Jika kita berbicara mengenai berbagai genre game yang ada, game dengan genre rhythm hingga saat ini masih terus berevolusi dan masih memiliki komunitas yang cukup solid, terutama dikalangan para pecinta anime dan pop culture jejepangan. Namun, sebuah game rhythm jika tidak bisa menawarkan konsep gameplay yang nyaman atau tidak disukai para fans, tentu tidak bisa bertahan lama. Inilah yang mungkin dialami oleh Love Live! School Idol Festival All Stars.
Love Live! School Idol Festival ALL STARS telah dipastikan akan tutup pada 30 Juni mendatang. Artinya, game tersebut hanya bertahan sekitar 3 tahun 7 bulan sejak dirilis pertama kali pada 26 September 2019.
Love Live! School Idol Festival ALL STARS adalah game yang lebih superior dari “School Idol Festival” biasa dengan kualitas visual 3D yang lebih ciamik sebagai nilai jual utamanya. Alih-alih game rhythm, game yang biasa disebut SIFAS tersebut sebenarnya adalah game RPG yang membutuhkan karakter meta dan kombinasinya untuk bisa meraih skor setinggi mungkin untuk menyelesaikan lagu tertentu.
Pengembangan gamenya juga sempat sedikit kacau, dimana KLab yang telah mengembangkan game tersebut dari awal, digantikan ditengah jalan oleh MyNet Games. Setelah pergantian developer tersebut, gamenya hampir tidak pernah memberikan update yang signifikan.
Menurut AppMagic, Love Live SIFAS telah menghasilkan lebih dari USD 137 Juta sejak diluncurkan pada bulan September 2019, dengan bagian terbesarnya USD 126 Juta berasal dari Jepang. Meskipun demikian, game ini dilaporkan menghasilkan kurang dari 1 juta pada bulan lalu, dengan pendapatan hanya 667 ribu USD pada bulan April sejak perilisan SIF2.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post