Setelah dua dekade menghilang, seri Onimusha akhirnya balik lagi lewat Way of the Sword. Capcom nggak cuma sekadar ngasih nostalgia, tapi juga ngebawa napas baru buat seri klasik ini lewat tokoh utama baru, gameplay yang disegarkan, dan cerita yang lebih kelam. Yang pasti, para fans akan “mimpi basah” ketika menikmati gameplaynya.
Kami mendapatkan kesempatan wawancara dengan sang director – Satoru Nihei, dan produser – Akihito Kadowaki, kita dapat gambaran jelas soal visi mereka untuk game ini. Mulai dari kenapa mereka pilih Musashi, sampai cara mereka ngejaga ciri khas Onimusha sambil tetap ngasih sesuatu yang fresh buat pemain zaman sekarang. Gimana detailnya? Mari simak artikelnya!

Kembalinya Seri Onimusha Setelah Dua Dekade
Setelah 20 tahun sejak perilisan Onimusha: Dawn of Dreams, Capcom akhirnya memutuskan untuk membangkitkan kembali seri klasik ini lewat Onimusha: Way of the Sword. Keputusan ini bukan diambil secara mendadak. Menurut sang produser, Akihito Kadowaki, obrolan soal menghidupkan kembali Onimusha sebenarnya sudah lama terjadi secara internal. Tapi karena banyak proyek lain yang lebih diprioritaskan dan kebutuhan tim pengembang yang makin besar, rencana tersebut terus tertunda.
Baru pada awal tahun 2020, segalanya mulai selaras. Tim inti yang paham seluk-beluk Onimusha bisa kembali berkumpul, dan di saat yang sama, RE Engine milik Capcom juga sudah matang untuk dipakai. Dua faktor ini jadi momen yang pas untuk memulai proyek ambisius ini.
Perpaduan Akar Klasik dan Fitur Baru
Buat penggemar lama, jangan khawatir. Onimusha: Way of the Sword tetap mempertahankan elemen khas seperti Issen dan soul absorption. Tapi tentu saja, Capcom juga menambahkan fitur-fitur baru biar game ini tetap relevan di era sekarang. Sutradara game, Satoru Nihei, menyebut bahwa sistem Chain Issen yang diperkenalkan adalah evolusi dari mekanik klasik yang dulu disukai pemain.
Selain itu, ada juga sistem serangan spesial baru yang terinspirasi dari Magic Attack—yang dulu aktif saat Oni Power penuh. Sekarang, pemain bisa mengumpulkan Blue Soul untuk membuka skill khusus yang bisa mengubah jalannya pertarungan. Beberapa senjata spesial seperti dual swords dan palu besar sudah diperlihatkan di trailer, tapi Capcom menjanjikan masih banyak kejutan lainnya.
Era Baru, Pendekar Baru
Salah satu perubahan besar dari Way of the Sword adalah latarnya. Kali ini, kisah Onimusha tidak lagi berlangsung di era Sengoku seperti sebelumnya, tapi di awal era Edo. Menurut Nihei, ini dilakukan karena mereka ingin membangun ulang dunia Onimusha dari nol, termasuk latar dan mitologi tentang Genma.
Pemilihan Miyamoto Musashi sebagai karakter utama juga bukan tanpa alasan. Musashi adalah figur samurai ikonik yang hidup mandiri dan bebas, cocok dengan visi cerita yang ingin mereka sampaikan. Kalau latarnya masih di era Sengoku, biasanya karakter akan terikat pada tuan feodal. Tapi Musashi hidup di masa damai dan tidak terikat siapa pun, yang membuka banyak ruang untuk eksplorasi cerita.
Puzzle Tetap Ada, Tapi Lebih Terintegrasi
Meski fokus utama game ini adalah aksi pedang, Capcom tidak melupakan elemen eksplorasi dan teka-teki yang juga jadi ciri khas Onimusha. Nihei menjelaskan bahwa kali ini, mereka tidak menghadirkan puzzle dalam bentuk layar tetap seperti di game klasik. Sebagai gantinya, Way of the Sword mengajak pemain untuk mengeksplorasi lingkungan dan mencari solusi dari berbagai misteri yang tersebar di sepanjang perjalanan.
Fitur seperti Oni Vision memungkinkan pemain untuk melihat elemen tersembunyi di dunia game. Dan dari situ, pemain bisa bereksperimen, mencoba berbagai pendekatan, dan merasakan pengalaman yang lebih menyatu antara aksi dan eksplorasi.
Fokus ke Aksi Pedang, Tapi Tetap Variatif
Meski Musashi lebih banyak terlihat menggunakan satu pedang, bukan berarti game ini minim variasi senjata. Capcom memang sengaja memilih pendekatan yang lebih fokus: membangun sistem pertarungan berbasis pedang yang solid. Tapi berkat kekuatan Blue Soul, pemain bisa membuka berbagai skill spesial yang mengubah gaya bertarung Musashi. Misalnya, dalam dua trailer pertama sudah terlihat Musashi menggunakan dual swords dan palu besar, yang memberi variasi tanpa harus membuat pemain gonta-ganti senjata secara konvensional.
Gauntlet yang Punya Cerita Sendiri
Salah satu elemen misterius di trailer adalah gauntlet yang digunakan Musashi untuk menyerap jiwa. Ternyata, di dalam gauntlet itu ada sosok perempuan yang muncul sebentar saat Musashi menyerap Black Soul. Di akhir trailer kedua, keberadaan perempuan ini ditunjukkan lebih jelas dan menjadi bagian penting dari cerita.
Nihei mengonfirmasi bahwa karakter ini akan berperan besar dalam alur naratif, tapi untuk sekarang, mereka masih menyimpan detailnya untuk update berikutnya. Yang jelas, gauntlet ini bukan sekadar alat tempur, tapi juga punya peran dalam membentuk kisah Musashi sepanjang game.
Sentuhan Personal dari Director Baru
Menariknya, Way of the Sword juga jadi debut penyutradaraan bagi Satoru Nihei dalam seri Onimusha. Sebelumnya, ia sudah banyak terlibat di game action dengan berbagai setting seperti fantasi tinggi, fiksi ilmiah, dan sejarah Jepang. Semua pengalaman itu jadi bekal untuk merancang pertarungan dan dunia Way of the Sword yang terasa otentik dan penuh gaya.
Salah satu hal yang paling ditekankan Nihei adalah motion capture. Mereka benar-benar fokus pada kualitas gerakan—baik dalam aksi maupun cutscene—agar terasa realistis dan emosional. Pendekatan ini juga membantu membentuk atmosfer dunia gelap fantasi yang ingin dibangun oleh Capcom.
Onimusha: Way of the Sword tampaknya akan jadi kebangkitan yang layak ditunggu, bukan cuma buat penggemar lama, tapi juga buat generasi baru yang belum pernah menyentuh seri ini. Dengan kombinasi elemen klasik, fitur modern, dan cerita baru yang berani, Capcom terlihat serius membawa Onimusha ke era baru.
Onimusha: Way of the Sword akan dirilis pada tahun 2026 untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post