gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Review PlayStation VR2 – Serba Praktis, Premium, dan Penuh Potensi!

Fadhil by Fadhil
February 16, 2023
in Konsol, PlayStation 5, Review
0
Review lengkap kami untuk PlayStation VR2 yang berhasil membawa penyempurnaan drastis serta potensi kuat di masa depan

Review lengkap kami untuk PlayStation VR2 yang berhasil membawa penyempurnaan drastis serta potensi kuat di masa depan

Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Platform virtual reality memangg harus diakui masih tergolong niche untuk kalangan gamer mainstream. Selain karena patokan harga yang tinggi, library gamenya juga dibuat lebih spesifik untuk platform tersebut sehingga lingkup pemasarannya lebih condong menarik perhatian penikmat VR itu sendiri. Meski begitu, prospek dari platformnya sendiri masih sangat kuat dan terus berkembang pesat. Memasuki 2023, pihak Sony akhirnya juga sudah menyiapkan PlayStation VR2 dan kami sangat beruntung untuk bisa menjajalnya lebih dulu selama satu minggu terakhir.

Karena sudah ada empat tahun lebih sejak terakhir kali kami memainkan VR, tentunya ini adalah kesempatan bagus untuk melihat seberapa imersif pengalaman bermain yang ditawarkannya, apalagi jika dibandingkan dengan PlayStation VR generasi pertama. Lalu apakah PS VR2 berhasil hadir sebagai suksesor yang layak dan mampu bersanding dengan beragam platform VR terbaik di pasaran? Langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Kelengkapan Praktis dan Packaging Fungsional

Kemasan kali ini terasa praktis karena isinya yang lebih sedikit dibandingkan dengan PSVR generasi pertama, tapi di saat yang sama juga dibuat lebih lengkap. Ini otomatis membuatnya lebih baik, karena kamu tidak perlu lagi melalui proses set up yang rumit dengan menggunakan beberapa aksesoris tambahan, terutama bagaimana kamu harus membeli Motion Controller dan PlayStation Camera secara terpisah, yang dulunya tidak disertakan di dalam kemasannya kecuali dalam bundling terbaru.

Kali ini PSVR2 dirancang agar pemain yang baru mengenal platform ini dapat langsung menggunakannya dengan nyaman. Kamu akan mendapat headset dengan kabel power built-in, dua kontroler Sense, kabel USB-C tambahan untuk mengisi daya kontroler, dan earphone audio 3D yang juga dilengkapi dengan beberapa earpiece. Janya inilah yang kamu perlukan untuk bisa langsung menggunakan perangkatnya, jadi tidak perlu lagi menyisihkan uang untuk membeli aksesori tambahan untuk melengkapi set up.

Box utama PS VR2 juga dirancang agar kamu bisa menyimpan headset dan kontroler dengan rapi setelah bermain, yang memang terbukti berguna apalagi karena kecenderungan penggunana dalam membuang kemasan produk atau menyimpannya di gudang. Bisa menyimpan PS VR2 di tempat yang tertutup terbukti jauh lebih aman, ditambah lagi untuk menjaga kebersihan lensa jika ruanganmu sedang berbeda.

Desain hingga Fitur Barunya

Tidak seperti desain PS5 yang membutuhkan waktu sampai bisa terbiasa, kami sudah langsung jatuh cinta dengan wujud PS VR2 sejak pertama kali diumumkan. Desainnya terlihat ramping, modern, dan jauh lebih keren daripada generasi pertama yang sudah terasa ketinggalan zaman saat membandingkannya secara langsung. Seperti biasa perangkatnya masih mempertahankan skema warna dominan putih dan hitam khas generasi PlayStation saat ini, dan kamyu juga bisa melihat empat kamera pada bagian depannya untuk memastikan tracking lebih baik. Beberapa komponen penting lainnya termasuk tombol power, tombol function, tombol pengaturan scope, dan tombol pengaturan lensa.

Satu yang tidak kami duga ketika memegang dan memakai headset ini adalah bobotnya yang begitu ringan. Awalnya kami kira perangktanya akan lebih berat, tapi yang ada justru sebaliknya dan membuat PS VR2 jauh lebih nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu panjang. Bantalan karet / light shield di sekitar area mata terasa tipis tapi juga cukup lembut dan fleksibel untuk memastikan tidak ada celah untuk melihat ke luar headset, sehingga jadinya akan terasa sangat gelap saat sedang dalam posisi mati. Kami rasa bahan karetnya tidak akan mudah sobek, meski begitu sebaiknya lebih berhati-hati saja karena sensasinya terasa seperti bahan yang mudah rapuh.

Dari segi fitur, PSV R2 jelas lebih bertenaga dan sudah menawarkan resolusi 4K dengan layar OLED, sudut pandang luas 110 derajat, dukungan rendering foveated, dan opsi untuk frame rate di 90 / 120Hz. Kamera tracking yang sudah ditanamkannya benar-benar sangat membantu karena selain lebih fleksibel untuk membacang ruangan bermain, kamu juga juga tidak perlu report mengatur PlayStation Camera lagi. Selain itu, ada juga eye tracking, headset feedback, dan audio 3D untuk imersi bermain yang lebih baik.

Beralih ke kontroler Sense, kami juga sangat menyukai desainnya yang terlihat berbentuk seperti bola karena tidak hanya stylish, ini juga bisa menjaga tanganmu untuk lebih aman saat memegang kontroler tanpa harus memakai strap. Desainnya terasa hampir sama seperti sebuah kontroler DualSense yang dipisah kecuali tanpa adanya tombol D-Pad. Kami samakan dengan DualSense karena kontroler Sense juga menghadirkan beberapa fitur terbaiknya seperti adaptive trigger dan haptic feedback. Ada juga fitur deteksi sentuhan jari yang bekerja dengan sangat baik saat kami coba di beberapa game sampai-sampai rasanya seperti melihat refleksi tangan sendiri tanpa adanya masalah input delay.

Proses Set Up

Segera setelah kamu menghubungkan PSV R2 ke PS5, kamu akan langsung disambut dengan opsi untuk mengatur headset yang akan memakan waktu. Pada awalnya proses ini agak sedikit membingungkan karena kamu perlu beralih beberapa kali antara memakai headset dan melihat instruksi di layar TV/monitor. Salah satu langkah krusial adalah menyediakan ruang bermain yang aman di sekitarmu, dan ini penting karena meskipun ingin bermain game sambil duduk, kamu masih perlu mengamankan area sekitar untuk menggerakkan tubuhmu dengan aman, terutama lenganmu karena kami bahkan hampir menampar kursi ruangan meski jaraknya sudah lumayan jauh.

Selain area yang aman, kamu perlu mengatur kecerahan ruangan untuk mempermudah pelacakan, tetapi tidak sampai pada titik di mana sumber cahaya terlalu kuat. Hanya dengan menyalakan lampu di kamar kamu saja sudah cukup. Langkah di mana kamu harus memindai ruangan secara manual, sungguh memukau. Rasanya seperti berada dalam setelan teknologi tinggi sambil melihat semua hologram di atas semua benda di kamarmu. Setelah itu kamu hanya perlu mengatur pelacakan mata yang juga sangat responsif dan PSVR2 siap digunakan.

Tentu saja kamu selalu dapat menyesuaikan pengaturannya kapan saja jika dirasa ada yang kurang pas. Dan karena sudah ada kamera internal, kamu bahkan bisa menggunakannya untuk melihat lingkungan sekitar dari tombol fungsi tanpa melepas headset, yang membuatnya sangat nyaman untuk menyesuaikan posisimu. Sekarang, yang tersisa hanyalah memainkan beberapa game dan melihat perbedaan yang nyata.

Pengetesan Game

Kami juga mendapatkan beberapa game untuk judul yang akan diluncurkan untuk diuji, termasuk Horizon: Call of the Mountain, Star Wars: Tales from the Galaxy’s Edge – Enhanced Edition, Moss and Moss: Book II, Kayak VR: Mirage, dan Townsmen VR. Kami sudah memainkan masing-masing dari mereka dan mereka sama bagusnya dalam hal menawarkan pengalaman imersif. Horizon: Call of the Mountain sangat mengesankan, karena ini adalah judul eksklusif sejati yang mereka gunakan sebagai salah satu penjual sistem terkuat, dan untuk alasan yang bagus karena secara grafis ini adalah salah satu yang terbaik untuk game VR.

Bukan hanya grafisnya saja, karena gameplay-nya sendiri cukup menyenangkan. Baik itu mendaki gunung atau bertarung melawan mesin dengan busurmu, semuanya terasa alami setelah berhasil memahami kontrolnya, sambil memberimu kebebasan penuh untuk bermain-main dengan melempar benda atau bahkan membiarkanmu terbawa suasana karena sekian banyak interaksi objek di dunianya. Sebagai contoh ada area kecil di mana kamu bisa bebas melukis di dinding dengan semua alat yang sudah tersedia. Umpan balik haptic dan pemicu adaptif memang memainkan peran, tetapi kami begitu tenggelam ke dalam suasana gamenya sampai-sampai sensasinya sudah terasa alami.

Sayangnya kami tidak dapat benar-benar hal kualitas resolusi atau yang lainnya, karena apa pun pengaturannya, kualitas gambar tetap terlihat buram. Tidak sampai membuat kami kesulitan menikmati tiap game memang, tapi di saat bersamaan pasti ada cara untuk membuatnya lebih baik. Bahkan menyesuaikan lensa dan ruang scope pun tidak banyak membantu. Rasanya seperti ada sesuatu yang hilang, dan kami memang memiliki mata minus tapi tidak terlalu buruk sampai membutuhkan kacamata yang juga terbukti tidak membantu membuat tampilannya jernih. Tentu saja ini tergantung pada pengalaman murni dari masing-masing pengguna.

Hal lain yang mengganggu kami saat bermain game juga terletak pada kontrolernya. Di sini kamu diberi dua kontroler dengan daya tahan baterai yang cukup besar, tetapi setelah habis, kamu harus mengisi daya masing-masing secara manual yang bisa merepotkan. Sony memang menyiapkan stasiun pengisian daya terpisah yang dapat kamu beli sehingga lebih mudah untuk menyimpan kontroler Sense sambil terus mengisi dayanya, tetapi harga aksesori itu sendiri tidak bisa dibilang murah.

Waspadai VR Sickness

Sayangnya kami masih belum kebal dengan VR sickness. Ini adalah masalah yang sangat umum terjadi, terutama ketika bermain game yang melibatkan pergerakan karakter ke tempat yang berbeda / self-motion, di mana karaktermu seolah-olah benar-benar bergerak sementara tubuhmu hanya diam di tempat atau ketika seadang duduk. Hal ini dapat memicu reaksi langsung di mana kamu merasa pusing dan bahkan ingin muntah, sesuatu yang sudah kami alami beberapa kali saat menggunakan headset. Bahkan Kayak VR yang merupakan permainan di mana kamu hanya perlu berada di dalam perahu masih memberi kami sensasi mual, mungkin karena ini adalah permainan yang melibatkan gerakan dan bagaimana perahumu terasa goyah karena efek arus air.

Hal ini benar-benar tergantung pada permainan dan bagaimana kamu ingin mendekatinya. Misalnya, game VR yang mengharuskanmu untuk tetap duduk dan semua objek masih berada dalam jangkauan, ini adalah jenis game yang masih nyaman untuk dimainkan. Sementara itu game yang memaksa karaktermu untuk bergerak atau melihat sekeliling area dengan gerakan kamera yang halus berdampak sebaliknya, inilah alasan kenapa beberapa game juga menyediakan opsi di mana kamu bisa teleport secara instan atau menggunakan snap rotate untuk meminimalkan sensasi tersebut.

Ini adalah masalah serius dan sesuatu yang perlu kamu pertimbangkan dengan sebelum terjun ke VR, karena ini hanya bisa berujung membuatmu merasa mual daripada bersenang-senang, dan ini terutama datang dari pengalaman pribadi yang sudah terbiasa memainkan game dengan motion blur. Melatih diri dengan sesi bermain lebih singkat dan menyesuaikan pengaturan gerakan bisa jadi solusi terbaik untuk meminimalisir sensasi tersebut.

Kesimpulan

PSV R2 kami rasa memang layak hadir sebagai platform pelengkap untuk generasi konsol yang akhirnya sudah menyediakan sensasi bermain Virtual Reality kelas atas. Game seperti Horizon Call of the Mountain mudah-mudahan hanya merupakan gambaran dari apa yang akan datang, karena untuk saat ini masih bergantung pada line-up peluncuran dan bagaimana ia tidak memiliki kompatibilitas ke belakang dengan game PSVR, yang merupakan peluang besar yang terlewatkan, tetapi pada saat yang sama mungkin juga karena dukungannya tidak sesederhana konsol biasa.

Kemasan yang lengkap, pengaturan yang lebih sederhana, spesifikasi yang lebih baik, fitur-fitur baru, dan desain yang ramping namun nyaman dari sistemnya sendiri merupakan keunggulan dari PSVR2. Tentu saja ada banyak potensi, namun pada akhirnya semua tergantung pada dukungan Sony, jadi kami sangat berharap mereka dapat mempertahankannya. Melihat game-game PSVR lama yang akhirnya di-porting ke sistem baru ini saja sudah cukup memuaskan, belum lagi karena kami masih sangat ingin mengejar ketertinggalan dengan seri game Summer Lesson. Ada juga beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan jika kamu benar-benar ingin mendapatkan sistem ini, seperti harganya yang bahkan lebih mahal daripada PS5 dan resiko sensitif akan VR sickness.

Tertarik untuk mendapat unitnya? PlayStation VR2 rencananya akan mulai dipasarkan di Indonesia pada 22 Februari mendatang di harga IDR 10.599.000. Sebagai pengingat, kami nantinya akan mengunggah review serta pengetesan untuk beberapa game.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id
Tags: PlayStation VR2PS5ReviewSonyVirtual Reality
ShareTweetShare
Previous Post

PowerWash Simulator Siapkan DLC Kolaborasi Keren dengan Final Fantasy VII

Next Post

Wawancara Horizon Call of the Mountain – Rahasia Petualangan Interaktif yang Menakjubkan!

Related Posts

Ada beberapa sumber yang mengklaim update susulan untuk Resident Evil Requiem yang siap dibagi minggu ini
Berita

Resident Evil Requiem Kabarnya Akan Bagi Update Baru Minggu Ini

June 10, 2025
Hotta Studio dan Perfect World Games menetapkan jadwal sesi Closed Beta / Containment Test Neverness to Everness pada awal Juli nanti
Android

Neverness to Everness Tetapkan Jadwal Closed Beta Pertama untuk Global

June 10, 2025
Simak review kami mengenai adaptasi live-action How to train Your Dragon! Ternyata bagus dan melebihi ekspetasi.
Film

Review Film How to Train Your Dragon (2025) – Adaptasi Live-Action yang Solid

June 10, 2025
Baru beberapa bulan diumumin bakal tayang Maret 2027, film live-action The Legend of Zelda ternyata sudah resmi kena delay.
Berita

Film Live-Action Zelda Kena Delay, Rilis Mundur ke Mei 2027

June 10, 2025
BLEACH Rebirth of Souls mendapat kejutan spesial berupa karakter DLC pertama hingga implementasi mode ranked lewat update 1.10
Berita

BLEACH Rebirth of Souls Rilis DLC Ichigo Versi TYBW dan Mode Ranked

June 10, 2025
Di tengah tren game Soulslike yang terus naik daun, director dari Ninja Gaiden 4, Yuji Nakao, justru kangen sama gaya game aksi jadul.
Berita

Director Ninja Gaiden 4 Kangen Game Action Brutal di Era Modern yang Penuh Soulslikes

June 10, 2025
Next Post
Wawancara Horizon Call of the Mountain – Rahasia Petualangan Interaktif yang Menakjubkan!

Wawancara Horizon Call of the Mountain - Rahasia Petualangan Interaktif yang Menakjubkan!

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

by Fadhil
June 6, 2025
0

Rangkuman wawancara kami dengan Zhenyu Li selaku produser Zenless Zone Zero yang membahas lebih dalam mengenai Update 2.0.

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Yixuan Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero.

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Pan Yinhu Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero.

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via Steam

The Seven Deadly Sins: Origin Tersedia untuk Pra-Registrasi di Semua Platform

by Fadhil
June 3, 2025
0

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via...

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya

Chasing Kaleidorider Akhirnya Buka Pendaftaran Closed Beta Pertama

by Fadhil
June 2, 2025
0

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya.

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd