Terkadang meski sudah mengamati perkembangan industri game Indonesia dari dekat selama beberapa tahun terakhir, kami sering dibuat terkejut dengan munculnya proyek tersembunyi yang begitu menarik perhatian. Contoh terbaik yang baru saja kami temukan adalah StellaGale: The Trials of Fate. Meski sudah melalui tahap pengembangan sejak tahun lalu, tapi kami baru mengetahui game ini setelah adanya pameran di ajang Baparekraf Game Prime 2021 pekan lalu.
Setelah kami cek langsung, StellaGale ternyata adalah game besutan developer indie bernama Extra Life Entertainment yang juga sudah merilis versi demo gratis untuk memainkannya. Karena terbawa rasa penasaran dengan kualitasnya, kami kemudian langsung mengunduh demo tersebut dan memainkannya selama satu jam-an untuk mendapat impresi yang cukup.
Pertama, StellaGale dideskripsikan sebagai game action RPG yang digambarkan dengan ilustrasi 2D menawan, ragam mode permainan, serta cerita menarik untuk diikuti. Sejak awal permainan kamu akan langsung dilempar dalam skenario cerita yang cukup sederhana, di mana kedua karakter yang merupakan kakak beradik Stella dan Gale memutuskan untuk mengikuti sebuah turnamen pertempuran. Dikatakan kalau siapapun yang memenangkan turnamen ini akan dipenuhi segala permohonannya, yang kemudian mendorong Stella dan Gale untuk berpartisipasi karena mereka ingin menemukan keluarganya yang sudah lama hilang.
Cerita berjalan linear dengan adanya cutscene percakapan di tiap akhir sesi pertempuran / level yang berhasil diselesaikan. Berbeda dari sebagian game yang menggunakan format Visual Novel dalam mempresentasikan ceritanya, StellaGale memanfaatkan ilustrasi 2D yang terlihat begitu menawan dan punya gaya uniknya tersendiri yang bahkan sulit untuk kami bandingkan dengan game manapun. Kualitas ini juga menjalar ke gameplay dan porsi lain yang menampilkan animasi karakter. Bisa dibilang ini adalah faktor utama yang membuat kami begitu terpanah dengan gamenya sejak awal, karena dari segi presentasi StellaGale terlihat sangat spesial.
Sebelum masuk ke gameplay, kamu sejak awal sudah disuguhkan dengan menu untuk mengatur skill karakter, senjata, serta item yang akan dibawa dalam pertempuran. Pada versi demo yang kami coba tidak banyak yang bisa dipakai, sehingga pada sebagian besar pertarungan kami hanya langsung masuk ke gameplay tanpa melakukan modifikasi lagi selain di tiga pertempuran awal. Selain hanya sekedar memilih senjata dengan statistik bagus, terkadang kamu juga harus mempertimbangkan untuk membawa item mana yang sekiranya paling diperlukan untuk menghadapi musuh tangguh. Dalam versi demo ini kami sempat mengulang pertempuran sampai hampir 10 kali saat berusaha melawan ksatria tangguh bernama Agravane. Ini karena kami benar-benar kurang paham bagaimana cara menggunakan item, meski sudah diatur agar bisa Equip dan terlihat ditempatkan pada slot yang seharusnya. Entah karena adanya bug atau permasalahan teknis, yang jelas kami memang hanya dibatasi untuk mengganti jenis senjata utama saja.
Saat masuk ke pertempuran, game ini mengusung gameplay action side-scroll layaknya game beat em’ up, di mana kamu akan dikepung dari dua sudut oleh gerombolan musuh agresif yang harus dilawan. Stella yang merupakan karakter utamamu dapat mengeksekusi beragam aksi seperti serangan normal, serangan spesial, melompat, dan melakukan rolling untuk menghindari serangan musuh. Hampir semua pertempuran berjalan cukup cepat dan tidak sampai membuat kami kewalahan, tapi nantinya tingkat kesulitan memang akan cepat terasa, apalagi saat kamu dihadapkan dengan prajurit bertubuh buncit yang hanya bisa diserang dari belakang atau boss Agravane yang memang menuntut konsentrasi untuk bisa dikalahkan.
Dari segi gameplay sayangnya StellaGale terasa kurang begitu mulus untuk dikontrol. Setiap kali menggerakan karakter seperti ada input delay yang cukup dominan, apalagi setelah melakukan rolling dan bagaimana kamu baru bisa menggerakan karakter saat beberapa saat. Setiap gerakan animasi memang diracik dengan begitu baik, tapi sayangnya ini tidak begitu sempurna saat dikaitkan dengan skema kontrolnya yang masih terasa kurang mulus. Kami juga sering melihat adanya pesan error dari Unity (basis engine yang digunakan gamenya) di sepanjang permainan. Gambar potrait karakter masih memiliki font yang seperti menyangkut dan membuatnya terlihat aneh. Intinya versi demo ini memang masih jauh dari kata layak, karena memang dari sisi teknis StellaGale masih belum dipoles dengan baik.
Terlepas dari semua itu, kami masih sangat menikmati waktu bermain di satu jam-an tersebut. Cerita dan karakter menarik, gameplay unik, hingga gaya visual 2D yang begitu menawan, sangat mudah rasanya mengakui kalau StellaGale: The Trials of Fate memang punya potensi untuk menjadi hit besar. Bagi kamu yang tertarik untuk menjajal gamenya, versi demo gratisnya sudah bisa diunduh langsung melalui website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post