Liputan spesial kami ke markas Cygames di Jepang minggu lalu lewat undangan SEGA benar-benar meninggalkan pengalaman berkesan. Selain mendapat tur studionya yang keren, kami berkesempatan untuk mewawancarai developer dibalik Granblue Fantasy Relink serta menjajal gamenya tersebut. Sebenarnya kami memang sudah sempat memainkan demo gamenya di dua event berbeda, tapi kali porsi bermain yang diberi lebih panjang hingga empat jam penuh dari chapter awal hingga akses ke beberapa konten menarik lain setelah mencapai progress lebih jauh.
Berbeda daripada hanya memainkan satu misi saja di versi demonya, akhirnya kami jadi bisa mendapat impresi lebih memuaskan dari premis yang ingin ditawarkan Granblue Fantasy Relink, dan sejauh ini gamenya memang harus diakui sangat seru!
Petualangan Baru di Zegagrande Skydom
Kami menjajal mode single-playernya hingga Chapter 3 untuk mendapat gambaran cerita sekaligus meresapi tutorial combat. Ceritanya mengambil latar baru di Zegagrande Skydom Sky Realm, yang mana kami memulai petualangan untuk menuju pulau legendaris Estalucia, hingga bertemu dengan banyak teman baru di sepanjang perjalanan termasuk Lyria, yaitu seorang gadis yang memiliki kekuatan misterius bersama monster yang menjaga pulau-pulau tersebut yang disebut Primal Beasts.
Combat yang ditawarkannya sendiri adalah hack-and-slash yang terasa sangat mulus dan begitu memuaskan. Kamu bisa switch anggota party dan bahkan bermain sebagai karakter mana saja. Setiap anggota party memiliki gaya bermain yang sangat jauh berbeda bergantung pada kelasnya. Combatnya memiliki tempo cepat dengan respon kontrol yang sangat responsif, dan meski dikemas dengan gaya hack-and-slash, kamu masih harus bermain dengan lebih strategis layaknya di game Monster Hunter, apalagi saat berhadapan dengan boss monster.
Ada penyihir, pengguna dua pedang, pengguna katana, pendekar pedang atau kapak besar yang tangguh, pengguna senjata jarak jauh, atau bahkan healer yang bisa kamu pilih dengan senjata, skill, dan gaya bertarung mereka yang unik. Ada juga mekanisme berbasis party seperti Link Attack dan Chain Burst yang membantumu mengalahkan monster dengan cara yang sangat bergaya.
Pengalaman Multiplayer
Setelah itu, kami mencoba mode multiplayer dengan 3 pemain lain. Secara struktural ini memang berbeda dibanding mode single-player karena kamu tidak memainkan campaign utama yang berfokus ke cerita, melainkan misi khusus dengan 3 pemain lain dan jika kamu tidak memiliki teman untuk diajak, maka kamu bisa matchmaking dengan 3 orang secara acak atau bermain solo dengan AI. Kamu bahkan bisa membiarkan slot kosong di party jika ingin merasakan tantangan secara solo. Jika saya membandingkannya dengan Monster Hunter, bagian campaign utamanya mirip dengan menjalani Village Quest, sementara sisanya lebih mirip dengan Hub Quest.
Potensi Waktu Bermain yang Ditawarkan
Untuk total waktu main yang ditawarkan, cerita utama gamenya akan memakan waktu sekitar 20 jam, tapi kamu akan membuka misi setelah melanjutkan cerita. Setelah melihat roll credit awal, di cerita utama, kamu akan mendapat akses untuk melanjutkan petualangan lewat skenario tambahan yang ikut menambah ekstra waktu main hingga 20 jam lebih.
Setelah berhasil menyelesaikan semua konten ceritanya, kamu akan membuka konten Endgame yang berisi serangkaian Quest menantang yang bisa menambah setidaknya 60 jam waktu bermain. Dari sinilah kamu bisa mendapatkan equipment yang jauh lebih kuat untuk menghadapi lawan-lawan paling tangguh. Jadi secara struktur progress hingga mencapai bagian endgame semuanya berjalan mirip dengan game Monster Hunter.
Intipan Konten Endgame
Setelah mengalami konten endgame, pengalaman yang ditawarkan akan sangat berbeda dari saat kamu memainkan gamenya di awal. Perubahan terbesar sudah pasti ada di tantangan melawan monster yang lebih kuat dan memiliki moveset yang beragam dengan setiap gerakan yang berpotensi menghabisi salah satu anggota party dalam sekejap, jadi dari sinilah gamenya akan mengujimu dalam membentuk komposisi party dan kemampuannya dalam menguasai gaya bermain dari karakter spesifik.
Desain bossnya juga terkesan mirip dengan yang ada di misi raid dalam MMO, di mana kamu harus selalu waspada terhadap moveset tertentu yang bisa menghabisi timmu kapan saja. Bergantung pada karakter mana yang diaminkan, kamu mungkin harus bisa berada di sana untuk melindungi anggota timmu, memastikan kamu berada di posisi yang baik saat melancarkan sihir, memastikan kamu tidak terkunci pada suatu animasi saat melakukan serangan kombo, atau memastikan kamu bisa melumpuhkan monster tepat waktu.
Impresi Sejauh Ini
Granblue Fantasy: Relink sejauh ini terlihat akan jadi salah satu rekomendasi berkualitas dalam genre RPG. Mulai dari kualitas visual khas yang menawan, gameplay seru yang penuh potensi, dan fokus lebih pada cerita petualangan epik menjadikannya game yang layak untuk dinanti oleh para fans franchisenya dan para pendatang baru. Setelah memainkannya selama empat jam tersebut, kami jadi semakin dibuat tidak sabar untuk menjelajahi gamenya lebih dalam setelah rilis nanti dan karena strukturnya yang cukup mirip dengan Monster Hunter, kami jadi punya alasan lebih juga untuk bisa mengundang teman untuk mendapat keseruan lebih nantinya.
Sudah tidak sabar menantikan gamenya? Granblue Fantasy Relink sudah direncanakan rilis pada 1 Februari 2024 mendatang untuk PlayStation 4, PlayStation 5, dan PC via Steam. Kebetulan kami juga sempat merangkum sesi wawancara dengan Tetsuya Fukuhara selaku General Director dan Yasuyuki Kaji selaku Director utama gamenya yang bisa kamu cek DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post