Mengawasi kebiasaan bermain game masih jadi suatu keharusan tersendiri, khususnya bagi orang tua yang ingin agar anaknya tidak lupa waktu atau bahkan sampai terbawa obsesi berlebihan, ini apalagi sangat penting untuk game yang mengandalkan microtransaction. Salah satu kasus terbarunya ada di Singapura, yang mana seorang ayah bernama Lim Cheng Mong mendapati putrinya yang menghabiskan uang sekitar 20 ribu US Singapore atau sekitar IDR 211 juta hanya untuk gacha di Genshin Impact.
Lim baru mengetahui semuanya setelah dia mendapat panggilan dari bank mengenai pembayaran kartu kredit yang terlewat, yang tentu saja tidak dia ketahui karena semua transaksi dalam jumlah besar tersebut dilakukan oleh putrinya. Setelah diselidiki, ternyata putrinya telah melakukan transaksi total sebanyak 89 kali sejak bulan Agustus sampai Oktober 2021 yang dihubungkan dengan akun e-wallet Grab sebelum akhirnya dipakai untuk gacha Genshin.
Sang ayah tentu sangat menyayangkan aksi putrinya ini dan mengatakan kalau uang tersebut sudah setara dengan biaya kuliah di luar negeri selama satu tahun. Meski uang yang banyak tersebut punya kegunaan besar di dunia nyata, tapi uang sebanyak itu serasa tidak pernah cukup jika berhubungan dengan game yang mengandalkan microtransaction.
Kasus seperti ini sayangnya juga sangat lumrah dan bahkan mungkin sering ditemui di Indonesia juga, yang mana sebagian anak di bawah umur sering menggunakan uang milik orang tua untuk Top Up berbagai game mobile. Meski kedudukan game sudah mulai mendapat pengakuan dan juga punya manfaat sebagai jalur karir yang makin potensial, ada kalanya juga untuk tetap memberi pengawasa ketat pada anak-anak agar mereka tidak jadi konsumtif dan terperdaya dengan microtransaction yang merugikan.
Sumber: GamerBraves
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post