Tanggal 22 November ini menjadi momen spesial bagi Grand Theft Auto 3 yang akhirnya sudah memasuki usia genap 20 tahun sejak memulai debutnya di tahun 2001 lalu. Sebagai seru yang membawa sebuah revolusi besar bagi kenaikan popularitas GTA hingga menjadi salah satu franchise game terbesar di dunia, ada rasa bangga dan penghormatan tersendiri akan gamenya yang hingga sekarang masih bertahan kuat.
Sebagai bentuk perayaan ulang tahun gamenya yang ke-20, Aaron Garbut selaku Head of Development dan Co-Studio Head dari Rockstar North ikut memberikan komentar serta cerita menarik akan GTA 3. Seperti yang banyak kamu ketahui, GTA 3 adalah game yang membawa evolusi terbesar untuk franchisenya yang akhirnya mulai mengadopsi grafis 3D dengan pengalaman open-world non linear. Perubahan besar ini tentunya menuntut usaha ekstra bagi tim developer untuk merombak fokus pengembangan mereka ke arah baru.
Dari sana ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari membangun engine physic baru, meracik map open-world besar dengan sudut pandang lebih imersif, mengatur render grafis dengan jarak yang lebih jauh, hingga bagian paling sederhana seperti cara karakter masuk dan keluar dari kendaraan dalam grafis 3D. Semua ini butuh persiapan matang dan proses trial and error, tapi jika berhasil melewatinya maka mereka sudah bisa melihat pondasi solid yang akan terus dijaga dan dikembangkan jadi lebih besar lagi di masa mendatang.
Unsur realisme pada GTA 3 juga terletak pada banyaknya opsi musik yang ditawarkan, terutama dari yang bisa dimainkan pemain lewat radio saat berada dalam kendaraan. Selain lagu yang mencakup lebih banyak style dan genre yang disesuaikan sedemikian rupa dengan masanya, pemain terkadang bisa mendengarkan suara radio dari saluran berbeda jika ada suatu berita yang muncul seolah membuat pemain benar-benar berada dalam dunia virtual hidup. Setelah rilisnya GTA 3, bisa dibilang Rockstar sudah mendapatkan semacam blueprint yang bisa mereka terus pakai sebagai pondasi utama dari game-game mereka selanjutnya yang masih menggunakan basis open-world.
Membangun sebuah dunia yang hidup juga jadi perhatian ekstra dan terus didorong hingga tingkatan realisme terbaik yang bisa mereka kejar. Buktinya sendiri bisa kamu lihat dari GTA 5 yang meski sudah terasa seperti game open-world yang begitu realistis dan hidup, Rockstar berhasil menciptakan standar baru yang lebih gila lewat Red Dead Redemption 2. Selain realistis, mereka juga ingin membuat setting dunia yang dibangunnya menawarkan sensasi seru untuk dieksplorasi lebih dalam. Bahkan kemampuan Rockstar dalam membangun sebuah cerita juga meningkat dari waktu ke waktu, yang mana mereka ingin menawarkan pengalaman lebih berkesan dan memberikan makna lebih dalam pada pemain, termasuk konsekuensi dari aksi / jalan yang mereka ambil.
Terlepas dari ambisi Rockstar yang begitu besar untuk GTA 3, mereka sejatinya tidak tahu akan respon para gamer mengenai game tersebut. Intinya tim developer hanya ingin menciptakan game yang selama ini ingin mereka buat dan mainkan dengan sepenuh hati, tapi tentu saja ini tidak selalu bisa jadi jaminan kalau banyak orang akan menerimanya begitu saja. Bahkan ada satu momen di mana saat Rockstar memamerkan gamenya di ajang E3 pada saat itu, justru perhatian terbesar lebih mengarah pada game mereka lainnya yang berjudul State of Emergency. Momen seperti ini memang jadi semacam pukulan tersendiri, tapi pada akhirnya GTA 3 jadi game yang sukses mengukir namanya sebagai salah satu game paling berpengaruh dalam sejarah Rockstar.
Saat ditanya mengenai apa yang membuat Aaron merasa bangga dengan game ini, dia mengatakan kalau dirinya sangat bangga akan kerja keras tim serta jalan yang tetap mereka tempuh hingga sekarang. Mereka merasa GTA 3 telah membawa sebuah revolusi besar yang tidak hanya berarti bagi masa depan Rockstar, tapi juga sampai bisa memberikan pengaruh pada perkembangan genre open-world secara menyeluruh.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post