Memanfaatkan momentum dan pengalaman mereka dalam meracik game Souls selama lebih dari satu dekade lamanya, tidak lama lagi From Software siap membawa mahakarya terbesar sepanjang eksistensi developernya lewat Elden Ring. Antusiasme yang mengitari game ini memang sudah sangat tinggi sejak awal pengumumannya di ajang E3 2019 lalu. Karena selain dari reputasi Hidetaka Miyazaki yang semakin diakui apalagi setelah memenangkan penghargaan GOTY lewat Sekiro: Shadows Die Twice, proyeknya juga melibatkan penulis novel ternama George R.R. Martin yang memberikan kontribusi dalam membangun setting dunia fantasi yang kaya akan potensi lore menarik.
Menjelang perilisan gamenya yang hanya berjarak beberapa bulan lagi, kami selama satu pekan kemarin sudah menjajal sesi Closed Network Test Elden Ring yang masih dibatasi untuk media saja. Sebagai fans berat dari genre Soulslike, kesempatan ini tentu kami manfaatkan untuk mengamati kualitas gamenya secara lebih dekat, setidaknya bermodalkan pengalaman bermain singkat dari porsi area kecil dari game aslinya nanti. Lalu apakah Elden Ring berhasil memberikan impresi yang sesuai dengan ekspektasi kami? Jawabannya bisa langsung kamu cek pada pembahasan di bawah ini!
Gameplay yang Diusung
Apa yang membuat gameplay dalam seri Souslike begitu spesial terletak pada bagaimana pemain dapat merasakan pengalaman berkesan di tiap gamenya, terlepas dari konsepnya yang familiar dan mungkin terkesan repetitif bagi banyak orang. Penyampaian cerita yang lebih mengandalkan kondisi lingkungan dan potongan yang bisa ditemukan di sana-sini membuat pengalaman bermain menjadi jauh lebih seru, karena saat sudah dilempar dalam salah satu dari game tersebut, kamu rasanya benar-benar ditinggalkan seorang diri serta dipaksa untuk bertahan dalam siklus hidup dan mati yang berkepanjangan. Bagian terbaiknya? From Software selalu menyuguhkan atmosfer dan lore yang sangat berbeda di tiap game ini, sembari mengambil ide yang sudah bagus dan menyempurnakannya demi membawa pengalaman bermain lebih baik.
Sebagai hasil, sistem combat dalam Elden Ring sudah sangat matang seperti yang bisa dirasakan dari Dark Souls 3, tapi di saat yang sama tidak membawa sensasi yang dirasa terlalu menyimpang dengan style bermain dari tiap kelas karakternya. Satu tambahan mekanisme yang paling kami sukai adalah Counter Hit, yang mana kamu bisa melancarkan serangan kuat setelah melakukan block untuk memberi damage besar ke musuh. Selain karena damage yang kamu hasilkan lebih besar daripada melancarkan serangan tipe Heavy, sekarang pemain yang menahan serangan dengan senjata Two Handed jadi bisa lebih percaya diri dalam bertarung tanpa harus bersembunyi di belakang tameng atau menghindari serangan yang ada dengan rolling (cara classic).
Tapi jika kamu tidak suka atau grogi saat berada terlalu dekat dengan musuh tangguh atau boss, gamenya sudah memfasilitasi opsi kekuatan sihir yang bisa dilancarkan secara leluasa dari jarak jauh. Seperti di semua game Soulsborne sebelum ini, sihir dalam Elden Ring juga terasa overpowered sehingga kamu tidak perlu berusaha keras menghafalan pola serangan musuh jika bisa menghajar mereka dengan mudahnya dari jarak jauh dengan damage tinggi pula. Lebih ekstrimnya salah satu kelas karakter yaitu Enchanted Knight dapat menggunakan dua gaya bermain berbeda dengan efisien, yaitu sihir dan combat jarak dekat dengan senjata tombak.
Tentu saja salah satu daya tarik terkuat dari genre Soulslike terletak pada pertarungan bossnya dan untuk ini Elden Ring sudah memfasilitasi beberapa boss yang kami rasa cukup memorable. Setidaknya dari pengalaman awal yang didapat, boss dalam Elden Ring didesain lebih mirip dengan Bloodborne. Ini apalagi kamu rasakan saat bertarung melawan Margit The Fell Omen yang benar-benar mirip Father Gascoigne, karena selain dari statusnya sebagai salah satu boss pertama yang harus kamu lawan, mereka menyuguhkan tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi dan memaksamu untuk memahami mekanisme gamenya dengan baik saat sudah sampai di tahap tersebut.
Margit adalah boss yang sangat agresif dan punya banyak pola serangan, termasuk gerakan menipu yang bisa menganggu timing dalam mengantisipasi serangannya. Ini semua bahkan belum masuk ke fase kedua di mana serangannya punya daya serang destruktir dan radius luas yang hanya bisa ditangani dengan menghindarinya di waktu paling tepat. Tidak buruk untuk salah satu boss awal yang kamu hadapi, jadi semoga saja game penuhnya akan membawa lebih banyak pertarungan yang lebih menantang dan berkesan.
Open-World Seolah Merubah Segalanya
Bagian paling menarik dari Elden Ring sekaligus yang membuat game ini begitu ambisius adalah setting open-world. Jadinya tidak lagi sekedar membawa pemain dalam berbagai area luas terpisah yang saling terhubung, kali ini map Elden Ring dibuat jauh lebih masif dan menekankan eksplorasi sebagai elemen gameplay utama. Salah satu keseruan dari game Soulslike memang terletak pada eksplorasi, karena kamu akan selalu dibuat terkejut dengan rahasia yang tersimpan dalam suatu area hingga musuh seperti apa yang siap menyergap dari balik bayangan. Karena sekarang area bermain telah diperluas dengan skala yang begitu besar, maka sensasi eksplorasi tersebut otomatis terasa semakin kuat. Demi memudahkan eksplorasi sehingga kamu tidak harus selalu berjalan kaki, nantinya di awal permainan kamu akan langsung diberikan Spirit Steed yang merupakan tunggangan Kuda ghaib yang bisa dipanggil kapan saja.
Seperti yang sempat kamu bahas di preview sebelumnya, tentu saja ada rasa khawatir kalau map dalam gamenya dibuat lebih besar hanya demi memenuhi kriteria sebagai open-world, tapi pihak tim developer sudah memastikan kalau mereka mendesain dunia Elden Ring secara serius dan ingin memasukan sebanyak mungkin konten di dalamnya. Jadi tidak peduli ke mana pemain akan pergi, pasti akan selalu ada distraksi yang menarik perhatian di setiap saat, apalagi jika itu datang dari bahaya tidak terduga yang bisa membuat karaktermu berada dalam bahaya. Mungkin daripada khawatir soal dunia yang terasa kosong, satu komplain terbesar kami pada setting open-world ini lebih mengarah ke aktivitas sampingan seperti melakukan infiltrasi camp. Kami sempat berharap kalau Elden Ring bisa membuatnya terasa lebih menarik dan tidak pasaran, tapi pendekatan combat dalam Soulslike rasanya kurang cocok untuk melibatkanmu dalam pertempuran massal. Untungnya kekurangan ini berhasil ditutupi dengan summon Ash Spirit sebagai bala bantuan jika terdesak.
Aspek lain yang membuat dunia Elden Ring terasa begitu spesial juga terletak dari variasinya. Kita tidak hanya berbicara soal perbedaan atmosfer dari berbagai wilayah saja, tapi juga dari jenis musuh yang mendiaminya serta ancaman lain yang mengharuskanmu untuk selalu beradaptasi dalam berbagai situasi. Bagaimana pun juga ini masihlah game Soulslike dari From Software, jadi apapun yang kamu rasa akan hadir di gamenya maka kemungkinan itu memang ada. Salah satu contoh lainnya adalah boss tersendiri yang bisa ditemukan saat sedang menjelajah dunianya, jadi kamu tidak harus selalu menyelesaikan suatu dungeon atau area khusus untuk berhadapan dengan bahaya besar. Konsep boss yang bisa berpindah tempat seperti ini sebenarnya sudah diusung di banyak seri lain seperti Guardian Monkey di Sekiro atau Pursuer di Dark Souls 2, tapi Elden Ring menjadikan jenis boss seperti ini dengan keberadaan lebih dominan dan bahkan punya health bar pajang serta nama seperti saat berhadapan melawan boss asli.
Bukan game open-world tentunya tanpa keberadaan World Map. Untuk Elden Ring kamu akan selalu dipandu dengan semacam kompas di bagian atas layar yang akan mengarahkanmu pada berbagai Point of Interest. Kamu bisa menandai berbagai lokasi untuk memudahkan backtrack, khususnya untuk area yang menyimpan sumber daya untuk kebutuhan crafting. Membuka berbagai area dalam map membutuhkan fragment khusus yang harus dikumpulkan terlebih dahulu. Selama eksplorasi kamu juga bisa beristirahat pada checkpoint yang dalam game ini dinamai “Site of Lost Grace”, yang tentu saja memang sangat dibutuhkan karena karaktermu sudah pasti akan sering mati. Kabar baiknya dari checkpoint ini kamu akan sering ditemani Melina (seperti Firekeeper di Dark Souls), yang mana dia memberikan jasa untuk meningkatkan level karaktermu. Membuat karakter NPC sepenting ini bisa berpindah tempat adalah keputusan yang sangat tepat, karena di semua game Soulsborne lain kamu harus selalu melakukan backtrack dan kembali ke base utama untuk memanfaatkan jasa dari para waifu ini.
Ada juga Catacomb yang bisa dibilang adalah suksesor spiritual dari Chalice Dungeon di Bloodborne. Tipe dungeonnya masih punya mekanisme sama di mana kamu harus mengaktifkan mekanisme khusus sebelum bisa melawan boss, kecuali kali ini tidak ada efek perubahan dari hasil random generated sehingga kamu tidak perlu pusing menghafalkan areanya dari awal lagi jika memang ingin kembali mengeksplornya di lain waktu. Pengalaman open-world semakin diperkaya dengan sistem crafting yang kali ini bisa dilakukan kapan saja sehingga kamu tidak perlu pergi ke tempat singgah utama seperti di game Soulsborne lain. Artinya kamu juga diberi kebebasan dalam membuat senjata sendiri dengan mengandalkan material yang didapat dari eksplorasi, sebuah sistem yang membuat alur gameplay menjadi jauh lebih fleksibel.
Selain dari yang sudah kami sebut di atas, gamenya sendiri masih mempertahankan banyak elemen klasik dengan desain yang sedikit diperbarui. Contohnya seperti sistem senjata yang mana kamu diberi kebebasan lebih untuk memodifikasi Weapon Art dan statistiknya saat berada di checkpoint Site of Grace. Tambahan lain yang sangat kami apresiasi adalah opsi checkpoint kedua yaitu Stakes of Marika, sebuah patung yang bisa jadi tempat respawn darurat saat kamu gugur dalam pertempuran dan baru ingat kalau Site of Grace yang dikunjungi terakhir kali letaknya terlalu jauh. Melihat gamenya dari sudut pandang manapun, kamu bisa tahu kalau pihak developer benar-benar ingin memastikan kalau pengalaman bermain yang ditawarkan gamenya bisa pas dan tidak sampai memberi ekstra beban selain dari yang sudah dibawa dari tingkat kesulitanya sendiri.
Kembali ke judul poin sekaligus yang ada pada artikel ini mengenai “open-world” yang merubah segalanya, bagi kami ini berhubungan dengan pengalaman bermain secara menyeluruh yang sebelumnya tidak pernah kami sangka bisa diwujudkan dari genre Soulslike yaitu sensasi berpetualang sesungguhnya.
Formula Klasik yang Tetap Terjaga
Gameplay action RPG dengan tingkat kesulitan tinggi dan pertarungan boss memorable bukan satu-satunya formula klasik yang dipertahankan, karena kami justru lebih merasakan dominasinya pada desain Legacy Dungeon. Dari sinilah gamenya berhasil memberikan pengalaman bermain yang begitu khas dengan formula klasik andalan Soulsborne, yaitu desain level luas yang bercabang serta dipenuhi banyak sekali kejutan yang membuat pengalaman bermain selalu menggugah setiap detiknya. Kami rasa untuk bagian ini tidak perlu dijelaskan terlalu rinci, karena jika kamu sudah terbiasa memainkan game Soulsborne, maka Legacy Dungeon dijamin akan menempatkanmu dalam pengalaman bermain yang begitu dicintai fans sejak sekian lama.
Kesimpulan
Kami tidak bisa membantah kalau Elden Ring rasanya memang bisa dibilang Dark Souls 4. Game ini memang membawa evolusi besar pada genre kesayangan From Software, tapi sejatinya kamu dijamin akan merasakan pengalaman bermain yang begitu familiar. Terlepas dari perbandingan tersebut, Elden Ring sejauh ini cukup sukses menjawab ekspektasi kami sebagai “evolusi dari Dark Souls” yang tidak takut membawa pendekatan berbeda, tapi di saat yang sama tetap berhasil menjaga daya tarik terkuat dari genrenya. Sesi Closed Network Test ini hanya sebagian kecil dari apa yang bisa kamu nikmati dalam dunia Elden Ring, jadi jika sekarang saja ekspektasi kami sudah terpuaskan, maka game finalnya mungkin akan langsung masuk dalam list tertinggi di game terfavorit kami di 2022 nanti.
Elden Ring sendiri rencananya akan dirilis di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series dan PC via Steam pada tanggal 21 Januari tahun depan. Nantinya pemain yang sudah upgrade ke konsol PlayStation 5 atau Xbox Series juga diberikan opsi upgrade gratis untuk mempercantik kualitas gamenya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post