Sebagian besar gamer yang rutin memainkan game mobile bergaya anime pastinya sudah tidak asing lagi denga nama Girls Frontline yang bahkan hingga saat ini tetap bertahan dari kepungan berbagai game yang lebih modern. Girls Frontline 2 yang sudah resmi membuka tahap open beta di China sepertinya kurang mendapatkan resepsi baik dengan berbagai review bomb.
Kami lansir melalui Bilibili (via Reddit) versi open beta Girls Frontline 2 dibanjiri review bomb, sebagian besar para pemain yang memberikan bintang 1 karena kritik gameplay yang lambat, gacha yang buruk, tutorial yang terlalu lama, dan desain UI yang tidak bersahabat, hingga buntut dari masalah dengan versi PC sebelumnya.
- Tidak ada fungsi double-speed, sehingga gameplay menjadi lambat dan tidak dapat menikmati konten game dengan cepat.
- Tutorial sangat lama karena tidak bisa di skip. Ini memaksa pemain untuk menonton banyak animasi CG, yang menghabiskan banyak waktu.
- Hadiah untuk melewati level tidak menarik, dan tahap open beta tidak ada event menarik, membuat gamenya kurang berasa rewarding
- Rate gacha sangat rendah, sehingga menyulitkan pemain untuk mendapatkan karakter favorit.
- Sistem pengembangannya rumit dan tidak praktis, berbagai spesialisasi membuat pemain terpesona, dan desain antarmuka UI-nya buruk.
Bahkan ada segelintir review yang mengatakan bahwa mereka membenci arah jalan ceritanya, mereka mengeluhkan cerita yang menunjukkan T-Doll memiliki petunjuk/hint soal hubungan dengan NPC “laki-laki” lainnya, meskipun hal ini belum dapat dikonfirmasi sepenuhnya.
Update: Jalan ceritanya belum dipastikan NTR, yang melakukan bomb review hanya “menduga” saja. Berdasarkan konteks yang dipahami dari orang-orang yang mengetahui tentang game tersebut. Cerita gamenya berpusat pada Type-95/Daiyan, yang dalam 10 tahun antara peristiwa chapter 1 dan chapter 2, memiliki pekerjaan juga sebagai seniman dan merilis berbagai karya.
Dia menerima surat dari seorang pria yang menjelaskan bahwa karyanya telah memperbaiki kondisi mentalnya. Jadi sang pria menulis surat tersebut sebagai ucapan terima kasih. Itu saja. Mungkin pemain china yang memberikan review bomb akibat cerita memang terlalu terobsesi dengan karakternya.
Ketika berita ini ditulis, halaman open beta Girls Frontline 2 di platform Bilibili hanya mendapatkan skor 3.3/10. Angka yang sangat kecil untuk sebuah game yang sudah memiliki nama besar.
Girls’ Frontline 2 mengusung gameplay SRPG ala XCOM. Ada juga sistem ekplorasi dengan mengontrol karakter untuk melakukan farming, stealth, menjalankan quest, dan lain-lain. Kelebihannya kini ada di model 3D karakter yang sangat solid serta tentu saja representasi senjata yang dijadikan wujud manusia bernama T-Doll yang kini makin ciamik.
Perlu ditekankan bahwa open beta tersebut baru ditujukan untuk region China terlebih dahulu. Meski begitu, versi global dari Girls’ Frontline 2 sudah disiapkan dan hampir dipastikan eksistensinya meskipun belum diumumkan secara resmi.
Sumber: Bilibili, Reddit, Wanuxi
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post