gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Wawancara Towa and the Guardians of the Sacred Tree – Membangun Roguelite yang Unik dan Seru

Taufik by Taufik
June 12, 2025
in Konsol, Nintendo Switch, PC, PlayStation 5, Wawancara, Xbox Series S, Xbox Series X
0
Towa and the Guardians of the Sacred Tree mencuri perhatian banyak gamer. Kami dapat wawancara dengan sang developer untuk menguliknya.

Towa and the Guardians of the Sacred Tree mencuri perhatian banyak gamer. Kami dapat wawancara dengan sang developer untuk menguliknya.

Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Ketika pertama kali diumumkan oleh Bandai Namco, Towa and the Guardians of the Sacred Tree langsung mencuri perhatian banyak gamer. Visual 2D yang cerah, dunia fantasi yang kental nuansa Jepang, dan gameplay roguelite yang intens bikin game ini langsung dibandingkan dengan Hades. Tapi ternyata, di balik kemiripan gaya permukaan itu, Towa punya identitas sendiri yang kuat dan banyak hal menarik untuk dikulik—mulai dari sistem karakter ganda, cerita yang berkembang, sampai desain dunia yang unik.

Untuk menggali lebih dalam soal proses kreatif di balik game ini, kita ngobrol langsung dengan dua sosok penting di balik pengembangannya: Daisuke Nagaoka dari Bandai Namco selaku produser, dan Shuhei Yamashita dari Brownies yang bertindak sebagai director. Dari inspirasi awal yang datang dari preferensi pribadi, sampai bagaimana budaya Jepang memengaruhi desain game secara menyeluruh—semua mereka ceritakan dengan cukup detail. Mari simak!

Hades Jadi Inspirasi, Tapi Tetap Punya Identitas yang Kuat

Ketika Bandai Namco memperkenalkan Towa and the Guardians of the Sacred Tree, banyak yang langsung membandingkannya dengan Hades. Gaya visual 2D yang cerah dipadukan dengan gameplay roguelite yang intens memang mengingatkan pada game dari Supergiant tersebut. Tapi menurut Daisuke Nagaoka dari Bandai Namco dan Shuhei Yamashita dari studio Brownies, Towa punya identitas yang sangat kuat dan berbeda.

Yamashita mengakui bahwa Hades memang jadi salah satu referensi saat mereka mulai merancang game ini. Saat itu, Hades baru masuk tahap early access dan dinilai sangat menarik dari sisi aksi. Tapi keputusan untuk masuk ke genre roguelite sebenarnya datang dari preferensi pribadi Yamashita sendiri. Ia memang ingin mencoba sesuatu yang baru—dan genre ini dianggap cukup fleksibel untuk jadi lahan eksperimen.

Cerita yang Kuat dan Sistem Dua Karakter

Satu hal yang bikin Towa beda dari roguelite kebanyakan adalah sistem dua karakter. Pemain akan memilih dua dari delapan karakter untuk menjelajahi dungeon. Pilihan kombinasi ini bukan cuma kosmetik, tapi memengaruhi strategi dan dinamika permainan secara keseluruhan. Uniknya, kedua karakter ini juga berbagi HP, jadi kerja sama dan sinergi antara keduanya sangat penting.

Selain itu, ada elemen cerita yang cukup mendalam. Tidak seperti roguelike lain yang fokus ke aksi, Towa punya cerita kuat yang terus berkembang seiring progres pemain. Bahkan, ada sistem waktu yang ikut berubah tergantung keputusan dan hasil pertarungan di dungeon. Ini bikin dunia terasa lebih hidup—bahwa setiap langkah pemain punya dampak nyata pada alur cerita.

Inspirasi Budaya Jepang dan Dunia Mistis

Secara visual, game ini kental banget nuansa Jepangnya. Meskipun tidak secara eksplisit terinspirasi dari satu seniman tertentu, sang developer menjelaskan bahwa gaya ukiyo-e dan elemen budaya Jepang tradisional sangat memengaruhi desain karakter dan lingkungan. Tema mistik dan spiritual yang diambil dari Shinto dan Buddhisme Jepang juga memperkuat atmosfer dunia fantasi yang unik dan khas ini.

Desain karakter pun nggak kalah menarik. Salah satu contohnya adalah karakter Fishman yang berbentuk seperti koi, bukan ikan laut seperti yang biasa kita lihat di game lain. Yamashita sendiri yang menciptakan desain ini, dengan tujuan menghadirkan karakter aneh dan lucu untuk menambah warna di antara delapan Guardian yang bisa dimainkan. Lucunya, si Fishman ini nggak bisa berenang—sengaja dibuat begitu sebagai lelucon internal.

Transisi Studio dan Perkembangan Gameplay

Kalau melihat rekam jejak Brownies yang dikenal lewat game seperti Egalia dan Doraemon Story of Seasons, Towa jelas merupakan loncatan besar. sang developer bilang awalnya mereka ingin membuat sesuatu yang kecil dan segar, tapi proyek ini berkembang jauh lebih besar dari yang direncanakan. Tetap saja, semangat dan kerja keras tim berhasil membawa Towa sampai ke titik ini.

Sistem progresi dalam game juga cukup menarik. Walaupun skill karakter Guardian nggak banyak berubah selama berada di dungeon, pemain bisa membawa pulang resource untuk meng-upgrade kemampuan di markas. Karakter Kagura, khususnya, bisa mengalami peningkatan signifikan menjelang misi besar seperti Abysmal Destination.

Selain itu, walau cerita utama tidak berubah tergantung kombinasi karakter, interaksi dan percakapan selama di dungeon bisa berbeda-beda tergantung siapa yang dipilih. Ini membuat pengalaman bermain jadi lebih kaya dan terasa lebih personal.

Solo atau Co-op? Dua-duanya Seru

Walaupun game ini mendukung co-op, semua balance tetap diatur untuk solo play. Dalam mode co-op, satu pemain mengontrol Tsurugi dan satu lagi mengendalikan Kagura. Nggak ada pengaruh ke kekuatan musuh atau sistem lain, tapi co-op didesain supaya bisa jadi pengalaman santai yang menyenangkan dimainkan bareng teman.

Menariknya, pemain juga bisa mengatur kontrol Kagura sendiri saat bermain solo dengan memakai tombol R3. Ini memang sengaja didesain sejak awal, karena dianggap intuitif bagi pemain yang sudah terbiasa dengan kontrol dua stik analog.

Punya Multiple Ending

Towa bukan tipe roguelike yang cuma punya satu jalur yang diulang-ulang. Setelah menyelesaikan satu rute, pemain akan membuka jalur baru untuk dijelajahi. Ada juga mode endless dungeon dan boss rush yang siap menguji kemampuan. Dengan delapan karakter dan kombinasi yang terus berubah, replayability game ini sangat tinggi, terutama untuk pemain yang suka menyelesaikan semua interaksi dan cerita sampingan.

Menurut tim pengembang, kekuatan utama Towa adalah kombinasi aksi cepat dan sistem dungeon yang terus berkembang. Sistem satu-lantai-clear yang mereka sebutkan juga jadi salah satu fitur unik yang belum pernah ada di genre ini sebelumnya.

Sentuhan Terakhir: Samurai, Katana, dan Dunia Penuh Gaya

Salah satu mekanik ikonik Towa adalah penggunaan dua katana, yang terinspirasi dari samurai Jepang. Ide ini berkembang menjadi sistem switching yang bikin aksi terasa ritmis dan dinamis. Tim ingin pemain bisa merasakan sensasi bertarung yang khas dan beda dari game lain.

Terakhir, soal cross-platform play, game ini akan mendukung lintas platform selama masih dalam keluarga konsol yang sama. Jadi, pemain tetap bisa menikmati game ini bersama teman yang menggunakan konsol sejenis.


Towa and the Guardians of the Sacred Tree akan dirilis pada 19 September mendatang untuk PlayStation 5, Xbox Series, Switch, dan juga PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id
Tags: Bandai Namco EntertainmentInterviewTowa and the Guardians of the Sacred TreeWawancara
ShareTweetShare
Previous Post

Nyobain Towa and the Guardians of the Sacred Tree – Roguelite dengan Elemen Waifu

Next Post

Stellar Blade Tembus 183 Ribu Pemain di Steam, Jadi Game Kedua PlayStation Paling Hype di PC

Related Posts

Highlight dari game Love In Tiny Spaces besutan BattleBrew Productions yang hadir dengan premis unik dan sangat relatable
Berita

Love In Tiny Spaces – Game Stealth Unik Jemput Pacar dari Rumah Orang Tua

June 13, 2025
Konami baru aja ngumumin info segar soal Metal Gear Solid: Snake Eater, termasuk mode multiplayer online yang seru.
Berita

Metal Gear Solid Delta: Snake Eater Dipastikan Hadirkan Mode Online

June 13, 2025
Livestream Konami Press Start kemarin malam ikut memastikan kalau Suikoden STAR LEAP juga mendapat rilis versi PC via Steam
Android

Suikoden STAR LEAP Juga Dapatkan Versi PC

June 13, 2025
Duet Night Abyss muncul membawa pendekatan yang terasa segar dan berani. Ternyata gacha RPG ini emang punya potensi kuat.
Android

Preview Duet Night Abyss — Gacha RPG Penuh Potensi

June 13, 2025
Event Spesial Nintendo Switch 2 “Mario Kart World” Akan Diadakan di Singapura!
Berita

Event Spesial Nintendo Switch 2 “Mario Kart World” Akan Diadakan di Singapura!

June 13, 2025
Setelah trailer terbarunya dirilis, The Outer Worlds 2 langsung ramai dibicarakan—bukan cuma soal gameplay-nya, tapi juga harganya.
Berita

Harga The Outer Worlds 2 $80 Diprotes, Developer Angkat Bicara: “Kami Nggak Nentuin Harga”

June 13, 2025
Next Post
Versi PC dari Stellar Blade baru saja dirilis, dan langsung hype di Steam. Game ini sukses menembus angka 100 ribu pemain aktif.

Stellar Blade Tembus 183 Ribu Pemain di Steam, Jadi Game Kedua PlayStation Paling Hype di PC

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

by Fadhil
June 6, 2025
0

Rangkuman wawancara kami dengan Zhenyu Li selaku produser Zenless Zone Zero yang membahas lebih dalam mengenai Update 2.0.

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Yixuan Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero.

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Pan Yinhu Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero.

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via Steam

The Seven Deadly Sins: Origin Tersedia untuk Pra-Registrasi di Semua Platform

by Fadhil
June 3, 2025
0

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via...

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya

Chasing Kaleidorider Akhirnya Buka Pendaftaran Closed Beta Pertama

by Fadhil
June 2, 2025
0

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya.

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd