Hal terbesar dalam gaming selalu berubah. Dari satu game ke game lainnya, bahkan dari satu genre ke genre lainnya. Tapi apakah yang mungkin menyebabkan perubahan ini? Sebelum kita mencoba menjawab pertanyaan ini, mari kita pelajari sejarahnya.
Sejarah Singkat Trend-trend Besar Gaming
Dalam beberapa dekade terakhir ini, internet telah berkembang dengan pesat dan menjadi bagian sehari-hari umat manusia. Dengan adanya internet jenis hiburan juga berubah, dengan banyaknya entertainment yang mengandalkan internet. Contohnya adalah streaming, atau menonton video, film, dan serial TV melalui internet. Jika internet tidak ada maka streaming juga tidak bisa dilakukan.
Game juga sama. Pada awalnya game hanya ada dalam bentuk fisik. Walaupun toko online seperti Steam telah ada di awal tahun 2000an, kebanyakan gamer masih belum memeluk penggunaan internet seperti sekarang.
Beberapa tahun kedepan, para pengguna mulai menggunakan internet lebih banyak dari sebelumnya, dan ini memberikan kesempatan untuk game online mulai menjadi sangat besar. Game-game ini meliputi banyak genre dan tentunya mempunyai trend masing-masing. Tetapi untuk memberikan fokus ke artikel ini, kita hanya akan membahas beberapa game yang telah mendunia.
Pada tahun 2009 ada dua game yang memasuki kategori ini. Pertama adalah League of Legends, nama yang mendorong genre MOBA ke depan dunia gaming dan membuatnya tetap kuat hingga sekarang. Memang Riot bukanlah perusahaan yang membuat ide MOBA karena mereka mengambil banyak ide dari map DOTA yang dulu dimainkan di dalam Warcraft 3 milik Blizzard. Tetapi merekalah yang membuat nama MOBA dan membesarkannya. Walaupun LoL tidak besar di Indonesia, tentunya pembaca pernah mendengar namanya.
Game kedua adalah Minecraft. Lagi-lagi game yang sampai sekarang masih tetap bertahan, Minecraft membawakan ide dunia procedurally generated yang dapat berbeda setiap kali dimainkan. Ditambah dengan fitur untuk bermain online bersama teman, dan sifat Minecraft yang terbuka memberikan para pemainnya landasan untuk membuat berbagai macam mod dan custom game.
Salah satu custom game yang dibuat dalam Minecraft adalah mode Battle Royale yang mungkin juga terinspirasi oleh seri film Hunger Games yang sedang tayang saat itu. Beberapa tahun kemudian genre Battle Royale mulai terbentuk dengan PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG yang menjadi game besar pertama yang dikenal oleh dunia gaming di tahun 2017. Sayangnya, PUBG tidak dapat memegang takhtanya yang telah direbut oleh Fortnite.
Dalam waktu yang sama mobile gaming juga mulai berkembang pesat karena teknologi handphone sudah cukup tinggi. Berbagai macam game-game PC populer mulai membuat versi mobile mereka, dan game-game tersebut mengambil takhta game paling populer. Fortnite di iOS dan Android jauh mengalahkan jumlah pemain di PC hingga awal tahun 2020.
Lalu trend terakhir dalam artikel ini adalah Among Us. Game yang telah rilis di tahun 2018 ini baru mendapatkan populeritasnya beberapa bulan yang lalu saat streamer Sodapoppin memainkan game ini di Twitch channelnya. Dalam beberapa bulan, game yang sangat sederhana ini menjadi game paling populer di mobile dan PC, dengan ribuan content creator yang membuat konten Among Us di sosmed mereka masing-masing.
Guideline Untuk Membuat Game Trend
Setelah kita membahas semua trend-trend besar dalam satu dekade lebih terakhir, faktor apa yang dapat kita ambil dari game-game tersebut. Tentunya Minecraft, League of Legends, Fortnite, dan Among Us telah menemukan rahasia untuk membuat game yang trendy. Jawabannya lebih rumit dari itu. Artikel ini akan mencoba untuk memadatkannya menjadi empat alasan, tetapi semua hal dibawah adalah opini penulis dan jangan diambil sebagai fakta.
Pertama-tama adalah untuk tidak mengejar trend yang sudah ada. Ini karena membuat game yang bagus sulit, dan masa developmentnya panjang. Pengembang tidak dapat mengeluarkan sebuah game bagus hanya dalam beberapa bulan. Biasanya game-game yang kita mainkan sekarang memerlukan beberapa tahun untuk selesai dibuat. Jika sebuah studio ingin membuat game dalam genre yang sedang trend, kemungkinan besar genre yang mereka buat sudah tidak populer lagi saat game keluar, atau game besar yang memulai popularitas genre tersebut masih ada dan akan mengalahkannya.
Karena itu jika seorang developer ingin mengejar trend, iya harus mencari hal besar berikutnya. Sebelum Minecraft, LoL, Fortnite, dan Among Us, game-game dalam genre yang sama sudah ada tapi tidak dengan ukuran yang sama. Setelah popularitas mereka naik, barulah berbagai macam developer mulai membangun versi mereka sendiri.
Kedua adalah ketersediaan di platform yang tepat di saat yang benar. Untuk Minecraft dan LoL, platform yang tepat adalah PC. Walaupun konsol lebih populer saat itu, Minecraft tidak akan mendapatkan komunitas modding yang besar saat ini jika ia tidak keluar di PC.
Sementara itu LoL memang paling cocok dimainkan di PC karena status keturunannya dari game-game RTS. Genre MOBA di PC memerlukan banyak input dan akurasi dari mouse untuk membuatnya kompetitif. Memainkannya menggunakan controller tentunya tidak akan sebaik menggunakan mouse dan keyboard. Saat ini genre MOBA memang lebih besar di platform mobile, dan Riot telah membawakan versi mereka sendiri dalam Wild Rift, tetapi saat LoL keluar, PC adalah platform yang benar.
Lalu dalam kasus Among Us, memang game ini pertama “ditemukan” di PC, tetapi kebanyakan pemain pasti menggunakan versi mobile yang gratis untuk memainkannya. Karena mudahnya bisa memainkan Among Us, ditambah banyaknya konten Among Us oleh para content creator, popularitasnya berkembang dengan sangat cepat.
Faktor selanjutnya adalah daya tarik untuk semua demografis. Biasanya ini dicapai dengan memilih gaya yang menarik gamer yang lebih muda, karena merekalah yang akan lebih banyak mempunyai waktu untuk memainkannya. Gamer-gamer yang lebih tua mungkin mempunyai selera tertenu, tetapi mungkin akan tetap memainkan game-game yang sedang terkenal.
Among Us dengan gayanya yang sederhana dan warna-warni memenuhi kriteria ini, seperti semua game besar dalam list ini. Karena desain karakternya yang lucu, mereka mendapatkan banyak meme dan fanart, lagi-lagi hal yang mendorong popularitas game ini.
Alasan terkahir dalam artikel ini adalah harga untuk memainkan game. Semua game besar dalam artikel ini dapat dimainkan secara gratis kecuali Minecraft. Tetapi Minecraft juga masih dapat dimainkan menggunakan versi bajakan yang mungkin membantu player mencobanya sebelum membelinya. Semakin banyak player yang dapat mencoba sebuah game, semakin besar jangkauannya. Semakin besar jangkauannya, semakin banyak pemain yang akan membayar dalam game gratis.
Banyak developer yang telah mencoba membuat game yang trend, tetapi hanya beberapa yang telah berhasil untuk meraih tujuan mereka. Contoh terbaru mungkin adalah Genshin Impact, game yang baru keluar akhir bulan September lalu. Game ini telah mengikuti semua poin dalam artikel ini dengan benar.
Pertama adalah memilih genre yang tidak memiliki saingan besar kecuali The Legend of Zelda: Breath of the Wild, game yang hanya ada di Nintendo Switch dan menunjukkan keinginan gamer untuk game sepertinya. Lalu miHoYo tidak perlu memikirkan tentang berada di platform yang tepat, karena Genshin Impact tersedia di semua platform. Genshin Impact juga mempunyai gaya anime yang menarik banyak demografis, mulai dari para gamer muda hingga para penggemar konten-konten Jepang. Terakhir, Genshin Impact gratis untuk dimainkan, dan banyak gamer yang mulai mencobanya karena mereka tidak perlu membayar. Apakah Genshin Impact akan tetap kuat dalam beberapa bulan dan tahun selanjutnya, akan kita cari tahu.
Penutup
Tentunya empat aturan ini bukanlah semua hal yang perlu dilakukan sebuah game untuk menjadi game ngetrend selanjutnya. Kemungkinan ada beberapa X-factor yang sulit dicerna dalam game-game tersebut, dan para developer mengimplementasikannya secara tidak sengaja seperti building dalam Fortnite. Mungkin game besar selanjutnya sedang dikembangkan saat ini juga.
@gamerwk_id
Discussion about this post