Tanpa menutupi apapun, Death Stranding adalah game yang tidak sesuai selera kami. Opini ini masih belum berubah selama beberapa tahun lamanya, bahkan setelah kami mencoba melihat gamenya dari sudut pandang berbeda untuk bisa memberikan apresiasi lebih. Alasan dari kekecewaan kami juga sederhana, yaitu bagaimana porsi gameplaynya begitu merepotkan dan membosankan, bahkan ini juga menjalar ke konten cerita dengan cutscene panjang yang di banyak momen terlalu membuang waktu. Tentu saja setiap orang memiliki selera berbeda, jadi kami yakin pasti ada banyak gamer di luar sana yang memiliki apresiasi dan rasa cinta tinggi pada gamenya. Seolah masih menaruh kepercayaan tinggi pada karyanya ini, Hideo Kojima juga telah menyiapkan rilis Death Stranding versi Director’s Cut yang harus diakui terlihat lebih menarik.
Kebetulan kami sudah mendapat kesempatan untuk memainkan gamenya lebih dulu sepanjang satu minggu terakhir, jadi ini adalah momen yang pas untuk melihat apakah Death Stranding bisa jadi game yang lebih memuaskan atau malah sama saja. Karena masih termasuk game yang sama, review kali ini hanya berfokus pada konten tambahan serta penyempurnaan lain yang dibawanya.
Rangkuman Cerita
Ok sebelum masuk ke pembahasan utama, mungkin lebih baik jika memberikan sedikit rangkuman dari cerita di gamenya. Jadi game ini mengambil setting di sebuah dunia rusak yang dilanda bencana supernatural bernama “Death Stranding”, dengan kondisi alam brutal yang sering mendatangkan hujan berbahaya (Timefall) yang dapat mempengaruhi usia orang atau makhluk BT (Beached Things) dari orang meninggal. Saat umat manusia berusaha bertahan hidup dengan menempati beragam fasilitas shelter, sudah jadi tugas Sam si pengantar barang dari organisasi BRIDGES yang berusaha saling mengubungkan shelter di seluruh amerika dalam Chiral Network, sehingga semua orang akhirnya dapat kembali terhubung.
Dari segi konsepnya saja Death Stranding memang terdengar sangat menarik, tapi daya tariknya tersebut justru ada pada penyampaian cerita yang punya kesan berbeda. Ada banyak momen emosional, aneh, sampai menegangkan yang selalu dibangun dengan kualitas sinematografi layaknya film kelas atas. Hanya saja premis yang solid dari ceritanya tidak sampai membuat kami bisa menikmatinya dengan maksimal, karena untuk bisa sampai di momen cerita penting terkadang kamu harus menjalani misi pengantaran barang yang begitu membosankan dan bisa membuat frustasi, belum lagi dari adanya banyak cutscene yang dibuat terlalu panjang.
Apa Saja Konten Barunya?
Masuk ke konten utamanya, Death Stranding Director’s Cut sebenarnya tidak membawa perubahan yang begitu dramatis. Ini adalah rilis ulang yang membawa lebih banyak konten atau fitur baru, tapi bukan karena semuanya tidak bisa dibawa developer saat pengembangan gamenya dulu seperti game Director’s Cut lain, melainkan Kojima melihatnya sebagai penambahan ide baru.
Pertama, yang jelas ada beragam variasi senjata dan equipment baru yang siap memaksimalkan bebanmu saat melakukan ekspedisi pengantaran barang. Beberapa diantaranya seperti senjata nonlethal Maser Gun, equipment kargo mulai dari Buddy Bot hingga Catapult, serta backpack yang bisa dikustomisasi untuk menambah ekstra barang bawaan hingga sekedar merubah tampilannya. Semua penambahan konten ini benar-benar sangat membantu, karena di game original Death Stranding pemain memiliki opsi yang lebih terbatas sehingga misi pengiriman barang, apalagi di awal-awal permainan dapat terasa begitu melelahkan.
Selain item dan equipment baru, kamu juga akan diberikan akses ke dua fasilitas baru yaitu Racetrack dan Firing Range. Untuk Racetrack seperti namanya ini adalah fasilitas yang memungkinkan kamu untuk mengikuti balapan dengan pemain lain dalam bentuk “ghost”, yang sayangnya tidak begitu kami suka dan terasa dipaksakan, apalagi mengingat kalau handling kendaraan dalam Death Stranding masih kurang nyaman. Sementara beralih ke Firing Range, ini adalah fasilitas yang bisa kamu manfaatkan untuk mengasah skill Sam dalam menghadapi musuh seperti MULES. Kamu juga harus menyelesaikan berbagai tantangan yang biasanya ditekankan pada penggunaan senjata spesifik, serta mengajarkanmu mengenai perbedaan menembak musuh dari titik berbeda. Tidak ketinggalan ada juga Nightmares, fasilitas baru di ruangan personal Sam yang memungkinkanmu untuk kembali bertempur melawan boss cerita yang pernah dilawan.
Konten baru lainnya yang paling menarik perhatian kami adalah area bernama Ruined Factory. Ini adalah tempat yang menjadi setting cerita baru di Death Stranding Director’s Cut, yang mana kamu diharuskan menjelajah sebuah pabrik besar dan menyelesaikan berbagai misi. Kamu tidak dapat menyelesaikan semuanya dalam sekali jalan, karena Sam harus kembali ke fasilitas ini selama beberapa kali sembari melanjutkan ceritanya. Kami belum sampai mengeksplor Ruined Factory secara penuh, tapi setidaknya ini adalah tempat indoor yang membawa Sam dalam misi infiltrasi layaknya di game Metal Gear Solid. Suasana baru yang begitu menyegarkan, apalagi bagi kamu yang sudah bosan menjalani misi kirim paket.
Sangat Optimal di PS5
Seperti yang bisa diduga, Kojima Productions menaruh perhatian khusus agar Death Stranding Director’s Cut dapat dimainkan dengan optimal di PS5. Ini termasuk pemanfaatan fitur eksklusif PS5, seperti bagaimana setiap langkah kaki Sam dapat dirasakan di bagian kiri dan kanan kontroller, atau bagaimana light bar mengikuti karakter serta perubahan warna yang mengikuti kondisi tabung BB. Bahkan pada bagian terkecil seperti saat Sam sedang buang air kecil, bagian trigger bergerak layaknya merasakan pancuran kencing.
Selain dari fitur eksklusif, performa hardware PS5 juga dimanfaatkan secara maksimal, seperti bagaimana waktu loading gamenya benar-benar terasa jauh lebih cepat berkat SSD. Ada juga opsi mode Performance bagi kamu yang ingin memainkannya di resolusi 4K dan 60fps, yang bagusnya lagi ditambah dukungan mode Widescreen seperti yang ada di versi PC-nya.
Kesimpulan
Dari segi konten yang ditawarkan, tanpa ragu kami harus mengatakan kalau Death Stranding Director’s Cut memang jauh lebih baik. Meski inti gamenya memang masih sama, tapi setidaknya beban pemain menjadi lebih diringankan dengan penambahan equipment yang memudahkan misi pengiriman barang, hingga performa maksimal yang membuat gamenya lebih mulus dan nyaman saat dimainkan. Mungkin kami bisa mendapat keseruan bermain lebih jika bisa memainkan gamenya pertama kali dari versi ini, tapi sayangnya bagi yang sudah menamatkan Death Stranding, versi Director’s Cut ini tidak begitu istimewa dan lebih ke pengalaman memainkan game lawas yang sudah mendapat banyak update baru.
Semua konten baru yang dibawa gamenya juga tidak bisa langsung diakses begitu saja dari awal, sehingga kamu harus sering menjalani misi sampingan yang cukup terpencar dan masih menguji kesabaran. Secara keseluruhan kami cukup puas dengan game ini dalam artian kalau Kojima berhasil membuat Death Stranding lebih mudah dicerna untuk pemain baru, tapi kenyataan terbesarnya tetap sama saja, kalau Death Stranding masih lah game yang berakhir tidak sesuai dengan selera kami. Jadi pemain yang kurang puas dengan game lamanya mungkin tidak akan berubah pikiran.
Jika tertarik dengan gamenya, Death Stranding Director’s Cut akan segera rilis pada tanggal 24 September besok di PlayStation 4 dan PlayStation 5.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post