Setelah cukup lama vakum tanpa banyak informasi, akhirnya ajang State of Play yang diadakan awal bulan ini memperlihatkan kita pada wujud baru Final Fantasy XVI. Ini mungkin adalah game No. 1 yang masuk dalam radar utama penulis, jadi trailernya memang jadi kejutan yang membahagiakan hingga berujung membuat penulis tidak bisa berhenti menontonnya setiap hari. Karena terbawa iseng, akhirnya ada ide yang terbesit untuk kembali menonton trailer baru Final Fantasy XVI tersebut sebanyak 100 kali dan membuat analisanya.
Yup benar sekali, jadi sejak beberapa minggu terakhir ini penulis sudah menghitung berapa kali menonton trailer gamenya hingga mencapai angka tersebut. Tujuannya seperti yang disebut tadi, yaitu untuk melihat beberapa detail dari trailernya yang mungkin tidak banyak orang sadari. Penulis kebetulan juga sudah terlanjur ketagihan menonton trailer gamenya setiap hari, jadi tidak ada salahnya untuk melakukan uji coba menarik ini.
PENTING: Sebelum masuk ke rangkuman detailnya, dalam artikel berikut penulis akan sering menyebut dua istilah dalam gamenya yaitu DOMINANT dan EIKON. Dominant sendiri adalah manusia yang mendapati takdir besar untuk memanfaatkan kekuatan Summon legendaris dengan berubah wujud, atau sederhananya bisa disamakan juga dengan Jinchuriki di Naruto atau Shifter di Attack on Titan. Sementara Eikon sendiri adalah perwujudan dari summon legendaris tersebut setelah berubah wujud sepenuhnya. Penulis juga mengurutkan rangkuman detailnya berdasar pada yang paling mudah diamati hingga yang butuh ketelitian lebih.
Upgrade Kualitas Grafis
Sebagian besar fans yang sudah menonton trailer pertama Final Fnatasy XVI pasti langsung mendapati adanya upgrade grafis signifikan pada trailer barunya ini. Kita tidak hanya berbicara soal kualitas model yang lebih mendetail, tapi presentasinya secara keseluruhan mulai dari tekstur, pencahayaan, efek partikel, animasi, dan masih banyak lagi. Penulis sempat mendapati kalau trailer pertama gamenya sempat memberi efek blur kuat di berbagai tempat untuk menutupi detail yang kemungkinan kurang maksimal, tapi di trailer barunya efek blur tersebut sudah hilang dan hanya menampilkan grafis dengan ketajaman konsisten.
Identitas Dominant Titan dan Garuda
Detail baru lain yang cukup mudah untuk diamati adalah identitas dari Dominant Titan dan Garuda. Dalam trailernya kita diperlihatkan pada sosok pria berbadan besar sebagai Dominant Titan yang ternyata sempat muncul di trailer pertama, tapi posisinya waktu itu memang terlihat seperti semacam bodyguard atau NPC biasa. Kita kemudian diberi informasi kalau nama pria ini adalah Hugo Kupka, seorang penasihat ekonomi dari Dhalmekian Republic yang memiliki posisi prominen di pemerintahan sekaligus sebagai kekuatan tempur utama. Sedangkan Dominant Garuda sendiri adalah wanita yang juga sempat muncul di trailer pertama gamenya sebelum kemudian diperkenalkan sebagai Benedikta Harman. Khusus untuk karakter ini sepertinya memiliki peran lebih prominen sebagai antagonis dan bagaimana dia akan dihadapkan pada pertempuran sengit dengan sang protagonis Clive.
Mengamati Sistem Gameplay
Beralih ke sistem gameplay, sebenarnya tidak ada yang banyak bisa penulis dalami untuk sekarang. Siapapun yang sudah menonton trailernya pasti bisa menangkap konsep dasarnya secara langsung, yang mana gamenya didesain dengan gameplay action RPG murni dengan sistem khusus untuk menggunakan kemampuan Eikon dalam pertempuran biasa. Kamu bahkan bisa mengatur kombinasi skill sedemikian rupa untuk menciptakan kombo sendiri, mirip seperti saat memainkan Dante di Devil May Cry yang dibekali dengan empat style combat berbeda. Kemiripannya dengan Devil May Cry juga bukan sekedar perbandingan sembarang, karena combat dalam Final Fantasy XVI memang ditangani langsung oleh Ryota Suzuki yang sempat menjabat sebagai Combat Director untuk Devil May Cry 5 serta Dragon’s Dogma.
Satu yang bisa penulis pastikan adalah kalau gamenya akan memiliki beragam keunikan tersendiri dan tidak sepenuhnya terikat pada style Devil May Cry, apalagi jika mengingat kalau mungkin ada juga inspirasi yang diambil dari Dragon’s Dogma hingga seri terdahulu di franchise Final Fantasy itu sendiri. Selain gameplay hack and slash normal saat mengendalikan Clive, bisa diamati juga kalau separuh trailernya memperlihatkan porsi pertarungan epik antar Eikon yang begitu sinematik. Sulit membayangkannya sebagai gameplay, tapi di saat yang sama penulis bisa melihatnya sebagai porsi QTE atau bahkan jika sistem gameplaynya dibuat dengan style turn-based (khusus untuk bagian Eikon battle). Tapi tentu saja itu hanyalah spekulasi saja.
Satu lagi bagian yang paling penulis sukai dari sistem combatnya sejauh ini adalah cutscene khusus saat berada dalam pertempuran boss. Fitur ini terbukti sukses membuat setiap pertempuran boss di Final Fantasy VII Remake menjadi lebih epik, karena itu penulis sangat setuju jika Square Enix ingin mempertahankan fitur ini atau bahkan lebih menyempurnakannya lagi untuk Final Fantasy XVI.
Inikah Dominant Bahamut dan Odin?
Selain Dominant untuk Eikon Titan dan Garuda, trailer keduanya ikut memberi spotlight pada empat summon lainnya yaitu Bahamut, Odin, Shiva, dan Ramuh. Pada poin berikut penulis ingin membahas Bahamut dan Odin terlebih dulu. Dalam trailernya sendiri kamu bisa melihat pertarungan sengit antar kedua Eikon tersebut yang terlihat begitu epik di medan peperangan. Tentu saja kita memang belum diperlihatkan pada identitas dari Dominantnya, tapi penulis mungkin punya gambaran akan siapa mereka.
Pertama untuk Dominant Bahamut sendiri kemungkin adalah ksatria Dragoon berambut pirang yang muncul di bagian awal trailer. Dalam adegannya kamu bisa melihat bagaimana dia masuk ke ruang singgasana kerajaan besar Sanbreque untuk menghadap sang raja. Meski berada di pihak musuh, tapi pria ini terlihat seperti seseorang dengan tanggung jawab dan tujuan mulia, sesuatu yang juga tercermin pada potongan dialognya “The chaos he would wreak will sweep all of Valisthea into the Abyss” yang memang cukup menggambarkan rasa khawatir akan keselamatan seluruh realm. Selain karena statusnya sebagai ksatria Dragoon yang seperti memiliki pangkat besar, bendera utama kerajaan Sanbreque memiliki simbol wyvern dan bagaimana Dominant kerajaannya memegang pangkat sebagai sang Champion andalan mereka di medan perang. Semua kualifikasi ini lumayan cocok untuk disamakan dengan sang ksatria berambut pirang tadi.
Sementara untuk Odin, penulis mulai menduga kalau pria berambut hitam yang sempat muncul di ruang rapat pada trailer pertama gamenya sekaligus pada adegan WADIDAW dengan Benedikta adalah Dominantnya. Melihat bagaimana Benedikta sendiri berasal dari kerjaaan Waloed serta hubungan dekat dengan pria berambut hitam tersebut, bisa diduga kalau mereka adalah para pimpinan / orang elit di kerajaan tersebut. Dugaan ini akhirnya terjawab setelah informasi dari website resmi gamenya mengenai kerjaaan Waloed memang menyebut kalau raja utamanya adalah seorang Dominant dari Eikon yang belum diketahui namanya.
Eikon tersebut sudah bisa penulis tebak sebagai Odin, apalagi karena lambang kerajaan yang memiliki elemen warna hitam serta kuda berkaki enam yang sangat jelas melambangkan Odin. Sama seperti ksatria berambut pirang tadi, penulis bisa melihat Dominant Odin sebagai sosok netral atau bahkan sekutu. Beberapa potongan dialognya dari trailer pertama serta kedua menggambarkan dia sebagai sosok yang memang punya tujuan mulia, yaitu menghindari menyebarnya Blight di seluruh realm serta menyatukan semua Dominant untuk mencapai masa depan yang dapat menuntun mereka ke jalan baru. Sosoknya memang bisa dibilang adalah kontras dari Benedikta yang lebih digambarkan sebagai antagonis.
Indikasi Sistem Party Sejauh Ini
Keluhan terbanyak yang penulis perhatikan sejauh ini dari fans untuk Final Fantasy XVI adalah tidak adanya party member. Meski ini bukan pertama kalinya ada seri Final Fantasy utama yang hanya berfokus pada satu karakter (sebelumnya ada Lightning Returns), tapi tidak bisa disangkal kalau eksistensi sistem party memang sudah menjadi bagian kuat dalam franchisenya, apalagi demi membangun cerita serta hubungan antar karakter yang lebih mendalam. Untuk bagian ini sebenarnya belum ada konfirmasi jelas, karena itu sebaiknya kita tunggu saja sampai ada detail spesifik di masa mendatang atau konfirmasi langsung jika sudah ada sesi wawancara lebih dulu.
Tapi jika harus mengamati secara lebih dalam, penulis cukup dibuat penasaran mengenai satu bagian dalam trailernya yang mana pemain dapat memanggil Shiva saat berada dalam pertempuran normal melawan boss Liquid Flame. Ini sangat menarik, karena seperti yang bisa diketahui Eikon dalam gamenya adalah manusia yang menjelma jadi makhluk primal, jadi keberadaan mereka di medan tempur juga bisa dilihat sebagai adanya bantuan dari rekan tim sendiri. Entah indikasi kasar akan adanya sistem party atau sekedar fitur lain, yang jelas detail ini berhasil mengundang rasa penasaran besar di kalangan komunitas.
Mengungkap Identitas Dominant Shiva dan Ramuh
Berbeda dengan Dominant Bahamut dan Odin yang identitasnya sudah terlihat cukup jelas, hal yang sama sulit untuk penulis amati juga dari Shiva dan Ramuh. Khusus untuk Shiva mungkin penulis bisa melihatnya sebagai Jill Warrick. Ini karena gamenya baru memperkenalkan lima karakter utama tapi hampir semuanya sudah dikonfirmasi sebagai Dominant. Hanya Jill saja yang terasa memiliki peran kurang menonjol di dua trailer barunya dan bahkan lebih mirip karakter pendukung kecil. Tentu saja ini pasti akan sangat berbeda dengan game aslinya, apalagi jika melihat wujud fisik Jill serta asal kampung halamannya dari area utara yang memberi sinyal akan identitasnya sebagai Dominant Shiva. Jika benar, maka keterlibatan Shiva di medan tempur sampai membantu Clive sangat masuk akal apalagi jika melihat hubungan keduanya yang sangat dekat sebelum timeskip.
Sementara beralih ke Ramuh, untuk yang satu ini penulis sama sekali tidak bisa menebak. Sepanjang trailer Ramuh hanya muncul di dua momen saja dengan tambahan adegan zoom ke tatapan mata. Adegannya dalam pertempuran juga tidak dibarengi dengan HUD yang bisa memberi petunjuk apakah dia adalah rekan atau musuh, sehingga memang sulit untuk memprediksi siapa Dominant dibalik si kakek petir ini. Selain itu kita belum tahu akan potensi adanya Dominant yang tidak mengabdi penuh untuk suatu negeri dan lebih leluasa dalam menggunakan kekuatannya.
Arti Warna Mata Dominant dan Eikon
Terdengar sepele memang, tapi dalam trailer keduanya ini penulis berhasil mengamati satu detail yang cukup menarik dari warna mata para Dominant dan Eikon. Lebih spesifiknya Dominant yang menggunakan kekuatan Eikon akan selalu memiliki warna mata biru yang menyala, baik saat mereka masih memiliki wujud manusia atau sudah menjelma sepenuhnya sebagai makhluk primal. Hanya saja ada beberapa momen di mana Eikon tersebut memiliki warna mata oranye / merah. Penulis kemudian mengambil kesimpulan kalau warna mata ini mungkin melambangkan kesadaran Dominant yang masih terkontrol, seperti warna biru yang melambangkan kondisi normal mereka dan oranye saat jiwa mereka sudah terikat sepenuhnya dengan kekuatan Eikon yang tidak terkendali.
Dugaan ini cukup sejalan dengan potongan dialog di awal trailernya “The power we wield…it wears away at our very being. It breaks us-it unmakes us-that its immaculate aspect might reveal itself, the Eikon”. Dari dialog tersebut bisa dipastikan kalau kekuatan untuk berubah menjadi Eikon perlahan membuat eksistensi dari Dominant itu sendiri jadi semakin rusak dan hilang digantikan oleh primal yang tidak terkendali. Secara keseluruhan Dominant memang digambarkan sebagai mereka yang dianugerahi dengan kekuatan maha besar, tapi dengan bayaran berupa masa depan yang begitu berat dan mengancam nyawa mereka.
Clive Adalah Dominant Ifrit
Sementara untuk detail terakhir sekaligus yang mungkin sudah disadari juga oleh sebagian fans adalah peran Clive sebagai dominant Ifrit. Berawal dari teori, trailer barunya semakin mengonfirmasi kalau tebakan tersebut memang benar adanya. Ada beberapa bukti yang cukup jelas mulai dari fakta kalau kamu hanya mengendalikan Ifrit saat berada dalam pertempuran antar summon, eksistensi dua Ifrit berbeda, hingga bagaimana Ifrit adalah satu-satunya summon yang ditempatkan di belakang Clive untuk kaos kolaborasi spesial dengan Uniqlo.
Semua indikasi tersebut sudah bisa dijadikan bukti kuat kalau sang protagonis utama kita ternyata juga merupakan seorang Dominant. Fakta ini lebih mengundang rasa penasaran daripada terkejut, seperti bagaimana Clive bisa mendapat kekuatan tersebut dan menjadi sosok serupa yang *SPOILER ALERT* mungkin membunuh Joshua yang merupakan adiknya sekaligus Dominant Phoenix di awal gamenya. Jelasnya ada begitu banyak pertanyaan yang membuat penasaran.
Nah, itulah dia rangkuman dari beragam detail yang berhasil kami amati setelah menonton trailer baru Final Fantasy XVI sampai 100 kali. Sebenarnya masih ada begitu banyak detail kecil lain yang penulis masih temukan, tapi semua yang ada di atas memang lebih menarik untuk dijadikan poin bahasan sendiri.
Final Fantasy XVI sendiri rencananya akan dirilis eksklusif untuk PlayStation 5 pada musim panas 2023. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari gamenya serta berbagai detail lain pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post