Bagi kamu yang setidaknya doyan memainkan berbagai game JRPG terutama dari para developer indie, pastinya sudah tidak asing lagi dengan Edge of Eternity yang akan kami review saat ini. Game tersebut awalnya dikembangkan oleh developer kecil, namun siapa sangka kalau gamenya cukup berhasil dan sudah menawarkan konten yang masif saat ini.
Game besutan Midgar Studio tersebut kini juga sudah tersedia untuk konsol PlayStation 4 dan juga PlayStation 5, lengkap dengan berbagai konten dan update selama beberapa tahun terakhir. Nah, pada artikel ini kami akan melakukan review Edge of Eternity tersebut. Mari simak!
Jalan Cerita yang Mudah Dimengerti
Sebagai sebuah game indie, plot di game ini masih terhitung cukup bagus, dengan adanya beberapa plot twist dan hal yang cukup mind blowing pada sepanjang jalan cerita yang ditawarkan. Cerita di game ini berfokus di Heryon, dimana perang antara umat manusia dan alien yang diberinama Archelites sudah berlangsung lama. Kamu akan bermain sebagai Daryon, protagonis yang sudah tidak punya apapun, termasuk pasukan sudah yang rata oleh sebuah virus yang disebut dengan Corrosion yang disebabkan oleh Archelite.
Setelah mendapat surat dari adiknya, Selene, Daryon memutuskan untuk pulang dan melihat kondisi ibunya yang juga terjangkit Corrosion. Bersama Selene, kini ia memiliki misi baru yaitu menemukan obat dari penyakit mematikan tersebut dan menyembuhkan ibunya. Ceritanya lumayan to the poin tanpa banyak basa-basi, meskipun memang terkadang juga ada beberapa adegan terasa dipanjangkan yang rada membosankan.
Gameplay RPG yang Sangat Sederhana
Edge of Eternity menawarkan gameplay berbasis turn-based RPG dimana karakter pemain dan musuh memiliki bar waktu mereka sendiri yang disebut dengan ATB yang akan menentukan giliran. Jadi kamu tidak akan mendapatkan urutan giliran yang sama, karena setiap karakter memiliki kecepatan ATB yang berbeda. Seperti JRPG lainnya, kamu bisa memberikan serangan fisik, serangan magic, dan menggunakan item. Ada juga kekuatan dan kelemahan elemen untuk setiap musuh. Fokus ke hal tersebut untuk maksimal damage.
Kamu juga bisa bergerak di sekitar musuh utnuk menghindari serangan yang bakal datang, pola pergerakannya berbentuk hex. Selain itu, jika kamu menyerang musuh dari belakang, kamu bisa mendapatkan bonus damage. Kadang-kadang pertarungan disini bisa sangat lama karena perlu melakukan berbagai pergerakan. Apalagi jika melawan musuh yang sangat banyak.
Ada enam karakter yang dapat dimainkan tetapi hanya dapat membawa empat karakter ke dalam pertarungan. Untuk membuat party juga cukup mudah. Selain itu, hal lain yang cuma perlu diperhatikan adalah upgrade senjata dan armor saja, sangat sederhana. Bagian yang sedikit rumit cuma dibagian skill-tree yang terdapat berbagai skill unik yang bisa kamu ambil setiap naik level.
Elemen RPG lainnya yang disini ada dibagian crafting senjata dengan stat dan damage yang tentu saja lumayan. Namun mencari bahannya sangat sulit dan memakan waktumu untuk grinding. Seperti game RPG lainnya, Edge of Eternity juga memiliki side quest yang diberikan oleh NPC. Tapi kebanyakan dari mereka hanya meminta pemain untuk melawan monster saja.
Kualitas Visual yang Bagus Namun Masih “Kurang”
Meskipun hadir sebagai game indie, kualitas visual di Edge of Eternity tetap menawarkan kesan yang mengguggah dan bakal memanjakan mata layaknya game AAA kekinian. Ada begitu banyak detail yang diberikan pada setiap lingkungan di Heryon. Apalagi kamu juga bisa mengendarai “Nekaroo”, kusing raksasa yang perannya sangat mirip dengan Chocobo di Final Fantasy.
Protes utama kami adalah adanya beberapa wilayah yang masih terkesan kosong yang seharusnya bisa ditaruh sebuah objek atau aktivitas tertentu. Selain itu, yang minja poin minusnya adalah kualitas animasi untuk karakternya, dimana model 3D yang ada masih terlihat cukup kaku. Karakter yang kamu kendalikan tidak bisa melompat atau memanjat, jadi pergerakanmu terbatas saat menjelajahi Heryon.
Audio Khas JRPG yang Memanjakan Telinga
Berbicara mengenai audio, Edge of Eternity memiliki soundtrack yang bagus terutama saat bertarung dengan boss, kami cukup nyaman dengannya. Soundtrack hebat ini diproduksi oleh Matsuda Yasunori, yang juga terkenal dengan komposisinya untuk seri Chrono. Jadi, tidak mengherankan jika setiap soundtrack di game ini cukup bagus.
Saya telah memainkan versi PC sebelumnya, tidak banyak yang bisa di komentari tentang suara bahasa Inggris. Untuk studio kecil, bakat akting suara pilihan mereka sangat bagus. Penambahan suara dalam bahasa Jepang juga menjadi alasan mengapa Edge of Eternity ini layak untuk dimainkan. Jadi, jika kamu lebih suka menggunakan suara Jepang, kamu bisa mendapatkan versi PlayStation 4.
Masih Ada Berbagai Bug
Tentu saja setiap game pasti memiliki bug, namun jika tidak mengganggu masih bisa dimaklumi. Sayangnya, Edge of Eternity memiliki beberapa bug yang cukup menganggu saya selama bermain, seterutama ketika masuk ke area pertama – Kota Inel diman ada beberapa tekstur objek yang terlihat blur dan pop-up sana sini dan membuat pedih mata.
Kesimpulan
Edge of Eternity memiliki potensi sebagai JRPG yang bagus dan game tersebut memang layak dimainkan. Apalagi jika kamu baru terjun ke genre game tersebut, karena memang jalan cerita yang mudah dipahami dan gameplay yang sederhana membuatnya gampang dimainin. Apalagi, kualitas visual dan audio yang ditawarkan juga lumayan bagus secara keseluruhan.
Meskipun disisi lain ada beberapa kekurangan seperti animasi yang masih terlihat kaku hingga adanya beberapa bug. Apalagi jika kamu veteran game JRPG, mungkin bakal membosankan ketika memainkan game yang satu ini. Namun sekali lagi saya katakan bahwa Edge of Eternity masih cukup layak untuk dicicipi.
Nah itulah review kami Edge of Eternity dimana gamenya sendiri saat ini sudah bisa kamu mainkan melalui PlayStation 4, PlayStation 5, dan juga PC melalui Steam. Jangan lupa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Edge of Eternity
PROS
- Jalan cerita dan gameplay yang mudah dipahami
- Kualitas visual yang menggunggah
- Soundtrack kelas atas
CONS
- Animasi model karakter yang masih kaku
- Masih ada berbagai bug yang menjengkelkan
- Masih ada wilayah yang terasa kosong
Discussion about this post