Berawal sebagai Project Stella yang sudah memasuki masa pengembangan cukup lama dan bahkan berada di ambang pembatalan, akhirnya Kadokawa Games siap merilis game strategi RPG baru berjudul Relayer yang akan kami bahas dalam review ini. Dikembangkan oleh tim dibalik franchise God Wars, gamenya mengusung tema mecha “New Age Space Opera” dengan gameplay yang pasti langsung dirasa familiar oleh fans Super Robot Wars dan franchise sejenis.
Terlepas dari statusnya sebagai IP baru, siapa sangka jika pihak Kadokawa langsung menargetkan rilis versi global secara serempak yang juga dibarengi dengan opsi dub bahasa Inggris. Bisa dikatakan kalau mereka ingin menjadikan Relayer sebagai game yang bisa langsung dikenal luas oleh banyak gamer di seluruh penjuru dunia daripada membatasi rilisnya di satu wilayah saja, meski harus berani merogoh biaya produksi lebih untuk lokalisasinya. Lalu apakah Relayer berhasil membawa sesuatu yang spesial? Apalagi jika membandingkannya dengan franchise yang lebih senior? Langsung saja simak ulasan lengkap gamenya di bawah ini.
Opsi dan Fitur QoL
Kami ingin membahas bagian ini lebih dulu, ok jadi Relayer bisa dibilang cukup minimalis untuk bagian opsinya. Kamu akan langsung disambut dengan tampilan menu dan opsi untuk memulai campaign dengan tiga tingkat kesulitan berbeda (Easy, Normal, Hard). Awalnya kami bermain di mode Normal tapi karena dirasa terlalu mudah, akhirnya kami menggantinya ke Hard untuk mendapat pengalaman lebih seimbang meski secara keseluruhan tidak ada banyak yang berubah selain dari extra damage dan HP musuh yang lebih tebal.
Satu bagian yang mungkin bisa dihargai beberapa pemain adalah serangkaian opsi untuk mengatur kecepatan animasi dan sejenisnya, yang tentu tidak begitu buruk untuk dimiliki apalagi bagi kamu yang ingin mempercepat tempo permain. Hanya saja kamu sebenarnya masih bisa langsung melewati seluruh animasi combat hanya dengan menekan Start di analog, sehingga semua opsi untuk mempercepat animasi dan sejenisnya mungkin dirasa kurang begitu diperlukan. Kami tidak sepenuhnya yakin, tapi ada beberapa momen yang mana opsi save manual tidak bekerja sehingga progress beberapa misi jadi harus terpental dari awal lagi. Harus diketahui juga kalau Relayer adalah game visual novel juga, karena itu kamu hanya akan diberi beberapa kesempatan untuk menyimpan progress.
Jalan Cerita
Cerita adalah salah satu bagian terbesar dalam Relayer yang mungkin mencakup sekitar separuh atau bahkan lebih sedikit dari konten gamenya. Gamenya mengambil setting di tahun 2049, sebuah periode penting saat umat manusia menemukan peradaban alien kuno bernama Relayer yang berniat menghancurkan alam semesta serta menimbulkan bencana Gravity Loss ke bumi. Bencana tersebut mengakibatkan banyak bangunan dan makhluk hidup jadi tersedot ke luar angkasa. Terra yang merupakan karakter utama dari game ini adalah korban dari bencana tersebut, yang mana dia sampai hingga kehilangan saudarinya yang bernama Luna hingga semua ingatannya sebelum tragedi tersebut.
2 tahun berlalu sejak tragedi tersebut, kini Terra yang menjalani hidupnya sebagai pengembara bersama sang partner robotnya Yodaka kembali bertemu dengan Luna yang ternyata masih hidup. Ini mungkin bisa jadi sebuah momen reuni yang mengharukan, tapi siapa sangka kalau Luna sudah menjadi bagian dari pasukan Relayer uang ingin membalas dendam pada umat manusia dan mencuri Original One, sebuah robot mechanoid pertama yang dibuat oleh Relayer dan sempat jatuh sebagai meteorite di Antartika. Dengan mempelajari teknologi Original One, umat manusia dengan upaya GT Lab berhasil menciptakan senjata mecha serupa untuk melawan Relayer yang mereka sebut Stellar Gear.
Original One adalah aset yang sangat besar dan merupakan harapan terbesar untuk melawan Relayer, tapi sayangnya GT Lab kehilangan Original One ketika Luna dan rekannya dari pasukan gelap menyerang markas mereka untuk mencurinya. Terra yang secara tidak sengaja terseret dalam persitiwa tersebut ikut bertemu dengan First Star bernama Himiko, seorang Starchildren berbakat dari GT Lab yang kemudian mengajaknya bergabung dengan squad Asterism untuk merebut kembali Original One dan melawan Relayer. Dari sinilah cerita utama gamenya dimulau, tepat saat Terra memiliki tujuan berarti untuk kembali membawa sang adik ke sisinya, meski Luna berakhir jadi Starchildren terkutuk yang memiliki rasa benci pada kakaknya.
Untuk sebuah cerita yang tampak sederhana di bagian awal, sebenarnya ada begitu banyak hal yang terjadi dalam game ini. Mulai dari cerita pribadi Terra untuk menyelamatkan adiknya, rahasia kekuatan gelap yang ingin menghancurkan alam semesta dengan kekuatan Original One, dan juga cerita dari sudut pandang beberapa faksi lain seperti industri militer dan bajak laut luar angkasa yang juga pernah berpapasan sebagai musuh GT Lab. Fakta bahwa pihak develper dapat menyeimbangkan semua ini dan menghubungkannya dalam satu cerita besar patut untuk diapresiasi, karena ini benar-benar membuat keseluruhan plot jauh lebih kaya dan tidak hanya terfokus pada satu perspektif saja.
Meski begitu, ada beberapa inkonsistensi yang kami temukan seperti bagaimana karakter bereaksi seperti yang tidak seharusnya. Sebagai contoh bagaimana beberapa karakter dapat membuat lelucon atau mengeluarkan ekspresi ceria saat ada sebuah momen serius yang terjadi. Ada juga fakta kalau ada satu karakter yang “mengkhianati” GT Lab dengan menyerahkan Original One ke Relayer justru masih disambut di Asterism, yang mana karakter tersebut seharusnya diperlakukan lebih hati-hati dan bukannya dianggap sebagai rekan dekat.
Berbicara tentang karakter, ada cukup banyak yang akan kamu temui dalam gamenya, terutama pasukan yang bertarung bersama Terra di Asterism seperti Himiko, Pluto, Sun, Mercury, Milky Way, dan banyak lagi. Sebagian besar dari mereka punya stereotipe yang begitu jelas hanya dengan meihat desain dan eksperi karakternya, setidaknya kecuali untuk satu karakter tertentu yang paling kami favoritkan yaitu Himiko. Alasannya karena meski terlihat sebagai sosok prajurit badass dengan kharisma kuat yang memiliki gelar First Star, Himiko sebenarnya adalah sosok yang begitu ramah, ceria, dan santai. Selain berhasil memecah stereotipe yang ada, Himiko secara menyeluruh adalah karakter yang sangat likable, bahkan hingga sampai ke desainnya yang sederhana namun tetap ikonik.
Pembahasan ceritanya mungkin sudah terlalu panjang, jadi kami hanya akan menambahkan satu hal lain mengenai bagian ini dan bagaimana Relayer menyajikannya dalam format visual novel dengan opsi Backlog, Auto, dan Fast-Forward. Inilah alasan kenapa porsi cerita bisa sangat panjang karena gamenya juga termasuk VN. Untungnya pihak developer berhasil membuat penyampaian ceritanya lebih enjoyable, terutama berkat desain karakter 2D menanwan dan ekspresif yang juga dipadu voice act Jepang berkualitas. Mengejutkannya game ini juga menyediakan opsi dub bahasa Inggris yang tidak begitu buruk, tapi seperti biasa kami memang lebih suka memainkan game bergaya anime dengan bahasa originalnya.
Gameplay Tactical RPG dengan Sedikit Twist
Pindah ke bagian combat, Relayer pada dasarnya menawarkan gameplay taktikal yang sangat mudah untuk dikuasai dengan cepat, terutama jika kamu sudah akrab dengan genrenya. Sebelum memulai setiap pertempuran, kamu diberi beberapa opsi untuk mempersiapkan diri seperti mengubah equipment dan posisi unit. Kami biasanya langsung memulai pertempuran langsung, karena gamenya sudah memposisikan setiap unit di tempat yang paling pas dan ada juga bagian intermission untuk mempersiapkan diri dengan matang sebelum memulai misi. Dalam pertempuran, kamu dapat mengontrol setiap unit dengan memilih beberapa opsi dari menu Command seperti Attack, Skill, Item, Defend, dan Standby (ini khususnya tidak berguna karena kamu selalu dapat menggunakan Defend saat memposisikan unit tanpa biaya SP).
Kunci utama dalam pertempuran adalah selalu menggunakan Stellar Gear yang paling cocok untuk melawan tipe tertentu. Ada empat jenis mecha berbeda dalam gamenya yaitu Assault, Sniper, Tank, dan Scout. Berikut adalah deskripsi singkat untuk tiap jenisnya:
- Assault: Petarung aktif di garis depan yang mengandalkan senjata pedang two-handed. Tidak ada yang begitu istimewa selain fakta kalau mereka dapat menghasilkan damage besar, tapi dalam beberapa momen mereka bisa mengantisipasi serangan musuh tanpa terkena serangan sambil melancarkan counterattack yang super kuat (selama musuh masih termasuk tipe Assault dan Tank).
- Sniper: Petarung lini tengah yang dipersenjatai dengan senapan jarak jauh dengan damage maksimal. Jika beruntung, terkadang Sniper bisa melancarkan Overkill yang merupakan serangan one-hit kill, terlepas dari seberapa banyak HP yang dimiliki musuh.
- Tank: Tank adalah tipe yang sangat bagus, mereka bisa mengisi peran sebagai umpan untuk menarik aggro musuh sekaligus melancarkan damage solid. Tipe yang sangat kuat dan harus kamu sandingkan di baris depan bersama Assault. Belum lagi kamu bisa melancarkan Backstab, sebuah serangan khusus yang melibatkan peran Assault dan Tank yang harus saling mengunci musuh dari bagian depan dan belakang untuk melancarkan serangan follow up.
- Scout: Mereka tidak terlalu hebat dalam pertempuran dan lebih ditujukan sebagai unit support, tapi ada pertempuran yang mana kami bisa mengalahkan 5 musuh secara solo hanya dengan menggunakan Mercury. Karena itu Scout kami rasa bisa jadi DPS alternatif yang lumayan potensial.
Setelah mengetahui perbedaan dari setiap jenis Stellar Gear, kamu perlu mengetahui cara menyerang secara efektif tanpa terkena counterattack. Serangan balik dapat terjadi saat kamu mengadu Sniper dengan Sniper, di mana musuh akan selalu melakukan serangan balik karena kedua unit sama-sama bertarung dari jarak jauh, jadi cara yang tepat untuk menangani setiap pertemuan adalah dengan menyerang tipe Assault atau Tank dengan Sniper dan sebaliknya. Kamu selalu dapat memeriksa penempatan musuh untuk melihat seberapa jauh mereka dapat bergerak atau menyerang unitmu, sambil juga memeriksa unit sendiri karena ada stat Aggro khusus yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan mereka akan diserang.
Musuh dalam game ini bisa sangat menjengkelkan untuk dilawan karena terkadang mereka bergerak dalam kelompok dan saling memberi buff konstan, jadi selalu penting untuk menjaga jarak agar unitmu tidak diserang secara beruntun dalam satu fase giliran. Setiap unit juga memiliki atribut Physical dan Gravity, di mana damage yang diberikan saat menyerang ditentukan oleh atribut setiap senjata yang sedang kamu pakai (Kuning adalah Physical dan Ungu adalah Gravity). Skema ini seharusnya sangat penting untuk memaksimalkan taktik pertempuranmu, tapi kami berujung tidak benar-benar memperhatikannya karena hampir tidak banyak perbedaan dari segi potensi damage dan seberapa krusial pengaruhnya dalam menentukan hasil dual antar dua unit.
Masih ada beberapa tambahan lain seperti Special Attack yang hanya bisa digunakan saat bar Big Bang yang bisa kamu cek di bagian kiri atas sudah penuh, dan juga Status Abnormalities yang cukup brutal sampai bisa membuat sebuah unit tidak dapat bergerak atau menggunakan skill sampai 5 fase giliran. Secara keseluruhan, game ini memiliki kedalaman sistem combat yang cukup bagus dan sederhana di saat bersamaan. Kami rasa bagian yang paling mengejutkan adalah desain Turn Order yang lebih sering ditemui di kebanyakan game turn-based RPG. Jadi daripada memberimu kebebasan penuh untuk mengontrol setiap unit dalam satu fase penuh, kamu hanya bisa mengikuti urutan giliran berdasar pada unit mana yang memiliki stat AGI tertinggi. Kami tentu jauh lebih suka dengan kebebasan untuk mengatur strategi selama satu fase penuh, tapi bisa mengikuti aturan Turn Order dalam game taktikal seperti ini bisa jadi sebuah pengalaman langka.
Bagian terbaik dalam gameplaynya bagi kami adalah cutscene epik dari setiap pertempuran. Semua animasi serangan benar-benar terlihat keren, halus, dan dikemas dalam koreografi yang sangat bagus. Kesannya mungkin tidak segila seperti di game-game Super Robot Wars yang terkadang seolah didukung dengan transformasi khusus dan plot armor, tapi adegan pertarungan dalam Relayer terasa lebih murni karena setiap unit hanya dbekali dengan pengalaman serta persenjataan yang sudah diatur sejak awal. Desain setiap map juga terlihat menawan dan terasa seperti menempatkan dirimu di luar angkasa, yang tentu membuat setiap pertempuran terasa jauh lebih imersif.
Kustomisasi dan Konten Sampingan
Kustomisasi dalam Relayer cukup sederhana dan mencakup opsi untuk mengganti Senjata, Shield, Armor, dan Custom Chip untuk memaksimalkan statistik dari tiap unit. Kamu bisa membeli semua equipment di Shop saat memasuki bagian intermission sebelum memulai misi, termasuk tambahan opsi untuk upgrade senjata kelas bawah agar bisa dirubah menjadi senjata yang benar-benar baru. Ini bisa jadi intensif yang sangat berguna sehingga kamu tidak perlu membuang senjata lama hanya untuk membeli yang baru.
Meningkatkan level setiap unit memang sangat penting, tapi kamu harus selalu upgrade equipment dan skill mereka juga selama ada kesempatan karena perbedaan tingkat kesulitan dari tiap misi bisa cukup besar. Belum lagi unitmu hanya bisa naik level dengan melakukan aksi khusus dan tidak gugur sampai akhir pertempuran, jadi memiliki satu atau dua unit yang lebih lemah dari yang lain bisa sangat lumrah.
Gamenya kami perhatikan juga cukup ramah soal uang (SG), karena setiap akhir misi kamu bisa mendapat uang dalam jumlah melimpah dibanding hanya 150 SG setiap kali mengalahkan satu musuh. Selain dari saat berada di intermission pertama, kami pasti selalu punya uang yang lebih dari cukup untuk memperkuat setiap unit dengan equipment terbaik yang ada di Shop. Belum lagi ada juga tambahan mode Battle Simulation yang memberimu lebih banyak uang untuk didapat. jadi tidak perlu khawatir soal pengalaman bermain yang malah terlalu grindy.
Selain memperkuat unitmu, ada juga sistem Job yang disebut Star Cube dan memberi akses ke 5 potensi job berbeda untuk setiap jenis mecha. Untuk mencapai Job yang lebih tinggi, kamu harus membuka semua perk yang ada di skill tree dari job pertama dengan menggunakan JP (sederhananya skill point). Setiap unit akan selalu diberi JP dalam jumlah yang cukup banyak di setiap akhir misi, karena itu pastikan untuk selalu mengecek Star Cube secara rutin, terutama saat tahu kalau ada beragam perk dan skill penting yang bisa kamu akses darinya.
Sebagai tambahan, setiap kali berada dalam intermission kamu bisa bersantai dengan mengunjungi beragam fasilitas seperti kapal Asterism dan berinteraksi dengan karakter untuk lebih mengenal mereka. Ada juga Space Science Library yang pada dasarnya adalah glosarry besar untuk mengecek kempali recap cerita, profil karakter, deskripsi senjata, model viewer untuk tiap mecha, serta semua informasi penting lain yang perlu diketahui mengenai gamenya jika seumpama kamu kurang paham dengan ceritanya.
Kesimpulan
Datang dari sudut pandang orang yang bukan merupakan fans mecha, Relayer cukup berhasil menarik perhatian kami di sepanjang momen berkat jalan certa menarik dan karakternya yang kuat. Gamenya tidak terlalu nyaman mengikuti satu konflik saja, melainkan berusaha memberi gambaran yang lebih luas akan setting dunianya yang penuh dengan konflik dari berbagai faksi dengan motivasi berbeda. Semua itu belum ditambah dengan misteri yang cukup membuat penasaran seperti rahasia masa lalu Terra yang kehilangan ingatan setelah tragedi Gravity Loss, alasan dibalik kebencian kuat dari saudarinya, dan masih banyak lagi.
Terlepas dari adanya beberapa inkonsistensi dari interaksi karakter, jujur saja kami cukup terkejut dengan seberapa serunya cerita dalam game ini dikemas. Lebih baik lagi saat disuguhkan dengan artwork karakter dan background yant terlihat begitu menawan, yang juga ditambah dengan animasi untuk ekspresi karakter dan pembawaan voice act kelas atas. Sayangnya impresi kami pada bagian combatnya cukup bercampur aduk, apalagi karena bagaimana sistemnya bisa terasa begitu sederhana serta desain turn order yang lebih cocok dengan game turn-based murni. Mengesampingkan bagian tersebut, pihak developer berhasil menyuguhkan segmen pertempuran dengan animasi 3D yang badass tanpa mengorbankan kualitas grafisnya.
Tidak banyak yang bisa ditambahkan selain itu. Bagi kami Relayer adalah rekomendasi yang cukup matang bagi penggemar genre SRPG bertema mecha. Meski begitu kami juga berharap pihak developer dapat memoles gamenya secara lebih dalam di beberapa tempat, terutama pada kesalahan lokalisasi seperti kanji yang belum ikut diterjemahkan hingga typo yang tidak begitu jarang masih kami temui.
Relayer sendiri rencananya akan dirilis secara global pada 24 Maret 2022 besok, eksklusif untuk PlayStation 4 dan PlayStation 5. Detail lebih lengkap serta update terbaru dari gamenya bisa kamu cek pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Relayer
PROS
- Cerita yang cukup menarik
- Karakter likable yang diiringi voice act Jepang berkualitas
- Combat strategi yang mudah dikuasai
- Sistem kustomisasi solid
- Cutscene battle 3D yang mulus dan super keren
CONS
- Terasa kurang dipoles di beberapa tempat
- Desain Turn Order yang mungkin kurang cocok bagi beberapa pemain
- Tingkat kesulitan Hard masih terlalu mudah
- Adanya inkonsistensi di bagian cerita (terutama interaksi karakter)
Discussion about this post