Tidak lama berlangsung sejak pengumuman awal Code Vein II di Summer Game Fest 2025 yang cukup disambut dengan antusiasme tinggi, kami telah berkesempatan untuk terlibat dalam sesi wawancara dengan sang developer. Sesi wawancara ini berlangsung lewat event media khusus yang diadakan oleh Bandai Namco Singapore beberapa saat lalu, di mana Keita Iizuka selaku sang produser jadi perwakilan utama yang menjawab semua pertanyaan. Wawancaranya sendiri telah mengulas lebih dalam mengenai gamenya serta evolusi apa saja yang dibawa dari seri terdahulu.

Q: Setelah pengumuman Code Vein II, banyak orang menyebutkan bahwa gaya seni terlihat berbeda dibandingkan dengan game pertama, tapi tampaknya perubahan ini hanya terjadi pada trailer CG dan bukan pada model dalam game karena gaya seninya masih mirip dengan karya Kurumi Kobayashi-san. Apakah desainer karakternya masih sama? Bisa dijelaskan juga tentang pergeseran arah seni dan peningkatan visualnya?
Keita Iizuka: Pengumuman kali ini memang bertujuan untuk menyoroti latar unik dari Code Vein II, termasuk elemen perjalanan waktu. Untuk desain karakter dalam game, sebenarnya masih sama seperti sebelumnya, hanya saja lebih disempurnakan dari game pertama.
Q: Code Vein II adalah salah satu pengumuman paling mengejutkan di Summer Game Fest dan ternyata mendapat sambutan yang cukup positif dari komunitas gamer. Apa alasan memilih Summer Game Fest sebagai tempat untuk mengumumkan Code Vein II?
Keita Iizuka: Salah satu alasannya adalah karena hanya ada sedikit momen di mana kami bisa membuat pengumuman besar. Summer Game Fest adalah salah satu event besar yang bisa menarik perhatian lebih luas. Kami juga senang bisa membawa kabar gembira ini ke para penggemar yang sudah menunggu, sekaligus menarik lebih banyak orang untuk menikmati IP Code Vein.
Q: Apa yang menarik bagi kami adalah kehadiran karakter partner yang bisa membantu saat bertarung. Kenapa fitur ini dipertahankan? Apakah untuk menjangkau pemain kasual atau ada alasan naratif?
Keita Iizuka: Sistem partner (buddy system) kami pertahankan karena itu adalah salah satu fitur unik dari seri Code Vein. Ini membantu pemain dalam pertempuran, dan juga meningkatkan keterlibatan serta ikatan emosional antara pemain dan karakter. Tujuannya agar pemain lebih terhubung dan menyukai karakter-karakter tersebut.
Sistem partner ini tetap opsional seperti sebelumnya. Kamu bebas mengkustomisasi dan mengganti karakter partner sesuai keinginan. Tentunya, kamu juga bisa mematikannya dan bermain solo — tapi kami peringatkan, itu akan sangat sulit. Jadi, bagi yang ingin tantangan lebih, bermain solo tetap jadi pilihan.
Q: Sejak kapan pengembangan Code Vein II dimulai? Apakah game ini langsung dikembangkan setelah game pertama rilis, atau butuh waktu untuk mulai direncanakan?
Keita Iizuka: Pengembangan Code Vein II memang direncanakan setelah rilis game pertama. Karena game pertama juga punya DLC dan konten tambahan, maka proses perencanaan dimulai setelah itu selesai.
Q: Apa perasaan tim bisa kembali mengerjakan Code Vein setelah enam tahun?
Keita Iizuka: Kami sangat senang akhirnya bisa mengumumkan game ini setelah enam tahun, dan kembali terhubung dengan para penggemar. Kami ingin menawarkan sesuatu yang bisa memenuhi ekspektasi mereka. Rasanya luar biasa bisa bekerja lagi bersama tim lama, termasuk sang director Yoshimura dan anggota tim sebelumnya, untuk menciptakan pengalaman yang lebih seru dan menyenangkan.
Q: Dalam trailer yang ditampilkan di Summer Game Fest, kita melihat beberapa karakter mengeluarkan darah berwarna emas, serta ada banyak unsur yang terinspirasi dari mitologi Yunani. Bisa dijelaskan lebih lanjut tentang latar cerita game ini dan hubungannya dengan peristiwa dalam Code Vein pertama? Apakah ada referensi mitologis tertentu?
Keita Iizuka: Ini adalah cerita baru, jadi tidak berkaitan langsung dengan Code Vein sebelumnya. Setting-nya berkaitan dengan masa lalu dan bagaimana masa lalu itu terhubung ke dunia saat ini. Untuk referensi dari mitologi Yunani, sebenarnya tidak banyak elemen cerita atau setting yang langsung diambil dari sana, tapi memang ada inspirasi dari mitologi tersebut dalam hal penamaan dan desain beberapa elemen visual.
Q: Sistem kustomisasi karakter di Code Vein adalah salah satu kekuatan utamanya. Bahkan bertahun-tahun setelah rilis, masih banyak orang menggunakannya untuk menciptakan karakter original. Apakah akan ada peningkatan atau fitur baru dalam sistem kustomisasi di Code Vein II?
Keita Iizuka: Kustomisasi karakter di Code Vein II adalah versi yang jauh lebih ditingkatkan dari game pertama. Akan ada lebih banyak opsi kustomisasi. Pendekatan desainnya dibuat agar mudah digunakan dan memungkinkan pemain menciptakan karakter keren dengan mudah. Kami menyediakan berbagai bagian, pola, dan variasi yang bisa dipilih secara bebas.
Q: Melihat dari trailer dan presentasi yang ada, sepertinya Code Vein II punya nuansa yang jauh lebih gelap, baik karena elemen time travel, referensi yang digunakan, maupun suasana keseluruhan game-nya. Bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai tema gelap di Code Vein II, dan mengapa tidak terhubung langsung dengan Code Vein pertama?
Keita Iizuka: Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, para vampir (Revenant) sudah lama hidup dalam bayang-bayang sejarah manusia dan pernah menyelamatkan dunia. Melalui Code Vein II, kami ingin menggali lebih dalam tentang latar belakang dan lore dari para Revenant ini. Dengan adanya mekanik perjalanan waktu, kami ingin menampilkan sejarah para vampir, bagaimana kisah masa lalu mereka membentuk dunia masa kini.
Q: Kami melihat protagonis utama memiliki kekuatan baru berupa cakar emas yang bisa digunakan untuk menyerang. Dari presentasi yang dipamerkan, kami tahu ini adalah kemampuan berbasis “pump”. Bisa dijelaskan lebih lanjut, dan apakah akan ada bentuk atau gaya bertarung lain yang bisa dibuka selama permainan? Karena kami juga melihat karakter mengendarai motor dalam gameplay.
Keita Iizuka: Untuk aksi vampir di game ini, akan ada variasi seperti yang ada di Code Vein pertama, dan ditambah lagi dengan gaya vampir baru. Mungkin kamu sudah lihat di video, ada bentuk yang menyerupai kelelawar. Seiring berjalannya cerita, kamu akan bisa membuka lebih banyak aksi dan mode serangan. Kami harap pemain bisa menikmati cerita sambil mengeksplorasi semua bentuk dan gaya bertarung baru ini.
Q: Apa pelajaran terbesar yang didapat dari pengembangan Code Vein pertama dan diterapkan di Code Vein II?
Keita Iizuka: Salah satu hal yang paling diapresiasi di Code Vein pertama adalah sistem Buddy. Banyak pemain merasa terbantu dalam mengalahkan musuh karena kehadiran partner ini. Tapi meskipun sudah bagus, kami merasa masih ada yang bisa ditingkatkan.
Dalam Code Vein II, sistem Buddy kami tingkatkan lagi. Sekarang ada lebih banyak interaksi dan ikatan antara karakter utama dan partner. Bahkan desain dungeon dan boss juga dibuat agar lebih seru jika dimainkan bersama partner. Tapi kalau kamu ingin tantangan lebih, bermain solo tetap dimungkinkan, meskipun akan sangat sulit.
Q: Dalam game ini terjadi perubahan drastis di mana kita harus memburu para Revenant, padahal di game pertama kita justru adalah seorang Revenant. Apa alasan di balik perubahan ini?
Keita Iizuka: Kami ingin menyajikan drama dan kisah yang berbeda dari Code Vein pertama, terutama dari sisi hubungan antara Revenant dan manusia. Perubahan ini memberikan nuansa drama yang baru dan arah cerita yang berbeda, itulah tujuan kami memperkenalkan twist ini di Code Vein II.
Q: Bagaimana tim mengembangkan sistem pertarungan yang sudah ada, termasuk sistem companion, terutama dari segi aksesibilitas bagi pemain baru yang belum familiar dengan genre Souls-like?
Keita Iizuka: Kami telah melakukan berbagai peningkatan pada tampilan antarmuka (UI) agar permainan lebih mudah dipahami dan diakses. Sistem karakter partner juga diperbarui agar lebih bermanfaat, khususnya bagi pemain yang baru mengenal genre Souls-like.
Meskipun begitu, game ini tetap menantang. Masih ada kemungkinan pemain akan kalah dengan mudah. Tapi, peningkatan yang kami lakukan ditujukan agar game ini bisa dinikmati baik oleh pemain lama maupun pendatang baru.
Q: Salah satu topik hangat di komunitas adalah kemungkinan Code Vein berada dalam semesta yang sama dengan God Eater, terutama karena ada referensi yang cukup jelas, bahkan penampilan langsung seperti Dyaus Pita. Apakah ada hubungan nyata antara keduanya? Dan jika ada, apakah akan ditampilkan lagi di Code Vein II?
Keita Iizuka: Untuk Code Vein pertama, memang ada beberapa elemen yang bisa membuat pemain merasa game ini terhubung dengan God Eater. Namun untuk Code Vein II, ini benar-benar dunia yang baru. Cerita dan dramanya terjadi di dunia yang sepenuhnya terpisah, jadi tidak ada koneksi antara Code Vein II dan seri God Eater.
Q: Selain sistem companion yang sudah ditingkatkan, bagaimana tanggapan tim pengembang terhadap antusiasme komunitas terhadap Code Vein? Apakah ada fitur baru yang ditambahkan sebagai hasil dari masukan para pemain?
Keita Iizuka: Kami mempertimbangkan banyak masukan tentang sistem Buddy. Kami sudah meningkatkan banyak komponen dari sistem tersebut. Selain itu, sistem Blood Code dan sistem build juga kami perbarui, memberikan kebebasan lebih besar kepada pemain untuk mengatur gaya bermain dan karakter mereka sesuai keinginan.
Q: Apa inspirasi utama dalam mendesain musuh dan boss? Apakah ada literatur, karya seni, atau game lain yang menjadi referensi?
Keita Iizuka: Kami mencoba membuat desain boss terasa besar, mengintimidasi, dan benar-benar berbahaya. Kami ingin memberi kesan kuat dari segi visual dan atmosfer musuh-musuh dalam game. Kami juga berusaha tetap setia pada gaya seni khas Code Vein — penuh misteri baik dari sisi desain karakter maupun dunia dalam game.
Q: Sejauh mana Code Vein II terasa mirip atau berbeda dalam hal gameplay dibandingkan game pertama? Apakah masih secepat dan seintens game sebelumnya, atau ada perubahan tempo?
Keita Iizuka: Salah satu perbedaan besar dari segi gameplay adalah eksplorasi antara masa lalu dan masa kini melalui perjalanan waktu, serta penjelajahan dungeon yang lebih luas. Namun, secara keseluruhan, feel permainannya masih akan terasa familiar. Kami tetap ingin menjaga nuansa gameplay khas Code Vein pertama.
Q: Apakah ini akan menjadi game Code Vein pertama yang benar-benar dibuat untuk konsol generasi terbaru seperti PS5 dan Xbox Series? Apakah teknologi baru membantu memenuhi harapan penggemar? Jika ya, bagaimana caranya?
Keita Iizuka: Kami memang ingin menciptakan pengalaman bermain yang lebih imersif, terutama saat menjelajahi lingkungan dan dalam gameplay secara keseluruhan. Maka dari itu, kami optimalkan game ini untuk konsol generasi terbaru agar pemain bisa lebih tenggelam dalam dunia game. Itu salah satu cara kami menjawab ekspektasi para penggemar.
Q: Dalam trailernya terlihat kalau karakter menggunakan motor untuk menjelajah dunia. Mengingat navigasi peta sempat jadi masalah di game pertama, terutama di area seperti Katedral, apa saja peningkatan atau fitur baru terkait eksplorasi di Code Vein II?
Keita Iizuka: Motor ini membantu meningkatkan tempo eksplorasi. Selain itu, di dungeon maupun kota, saat kamu melawan musuh, mereka bisa menjatuhkan senjata yang bisa langsung kamu ambil. Itu salah satu fitur baru yang kami tambahkan untuk membuat eksplorasi terasa lebih dinamis dan rewarding.
Bagi yang sudah tidak sabar menantikan gamenya, Code Vein II ditargetkan rilis untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan PC pada 2026 mendatang. Untuk detail lengkap dan terupdate mengenai gamenya bisa kamu pantau lewat website resmi mereka DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post