mendatang untuk Android dan iOS. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post