Setelah bertahan sebagai game eksklusif PlayStation 5 selama lebih dari satu tahun, mulai hari ini Stellar Blade akhirnya telah resmi dirilis untuk PC. Seperti kebanyakan game konsol yang kemudian mendapat port versi PC, ini biasanya bisa jadi alternatif bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman bermain maksimal, apalagi dari sisi performa hingga kualitas grafisnya. Meski begitu, era PC gaming sekarang memang cukup rawan dengan port yang tidak dioptimalkan dengan baik, sehingga selalu ada rasa was-was juga mengenai apakah gamenya akan nyaman dimainkan atau tidak terlepas apakah spesifikasi PC sudah memadai atau tidak.
Tim kami sudah berkesempatan memainkan Stellar Blade versi PC duluan sejak minggu lalu lewat review copy, dan aman untuk dikonfirmasi kalau kualitas portnya lumayan memadai. Tapi sebelum memutuskan untuk beli, berikut ini kami telah merangkum review lengkapnya yang siapa tahu bisa memberimu pertimbangan lebih matang.
Recap Gamenya
Sebelum beralih ke membahas versi PC ada baiknya untuk mengecek sedikit recap ceritanya. Stellar Blade mengambil latar di era masa depan saat bumi sudah hampir sepenuhnya musnah akibat invasi dari ras alien bernama Naytiba. Harapan umat manusia belum sepenuhnya sirna, karena sebagian yang masih bertahan hidup telah membangun koloni besar di luar angkasa serta pasukan khusus beranggotakan para “Angel” / android tempur wanita yang ditugaskan untuk turun ke bumi demi bisa membasmi Naytiba. Ini bukanlah misi yang mudah, selalu akan ada banyak korban, dan EVE yang merupakan sang protagonis di game ini hampir menjadi salah satunya juga, tapi takdir berkata lain saat seorang pria bernama Adam datang menyelamatkan EVE dari maut saat sedang dihadapkan dengan Alpha Naytiba.
Mereka kemudian menjalin kerjasama di mana EVE mendapat bantuan Adam untuk melacak para Alpha Naytiba, sedangkan Adam ikut membutuhkan kemampuan tempur EVE yang handal untuk menjalani beragam tugas penting yang terlalu berbahaya baginya. Pada akhirnya ambisi mereka saling bertemu, di mana keduanya berusaha membangun kembali Xion sebagai kota terakhir umat manusia di bumi hingga bisa dipenuhi kehidupan, tapi di saat bersamaan juga terus memburu para Alpha Naytiba yang bisa jadi kunci untuk menemukan Elder Naytiba, sang target utama yang harus dibasmi demi menyingkirkan ras alien tersebut secara tuntas dari bumi. Selama petualangannya ini EVE akan bertemu dengan banyak karakter menarik, termasuk juga rekan dekat barunya selain Adam yaitu Lily yang memegang peran sebagai teknisi.
Spesifikasi PC yang Digunakan
Kami memainkan gamenya dengan spesifikasi yang cukup memadai seperti berikut:
- Prosesor: Intel Core i5-13500
- RAM: 32GB @3600MHz
- GPU: Nvidia RTX 4070 SUPER
- Monitor: 1440p
Sebelum masuk ke pembahas di poin selanjutnya performa, penting untuk diketahui kalau Stellar Blade di PC tidak butuh login PlayStation Network (PSN). Ini hanya pilihan opsional semisal kamu ingin mendapat skin kosmetik Planet Diving Suit (2nd).
Mengenai Performa dan Kualitas Grafis
Secara keseluruhan, performa Stellar Blade di PC lumayan bagus. Kami memainkan game ini di monitor 1440p dengan spesifikasi Intel Core i5-13500, Nvidia RTX 4070 SUPER, dan RAM 32GB 3600Mhz, menggunakan pengaturan grafis Max (setara dengan Very High). Secara visual, game ini terlihat sangat indah, dan karakter EVE terlihat jauh lebih memukau di versi PC ini. Semua kostum yang dikenakan jadi lebih bisa diapresiasi karena teksturnya sangat detail. Stellar Blade adalah salah satu game dengan tampilan paling jernih dan tajam yang kami mainkan tahun ini, jadinya tidak buram atau blur seperti game lain yang terkadang rusak tampilannya karena masalah mesin game atau anti-aliasing di PC yang sering bikin gambar jadi kabur.
Untuk pengguna kartu grafis RTX 40 series, tersedia dukungan DLSS 4 dengan fitur Frame Generation yang bisa diaktifkan. Fitur ini memberikan peningkatan performa dengan menghasilkan frame tambahan di atas performa asli. Menggunakan DLSS DLAA dengan pengaturan Max, game ini berjalan di kisaran 80–90 FPS saat pertarungan boss maupun di area terbuka. Jika menggunakan DLSS Quality, FPS meningkat 10–20 FPS dibanding DLAA, sedangkan DLSS Balanced menambah 5–10 FPS dari mode Quality. Karena ini DLSS4, perbedaan visual antara DLAA, Quality, dan Balanced hampir tidak terasa, jadi saran terbaik adalah prioritaskan performa terlebih dahulu. Anda juga bisa memakai mode DLSS Performance atau High Performance jika mau, tapi akan terlihat sedikit penurunan kualitas gambar yang hadinya tidak parah dan setidaknya cukup terlihat.
Sayangnya, seperti pengalaman gaming di PC pada umumnya seperti sekarang, kita masih tidak bisa lepas dari yang namanya microstutter. Ini bukan penurunan performa yang terus-menerus, tapi sesekali akan terasa stutter kecil yang bisa mengganggu ritme permainan. Dari pengujian kami, nilai 1% Low dan 0.1% Low cukup buruk — saat melawan boss, FPS bisa turun ke 15–20, tapi rata-ratanya hanya turun ke 40–50 FPS yang menurut kami masih bisa dimainkan. Mungkin ini karena kami masih memakai driver Game Ready versi 576.52 yang dirilis pada bulan Mei. Semoga nantinya ada driver khusus untuk Stellar Blade yang bisa meningkatkan performa keseluruhan dan mengurangi microstutter.
Setiap kali kami membuka game ini, selalu ada proses shader compilation. Meski tidak selama saat pertama kali dimainkan, tetap saja menambah waktu loading, dan kami rasa sebagian orang mungkin tidak suka dengan pengalaman seperti ini. Penggunaan VRAM juga cukup tinggi, tapi wajar karena kami bermain di resolusi 1440p dengan pengaturan Very High (konsumsi VRAM sekitar 9GB). Jadi kalau kamu pakai kartu grafis dengan VRAM 8GB, kemungkinan hanya bisa main di 1080p dengan pengaturan Medium ke High saja. Secara keseluruhan, port Stellar Blade ke PC ini sangat bagus. Tidak ada bug grafis, dan performanya sebagian besar stabil, kecuali untuk microstutter yang jarang tapi tetap ada.
Skema Kontrol
Kabar baiknya, sekarang Stellar Blade sudah mendukung kontrol dengan keyboard dan mouse, dan kamu bisa mengatur ulang (rebind) tombol-tombolnya sesuai keinginan. Tapi sayangnya, kontrol default untuk KBM (Keyboard dan Mouse) terasa kurang intuitif. Meski masih lebih baik dibanding kebanyakan port game action di PC, banyak tombol penting yang memang diletakkan cukup dekat dengan jari, namun beberapa aksi tetap terasa janggal dan tidak nyaman.
Contohnya, tombol CTRL digunakan untuk Ranged Aiming (membidik dengan senjata jarak jauh). Sebagai gamer PC, kita jarang memakai tombol ini untuk aksi penting seperti membidik, dan hal ini bikin jari kelingking pegal — terutama saat melawan boss yang butuh banyak bidikan. Aksi seperti Blink dan Repulse Dodge juga terasa canggung karena harus menekan arah + tombol SHIFT/Dodge, kombinasi yang sulit dilakukan secara alami.
Masalah keybind ini juga terasa saat melakukan parry. Tombol default untuk parry adalah E, dan itu cukup menyulitkan untuk dieksekusi dengan tepat. Memang bisa dimengerti kenapa klik kanan tidak dipakai — karena sudah digunakan untuk Heavy Attack yang memiliki fungsi tahan (Hold), sehingga harus ditempatkan di tombol lain.
Masalah kontrol ini makin terasa karena pergerakan karakter di Stellar Blade sendiri tidak terlalu akurat dan terasa “melayang” (floaty). Bahkan saat memakai kontroler saja, aksi platforming terasa menantang — kamu bisa sering meleset saat harus melompat ke target kecil. Dan hal ini makin sulit ketika pakai keyboard, karena input WASD sifatnya digital (hanya ditekan atau tidak), berbeda dengan joystick yang bisa mengatur tingkat tekanan. Jadi kamu akan lebih sering meleset dari targetmu.
Karena itu, kontrol keyboard dan mouse sebenarnya tidak direkomendasikan. Menurut pengalaman kami, game ini mirip dengan kebanyakan game character action lainnya, apalagi yang awalnya dikembangkan untuk konsol, jarang punya konversi kontrol ke PC yang benar-benar nyaman. Jadi lebih baik langsung colok kontroler saja, dan sebagian besar masalah akan hilang.
Kami memang terdengar seperti banyak mengeluh, tapi sejujurnya ini tidak seburuk itu. Kamu masih bisa beradaptasi kalau memang mau berusaha. Tapi tetap perlu disebutkan: meskipun kontrol KBM berfungsi, kamu akan menemukan beberapa masalah saat memainkannya. Rebind tombol bisa jadi solusi, karena pengaturan default-nya tidak terasa alami.
Dukungan DualSense
Kami rasa ini adalah waktu yang tepat untuk beralih membahas kontroler. Tidak diragukan lagi, PlayStation DualSense adalah opsi terbaik untuk menikmati Stellar Blade. Versi PC dari game ini juga mendukung fitur Haptic Feedback dan Adaptive Trigger dari DualSense, jadi kalau kamu punya kontroler ini, pengalaman bermainmu akan terasa jauh lebih imersif dan menyenangkan.
Kamu bisa benar-benar merasakan berbagai interaksi dalam game, mulai dari benda berat yang digeser di lantai logam, monster yang terkena tebasan pedang, atau bahkan saat karakter kamu terkena serangan. Yang paling keren, kamu bisa merasakan momen perfect parry langsung di tanganmu. Bahkan speaker kecil di DualSense juga mengeluarkan suara khas saat kamu berhasil parry, dan itu terasa sangat keren.
Banyak juga interaksi kecil lainnya yang terasa lewat haptic, seperti saat kamu mengambil Body Core (item yang meningkatkan Health dan Beta Energy). Sensasi energinya bisa kamu rasakan langsung di genggaman tangan. Sistem tembakan jarak jauh juga disesuaikan dengan Adaptive Trigger. Kalau senjatanya tipe rapid fire, tombolnya akan terasa memantul setiap kali kamu menembak. Kalau senjatanya tipe charge, kamu bisa merasakan resistensi saat menekan tombolnya — membuatmu seolah benar-benar sedang menarik dan menggunakan senjatanya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Stellar Blade di PC menjadi port yang solid dan memuaskan secara performa dan visual. Grafisnya sangat tajam dan detail terutama pada tekstur karakter seperti outfit EVE, dan DLSS4 sangat membantu meningkatkan performa gamenya tanpa mengurangi visual yang signifikan, kalian yang ingin performa lebih lagi dan memiliki GPU RTX 40 atau 50 bisa menggunakan fitur Frame Generations untuk mendapatkan ekstra FPS. Namun ada microstutter yang sesekali terjadi, cukup jarang dan masih sangat playable, tapi ada. Shader Compile juga selalu dilakukan di awal membuka game walaupun sudah melakukan sebelumnya yang menambah sedikit waktu loading.
Kontrol keyboard dan mouse lengkap dengan opsi untuk rebind, tapi settingan default terasa kurang intuitif, aiming dengan CTRL yang canggung, aksi yang menggunakan kombinasi tombol kurang nyaman, dan movement yang sedikit floaty membuat memainkan gamenya dengan WASD saat ada tantangan platforming kurang presisi. Karena itu kami lebih merekomendasikan menggunakan kontroler demi kenyamanan bermain kalian karena memang gamenya di desain dengan menggunakan kontroller, apalagi kalau punya Dualsense dengan haptic feedback dan adaptive trigger yang bisa semakin memperkuat kesan imersifnya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Stellar Blade PC
PROS
- Port PC yang solid tanpa bug atau masalah performa yang signifikan
- Performa hingga visual yang juga cukup maksimal di PC
- DLSS 4 yang membantu meningkatkan performa secara signifikan tanpa mengurangi visual
- Support untuk memainkan menggunakan Keyboard dan Mouse, dan memiliki opsi rebind yang memberi kebebasan lebih
- Support Haptic Feedback dan Adaptive trigger untuk Dualsense
CONS
- Ada sedikit microstutter dan shader compile yang selalu diulangi di awal, yang semoga bisa diperbaiki dengan patch
- Kontrol default Keyboard dan Mouse yang kurang intuitif dengan kombinasi movement yang floaty, sedikit menuntut untuk menggunakan kontroler
Discussion about this post