Kartu grafis atau VGA bisa dibilang adalah sebuah komponen yang sangat penting untuk menjalankan sebuah game di PC. Cukup banyak gamer yang menjadikan PC sebagai perangkat gaming utama selalu berfokus pada komponen tersebut, bahkan rela merogoh kocek yang banyak. Namun sepertinya para gamer PC di Pakistan benar-benar ketimpa sial mengenai VGA.
Pemerintah Pakistan telah mengumumkan pajak untuk mereka yang melakukan impor kartu grafis atau VGA berdasarkan kapasitas memory atau yang lebih dikenal dengan VRAM. Pajaknya sendiri bisa mencapai 36% secara keseluruhan.
Dengan implementasinya, artinya tidak memandang kartu grafis model apapun yang di impor, harganya akan ditentukan berdasarkan kapasitas memory yang dimiliki oleh kartu grafis yang di impor. Hal tersebut membuat pekerjaan pemerintah Pakistan jadi lebih mudah dan simpel, namun disisi lain malah membuat harga kartu grafis terkesan murah dan aneh disaat yang sama.
Misalnya kamu membeli kartu grafis RTX 3060 Ti yang memiliki memory 8GB, harganya akan berkisar USD 196 atau setara IDR 2.9 Jutaan dan jika ditambah dengan pajak 36% dinegaranya, maka harga kartu grafisnya berkisar IDR 3.9 Jutaan. Namun, jika kamu membeli RTX 3060 yang memiliki memory 12GB, harganya akan dibanderol USD 328 atau sekitar IDR 4.8 jutaan lalu ditambah pajak 36% yang secara total menjadi IDR 6.5 Jutaan.
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, pemerintah Pakistan akan bekerja lebih mudah dengan mengkategorikan tersebut. Namun dengan seiring perkembangan zaman dimana jumlah memory di kartu grafis semakin besar, maka gamer bisa dirugikan karena harganya bisa berujung jauh lebih mahal pada masa-masa mendatang.
Sumber: VideoCardz
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post