gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Preview Blades of Fire – RPG Tempa Menempa Penuh Potensi

Taufik by Taufik
May 5, 2025
in Konsol, PC, PlayStation 5, Review, Xbox Series S, Xbox Series X
0
Yang bikin Blades of Fire menarik adalah cara game ini ngelaburin cerita, gameplay, dan dunia yang hidup jadi satu kesatuan.

Yang bikin Blades of Fire menarik adalah cara game ini ngelaburin cerita, gameplay, dan dunia yang hidup jadi satu kesatuan.

Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Kalau kamu suka RPG dengan nuansa fantasi gelap ala Dark Souls tapi pengen sesuatu yang beda, Blades of Fire mungkin jadi game yang tepat. Game ini nggak cuma ngandalin cerita seru tentang pemberontakan, tapi juga bawa mekanik unik seperti sistem tempur berbasis arah dan crafting senjata yang super detail.

Yang bikin Blades of Fire menarik adalah cara game ini ngelaburin cerita, gameplay, dan dunia yang hidup jadi satu kesatuan. Nggak cuma asal gebuk musuh, kamu juga harus mikirin kondisi senjata, dan bagaimana membuatnya dengan tempa menempa. Sudah cukup unik? Mari simak preview kami selengkapnya!

Jalan Cerita

Blades of Fire menawarkan narasi fantasi gelap yang terinspirasi oleh dunia abad pertengahan klasik, tapi punya keunikan sendiri lewat fokusnya pada blacksmithing. Kita main sebagai Aran De Lira, seorang prajurit berhati dingin dengan masa lalu misterius, yang berusaha menggulingkan Ratu jahat yang mengutuk semua senjata baja jadi batu. Dengan umat manusia tak berdaya melawan pasukan sang Ratu, Aran—yang punya palu tempa ajaib—menjadi salah satu dari sedikit orang yang bisa menciptakan senjata baru untuk melawan.

Ditemani Adzo, seorang sarjana muda yang jadi pemandu sekaligus pencatat kisahnya, perjalanan Aran bukan cuma soal menyelamatkan kerajaan, tapi juga penebusan diri. Dinamika duo ini jadi salah satu highlight cerita—Aran yang serius dan muram dipadu dengan optimisme Adzo bikin cerita terasa lebih hangat dibanding fantasi gelap kebanyakan. Game ini juga nggak takut kasih humor, kayak adegan bayi tengkorak yang memandu pemain menara berhantu, mirip gaya kartun fantasi era ‘80-an.

Dunia Blades of Fire dibangun dengan apik, terinspirasi dari epik klasik kayak Excalibur dan fantasi ala Tolkien. Kutukan Ratu jadi alat narasi yang cerdas karena langsung terhubung sama gameplay—karena baja langka, setiap senjata harus ditempa, memperkuat mekanik inti game. Meski premisnya nggak benar-benar baru, eksekusinya—terutama cara lore dan gameplay saling terkait—bikin ceritanya menarik dan punya tujuan.

Gameplay

Di bagian gameplay, Blades of Fire benar-benar beda dari RPG lain. Alih-alih pakai sistem Soulslike biasa (serangan ringan/berat di tombol shoulder), game ini pakai sistem input arah yang cukup banyak dan unik jika dibandingkan game RPG pada umumnya, contohnya sebagai berikut ketika kami menggunakan DualSense:

  • Square = Serangan kiri

  • Circle = Serangan kanan

  • Triangle = Serangan kepala

  • X = Serangan badan

Sistem ini memaksa pemain mikir taktis karena musuh punya titik lemah spesifik. Ksatria berbaju zirah mungkin cuma bisa dikalahkan lewat serangan kepala, sementara assassin geser butuh tebasan tepat. Awalnya mungkin bikin bingung, tapi begitu dikuasai, sistem ini sangat memuaskan—nggak asal button-mashing, tapi serang sesuai insting.

Nggak cuma itu, setiap senjata punya beberapa tipe serangan (slash, pierce, blunt) yang bisa ditukar di tengah pertarungan. Pedang dan tombak bisa berganti antara tebasan luas atau tusukan tepat, sementara palu menghantam dengan gaya brute force. Game juga kasih petunjuk visual kerentanan musuh lewat sorotan warna—hijau untuk kerusakan penuh, oranye untuk berkurang, merah untuk nggak mempan—bantu pemain beradaptasi cepat.

Manajemen stamina, blok, dan degradasi senjata nambah lapisan strategi. Senjata rusak seiring pemakaian, memaksa pemain memperbaiki di anvil (titik checkpoint ala bonfire) atau bikin yang baru. Risiko kehilangan senjata kalau mati (kecuali diambil kembali) bikin setiap pertarungan terasa berarti.

Lawan bos juga seru—contohnya, troll yang bisa regenerasi harus dipotong-potong dulu baru dikalahkan. Sayangnya, sistem ini nggak sempurna: kontrol dodge/block kadang kurang intuitif, dan beberapa titik lemah musuh kurang jelas. Tapi untungnya ada pengaturan kesulitan (diberi nama logam kayak Bronze dan Steel) yang bikin game tetap bisa dinikmati tanpa mengurangi tantangan.

Tempa Menempa

Forge (tempat tempa) adalah fitur paling inovatif di Blades of Fire atau bisa dibilang emang nilai jual utamanya. Di sini, crafting senjata bukan cuma lewat menu, tapi jadi mini-game seru:

  1. Pilih Blueprint – Desain dasar (pedang, kapak, tombak, dll.) dan alokasi material ke bagian-bagian senjata (bilah, gagang, pommel).

  2. Pilih Material – Baja, kayu, atau komponen magis memengaruhi stat. Bilah tahan lama mungkin mengurangi kecepatan, sementara senjata ringan lebih cepat rusak.

  3. Mini-Game Tempa – Pemain bentuk logam cair dengan pukulan palu ber-timing. Semakin mirip dengan blueprint, dapat “bintang” yang menentukan berapa kali senjata bisa diperbaiki sebelum hancur permanen.

Blades of Fire

Sistem ini beneran unik—nggak cuma bikin pedang biasa, tapi kita bisa atur panjang, ketajaman, gagang, dan itu semua pengaruhi kecepatan serang, damage, dan stat lain. Proses menempa terasa weighty dan memuaskan, beneran bikin kita kayak pandai besi beneran. Ini sesuatu yang tidak kami temukan di game RPG pada umumnya.

Blades of Fire

Tapi, prosesnya lama. Awalnya seru, tapi bisa bikin jenuh di playthrough yang mungkin akan memakan waktu belasan atau bahkan puluhan jam. Untungnya ada sistem Forge Memory yang bisa nyimpen desain terbaik buat dipakai lagi, mengurangi grind yang mungkin akan membuatmu jenuh.

Visual & Performa

Art direction-nya balance antara fantasi gelap dan gaya kartun yang ekspresif. Desain karakter detail tapi berlebihan—wajah penuh luka Aran dan ekspresi Adzo bikin mereka berkarakter. Musuh-musuhnya variatif, dari troll raksasa sampai hantu menyeramkan. Gore-nya over-the-top ala Severance: Blade of Darkness, dengan potongan anggota tubuh beterbangan secara dramatis.

Lingkungannya juga kaya—mulai dari hutan berkabut sampai kastil gotik. Detil kecil kayak binatang liar yang kabur saat Aran mendekat bikin dunia terasa hidup. Efek pencahayaan dan partikel (terutama saat menempa) bikin suasana makin sinematik. Soundtrack-nya paduan orkestra megah dan melodi folk yang epik.

Dari segi performa, game ini lancar tanpa frame drop yang mengganggu. UI-nya bersih, meski meteran daya tahan senjata bisa lebih kelihatan.

Kesimpulan

Blades of Fire adalah penyegaran untuk genre soulslike, dengan sistem tempur taktis, crafting inovatif, dan cerita yang menarik. Sistem tempur berbasis arah dan mekanik tempa yang hands-on bikin game ini beda dari yang lain—meski butuh waktu buat terbiasa.

Blades of Fire

Meski proses menempa bisa bikin jenuh dan kontrol perlu penyesuaian, pengalaman keseluruhannya sangat memuaskan. Buat penggemar pertarungan taktis, fantasi gelap, atau RPG aksi yang well-crafted, Blades of Fire punya potensi jadi salah satu game yang solid.

Blades of Fire akan dirlis pada 22 Mei mendatang untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC melalui Epic Games Store. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id
Tags: 505 GamesBlades of FirePreviewRPG
ShareTweetShare
Previous Post

Made in Abyss Dapatkan Adaptasi Game Mobile Pertamanya

Next Post

Sutradara Clair Obscur: Expedition 33 Sebut Kerja di Ubisoft Membosankan

Related Posts

Livestream Capcom Spotlight akan kembali diadakan di 27 Juni yang siap berbagi banyak update baru termasuk dari Resident Evil Requiem
Berita

Capcom Akan Bagi Update Resident Evil Requiem dan Game Baru Lainnya Minggu Depan!

June 19, 2025
Kami lakukan wawancara dengan sang director - Satoru Nihei, dan produser - Akihito Kadowaki untuk bahas Onimusha: Way of the Sword.
Konsol

Wawancara Onimusha: Way of the Sword dengan Capcom — Bangkitnya Samurai Legendaris dengan Gaya Baru

June 19, 2025
Genre turn-based RPG pernah dianggap ketinggalan zaman, kalah pamor sama game-game aksi, tapi kenyataan berbeda sekarang.
Berita

Opini: Kenapa Genre Turn-Based RPG Sekarang Malah Bisa Laris Manis

June 19, 2025
Salah satu rumor yang mulai beredar adalah kemungkinan hadirnya versi Nintendo Switch 2 untuk Stellar Blade.
Berita

Stellar Blade Laris Manis, Shift Up Rumornya Siapkan Versi Switch 2

June 19, 2025
Rumor: ROG Xbox Ally Dikabarkan Rilis Akhir Oktober, Pre-Order Mulai Agustus
Berita

Rumor: ROG Xbox Ally Dikabarkan Rilis Akhir Oktober, Pre-Order Mulai Agustus

June 19, 2025
Highlight untuk RAIDOU Remastered: The Mystery of The Soulless Army dan kenapa ini adalah game yang wajib dilirik oleh para fans Atlus
Artikel

Kembalinya Seri Cult-Classic – Inilah Kenapa RAIDOU Remastered Wajib Kamu Mainkan!

June 19, 2025
Next Post
Broche, sutradara Clair Obscur: Expedition 33 ngaku dulu sempat jenuh waktu kerja di Ubisoft Shanghai pas pandemi 2020 karena membosankan.

Sutradara Clair Obscur: Expedition 33 Sebut Kerja di Ubisoft Membosankan

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

by Fadhil
June 6, 2025
0

Rangkuman wawancara kami dengan Zhenyu Li selaku produser Zenless Zone Zero yang membahas lebih dalam mengenai Update 2.0.

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Yixuan Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero.

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Pan Yinhu Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero.

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via Steam

The Seven Deadly Sins: Origin Tersedia untuk Pra-Registrasi di Semua Platform

by Fadhil
June 3, 2025
0

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via...

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya

Chasing Kaleidorider Akhirnya Buka Pendaftaran Closed Beta Pertama

by Fadhil
June 2, 2025
0

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya.

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd