Bagi gamer yang tumbuh memainkan game PC, pastinya tahu betul genre RTS alias real-time strategy yang digaungkan oleh nama besar seperti Age of Empire atau Red Alert. Sayapun juga seperti itu. Namun sekarang, genre tersebut sudah berkembang lebih jauh lagi. Ada yang kompleks, ada yang simpel. Baru terjun memainkan game RTS? Mungkin The Valiant besutan THQ Nordic ini akan menarik perhatianmu.
Kami mendapatkan kesempatan untuk mencicipi The Valiant, sebuah game RTS yang gampang dimainkan dengan jalan cerita yang cukup menarik untuk dinikmati. Apakah beanr seperti itu? Mari simak artikel review ini.
Presentasi yang Sederhana dan Berkualitas
Jalan ceritanya berfokus pada Theoderich von Akenburg yang dulunya adalah ksatria tentara salib pada abad ke-13. Sebenarnya dia sudah masuk masa pensiun. Tapi dia terkpasa bekerja kembali setelah temannyaa – Ulrich von Greval yang menemukan artefak kuno bernama Rod of Aaron.
Saya sangat menyukai bagaimana mereka mempresentasikan jalan ceritanya disini. Gamenya memang tidak memiliki kualitas visual yang canggih atau cutscene dengan CGI, hanya diperlihatkan lewat artwork layaknya presentasi slideshow. Namun, desain audio serta pengisi suaranya sangat bagus dalam menyampaikan jalan ceritanya yang membuat cerita disini makin seru untuk diikuti.
Musiknya disini juga menjadi daya tarik utamanya dengan background music yang terasa dinamis menyesuaikan kondisi permainan, musiknya akan tenang ketika kamu sedang mengatur strategi, lalu tiba-tiba menjadi lagu yang mendebarkan ketika perang sudah dimulai. Saya juga bisa dengan jelas mengear suara benturan senjata, gonggongan pasukan, hingga bangunan yang runtuh. Menurut opini saya, sebagai sebuah game yang tidak terlalu mengandalkan visual, game ini memiliki sisi yang sangat positif dari segi audio.
Gameplay yang Terlalu Simpel
The Valiant dipresentasikan dengan persepektif top-down, dimana kamu akan mengatur berbagai hal, mulai dari hero, pasukan biasa, bangunan seperti towers, palisades, traps dan lain-lain. Hero dan juga pasukan yang dibagi beberapa class seperti Archer, Swordsmen, Spearmen, Cavalry dan lain-lain. Hero dan class pasukan disini bisa dipilih sesuai gaya bermain.
Setiap hero dan class memiliki skill masing masing. Misalnya Theoderich yang mampu replenish Vigor (semacam armor) agar pasukan disekitar bisa terus bertarung. Setiap class pasukan juga memiliki skill yang berbeda, misal Archer yang bisa memperlambat gerak musuh, atau Swordsmen yang bisa melakukan Knockdown. Ada progress seperti Skill-tree yang bisa di upgrade seiring berjalannya campaign.
Untungnya, pasukan disini tidak perlu dikendalikan satu per satu, melainkan dalam satu grup sesuai dengan class. Menurut opini saya sistem tersebut bagus dan lebih optimal, karena saya tidak perlu klik satu per satu pasukan dan cukup memperhatikannya dalam wadah squad.
Awalnya saya mengira akan disibukkan melakukan banyak micro-managing soal bangunan, namun ternyata mengatur pasukan disini jauh lebih penting dan memusingkan. Posisi, hingga timing adalah segalanya. Jika kamu salah mengatur posisi pasukan, tidak pandai dalam penggunaan skill, semuanya bisa kacau balau, terlepas ada berbagai bangunan disekitar atau tidak.
Tapi peskipun tanpa tutorial yang mendalam, saya sebagai awam langsung paham meski memainkannya hanya sebentar. Variasi gerakan musuh sangat simpel, misalnya akan ada Cavalry yang mengancur posisi Archer dibelakang, atau Archer yang mengincar bangunan. Hal-hal generik seperti itu gampang ditaklukan. Saya memainkannya pada tingkat kesulitan Normal tapi berasa terlalu gampang. Saya tidak perlu pintar dalam mengatur strategi untuk bisa mengalahkawan lawan.
Misi yang dijalankan pada campaign juga terbilang sangat simpel, tidak ada yang merepotkan. Misalnya kamu akan disuruh untuk mengambil alih benteng lawan, menghancurkan camp, mencari rekan yang diculik, dan sejenisnya. Misi-misi seperti ini menurut saya terlalu generik dalam game strategi. Untungnya, campaign disini terasa sedikit fresh dari satu chapter ke chapter lainnya dengan envinronment dan tipe-tipe musuh yang berbeda.
Campaign Pendek, Multiplayer Mati
The Valiant memiliki mode single-player yang cukup panjang sebagai basis utama untuk dimainkan. Secara keseluruhan ada 16 chapter, dimana setiap chapter bisa diselesaikan dalam kurun waktu yang sangat singkat yaitu sekitar 20 – 30 menit, tergantung tingkat kesulitan yang diambil.
Menurut saya, untuk tipe game berbasis RTS seperti ini jalan ceritanya di campaign ini sangat pendek. Kamu tidak akan melihat misi sampingan disini, yang dijalankan cuma sekedar misi utama saja. Selain misi utama, palingan aktivitas lainnya hanya sekedar mencari item, equipment, dan juga skin yang nantinya bisa digunakan dalam skirmish atau mode multiplayer.
Ada juga mode multiplayer seperti PvP lewat mode Competitive. PvP disini pemain bisa match up dengan total 4 pemain. Mengggunakan satu hero lalu membangun pasukan dan mendominasi lawan dengan strategi masing-masing. Selain Competitif, ada juga Last Man Standing dimana pemain bisa bekerjasama dengan 2 pemain lainnya untuk bekerjasama mempertahankan supply dari serangan lawan. Namun sayangnya, saya tidak bisa matchmaking untuk nyobain fitur multiplayer ini karena jumlah pemain yang terlalu sedikit.
Kesimpulan
The Valiant memang tidak menawarkan gameplay yang terlalu kompleks. Semua yang dimiliki oleh game ini terasa terlalu simpel dan gampang banget dicerna. Namun poin positifnya adalah orang seperti saya yang newbie dalam game RTS bisa dengan mudah menikmatinya.
Hal positif lainnya yang dimiliki adalah voice acting dan karakter yang sangat menarik dalam penyampain cerita, setiap pertarungan juga dianimasikan dengan baik, serta desain audio yang sangat fantastis. Secara visual memang bukan game “next-gen”, tetapi sebagai sebuah game ini masih sangat solid untuk ukuran sebuah game RTS yang bukan dari tangan developer raksasa.
The Valiant sudah resmi dirilis dan bisa kamu mainkan di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC melalui Steam atau Epic Games Store. Jangan lupa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
The Valiant
PROS
- Presentasi cerita yang menarik
- Gameplay yang mudah dipahami
- Game RTS "basic" yang solid
CONS
- Campaign pendek dan repetitif
- Gameplay terlalu simpel untuk veteran
- Multiplayer sudah mati
Discussion about this post