Masa-masa awal dari debut franchise Total War menjadi momen yang langsung dimanfaatkan Creative Assembly untuk terus meracik game strategi berkualitas. Salah satu judul yang masih cukup berkesan hingga sekarang sudah pasti adalah Total War Rome, yang bisa dibilang adalah seri klasik franchisenya yang paling ikonik dan bahkan masih dimainkan oleh banyak orang hingga sekarang. Melihat masih tingginya minat akan game tersebut, pihak developer memanfaatkan momen ini untuk kembali membangkitkan gamenya lewat versi remaster.
Diberi judul Total War: Rome Remastered, ini adalah strategi klasik yang masih dibangun dengan sistem serupa, namun dengan beragam perombakan yang mencakup kualitas grafis dan penambahan fitur Quality of Life (QoL). Melihat deskripsi dan nilai jual dari bahan promosi gamenya seperti di Steam tentu saja tidak cukup, karena tidak sedikit ada kasus game “remaster” yang justru tidak sesuai ekspektasi dan terasa seperti cash grab saja.
Kami kebetulan sempat memainkan gamenya di zaman sekolah SMP dulu, cuma sesaat saja, tapi pengalaman yang sempat kami rasakan setidaknya masih tersimpan dalam memori. Untuk itu kami akhirnya memutuskan untuk memainkan Total War: Rome Remastered dan melihat seberapa signifikan perbedaannya dengan versi dulu. Daripada berlama-lama, langsung saja simak rangkuman review kami di bawah ini.
Sebelum Bermain
Mungkin ini sebaiknya kita bahas terlebih dahulu, karena sebelum memulai permainan ada launcher yang memperlihatkan daftar dari semua game yang ada di franchise Total War. Melalui launcher yang sama ini, kamu dapat mengakses fitur mod dan pengaturan lainnya untuk menyesuaikan pengalaman bermain, contohnya seperti mengatur konfigurasi dua sampai tiga monitor untuk ruang pandang yang lebih lega.
Total War: Rome Remastered juga menawarkan konten ekstra berupa expansion Barbarian Invasion dan Alexander yang opsi bermainnya bisa dipilih melalui launcher. Jadi jika seumpama kamu sudah selesai memainkan base game utamanya, maka kamu bisa langsung melompat untuk memainkan kedua expansion tersebut.
Peningkatan Grafis yang Cukup Mulus
Nah, untuk kualitas grafis yang menjadi porsi konten utama dari versi remaster ini harus diakui cukup baik. Ya sebenarnya secara presentasi kami tidak benar-benar merasakan adanya perbedaa, tapi setelah dilihat dari trailer perbandingannya dengan versi klasiknya dulu memang ada peningkatan yang terlihat sangat jelas. Baik itu dari kualitas tekstur hingga efek grafis lainnya, secara presentasi Total War: Rome Remastered berhasil menjawab ekspektasi tersebut dengan bukti jelas.
Hanya saja kami menemui adanya komplain dari komunitas mengenai tampilan UI yang lebih mirip versi mobile dibandingkan dengan game originalnya dulu. Karena belum memainkan versi mobilenya kami tidak bisa memberikan konfirmasi langsung, tapi jika dibandingkan secara kasar memang ada persamaan yang bisa dilihat.
Komplain utama kami dari segi presentasinya justru terletak pada penempatan pop-up atau informasi penting yang disimpan dalam Wiki di dalam game. Kamu baru bisa membaca informasinya setelah mengakses beberapa menu yang terasa membutuhkan terlalu banyak klik. Untuk sebuah game strategi yang terkadang menunut fokus dan efisiensi waktu, kami rasa akan lebih baik jika penempatan informasinya kembali disesuaikan agar lebih mudah diakses. Tampilan menu secara keseluruhan tidak begitu rapi dan bisa cukup membuat pusing, terutama dengan banyaknya teks di beberapa tempat.
Gameplay yang Masih Terasa Tua
Lalu bagaimana dengan gameplaynya? Untuk porsi yang satu ini hampir tidak ada perbedaan signfikan, yang tentu saja memang sesuai prediksi karena ini adalah game remaster. Jalannya gameplay dalam Total War: Rome Remastered dibagi ke beberapa tugas utama seperti menata wilayah dan memperkuat kerajaan, mengirim diplomat untuk urusan negosiasi hingga mata-mata, dan mengirim pasukan militer untuk menduduki kota besar dan melakukan ekspansi wilayah kekuasaan.
Sama seperti saat memainkannya dulu, harus diakui kalau kami memang payah saat memainkan game strategi kompleks seperti ini, apalagi yang sampai menuntut micormanagement serius. Untungnya game ini memberikan fitur yang memungkinkan kamu untuk mengelola kota yang dibangun secara otomatis lewat bantuan AI. Meskipun praktis, tapi kami tidak menyarankan kamu untuk menikmati gamenya dengan cara ini karena mengelola strategi secara manual memberikan keseruan bermain yang jauh lebih terasa.
Selama membangun kota, kamu dapat melakukan beragam aktivitas untuk mengolanya secara efektif. Aktivitas ini termasuk membangun fasilitas hingga sistem pertahanan untuk melindunginya dari serangan musuh, hingga membebankan pajak yang berguna sebagai sumber pemasukan kerajaanmu. Saat berusaha menduduki kota musuh yang masih dijaga ketat dengan pasukan tangguh, kamu bahkan bisa mengirim mata-mata untuk melakukan pemantuan demi menyusun strategi sebelum melaukan invasi.
Tidak semua aktivitas selalu melibatkan pertarungan, karena seperti yang kami sebut ini adalah game yang menunut micromanagement serius yang juga mencakup upaya dalam membangun kerajaan sukses dari segi ekonomi. Untuk mendukung usaha tersebut, kamu bisa memanfaatkan kemampuan unit diplomat yang dapat dikirim ke berbagai kota demi menjalani urusan negosiasi, mencari bala bantuan, bertykar informasi dan banyak lagi keuntungan lainnya.
Satu keunikan yang paling kami sukai dari game-game Total War seperti ini adalah opsi untuk mengandalikan pasukan secara real-time saat berada di pertempuran. Ini membuat jalannya setiap pertempuran terasa epik dan menegangkan, apalagi mengetahui jika kamu memiliki kuasa penuh untuk mengontrol kekuatan tempur dari pasukan yang dikirim. Mengatur formasi dan segala macamnya benar-benar seru, tapi sayangnya kualitas AI dalam game ini masih sangat payah. Sangat jelas kalau ini adalah salah satu bagian yang masih dijaga dari game originalnya, dimana musuh tidak begitu agresif dan bahkan sering tidak bereaksi saat diserang oleh pasukanmu.
Kesimpulan
Secara kualitas Total War: Rome Remastered menawarkan perombakan serta penambahan fitur yang cukup layak diapresiasi, termasuk dari kualitas grafis yang mulus dan juga mendukung resolusi 4K. Ini adalah versi terbaik yang bisa kami rekomendasikan jika kamu memang belum sempat memainkan game original Rome: Total War. Hanya saja ini termasuk versi remaster yang tidak begitu mengesankan, apalagi jika membandingkannya dengan sebut saja Diablo II: Resurrected atau NieR Replicant ver.1.22 yang lebih mirip dengan soft remake yang digarap dengan serius.
Kekurangan dari game originalnya dulu juga tidak sepenuhnya hilang, contohnya seperti kualitas AI yang masih sangat buruk dan terasa tidak layak untuk standar game zaman sekarang. Statusnya sebagai versi remaster inilah yang menjadi alasan utama kenapa kami masih cukup toleran, karena secara garis besar Creative Assembly tetap menghadirkan versi baru yang lebih superior, meskipun tidak dalam jangkauan yang signifikan.
Kelebihan | Kekurangan |
Kualitas Grafis Lebih Baik | Gameplay masih terasa usang |
Penambahan fitur Quality of Life (QoL) | Kualitas AI juga masih sangat buruk |
Tampilan UI dan menu yang kurang nyaman dipandang |
Final Score:
7/10
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post