Borderlands 4 akan memiliki segudang pengalaman gameplay yang cukup menarik jika dibandingkan seri sebelumnya. Mulai dari sistem loot yang makin unik, desain dunia yang lebih fokus, sampai pendekatan baru terhadap humor dan cerita. Tanpa format tanya jawab yang kaku, mari kita bahas apa saja yang bisa diantisipasi dari entri terbaru seri ini.
Dalam sesi wawancara spesial eksklusif kami bersama Randy Pitchford (CEO Gearbox Software) dan Andrew Reiner (Global Creative Executive Officer), tim kreatif di balik Borderlands 4 berbicara dengan penuh antusias soal arah baru yang mereka ambil. Apa saja itu? Mari simak detailnya di artikel ini!
Humor Masih Gila, Tapi Kini Lebih Tertata
Salah satu pertanyaan besar yang selalu menyelimuti Borderlands adalah: apakah humor absurd mereka masih relevan di era sekarang yang serba sensitif? Randy Pitchford menjelaskan bahwa Borderlands punya keuntungan karena tidak bersetting di Bumi. “Nggak ada Amerika, nggak ada China, nggak ada Rusia di Borderlands,” jelasnya. Justru karena itu mereka bisa lebih bebas bermain di wilayah abu-abu antara komedi dan drama.
Borderlands bukan sepenuhnya komedi, tapi juga bukan drama murni—ini adalah “borderland” alias batasan tipis antara dua dunia tersebut. Perpaduan RPG dan shooter, science fiction dan western, serta humor slapstick dan momen emosional akan tetap jadi ciri khas.
Sistem Senjata yang Lebih Bebas dan Gila
Inovasi besar di Borderlands 4 datang lewat sistem “Licensed Parts”—mekanisme yang memungkinkan pemain mencampur komponen dari berbagai pabrikan senjata. Randy mengakui bahwa inspirasi ini datang dari dunia nyata, di mana perusahaan saling melisensikan teknologi. “Kita bikin sistem itu sebagai alasan untuk ngacak-ngacak komponen senjata dari berbagai merek,” ungkapnya.
Andrew menambahkan contoh nyata dari hasil sistem ini: sebuah senjata lempar yang ternyata bukan cuma pisau biasa, tapi bisa memunculkan singularitas alias lubang hitam mini. “Kita nonton orang main, terus mereka lempar senjata kayak pisau, eh ternyata bisa nyedot semua musuh di sekitarnya. Itu keren banget. Kita juga nggak nyangka bisa kayak gitu,” katanya sambil tertawa.
Sistem ini nggak cuma memperdalam variasi loot, tapi juga bikin setiap drop jadi lebih dinamis. Rarity seperti epic dan legendary bakal punya bagian-bagian yang benar-benar beda dan unik. Gearbox juga berkomitmen bahwa kali ini, legendary bakal terasa benar-benar legendaris—bukan sekadar item dengan warna oranye.
Senjata Favorit dan Gimmick Gila
Dalam sesi santai, Randy dan Andrew juga berbagi soal senjata favorit mereka. Randy saat ini suka pakai senjata tipe ripper yang bisa menyemburkan banyak peluru sekaligus, meskipun dulu dia lebih suka main sniper. “Spray and pray,” katanya sambil tertawa.
Andrew, di sisi lain, lebih suka senjata Tediore yang bisa dilempar dan punya efek aneh. Salah satu senjata bahkan bisa bicara setelah dilempar: “Kadang dia bilang ‘I love you!’ sebelum meledak. Ada juga yang bisa jalan-jalan kayak peliharaan. Pas didekati, malah bisa dielus, eh… langsung meledak.” Itulah Borderlands, di mana senjata bukan cuma alat tempur, tapi juga hiburan.
Dunia Baru, Satu Planet Penuh Kejutan
Berbeda dari Borderlands 3 yang membawa pemain menjelajahi banyak planet, Borderlands 4 justru fokus ke satu dunia: planet Kairos. Tapi jangan salah, walau cuma satu planet, luas playable area-nya melebihi gabungan Borderlands 2 dan 3. “Yang kita kejar bukan kuantitas planet, tapi kualitas dan keberagaman tiap area,” kata Randy. Kairos adalah planet legendaris yang selama ribuan tahun terisolasi dari alam semesta, dan sekarang pemain punya kesempatan untuk mengungkap misteri di dalamnya.
Meskipun berfokus pada satu lokasi utama, pemain tetap bisa mengakses Elpis, bulan dari Kairos, jadi eksplorasi tak sepenuhnya dibatasi.
Belajar dari Kritik dan Kesalahan di Borderlands 3
Gearbox tidak menutup mata terhadap kritik yang ditujukan ke Borderlands 3. Mulai dari humor yang dianggap terlalu berlebihan, sampai pacing cerita yang dianggap terlalu padat. Randy mengakui beberapa kekeliruan, seperti terlalu banyak fart jokes dan terlalu sering suara karakter menyela gameplay. Menurutnya, ini lebih karena proses yang kurang terkoordinasi—penulis utama dan pembuat side quest seringkali tidak sinkron, hingga akhirnya konten saling tabrakan saat sudah digabungkan ke dalam game.
Randy juga membahas momen emosional seperti kematian Maya. “Saya juga nggak suka Maya mati. Tapi itu yang akan dilakukan Calypso Twins. Kalau kami nggak bikin itu, artinya kami nggak konsisten sama dunia dan karakternya.” Gearbox sadar bahwa keputusan itu menyakitkan, bahkan secara pribadi bagi Randy karena istrinya adalah pengguna Maya di Borderlands 2. Tapi mereka ingin dunia Borderlands tetap terasa hidup dan nyata, meski harus ada kehilangan.
Di Borderlands 4, pendekatan naratif ini diperhalus. Dialog tetap banyak, tapi penempatannya lebih rapi. Pemain bisa memilih kapan masuk ke cerita utama, dan kapan ingin menjelajah tanpa gangguan. Pacing-nya jauh lebih terstruktur, dengan tim naratif yang lebih fokus dan teliti dalam menata alur cerita.
Lebih Dewasa, Tapi Tetap Liar
Borderlands 4 tampaknya akan menjadi campuran terbaik dari apa yang membuat seri ini dicintai: kebebasan bermain, desain senjata unik, dunia aneh penuh warna, serta humor yang bisa bikin ngakak—dan kadang menangis juga. Randy dan Andrew menjanjikan bahwa mereka ingin membuat pemain tertawa, terkejut, dan terharu dalam satu game yang lebih matang dari pendahulunya.
Dari cara mereka bercerita, satu hal terasa jelas: Gearbox makin paham cara menggabungkan elemen gila dan emosional dalam satu paket solid. Dan Borderlands 4 tampaknya siap membuktikan bahwa franchise ini belum kehilangan taring—justru sedang dalam bentuk terbaiknya.
Borderlands 4 akan meluncur lebih awal dari jadwal semula, yakni dari 23 September menjadi 12 September. Mereka juga memastikan kalau game tersebut bakal hadir nggak cuma di PS5, Xbox Series, dan PC, tapi juga Nintendo Switch 2. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post