Membawa dobrakan besar pada sebuah franchise game selalu menjadi tantangan tersulit yang harus dihadapi banyak developer. Terlepas dari sebera tinggi resikonya, ini adalah langkah yang terkadang harus diambil demi membawa evolusi baru. Setidaknya inilah yang terpancar dengan begitu baik di Pokemon Legends: Arceus yang akan kami bahas pada review berikut.
Lebih dari sekedar seri yang mengawali generasi baru Pokemon dan dirilis dalam dua versi berbeda, Pokemon Legends: Arceus menawarkan pengalaman bermain yang jauh berbeda dan bahkan didesain layaknya game open-world. Sesuatu yang hanya sempat berada di ilusi banyak fans ini akhirnya bisa terealisasi setelah sekian lama dan siapa tahu saja akan ada ada lebih banyak game baru yang mengadopsi desain serupa.
Meski mendapat resepsi yang begitu positif, tentu saja kami ingin menilai kualitas aslinya dengan memainkan game ini secara langsung. Jadi pada artikel ini kami telah merangkum review dari pengalaman bermain selama satu minggu terakhir bersama Pokemon Legends: Arceus.
Jalan Cerita
Melihatnya secara sekilas, banyak dari kamu pasti menyadari kalau Pokemon Legends: Arceus mengambil setting khas Jepang kuno atau lebih spesifiknya pada era Meiji di 1800-an. Pendekatan setting tradisional ini tidak menutup adanya ruang untuk elemen futuristik, karena nyatanya karakter yang kamu mainkan ternyata berasal dari Sinnoh di masa depan yang pada suatu hari terseret ke masa lalu saat wilayah yang ditinggali masih memiliki nama Hisui. Karaktermu ditarik ke masa lalu oleh Pokemon legendaris bernama Arceus yang memberikanmu semacam smartphone canggih serta misi untuk “menangkap semua Pokemon”.
Setelah terdampar di Hisui, tidak lama kamu akan disambut oleh penduduk lokal dan bergabung dalam kelompok Galaxy Team yang dipenuhi beragam karakter menarik mulai dari sang rival, profesor eksentrik, waifu idaman, hingga sosok kapten keren. Misi yang diberikan pada Arceus ternyata mengarah pada upaya untuk menyelesaikan isi Pokedex pertama yang pernah ada, sesuatu yang pastinya bisa dicapai dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Galaxy Team. Seiring petualangan, kamu tidak lama akan menemukan keganjilan dari semacam portal misterius yang semakin membesar di puncak gunung Hisui dan bagaimana Pokemon suci yang melindungi wilayah tersebut menjadi liar.
Seperti kebanyakan game Pokemon lain, kami tidak memiliki impresi yang begitu kuat akan ceritanya. Awal permainan kami rasa bahkan terasa begitu lambat dan terkadang memiliki runtutan dialog yang terlalu panjang. Mungkin percakapan antar karakter bisa lebih dinikmati jika gamenya memiliki voice acting, tapi sayangnya pihak developer tidak memberikan investasi lebih untuk bagian ini. Satu yang setidaknya bisa kami apresiasi pada cerita di game ini ada pada tema mitologi yang dibawanya, serta gambaran kehidupan era kuno di universe Pokemon yang ternyata cukup berbeda dari era modern, seperti bagaimana banyak orang masih menilai Pokemon sebagai monster ganas.
Petualangan Sang Trainer dari Masa Depan
Tugasmu sebagai trainer dari masa depan tentu adalah pergi ke alam liar dan menangkap Pokemon baru demi mengisi Pokedex. Sangat sederhana memang, tapi dalam Pokemon Legends kamu akan diberi tantangan lebih lewat setting dunia terbuka ala open-world yang bisa cukup menantang untuk dieksplorasi. Kami bilang menantang karena Pokemon yang bisa kamu temui di alam liar bisa cukup ganas dan bahkan overpowered, tapi di banyak momen mereka terasa seperti patung yang hanya menunggu untuk ditangkap tanpa memperlihatkan semacam rutinitas atau gerak-gerik natural yang mengikuti kehidupan di alam liar.
Menangkap Pokemon tidak akan otomatis menambah datanya ke Pokedex, karena ada semacam achievement atau tugas khusus yang harus kamu lakukan lebih dulu. Beberapa contohnya seperti menangkap Pokemon tersebut dalam jumlah khusus, melihatnya melakukan skill spesial, dan masih banyak lagi. Meski sebagian pemain melihatnya sebagai aktivitas grinding seru, tapi bagi kami ini justru terasa merepotkan karena kamu diberi restriksi yang terlalu spesifik sehingga melemahkan motivasi untuk menyelesaikan satu data Pokedex saat mengetahui ada beberapa achivement yang masih tersisa. Untungnya beberapa tugas tersebut tidak begitu sulit, jadi kamu memang hanya perlu menaruh dedikasi lebih untuk bisa menyelesaikan semua tugas yang ada dan mencapai progress baru.
Gameplay dengan Sentuhan Berbeda
Masuk ke gameplay, secara garis besar konsepnya masih cukup sama dengan semua seri terdahulu. Tapi sebelum itu mari kita membahas soal kontrol karakter. Bagian ini kami rasa cukup penting untuk ditonjolkan, karena sekarang karakter yang kamu mainkan dapat melakukan beragam aksi khusus seperti berguling, mengendap-endap, serta melemparkan Poke Ball dengan bidikan manual. Meski terkesan sederhana, ini adalah variasi yang sangat dibutuhkan untuk membuat karaktermu punya peran lebih dalam gameplay daripada sekedar bersembunyi dibalik Pokemon.
Berbicara soal punya peran lebih dominan, karaktermu bahkan bisa menggerakan diri saat berada dalam pertempuran untuk mengubah posisinya atau terlibat dengan pertempuran secara langsung dengan boss spesifik. Setiap pertempuran normal selalu berjalan secara real-time dengan transisi mulus dan masih mengambil posisi di tempat yang sama. Ada beberapa perubahan baru yang langsung kami sadari seperti opsi untuk merubah nama skill Pokemon, sistem giliran yang bergantung pada seberapa tinggi statistik Pokemon, hingga serangan super-effective yang memberi damage lebih.
Tidak ketinggalan ada juga kombinasi dengan mekanisme “Style” baru yang memungkinkan Pokemon untuk melancarkan dua jenis serangan yaitu “Strong Style” dan “Agile Style”. Seperti namanya, Strong Style memungkinkan Pokemonmu untuk melancarkan serangan dengan damage lebih kuat tapi mengorbankan waktu giliran yang lebih lambat, sementara Agile Style menaruh prioritas pada kecepatan sehingga damage yang dihasilkan jadi lebih rendah. Semua peruabahan dan mekanisme baru ini cukup sukses membuatnya terasa sangat berbeda dan bahkan membuat kami lupa kalau sedang memainkan sebuah game Pokemon. Transisi pertempuran yang bergerak secara real-time mungkin adalah salah satu perombakan yang paling kami sukai, karena di game Pokemon klasik setiap transisi pertempuran bisa terasa begitu lambat dan membuat frustasi, apalagi saat kamu sedang melakukan eksplorasi di sebuah area seperti gua yang penuh dengan random encounter.
Permasalahan Utama
Selain dari beberapa kekurangan kecil yang kami bahas tadi, Pokemon Legends masih dirundung masalah lama sekaligus baru yang membuatnya belum bisa bersinar kuat sebagai seri terbaik. Kekurangan lamanya tersebut tidak lain adalah kualitas grafis. Kami paham betul kalau grafis bukanlah segalanya dalam sebuah game, tapi ini masih menjadi faktor besar untuk menarik perhatian pendatang baru sekaligus memberi sensasi bermain yang imersif dan nyaman untuk dipandang. Pokemon adalah salah satu franchise terbesar dan paling menguntungkan sepanjang sejarah, jadi hampir tidak ada alasan untuk memotong budget produksi yang seharusnya tidak menjadi kendala bagi mereka.
Grafis dalam Pokemon Legends terlihat begitu kasar dan memiliki kualitas draw distance yang sangat buruk. Satu-satunya yang bisa kami puji dari style grafisnya hanya ada pada model karakter dan Pokemon yang cukup ekspresif, meski perpaduan warna bawaannya kami rasa terlihat pucat. Setidaknya Game Freak sudah menaruh usaha lebih demi bisa membuat game ini punya presentasi lebih baik, meski sayangnya mereka belum mencapai standar kualitas yang seharusnya sudah bisa diraih franchise ini sejak lama. Aspek Art Direction dalam sebuah game terkadang bisa sangat membantu, contohnya seperti yang ada dalam The Legends of Zelda: Breath of the Wild yang nampak indah terlepas dari grafisnya yang cukup standar. Tapi untuk kasus Pokemon Legends, baik itu art direction maupun kualitas grafis bawaannya sama-sama kurang dieksekusi dengan baik.
Sementara untuk permasalahan baru, ini berhubungan dengan desain dunia yang lebih terbuka. Membayangkan sebuah game Pokemon dengan elemen open-world memang terdengar seru, tapi realitanya berbeda jauh dari bayangan dan sesuai dengan impresi awal kami saat melihat beberapa trailer gameplay. Permasalahan tersebut ada pada area yang begitu hambar dan tandus untuk dieksplorasi. Tanpa adanya Pokemon yang berkeliaran, kami rasa map dalam game ini bisa disandingkan dengan area “out of bound” yang tidak akan memberi keseruan atau motivasi apapun untuk dieksplorasi.
Kesimpulan
Pokemon Legends: Arceus sukses mengambil langkah baru yang sudah lama dinantikan oleh fans. Ini adalah langkah menuju ke sebuah pengalaman bermain yang berbeda tapi masih mempertahankan daya tarik kuat dari franchisenya, yaitu kebebasan bertarung dan menangkap Pokemon. Terlepas dari beberapa kekurangan yang kami sebutkan seperti kualitas grafis hingga desain map yang buruk, semua perubahan dan perombakan baru pada sisi gameplaynya terbukti memang seru untuk dinikmati.
Selama Game Freak dapat mempertahankan konsep barunya ini sambil memperbaiki semua kekurangan yang ada, maka para fans Pokemon mungkin akan disuguhkan dengan sebuah seri baru yang begitu sempurna dan layak disebut sebagai yang terbaik. Tapi sebelum waktu itu tiba, Pokemon Legends: Arceus bisa memberi gambaran awal dari potensi tersebut.
Pokemon Legends: Arceus saat ini sudah tersedia di Nintendo Switch. Sembari menantikan review dari kami, kamu bisa simak artikel mengenai beragam hal penting yang harus diketahui sebelum membeli gamenya. Kamu juga bisa pantau informasi terupdate mengenai seluruh franchise Pokemon pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Pokemon Legends: Arceus
PROS
- Pondasi menjanjikan untuk franchise game Pokemon di masa depan
- Tema setting masa lalu yang menarik untuk diselami
- Perombakan baru dan gameplay real-time yang begitu solid
CONS
- Art direction dan kualitas grafis mengecewakan
- Map yang terlalu hambar dan tandus untuk dieksplorasi
- Sistem progression yang cukup merepotkan
Discussion about this post