Sudah bukan rahasia memang kalau NieR kini telah diakui sebagai salah satu franchise action RPG terfavorit. Berawal dari franchise yang kurang mendapat perhatian, namanya mulai mendapat pengakuan tinggi setelah rilisnya Automata yang seolah membuka mata orang akan daya tarik sesungguhnya dari franchise ini (bukan hanya soal faktor waifu robot). Dengan hadirnya NieR Replicant ver.1.22474487139… pada bulan April lalu, kini para fans bisa menikmati game originalnya yang mendapat pujian kuat dari jalan ceritanya dalam kualitas terbaik.
Kami kebetulan adalah fans dari franchise ini juga, dan saat mendapat kesempatan untuk mewawancarai sang kreator eksentrik Yoko Taro, ini tentu menjadi momen langka yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Setelah mengirimkan beragam pertanyaan yang ingin diutarakan, akhirnya hari ini kami sudah mendapat jawabannya yang bisa kamu simak di bawah ini!
GamerWK: Melihat popularitasnya, banyak orang yang akhirnya bermain NieR Replicant ver. 1.22 setelah Automata. Jika dibandingkan, bagian awal permainan Replicant terasa lebih santai dan memiliki tempo permainan ringan. Apakah anda khawatir kalau sebagian pemain merasa bosan apalagi mengetahui kalau karakter utamanya bukan robot android cantik?
Yoko Taro: Pertanyaannya lumayan panjang, dan saya tidak yakin kalau benar-benar paham soal maksudnya, tapi jika pertanyaan anda adalah soal “Apakah anda ingin populer di kalangan wanita?” maka jawabannya adalah “Iya”.
GamerWK: Selain dari Automata dan beberapa ending cerita yang berakhir seperti lelucon, setiap game NieR dan bahkan Drakengard punya 5 ending utama – apakah ada alasan spesifik kenapa 5 menjadi angka yang sering digunakan sebagai jumlah ending?
Yoko Taro: Sebenarnya tidak ada alasan spesifik. Sebagai tambahan, game Replicant yang pertama hanya punya 4 ending. Ending cerita kelima yang pada waktu itu ada di dalam buku panduan official baru bisa kamu tambahkan ke gamenya lewat rilis NieR Replicant ver.1.22.
GamerWK: Kedua game utama NieR mendapat pujian luas berkat kualitas musiknya. Seberapa besar pengembangan musik gamenya yang mempengaruhi pekerjaan anda dalam meracik setting dunia dan ceritanya?
Yoko Taro: Musik adalah bagian yang sangat penting, tapi ini jarang mempengaruhi setting dunia dan cerita gamenya selama proses pengembangan. Okabe-san sebagai komposer, pada waktu itu telat memberikan karyanya, jadi jika kami menunggu sampai musiknya siap, maka perilisan gamenya juga bisa tertunda.
GamerWK: Meskipun sudah merombak gameplay di ver.1.22, combat dalam NieR Replicant masih terasa kurang mulus dibandingkan Automata. Apakah ada alasan untuk tidak membuat sistem combatnya memiliki tempo yang lebih cepat?
Yoko Taro: Ide tersebut datang dari Ito-san, director gamenya dari Toylogic, jadi anda bisa mewawancarai dia jika ingin tahu soal itu. Ada alasan yang sangat dalam mengenai keputusan tersebut. Mungkin.
GamerWK: Satu hal yang selalu membuat saya penasaran mengenai NieR adalah bagaimana franchisenya bermula dari salah satu ending di Drakengard. Apa yang membuat anda memutuskan untuk menggunakan ide ini sebagai basis karya original selanjutanya? Apakah ada kemungkinan untuk menciptakan semesta/universe baru berdasarkan NieR juga?
Yoko Taro: Hubungan antara ending Drakengard dan NieR sebenarnya cuma sekedar lelucon nakal. Mengenai soal apakah akan ada semesta/universe baru yang tercipta semua bergantung pada Square Enix, jadi mohon hubungi producer Saito-san.
GamerWK: Seri NieR selalu dikenal begitu melankolis, dengan kesan cerita sedih yang unik. Apakah anda bisa membahas sedikit mengenai cara menciptakan karakter yang bisa membuat banyak orang merasa terhubung dan berempati?
Yoko Taro: Untuk menciptakan karakter yang bisa membuat pemain merasakan empati, kami sudah mengambil contoh dari banyak karya populer.
GamerWK: Apakah ada semacam pengalaman lintas budaya (Cross-Cultural) yang memberikan inspirasi bagi anda untuk membuat game NieR?
Yoko Taro: Saya mendapat pengaruh dari banyak orang di dunia nyata, yang saling berdebat dengan cara paling konyol dan tidak masuk akal.
GamerWK: Terlepas dari reputasinya sebagai seri yang suram dan mengharukan, game-game NieR pada akhirnya selalu membawa pesan yang penuh harapan. Apakah anda bisa sedikit membahas soal cara membawa kesan optimistik pada skenario buruk sekali pun?
Yoko Taro: Apa yang dirasakan setiap pemain di akhir cerita NieR pasti akan selalu membawa kesan berbeda. Sebagian mungkin akan merasa adanya harapan, sementara yang lainnya justru merasa putus asa. Saya senang bisa memberikan jawaban yang berbeda seperti itu.
GamerWK: Papa Nier dipilih sebagai protagonis di game original NieR Gestalt, apakah kita mungkin bisa melihatnya kembali di masa depan, selain dari DLC untuk Replicant?
Yoko Taro: Saya tidak yakin, tapi mungkin jika Saito-san dari Square Enix memenangkan 10 miliar yen dari undian, mungkin akan ada sesuatu yang terjadi.
GamerWK: Replicant punya timeskip cerita yang panjang hingga 1,300 tahun di awal cerita NieR. Apakah fans bisa melihat cerita yang terjadi hingga dirinya menjadi Shadowlord, baik itu lewat DLC atau game baru mungkin?
Yoko Taro: Jika anda adalah seorang fans yang memang penasaran, saya akan senang kalau anda ikut bergabung ke Square Enix untuk membuat gamenya. Atau malah, itu akan sangat membantu saya kalau anda bisa melakukannya..
GamerWK: Seberapa mungkinnya kita bisa melihat Drakengard remake?
Yoko Taro: Mungkin….sekitar 3cm?
GamerWK: Kami rasa banyak orang mengapresiasi kejujuran anda saat terlibat dalam wawancara, apakah anda tahu kalau ini mungkin menginspirasi director game lain?
Yoko Taro: Saya tidak tahu…ok, selamat tinggal!
Nah, itulah rangkuman sesi wawancara kami bersama Yoko Taro. Seperti yang diduga, jawaban-jawaban yang dia berikan memang selalu ke intinya, sederhana, dan memberikan sedikit bumbu lelucon. Meskipun masih ada banyak hal yang ingin kami tanyakan, setidaknya wawancara di atas sudah memberikan jawaban dari beberapa hal yang begitu membuat penasaran.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post