Game asal Indonesia makin hari makin berkembang ke arah yang sudah jauh lebih baik jika dibanding satu dekade lalu. Jika sebelumnya kebanyakan hanya game-game horror saja, kini developer lokal sudah semakin bergairah untuk mengeksplorasi genre game lainnya. Salah satunya adalah Tahoe Games yang berada dibawah bendera Toge Productions yang telah merilis Rising Hell tahun ini.
Setelah berbagai proses pengembangan, akhirnya gamenya resmi resmi dirilis pada bulan Mei 2019 kemarin. Bagi kamu yang masih asing, Rising Hell adalah game Metroidvania ala Dead Cell yang mengusung grafis 2D platformer sebagai basis utamanya. Pada aritkel kali ini kami akan review Rising Hell. Mari simak!
Jalan Cerita yang Simple
Ketika memainkannya, gamenya dimulai pada sebuah cutscene yang simple, menjelaskan karakter Lucifer yang ingin membuat onar di surga. Karena hal tersebut, Lucifer disegel pada sebuah akar pohon, dan pohon tersebut tumbuh menjadi sebuah pohon raksasa yang diberinama Zaqqoum. Setelah itu , para pasukan Lucifer yaitu para iblis malah membangun dan menciptakan alam neraka disana dan berusaha keluar dari neraka, termasuk sang karakter utama.
Karena gamenya diberinama Rising Hell, tentu saja jalan cerita bakal tidak jauh mengenai surga, neraka, iblis, serta malaikat. Kebanyakan dialog yang ditawarkan hanya muncul pada bagian opening dan ending saja. Kami berani menjamin bahwa meski kamu tidak mengetahui jalan cerita, kamu akan tetap enjoy dengan gamenya. Apalagi jika kamu hanya ingin merasakan roguelike yang sadis. Sebagai perbandingan dengan Hades, game ini tidak memiliki skenario yang rumit itu dan terkesan lebih simple.
Gameplay Jadi Fokus Utama
Rising Hell adalah game 2D platformer yang mengusung genre Metroidvania. Dalam game ini pemain harus berjuang untuk bertahan hidup di dasar neraka yang dipenuhi dengan monster dan bahaya mengerikan yang siap merenggut nyawa mereka kapan saja. Demi menghadapi tantangannya, pemain akan diberikan akses ke berbagai persenjataan dan gaya bertarung baru demi keluar dari dasar neraka dan meraih kebebasan.
Para pemain akan dituntut keluar dari dasar neraka hingga ke level tertinggi untuk menyesaikan permainannya. Ada berbagai jalur untuk mencapai posisi teratas, bahkan terkadang juga ada jalur bonus tambahan. Namun, pada akhirnya kamu juga akan tetap melawan raja iblis atau boss tertentu setiap beberapa level tanpa bisa “skip” level tersebut.
Membunuh iblis akan menhasilkan orbs hijau dan merah. Orb berwarna hijau bisa digunakan untuk memulihkan HP, sementara Orb berwarna merah bisa digunakan untuk melakukan upgrade karakter di dalam gamenya. Kamu bisa mendapatkan peningkatan kemampuan yang berbeda seperti meningkatkan rate drop untuk Orb hijau, meningkatkan chance untuk bangkit ketika mati, dan masih banyak lainnya. Sistem uprade disini sangat gampang jika dibandingkan game roguelike lainnya.
Pada game ini, ada tiga jenis karakte ryang bisa dimainkan. Pertama, Arok yang adalah petarung jarak dekat. Zelos yang adalah petarok jarak jauh dan terakhir Sydna yang bisa menembakan peluru projektil. Saya sendiri merekomendasikan Arok dan Sydna karena bakal lebih gampang untuk mengalahkan lawan dengan senjatanya.
Tapi jangan khawatir, karena dalam game ini, setiap karakter bisa menggunakan skill khusus yang disebut Hellbreak, ketika kamu menggunakannya untuk musuh yang cemen maka mereka akan langsung mati, dan ketika digunakan untuk melawan boss akan mengenai damage yang besar. Hal tersebut sangat gampang dilakukan dan akan memberi rasa membantai para iblis di neraka.
Mekanisme pertarungannya sangat simple dimana hanya ada double jump, berjalan di tembok, dash dan dodging. Membunuh para iblis dan mendapatkan artifak untuk meningkatkan kekuatan khusus seperti serangan elemen seperti petir, dan api. Tidak banyak boss dan tipe musuh, serta tidak banyak yang bisa di eksplorasi karena gamenya mengusung 2D platformer, jadi beberapa pemain mungkin bakal gampang bosan.
Grafis dan Musik yang Brutal
Sebagai game bergaya retro pixel dengan basis utama 2D platformer, seluruh presentasinya cukup memukau. Sangat mudah untuk melihat perbedaan antara monster dan desain level, terutama ketika sebagian besar nada warna level adalah merah, untuk membedakan grafisnya masih dapat dikenali. Kami tidak merasa pusing ketika memainkannya dan cukup enjoy dengan grafisnya.
Salah satu yang saya suka adalah musik yang ditawarkan pada game Rising Hell ini. Game tersebut menawarkan banyak lagu metal sebagai basis utamanya yang menambah kesan “membantai para iblis” menjadi lebih imersif. Seakan-akan lagu dan gameplay benar-benar dan cocok satu sama lain.
Kesimpulan
Rising Hell menjadikan gameplay sebagai tumpuan utamanya. Namun sayangnya, game tersebut menurut kami sangat singkat untuk diselesaikan. Meski begitu, kualitas gameplay roguelike yang dimilikinya cukup memuaskan kami. Gameplay yang menantang, desain level keren, serta koleksi musik metal yang mengalun di sepanjang game adalah beberapa daya tarik utama dari Rising Hell.
Nah itulah review kami mengenai Rising Hell, jika kamu memang berminat untuk memainkannya, Rising Hell sudah bisa dimainkan untuk PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC. Kamu bisa ikuti perkembangan terupdate seputar gamenya melalui akun sosial media resminya di Facebook dan Twitter.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
7
PROS
- Gameplay yang seru dan sadis
- BGM genre metal yang serasi dengan gamenya
CONS
- Jalan cerita yang singkat dan tidak banyak konten
- Terlalu simple bagi sebagian orang
Discussion about this post