Sudah lebih dari satu dekade sejak terakhir kali Superman hadir di layar lebar, lewat Man of Steel karya Zack Snyder yang rilis tahun 2013. Kini, di tahun 2025, sang pahlawan ikonik, Superman kembali lagi—kali ini di bawah arahan James Gunn, yang juga memimpin DC Studios bersama Peter Safran sejak 2022. Tentu saja ini bikin banyak orang penasaran, seperti apa arah baru semesta film DC yang mereka bangun.
Film baru ini menggali lebih dalam konflik batin Superman saat ia berusaha menyeimbangkan identitasnya sebagai Kal-El, anak terakhir dari Krypton, dengan kehidupannya sebagai Clark Kent yang dibesarkan di Smallville, Kansas. Didorong oleh rasa belas kasih di dunia yang kadang menganggap kebaikan sebagai sesuatu yang kuno, kali ini hadir sebagai simbol harapan, kebenaran, dan keadilan.
Cerita Lebih dari Sekadar Pahlawan
Sedikit kilas balik soal asal-usul Superman. Ceritanya udah pada tahu—dilahirkan di planet Krypton yang akan hancur, bayi Kal-El dikirim ke Bumi oleh orang tuanya, Jor-El dan Lara. Ia mendarat di Smallville, Kansas, dan dibesarkan oleh pasangan Jonathan dan Martha Kent yang memberinya nama Clark. Setelah dewasa, Clark bekerja sebagai jurnalis di Daily Planet—dan ya, seperti biasa, sosoknya kikuk dan canggung, sangat berbeda dengan alter egonya, Superman.
Di film ini, kita akan mengikuti perjalanan Superman versi David Corenswet yang mulai mengeksplorasi asal-usul Krypton dan beban besar dari kekuatannya. Kali ini bukan cuma soal menyelamatkan dunia—setiap tindakannya punya dampak besar secara global. Dan tentu saja, kekuatan sebesar itu menarik perhatian musuh, yaitu Lex Luthor yang diperankan Nicholas Hoult sebagai antagonis utama. Cerita berpusat pada konsekuensi dari tindakan Superman, dan bagaimana efek domino-nya memicu konflik utama dalam film ini.
Alur cerita film ini sebenarnya cukup mudah diikuti, tapi penonton tetap perlu memperhatikan dialog karena banyak informasi penting yang tersembunyi di sana—terutama soal dunia yang sedang dibangun. Aksi-aksi Superman juga seru untuk ditonton, terutama saat ia menyelamatkan warga dan melawan para penjahat.
Walau saya pribadi masih suka dengan adegan pertarungan di Man of Steel (2013) yang menampilkan skala kekuatan para Kryptonian (Superman dan General Zod), kali ini James Gunn memberikan sesuatu yang beda tapi tetap punya nuansa mirip, terasa seperti komik klasik yang hidup. Secara keseluruhan, pacing antar babak cukup solid, meskipun alur cerita bisa bikin beberapa penonton bingung.
Seperti yang saya bilang, kalau mau benar-benar paham soal dunia yang dibangun, harus jeli dengerin dialog. Di sisi lain, film ini juga mengenalkan beberapa karakter baru, tapi sayangnya nggak semua dapat latar belakang yang jelas. Buat yang udah akrab dengan komik mungkin masih bisa ngikutin, tapi penonton awam bisa jadi agak bingung.
Meski begitu, film ini tetap cocok dinikmati penonton umum karena James Gunn berhasil menghadirkan esensi dari Superman—harapan, kebenaran, dan keadilan—ke layar lebar. Saya bisa bilang, saya menikmati versi Superman dari James Gunn karena bikin saya teringat perasaan yang sama waktu dulu baca komik Superman waktu kecil.
Pemeran Ikonik yang Bikin Film Ini Hidup
Karena tadi saya bilang suka banget dengan versi Superman yang sekarang, tentu semua itu berkat David Corenswet. Ia benar-benar berhasil menampilkan karakter Superman dan semua nilai yang dia pegang. Aktingnya sebagai Clark Kent dan Superman sangat meyakinkan, dan dari sekian banyak aktor yang pernah memerankan Superman, versi Corenswet ini terasa beda dengan karakternya yang lugu tapi punya keyakinan kuat pada keadilan.
Lawan mainnya, Lex Luthor yang diperankan Nicholas Hoult, juga tampil luar biasa. Kita semua tahu Lex Luthor itu punya dendam pribadi pada Superman dan bisa dibilang karakternya cukup petty di komik. Nah, di film ini, Hoult berhasil memerankan Lex Luthor yang benar-benar layak disebut sebagai musuh bebuyutan Superman. Kesan sinis dan manipulatif-nya dapet banget, sesuai ekspektasi buat sosok antagonis utama.
Interaksi kekuasaan antara dua karakter ini juga keren banget dilihat. Terakhir kali kita lihat Superman dan Lex Luthor dalam satu film ya di Batman v Superman: Dawn of Justice. Tapi waktu itu, relasi keduanya nggak terlalu kuat karena Lex lebih sibuk mengatur konflik antara Batman dan Superman. Di film ini, kita bisa benar-benar melihat rasa benci dan iri yang dalam dari Lex terhadap Superman.
Lois Lane, yang diperankan oleh Rachel Brosnahan, juga tampil cukup mengesankan sebagai kekasih Superman. Rachel berhasil menghadirkan sosok Lois Lane yang dikenal sebagai reporter tangguh, nggak gampang panik, dan punya prinsip kuat. Jadi, rasanya segar banget melihat versi Lois Lane yang seperti ini di layar lebar dan bisa dibilang salah satu karakter paling berkesan di film ini.
Visual Warna-Warni DC yang Baru, Tapi Tetap Punya Rasa Klasik
Dari segi visual, film ini terasa menyegarkan banget karena tampil dengan warna-warna cerah khas komik superhero, apalagi untuk ukuran film DC. Kalau di Man of Steel, kita bisa lihat gaya Zack Snyder yang cenderung gelap dan realistis, di tangan James Gunn film ini lebih berwarna dan punya nuansa sci-fi klasik.
Mirip dengan pendekatannya saat menggarap Guardians of the Galaxy di Marvel. Memang terasa agak berbeda untuk genre superhero, tapi karena sudah terbukti berhasil di Guardians, saya rasa pendekatan ini cocok juga diterapkan di film Superman.
Memang ada beberapa adegan CGI yang kelihatan terlalu kentara dan mungkin terasa janggal buat sebagian orang, tapi jujur aja, menurut saya justru itu yang bikin film ini unik. Gaya visual yang agak nyentrik ini memberi ciri khas yang beda dari film-film DC sebelumnya.
Kesimpulan
Superman versi James Gunn jadi comeback yang menyegarkan sekaligus emosional buat sang Man of Steel. Film ini berhasil menyeimbangkan pesona klasik superhero dengan cerita modern, menghadirkan sosok Superman yang terasa luar biasa tapi tetap manusiawi.
Walau masih ada kekurangan seperti minimnya latar belakang karakter pendukung dan beberapa efek visual yang belum sempurna, film ini tetap menangkap inti dari Superman—harapan, kebaikan, dan tekad untuk berbuat benar meski itu sulit.
Baik kamu penggemar lama atau baru pertama kenalan dengan dunia DC, film ini tetap layak ditonton. Mungkin belum sempurna, tapi film ini jadi langkah awal yang cukup menjanjikan buat perjalanan baru Superman di dunia sinema DC.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Superman (2025)
PROS
- Akting para pemain utama kuat dan meyakinkan, terutama David Corenswet sebagai Superman yang penuh harapan dan Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor yang licik
- Chemistry antar karakter utama terasa solid, terutama antara Clark, Lois, dan Luthor
- Visual penuh warna dan bernuansa nostalgia yang beda dari film DC sebelumnya
- James Gunn berhasil menangkap jiwa dari karakter Superman
CONS
- Beberapa karakter pendukung kurang mendapat latar belakang yang jelas
- Ada beberapa bagian CGI yang terlihat kasar atau kurang menyatu
Discussion about this post