Franchise raksasa yang memang sudah memiliki komunitas yang tersebar di seluruh dunia secara global tidak mengherankan akan mendapatkan perhatian khusus, seperti misalnya Bandai Namco yang terus-menerus memberikan adaptasi game baru untuk One Piece. Yang terbaru, mereka telah resmi merilis One Piece Odyssey yang terbilang cukup ambisius dengan dunia open-world yang cukup luas dengan elemen RPG.
Apakah perombakan gameplaynya yang tak biasa di serinya akan tetap membuat fans senang, atau justri sebaliknya? Meskipun kami sudah mendapatkan berbagai kesempatan untuk nyobain duluan sesi hands on dan preview sebelum perilisannya, kami juga akan menumpahkan impresi One Piece Odyssey secara penuh melalui artikel review ini. Mari simak!
Angin Segar Bagi Fans Baru
Seperti yang sudah kami sebukan di artikel preview sebelumnya, One Piece Odyssey memiliki jalan cerita original yang bisa dinikmati oleh fans baru maupun fans veteran sekalipun. Berikut sinopsis singkatnya.
“Saat bepergian, kru Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy ditelan badai besar di laut. Mereka akhirnya terdampar di sebuah pulau misterius yang penuh dengan alam di tengah badai dan terpisah satu sama lain.
Sekarang, masing-masing memulai perjalanan mereka sendiri yang dipenuhi dengan keajaiban alam, musuh yang kuat, dan pertemuan aneh dengan penduduk setempat di pulau itu. ”
Ada 11 arc di One Piece saat ini, tapi One Piece Odyssey akan memperlihatkan para pemain hanya pada empat arc seperti Alabasta, Water Seven, Marineford, dan Dressrosa. Pada setiap arc tersebut, para pemain harus menjalan sebuah misi yang disebut Memory Links dan menghidupkan kembali “kisah ikatan” yang dimiliki kru Topi Jerami.
Ketika menonton One Piece untuk pertama kalinya, salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh fans baru adalah banyaknya episode. Penggemar anime umumnya berkomitmen pada media, tetapi ketika sebuah franchise memiliki lebih dari 1000 episode anime dan bab manga, mungkin sulit bagi pendatang baru untuk keep up. Pemain ingin memiliki pengetahuan sebanyak mungkin tentang cerita, tetapi mungkin sulit untuk menemukan waktu untuk menyaring ribuan jam konten. Untuk itulah kegunaan fitur Memory Links disini.
Jalan cerita digamenya tidak menambahkan sesuatu yang baru ke dalam inti cerita / canon seperti Film RED, tetapi ini merupakan cara yang bagus untuk menikmati cerita yang sudah ada. Masalahnya, ada beberapa bagian yang ceritanya tidak akurat, kehilangan dayanya, kekurangan karakter, banyak plot lubang, dan pembawaan peristiwa yang tidak pas.
Kami tidak bisa spoiler banyak mengenai jalan ceritanya. Namun bagi Anda fans veteran mungkin akan sedikit tidak menyukainya dari segi cerita dan plot yang ditawarkan. Sementara untuk fans baru justru ini jadi angin segar karena jalan ceritanya bisa dinikmati lebih singkat namun tetap bisa menampung hampir semua inti pengenalan cerita One Piece.
Gameplay Turn-based yang Sebenarnya Cocok
One Piece Odyssey tidak memiliki gameplay “action” seperti biasa di franchise ini, tapi Bandai Namco mencoba meraciknya dengan gaya baru dan mengubahnya menjadi turn-based RPG sebagai ciri khas yang unik dan malah cocok untuk game dengan karakter yang banyak.
Pada umumnya, game RPG berbasis turn-based membuat pemain mengatur semua karakter dan menguncinya sebelum gilirannya. Namun, One Piece Odyssey mengambil pendekatan yang berbeda. Game ini mengadaptasi elemen gunting-kertas-batu sebagai basis dasarnya, sekaligus memposisikan karakter secara acak di beberapa area. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat berganti-ganti karakter yang dan menantang mereka untuk memanfaatkan kemampuan dan keterampilan unik masing-masing karakter untuk mengalahkan musuh yang ada. Sistem ini menyediakan berbagai situasi yang akan mereka hadapi setiap saat, yang memberikan perspektif baru tentang pertempuran yang akan mereka jalani di sepanjang petualangan.
Untuk menyegarkan pikiran Anda, kami akan sedikit menjelaskan yang sudah pernah dijelaskan pada demo TGS sebelumnya, dimana game ini memiliki elemen batu gunting kertas dengan istilah resmi Power > Speed > Technique untuk tiap karakter. Jadi hal tersebut harus diperhitungkan pemain untuk mana lawan yang lebih lemah, mana yang akan lebih kuat.
Sekali bertarung bisa memakai hingga empat anggota kru yang akan menyerang musuh sementara sisanya tetap sebagai cadangan. Topi jerami dapat dipanggil dari cadangan dan dapat berpindah posisi dengan bebas selama mereka masih memiliki action point yang tersisa. Karena kita memiliki kemampuan untuk beralih di antara karakter dalam daftar kita, kita dapat mempertimbangkan posisi tempur, dan efektivitas tipe.
Tidak cuma sekedar bertarung yang begitu-gitu saja. Terkadang, pemain akan menemukan “dramatic scene”, sebuah sistem seperti ambush ketika eksplorasi. Misalnya, karakter seperti Usopp akan terpisah jauh dan kalian harus menyelematkannya sambil menghabiskan musuh lain terlebih dahulu. Ada juga objektif yang mengharuskan kalian cuma bisa membunuh menggunakan Luffy. Ada sinematik yang dramatis dan unik sesuai namanya ketika itu terjadi. Karena kesulitannya lebih tinggi, reward EXP dan mata uang in-game jadi lebih besar ketika itu terjadi.
Eksplorasi Juga Jadi Nilai Jual
Tidak cuma sekedar bertarung, eksplorasi juga jadi salah satu nilai jual game ini. Para pemain akan menjelajahi pulau Waford sambil bertarung dan mengungkap misteri di pulau tersebut. Setiap kru Topi Jerami memiliki kemampuan dan kegunaan masing-masing ketika melakukan eksplorasi.
Contohnya adalah Luffy yang bisa menggunakan tangan / kaki karetnya untuk menggapai tempat yang tinggi atau mengambil item yang sulit dijangkau. Chopper memungkinkan tubuh mungilnya untuk masuk ke dalam lubang atau goa sempit. Zoro bisa menghancurkan halangan seperti pintu besi atau batu besar. Sejauh ini cuma tiga karakter itu saja yang diperlihatkan kemampuan eksplorasinya di demo.
Di sepanjang perjalanan, kru Topi Jerami bisa beristirahat lewat fitur Camping dan juga membuat item lewat fitur Crafting. Lokasi perkemahan dapat ditemukan saat eksplorasi, di sana kita dapat beristirahat dan mengadakan pesta yang memungkinkan kita memulihkan semua HP, meningkatkan perolehan EXP sebesar 30% untuk 10 pertempuran, serta 5 kali lebih banyak kesempatan untuk melakukan critical hit dan lain-lain.
Saat berkemah, kita akan memiliki kesempatan untuk mencari tahu cara terbaik untuk menggunakan sumber daya dengan memasak, membuat Trick Balls, dan menggunakan Nico Robins Mystery Craft. Sanji adalah koki kru dan dapat menciptakan makanan lezat untuk dimakan dalam pertempuran dan memberikan buff. Usopp, penembak jitu Topi Jerami, menciptakan Trick Balls. Trick Balls ini dapat memberikan buff yang besar untuk party atau debuff yang besar untuk musuh.
Sistem Equipment
Tidak seperti sistem senjata dan armor tradisional, disini tidak ada slot untuk equip individu seperti Helm, Body, Lengan, dll. Sebaliknya, setiap kru Topi Jerami dengan bebas menggunakan dan mengatur equip. Sistem ini memungkinkan beberapa variasi build untuk setiap karakter, karena setiap peralatan individu dapat meningkatkan stats, regenerasi HP atau Tension, atau meningkatkan efek serangan dan skill biasa.
Nico Robin, adalah kurator equipment kru Topi Jerami. Di akhir permainan, seiring berjalannya cerita, Nico Robin dapat menjadi salah satu rekan kru yang paling “berguna” untuk menghabiskan waktu bersama karena ia dapat membuat equipment bersama untuk meningkatkan efeknya dan memungkinkan kita mengkostumisasi setiap karakter dengan bebas melalui kustomisasi yang serbaguna.
Sistem equipment berdasarkan balok dan grid disini menurut kami sangat memudahkan pemain karena lebih bebas dalam mengatur. Meskipun terkadang ada kesulitan untuk menyocokan balok dan efek buff yang bersinergi. Tapi pada saat yang sama, ini membuatnya sangat mudah untuk menentukan apa yang harus kita lengkapi – sangat bagus untuk pemula JRPG.
Kualitas Visual yang Pas dan Memanajakan Mata
Kami berani bilang bahwa One Piece Odyssey adalah game One Piece dengan kualitas grafis yang paling bagus sejauh ini. Hal ini terutama dari sisi lingkungannya, yang membuatnya menyenangkan untuk menjelajahi lokasi-lokasi ikonik dari serial ini. Selain fakta bahwa sebagian besar pengisi suara game ini disediakan oleh aktor asli game ini, pujian juga harus diberikan pada UI dan menu yang terlihat sangat stylish.
Berbagai macam musuh dari seluruh seri termasuk dalam kategori monster, serta beberapa yang diciptakan Eiichiro Oda secara khusus untuk game ini. Meskipun beberapa animasinya sedikit janggal dan awkward, namun secara umum karakter-karakternya terlihat fantastis dan natural seperti di anime. Kualitas 3D disini mulus dan terkesa tidak kaku dan pas.
Kesimpulan
Bisa dibilang Bandai Namco sangat berani membawah perbedaan yang mencolok di One Piece Odyssey jika dibandingkan game-game sebelumnya, entah dari jalan cerita, maupun genre yang ditawarkan. Satu hal yang tentu saja kami apresiasi karena mereka mencoba membawa sesuatu yang berbeda dan keluar dari zona nyamannya.
Pada dasarnya, One Piece Odyssey menawarkan konsep JRPG yang seru untuk dinikmati bahkan menurut kami terkesan unik lewat gameplay turn-based yang membuat masing-masing tiap kru Topi Jerami mencolok dan terhubung sebagai nakama. Eksplorasinya juga seru untuk dijalankan. Meski begitu, ada beberapa plot yang sedikit dimodifikasi yang mungkin akan membuat para fans veteran One Piece tidak begitu menyukainya.
One Piece Odyssey sendiri sudah resmi dirilis untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox Series, dan PC via Steam. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate mengenai gamenya pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
One Piece Odyssey
PROS
- Basis gameplay turn-based yang ternyata seru, unik dan enjoyable
- Kualitas grafis yang fantastis, smooth, dan pas
- Ekplorasi yang fun
CONS
- Jalan cerita yang agak sedikit melenceng, tidak begitu mengesankan bagi fans veteran One Piece
- Bukan JRPG yang menantang
Discussion about this post