Industri game di Asia Tenggara khususnya Indonesia sudah mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun. Demi bisa membuat karyanya terasa lebih unik di pasaran, banyak developer indie sudah ikut membawa budaya mereka ke dalam game yang selalu berujung memberi pengalaman berbeda. Jika kamu termasuk salah satu developer baru yang mungkin tertarik dengan pendekatan ini, ajang Gamescom Asia 2022 sudah mengadakan panel yang membahas soal cara melakukannya.
Sesi panel spesial ini diisi oleh beberapa developer ternama di Asia Tenggara yang termasuk Brigitta Rena Estidianti dari Mojiken Studio (Indonesia), Saqina Latif dari Persona Theory Games (Malaysia), Hannah Donato dari Secret 6 (Filipina), dan Arief Johan dari Malaysia yang merupakan seorang content creator yang memberikan shoutout khusus kepada kreator indie di luar sana.
Ketika berbicara tentang tujuan mereka memasukkan budaya ke dalam game, Saqina mengatakan kalau mereka sangat sadar akan maksud dari gamenya. Game terbaru dari Persona Theory Games yang berjudul Kabaret dimaksudkan untuk menampilkan monster, cerita, dan perjuangan rakyat SEA ke seluruh dunia. Rena khususnya dari Mojiken Studio yang telah membuat banyak game Indie populer mengatakan kalau mereka memiliki hal-hal yang dibutuhkan untuk memberi gamer sesuatu yang segar, terutama perasaan yang sangat tulus yang datang dari menampilkan kehidupan sehari-hari dari budaya tertentu.
Komunitas gamer memiliki orang-orang yang berasal dari berbagai belahan dunia, dan masing-masing dari mereka memiliki budaya sendiri, jadi pasti banyak yang sulit memahami referensi tertentu dari budaya lain. Hannah berpikir bahwa penting bagi mereka untuk menyesuaikan diri dengan basis pemainnya. Dengan menggunakan game FPS multiplayer Project Xandata sebagai contoh, ketika mereka menambahkan menu Filipina ke salah satu toko di peta baru, orang-orang Filipina sangat senang dengan sentuhan ini dan berujung menghasilkan banyak hype. Hanya saja pemain dari luar Filipina dan wilayah barat ini tidak paham dengan referensinya.
Jelas saja ketika kita berbicara tentang budaya, seseorang tidak begitu saja melupakan sejarah. Sementara sebagian besar orang, ketika berpikir tentang budaya, langsung menuju ke cerita rakyat setempat dan yang lainnya, kita tidak bisa mengabaikan hal-hal yang bisa jadi cukup sensitif bagi sebagian orang, dan hal-hal sensitif tidak hanya mencakup sejarah melainkan juga masalah sosial.
Saqina dan timnya suka mengeksplorasi hal-hal sensitif yang terjadi di Asia Tenggara, dan dalam salah satu gamenya mereka telah mengeksplorasi masalah yang sangat serius tentang pembuangan bayi. Ini adalah masalah yang tidak ingin dibicarakan oleh siapa pun, tapi masalah ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat, sehingga Persona Theory Games ingin mengeksplornya lebih dalam dan berbicara tentang betapa pentingnya sebuah kehidupan.
Sementara bagi yang ada di Kabaret, mereka juga memasukkan bagian dari sejarah Malaysia tepatnya ketika Jepang menduduki negeri tersebut. Saqina tidak tahu apa yang akan dipikirkan orang Jepang tentang hal ini, tapi mereka merasa bahwa penting untuk dimasukkan ke dalam gamenya, di mana salah satu tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan perjuangan rakyat SEA di masa lalu.
Dia mengatakan kalau sebagai sebuah tim, mereka ingin menghadapi sejarah dan itu mungkin bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Tidak ada yang benar atau salah dalam gamenya, ini semua bergantung pada pemikiran setiap pemain. Membuat game yang mengandung budaya terdengar mudah, karena ini hanya tentang masalah developer yang memasukkan budaya mereka ke dalam gamenya, meski pada kenyataannya sendiri ini jarang terjadi.
Dari sudut pandang Saqina, penting bagi developer untuk mengetahui niat membuat game seperti itu, alasan untuk menceritakan kisahnya, dan bagian mana dari cerita yang ingin ditonjolkan. Tapi yang paling utama adalah apakah developer punya hak untuk menceritakan kisah itu. Para pemain tentu saja tidak bodoh, karena mereka akan paham betul dengan niatan developer soal mengeksplor sejarah mereka untuk dibagi ke dalam pemain atau sekedar memanfaatkannya sebagai alat marketing. Rena ikut menegaskan kembali kalau untuk membuat game bagus yang diresapi dengan budaya sendiri, maka hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menanamkannya dengan apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari dalam budaya sendiri, karena itulah hal yang kebanyakan orang akan dapat pahami.
Sementara dari sudut pandang konsumen/pemain, Arief dapat menimpalinya dengan beberapa saran yang sangat bagus. Keindahan dari game yang ditanamkan secara budaya sebenarnya ada pada kehalusannya. Dia teringat saat memainkan salah satu game Mojiken Studio dan sampai ke bagian akhir, di mana seorang gadis kecil mengenakan pakaian tradisional yang mengingatkannya pada apa yang biasa dikenakan saudara perempuan dan ibunya selama musim festival. Adegan tersebut tidak dipaksakan oleh developer begitu saja, itu hanya ada di sana secara alami sesuai alur cerita, seolah-olah itu adalah sesuatu yang benar-benar normal, itulah sebabnya mengapa impresi yang diberikannya sangat bagus.
Intinya jika kamu termasuk developer yang ingin membawa budaya sendiri ke dalam game, maka membuatnya terasa alami sekaligus ikut memberi makna untuknya adalah yang paling penting.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post