Lima tahun berlalu sejak rilisnya Marvel’s Spider-Man di PlayStation 4 dan game ini berujung jadi kesuksesan bombastis untuk Insomniac Games. Berkat resepsi super positif hingga target penjualan yang begitu tinggi, mereka sampai berujung diakuisisi oleh Sony untuk kemudian langsung mengembangkan Marvel’s Spider-Man 2. Meski gamenya sempat absen cukup lama sejak pertama kali diumumkan, proses pengembangannya sendiri berjalan cukup mulus dan akhirnya sudah siap rilis sebentar lagi.
Ada ekspektasi luar biasa yang mengikuti, apalagi dengan kehadiran Venom sebagai salah satu villain utama dengan cerita lebih ekspansif dari sudut pandang dua Spider-Man favorit – Peter Parker dan Miles Morales. Dorongan pemasaran gamenya juga bisa dibilang cukup spesial, terutama bagaimana untuk pertama kalinya Sony membawa dukungan subtitle bahasa Indonesia untuk game kelas AAA mereka.
Embargo akhirnya sudah lepas dan kami sudah bisa mengonfirmasi kalau telah menamatkan Marvel’s Spider-Man 2 yang dibahas tuntas dalam artikel review berikut. Sebelum siap membaca, kami ingin beri sedikit memberi peringatan kalau ada bagian yang mungkin bisa dianggap sebagai SPOILER pada bahasan Jalan Cerita, jadi bagi yang ingin mencari aman sebaiknya langsung skip ke bahasan poin-poin selanjutnya.
Jalan Cerita
Menghiraukan reputasi Marvel Cinematic Universe yang terasa seperti proyek sapi perah, Marvel’s Spider-Man 2 memberi kontras yang jauh lebih mengesankan dari sisi cerita. Gamenya mengambil latar sembilan bulan dari ending Marvel’s Spider-Man: Miles Morales, yang mana Peter dan Miles mulai menyeimbangkan tugas mereka sebagai pelindung kota New York dibalik topeng Spider-Man.
Keduanya saling dihadapkan pada tantangan hidup mereka sendiri, seperti bagaimana kamu akan sering mampir ke rumah Peter di sela-sela misi saat berusaha memulihkan diri dari kepergian bibi May setelah pindah ke sana. Mary Jane terus berada di sisi Peter untuk memberi dukungan, sampai akhirnya Harry Osborn yang merupakan teman dekat lain dari Peter berhasil pulih dari penyakit kronisnya dan ikut memainkan peran utama dalam cerita. Cukup senang bisa melihat sosoknya setelah hanya sempat mendengar soal kabarnya di game original Spider-Man.
*Mulai dari poin ini kami akan membahas sedikit spoiler dari cerita utamanya, jadi bagi kamu yang tidak ingin membacanya bisa lansung skip ke poin berikutnya*
Seperti yang diketahui, Harry Osborn sudah menjadi teman terdekat Peter sejak sekolah menengah atas. Pada saat itu mereka disatukan oleh kecintaan pada sains yang berujung membentuk ikatan pertemanan yang begitu kuat. Sekuelnya kali ini memperlihatkan momen reuni mereka setelah Harry harus menjalani perawatan intens dari penyakit mematikannya. Tidak lama setelah Harry membentuk organisasi besar untuk “mengobati dunia” bersama Peter, dia ikut mendapati identitas temannya tersebut sebagai Spider-Man yang justru tetap berujung pada interaksi harmonis antar keduanya.
Sementara beralih ke Miles Morales, dia bersama temannya Ganke dan Hailey sudah akan lulus dari sekolah menengah atas Brooklyn Visions pada waktu yang sama. Seperti semua remaja di usianya, dia harus berhadapan dengan konflik untuk memikirkan soal rencana masa depannya, seperti yang ditunjukkan dari perjuangannya untuk menyelesaikan sebuah esai. Fakta kalau dia tidak bisa lepas dari tanggung jawab untuk terus melindungi kotanya sebagai superhero hanya membuat segalanya menjadi lebih sulit, begitu juga dengan obsesinya untuk menemukan Martin Li alias Mr. Negative, orang yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya yang berhasil melarikan diri dari penjara. Seolah bertekad untuk membalas dendam, dia berambisi untuk menemukan Li sendiri dan menghentikan siklus kebencian terpendamnya yang belum padam.
Bersamaan dengan perjuangan yang mereka hadapi secara pribadi, Peter dan Miles juga harus berurusan dengan masalah lain yang bisa memaksa mereka berada di ujung tanduk. Peter berujung terkena dampak mengerikan yang tidak diinginkan dari penggunaan kostum symbiote. Selain itu, sekelompok pemburu / hunter yang dipimpin oleh Kraven the Hunter telah memilih Manhattan sebagai lokasi perburuan berikutnya, dan mereka melakukan segala upaya untuk mengganggu ketenangan New York dengan memburu para villain terkuat.
Ketika Symbiote akhirnya muncul untuk mengancam kedamaian New York dan orang-orang yang dekat dengan mereka, ikatan di antara kedua Spider-Man semakin diuji hingga akhir cerita. Secara keseluruhan, kami sangat suka dengan cara Insomniac menangani ceritanya. Sisi manusiawi dari karakter-karakter ini sama pentingnya dengan menceritakan kisah epik dengan skala besar, dan itulah yang harus dilalui Peter dan Miles. Ini tidak selalu berfokus ke kisah kepahlawanan sejati, tapi juga menunjukkan sisi kelemahan yang harus dimiliki oleh seorang pahlawan. Kami juga tidak mendapati adanya bagian cerita yang terus diulur, karena setiap misi memang sudah dirancang dengan momen besarnya sendiri, bahkan dari sisi gameplay juga.
Basis Gameplay yang Dibangun
Untuk bagian ini dari awal kesan kami sudah sangat positif, Insomniac Games berhasil meracik sekuel yang jauh lebih padat dan tidak butuh lama sampai bisa menunjukkan segala beragam perombakan terbesarnya. Sekarang kamu bisa bermain sebagai tidak hanya satu, tapi dua Spider-Man yang menggabungkan Miles Morales dan Peter Parker yang sudah memiliki game standalone sendiri. Meski sudah berpengalaman, mereka tetap bisa mempelajari banyak skill baru yang membuatnya semakin tangguh.
Keduanya mendapat perhatian yang sama di Marvel’s Spider-Man 2, di mana ada campaign serta misi khusus yang sudah disediakan untuk masing-masing Spider-Man ini, termasuk bagaimana kamu bisa berganti peran antar Peter dan Miles secara real-time saat sedang mengeksplor dunianya. Switch antar karakter juga memberi intipan ke momen-momen lucu, contohnya seperti Peter yang melakukan sit-up di sisi gedung atau saat Miles kehilangan minumnya yang diambil oleh burung liar.
Selain memiliki misi cerita hingga kemampuan berbeda, mereka juga berbagi banyak aktivitas sampingan, gadget Spider, dan skill tree. Kamu tidak akan pernah dipaksa untuk mempelajari kembali skill yang sama saat berganti karakter karena tata letak tombol yang sama. Terkadang berkat penyesuaian barunya, baik itu Peter atau Miles bisa secara tak terduga muncul di depan karakter lain selama pertarungan. Ini juga merupakan salah satu interaksi terbaik yang bisa kamu dapat di gamenya, karena membuat kami teringat dengan Grand Theft Auto V, di mana ketiga karakter yang dimainkan bisa berpapasan saat sedang free roam.
Combat dengan Perombakan Besar
Tapi perombakan favorit kami di Marvel’s Spider-Man 2 sudah pasti ada di sisi combat yang memang jauh lebih baik. Sederhananya, gameplay Miles terasa lebih lihai dan akrobatik, sedangkan Peter lebih sederhana dan bertujuan untuk menghabisi musuh dengan kekuatan yang lebih besar berkat tambahan Spider-Arm. Kami rasa pihak developer berhasil membuat Peter jadi sama menariknya dengan Miles, karena mereka membuat Miles punya variasi yang lebih liar di gamenya sendiri, sehingga para fans pada waktu itu jadi memiliki ekspektasi kalau Peter akan mendapatkan peningkatan besar di sekuelnya, dan ini berujung tidak mengecewakan.
Selain itu, sekarang gamenya ikut menambah sistem Parry. Tepat sebelum serangan musuh diluncurkan, menekan L1 akan memblokir dan melumpuhkan target, sehingga kamu memiliki waktu untuk menyerang balik. Ini sangat berguna saat melawan musuh tank yang lebih besar dan bertahan dari serangan baru yang berfokus pada parry, di mana musuh target akan bersinar kuning saat mulai menyerang sebelum berubah menjadi merah sebelum kontak. Sistem peringatan dengan kode warna memberikan visual cue untuk kapan kamu harus bersiap-siap menangkis, dan serangan ini memberikan damage yang signifikan.
Kami harus membiasakan diri untuk bisa menangkis dengan lebih konsisten, tapi sebelum itu kami juga sudah memainkan game originalnya untuk menghindari dengan efisien daripada menunggu untuk dipukul. Setelah akhirnya terbiasa, setiap eksekusinya jadi terasa begitu memuaskan dan memberi keuntungan lebih dalam combat, terutama saat musuh mencoba menerjang kami di antara celah manuver menghindar. Lapisan strategi baru ditambahkan, yang membuat kami lebih waspada terhadap lawan dan memaksa untuk memilih antara menangkis atau menghindar, yang pasti tergantung pada situasinya.
Selain itu Peter kembali dengan kostum mekanis yang lebih canggih yang sekarang berfungsi sebagai bagian permanen dari gaya bertarungnya, yang memberinya banyak skill baru. Spider Shock adalah salah satu jurus barunya, yang menggunakan Spider-Arms mekanik Pete untuk menusuk secara agresif ke depan dengan rentetan sabetan. Pete melanjutkan dengan Wall Smash yang menghancurkan, sebuah tendangan naik yang kuat yang melontarkan lawan ke udara. Peter bisa menghajar beberapa target sekaligus dengan menembakkan arus listrik dari ujung keempat Spider-Arm.
Selain itu, kostum Symbiote-nya juga memiliki gaya permainan yang keras dan agresif yang bisa menghempaskan kelompok musuh ke mana pun mereka berada. Ia memiliki skill treenya sendiri, seperti halnya lengan mekanisnya, dan telah dipetakan sebelumnya untuk empat serangan yang berbeda. Peter memiliki kekuatan yang memungkinkannya menembakkan dua sulur besar ke dua musuh, yang langsung melumpuhkan mereka. Untuk kombo cepat, Peter juga bisa berubah menjadi semacam gumpalan bola symbiote berduri, berlari ke sekelompok musuh, dan meluncurkan mereka ke udara. Peter juga memiliki kemampuan untuk menggunakan symbiote secara defensif, secara otomatis memblokir dan menangkis serangan yang mendekat. Kemampuan symbiote Peter yang terakhir dan paling kuat adalah mencengkeram beberapa musuh dengan sulur dan membantingnya ke tanah.
Serangan yang berhasil juga akan mengisi meteran yang ketika diaktifkan dengan menekan stik analog L3 dan R3 secara bersamaan akan membawamu masuk ke dalam mode power up. Dalam kasus Peter, kondisi ini dikenal sebagai Symbiote Surge, dan ini meningkatkan output damage dan kemampuannya hingga meteran habis, mendorongmu untuk melepaskan serangan sampai habis. Masuk akal jika Miles memiliki dua gaya permainan yang sama dengan Peter. Miles telah mempelajari banyak trik sejak petualangan pertamanya sebagai Spider-Man dan sekarang memiliki dua kekuatan Venom bioelektrik dengan warna yang berbeda-beda (kuning dan biru) yang seolah memberinya semacam kekuatan super Seiya.
Dia memiliki kemampuan untuk menembakkan energi biovenom berwarna biru dari tangannya, yang menyebabkan muatan ditembakkan langsung ke satu musuh, menjatuhkan mereka dan menyebabkan petir berantai yang mempengaruhi mereka yang berada di dekatnya. Miles juga bisa menggunakan kemampuan ini untuk berteleportasi ke udara, di mana ia akan langsung mendarat di atas musuhnya, memberikan damage bioelektrik kepada mereka semua. Selain itu, saat menggunakan kemampuan lompatannya, dia bisa melepaskan semburan biovenom biru yang langsung melumpuhkan semua musuh di dekatnya. Kedua sosok pahlawan ini yang jelas akan terasa sangat berbeda setelah kamu mendapat akses ke lebih banyak skill andalannya.
Ragam Kustomisasi
Miles dan Peter maju dengan kecepatan yang sama karena bisa berganti-ganti karakter hampir setiap saat. Jika kamu memilih untuk tetap menggunakan salah satu Spider-Man di luar urutan cerita yang diwajibkan, keduanya tidak akan tertinggal dengan cara ini. Bersama-sama, mereka mendapatkan pengalaman untuk membuka skill tree masing-masing dan yang dimiliki sendiri untuk upgrade yang lebih mendasar. Selain itu, tersedia banyak peningkatan kostum yang meningkatkan statistik seperti Health, Damage, Focus, dan skill opsi Traversal, dengan opsi terakhir yang berfokus pada hal-hal seperti kecepatan dengan web wings. Dengan menyelesaikan misi sampingan tertentu dan mengumpulkan teknologi, kamu juga bisa membuka gadget baru jika kriteria tertentu terpenuhi.
Kamu bisa melengkapi lebih banyak skill di salah satu dari empat slot utama. Hasilnya, Peter mampu menggunakan kombinasi kemampuan symbiote dan Iron Spider. Kamu harus berpikir strategis dalam menentukan kapan harus menggunakan kekuatan ini karena memiliki cooldown. Web shooter ikonik dari masa lalu masih mampu menjaring satu musuh dengan ketukan cepat R1. Mereka bisa menggunakan dua kali lebih banyak slot.
Karaktermu sudah dibekali dengan berbagai gadget, salah satunya Upshot yang meluncurkan drone yang menembakkan rentetan tembakan jaring ke arah musuh di area tersebut, melontarkannya ke udara. Ada juga alat yang bisa menembakkan ledakan suara. Tapi yang menjadi favorit adalah Web Grabber, yang menembakkan jaring dari segala arah sebelum dengan cepat menarik apa pun yang menempel, siap untuk serangan AOE. Dalam game original Spider-Man kamu mungkin bisa lolos dengan hanya mengandalkan serangan utama saja, tapi di Spider-Man 2 kami jadi dipaska untuk selalu harus menggunakan gadget dan skill utama.
Berbagai macam kostum alternatif yang sangat mengesankan untuk Peter dan Miles tersedia di dua video game Marvel’s Spider-Man yang pertama. Banyak kostum baru untuk Marvel’s Spider-Man 2 juga ditambahkan, tetapi jika kamu menginginkan tampilan yang lebih khas, mereka hanya perlu mengubah varian warna kostum tersebut. Kamu akan memiliki opsi untuk mengubah warna kostum mereka untuk pertama kalinya dalam video game Spider-Man.
Karena Miles dan Peter masing-masing akan memiliki lemari pakaian yang berbeda, ini bisa dengan mudah melipatgandakan atau bahkan melipatgandakan jumlah kostum Spider-Man di game sebelumnya. Namun bagian terbaiknya kali ini adalah kamu bisa membuat kostumnya (craft), jadi tidak ada persyaratan khusus lagi untuk mendapatkan masing-masing kostum ini, yang menurut kami merupakan perubahan yang sangat dibutuhkan dan mungkin memang disesuaikan dengan feedback dari para pemain yang ingin tampil keren di gamenya dengan lebih cepat.
Sensasi Open-World Masif
Meskipun gameplay-nya memukau, lingkungan barunya juga mencuri perhatian. Taman bermain baru ini dua kali lebih besar dari yang asli dan memberimu akses ke Manhattan, Brooklyn milik Miles Morales, dan Queens yang baru, sehingga memberikan variasi yang sangat dibutuhkan. Meskipun kami bisa saja fokus pada cerita utamanya saja, New York adalah kota yang penuh dengan banyak distraksi menyenangkan yang bisa dilakukan sebagai Spider-Man.
Kamu tidak akan kekurangan misi sampingan saat menjelajahi dunia terbuka karena ada beberapa jenis misi yang harus diselesaikan. Akan ada misi yang hanya bisa diselesaikan oleh Miles atau Peter, jadi meskipun kamu ingin tetap bermain sebagai satu karakter, pada dasarnya gim ini memaksamu untuk berganti-ganti. Aplikasi “Friendly Neighborhood Spider-Man App” telah kembali, dan singkatnya aplikasi ini memberi tahu tentang misi utama, misi sampingan, atau pop-up di layar yang mungkin memberi tahu kami tentang kejahatan yang dilaporkan oleh penduduk sekitar. Ini juga digunakan untuk berganti antar Spidey.
Tantangan mengambil foto juga kembali hadir di mana kamu bisa memotret suasana di berbagai landmark terdekat dan situasi sosial yang terkadang lucu. Selain memotret, kamu juga bisa mengambil Spider-Bots, yang masing-masing desainnya meniru kostum Spider-Man yang berbeda dari tahun ke tahun. Kamu juga bisa mengejar Talon Drone melalui challenge khusus atau menyapu bersih berbagai sarang hunter dengan pertahan keetan untuk mengumpulkan informasi tentang kelemahan benteng musuh yang lebih besar.
Miles dan Peter juga harus pintar. Dalam satu teka-teki, kami harus membersihkan untaian DNA dengan menyetrum atom-atom jahat tanpa merusak atom-atom baik. Lewat puzzle lainnya, kami harus mengoperasikan Spider Bot melalui lubang ventilasi dan mengalihkan para perampok untuk mengaktifkan kembali pintu keamanan. Berbeda dengan selalu berkelahi atau berayun, interaksi ini merupakan alternatif yang menyenangkan. Ada juga satu misi sampingan lain yang melibatkan Mysterio, yang hampir mirip dengan uji coba waktu di mana kamu harus mengalahkan musuh (atau musuh tertentu dengan cara yang berbeda) dalam waktu tertentu.
Mekanisme permainan favorit kami di game-game sebelumnya adalah mengayunkan jaring dan melintasi secara umum, dan ada peningkatan yang bagus di udara. Sayap berselaput yang dijahit ke dalam pakaian si kedua pahlawan mengubah mereka menjadi laba-laba terbang, menambah mekanisme penjelajahan aslinya.
Dengan menggunakan Web Wings, kamu bisa terbang melintasi Central Park, sungai, dan area dataran rendah dengan lebih cepat. Web wings milikmu akan terbuka ketika menekan tombol segitiga saat berada di udara, sehingga kamu bisa melayang dan melakukan manuver bebas dengan analog. Untuk mencapai tujuan berikutnya dengan cepat, hubungkan ini dengan ayunan dan terowongan angin yang telah ditempatkan di lokasi-lokasi strategis di seluruh kota.
Berayun memang jadi sedikit kurang seru dibandingkan dengan menggunakan web wings, tapi kecuali saat kamu berada di terowongan angin, kamu masih perlu menggunakannya karena mereka kehilangan momentum seiring berjalannya waktu. Dengan terbang sangat cepat ke lokasi tersebut pada arus udara, terowongan angin akan memungkinkanmuuntuk mencapai lokasi tertentu di kota dengan sangat cepat.
Tergantung pada situasinya, menemukan ritme berayun dan meluncur bisa membantumu mencapai tempat yang menantang dengan lebih anggun atau mengikuti pengejaran target dengan lebih efisien. Hal positif lainnya adalah bahwa mengayunkan jaring tidak kalah dengan meluncur; keduanya memiliki keseimbangan, dan kamu membutuhkannya untuk menjelajahi kota. Itu adalah pujian yang tinggi mengingat betapa menyenangkannya menavigasi game ini. Selalu menantang untuk memikirkan cara untuk mengungguli ayunan web yang luar biasa, tetapi Insomniac telah berhasil.
Performa dan Fitur PS5
Marvel’s Spider-Man 2 terus mengambil pelajaran dari game Insomniac sebelumnya seperti Ratchet & Clank: Rift Apart dalam memanfaatkan teknologi PS5. Kontrol haptic DualSense memberikan feedback konsisten yang akurat. Bahkan ada beberapa bagian dalam game di mana mereka benar-benar mendesainnya untuk bisa memanfaatkan performa PS5, salah satu alasan pendukung juga kenapa gamenya tidak bisa dirilis untuk konsol generasi sebelumnya.
Selama kamu bisa merasakan perbedaannya, haptic feedback serta adaptive trigger bisa terasa begitu natural untuk memberi sensasi bermain imersif. Meskipun mungkin bukan fitur yang paling menonjol dari game ini, pihak developer sudah melakukan upaya maksimal untuk membuat fitur-fitur PS5 ini terasa melengkapi dan menambah, bukannya terlalu banyak dan mengganggu. Tapi jika ada satu bagian yang paling membuat kami takjub sudah pasti ada di fitur fast travelnya, karena waktu untuk berpindah dari satu tempat ke yang lain benar-benar terjadi secara instan dengan efek transisi mulus. Mengesankan juga bagaimana kamu bisa memilih titik mana pun dalam map untuk berpindah daripada alih-alih harus memilih semacam waypoint khusus yang sudah ditentukan.
Dari awal gamenya kamu sudah bisa memodifikasi berbagai aspek gameplay dengan menggunakannya, termasuk jumlah damage yang diberikan musuh, serta kesehatan, kecepatan, waktu menangkis, dan faktor lainnya. Mereka juga bisa mengaktifkan fitur seperti Chase Assist atau Enhanced Auto Aim, atau bahkan membuat teka-teki permainan menjadi lebih sederhana. Selain itu ada pengaturan “Game Speed”, yang pada dasarnya memperlambat permainan untuk membantumu yang mungkin membutuhkan waktu reaksi lebih lama selama bagian yang paling penuh aksi.
Berbagai macam orang pasti ingin memainkan Spider-Man 2. Karena itu, Insomniac Games juga menambahkan fitur aksesibilitas audio seperti pengontrol yang bisa diakses dan kontrol frekuensi audio, yang memungkinkan pengguna mematikan suara yang mengganggu. Tim developer mencatat meskipun tidak semua fitur akan bisa diakses pada saat gamenya rilis, fitur aksesibilitas setelah rilis nanti akan tetap mencakup deskripsi audio dalam game, pembaca layar yang bisa digunakan pada menu, dan keterangan untuk semua momen gameplay yang signifikan.
Spider-Man 2 memiliki kualitas visual yang cukup mengesankan. Model karakter memperlihatkan emosi yang lebih terasa ketika berbicara, yang ikut diterjemahkan ke dalam penampilan akting yang lebih meyakinkan untuk menarik emosimu. Latar dunianya memiliki kedalaman dan realisme yang lebih baik berkat pantulan sinar. Selain kombo yang dahsyat, tambahan efek lingkungan yang bisa dihancurkan memberikan kesan kalau kamu sudah terlibat dalam pertempuran sengit.
Perbedaannya akan segera terlihat saat kamu berjalan kaki di area penduduk, karena berbeda dengan game originalnya dulu yang memperlihatkan bangunan dan etalase toko datar, kali ini kamu bisa mengintip ke dalam bangunan tertentu yang terlihat memiliki interior. Selain itu Spider-Man 2 menawarkan dua mode utama yaitu Visual dan Performance Tidak ada begitu banyak yang bisa didiskusikan dari segi visualnya selain fakta kalau gamenya benar-benar terlihat sangat indah. Mungkin perubahannya tidak akan terasa di awal, tapi kami bisa melihat beberapa perubahan jelas terutama dari sisi pencahayaan serta kedalaman warna. Setiap detail di gamenya digambarkan dengan sangat jelas, membuatnya tampak indah, hidup, dan punya kesan sinematik bahkan saat berada di luar cutscene.
Lokalisasi Bahasa Indonesia
Seperti yang sudah diketahui, Marvel’s Spider-Man 2 membawa dukungan subtitle bahasa Indonesia. Belakangan ini beberapa perusahaan game ternama memang mulai ikut melakukan lokalisasi game mereka ke bahasa Indonesia, tapi fakta kalau dukungan ini datang dari Sony apalagi untuk game AAA PS5 andalan mereka di 2023 rasanya masih sulit dipercaya. Kami jujur tidak sampai memainkan gamenya dengan subtitle Indonesia, tapi kami sempat menjajalnya dan harus diakui kalau kualitas terjemahannya sudah cukup solid.
Kami tidak sampai menemui adanya typo dan setiap kalimat terasa enak saat dibaca, kecuali mungkin untuk translasi mentah dari nama skill atau istilah yang sebaiknya tetap mengikuti versi inggris saja. Ini tentu akan mengundang ekspektasi kalau Sony akan terus membawa dukungan serupa ke game-game eksklusif mereka di masa mendatang, sesuatu yang belum bisa dikonfirmasi, tapi akan sangat menggembirakan tentunya jika mereka bisa menjaga komitmen tersebut.
Kesimpulan
Secara sekilas Marvel’s Spider-Man 2 mungkin terkesan seperti sekuel yang satu tingkat di atas tanpa banyak perombakan signifikan, tapi di akhir kami dibuat takjub dengan salah satu pengalaman bermain game paling emosional dan epik dari sekian banyak judul yang sudah kami mainkan sepanjang tahun ini. Pada masa di mana tidak ada begitu banyak game superhero yang berujung meninggalkan impresi kuat, Marvel’s Spider-Man 2 tampil dengan standar kualitas yang berkali-kali lipat melebihi harapan kami sebagai sebuah sekuel.
Mereka berhasil membangun pondasi yang sudah solid dari game originalnya, hingga kemudian menuangkan kreativitas serta inovasi yang tepat sasaran. Kami juga dibuat takjub akan usaha Insomniac Games dalam memanfaatkan performa serta fitur PlayStation 5 hingga mencapai tingkatan baru. Secara sisi teknis, kami bahkan tidak ragu menyebutnya sebagai yang terbaik dibanding game eksklusif Sony untuk generasi ini. Dukungan lokalisasi bahasa Indonesia juga terutama sangat kami apresiasi, dan mereka berhasil memberi kualitas terjemahan yang solid pula.
Tapi dibalik gameplay epik dan beragam faktor lain yang mendukungnya, apa yang membuat game ini begitu spesial akan selalu mengakar kuat ke cerita original Spider-Man sendiri, bahwa dia adalah superhero yang tidak sempurna dan terus dilanda ocobaan yang membuat karakterisasinya begitu melekat di hati banyak orang. Bahkan jika kamu datang sebagai pemain yang mungkin masih asing dengan si manusia laba-laba ini, kami punya firasat kalau adaptasi game terutama sekuelnya dari Insomniac ini bisa merubahmu jadi fans.
Kami kebetulan sudah merangkum review di atas dalam versi video yang bisa kamu tonton di bawah ini:
Marvel’s Spider-Man 2 sendiri akan dirilis ekslusif untuk PlayStation 5 pada 20 Oktober mendatang. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Marvel's Spider-Man 2
PROS
- Cerita yang lebih epik dan mendebarkan
- Perombakan besar di sistem combat
- Gaya bermain dari dua Spider-Man yang sangat berbeda
- Sistem traversal yang makin seru
CONS
- Meski jarang, sempat ada bug grafis dan crash
- Absennya fitur library untuk lebih mendalami cerita dan latar dunia
Discussion about this post