Sebuah regulasi negara tertentu bakal berbeda dengan negara lainnya, termasuk dalam urusan sekedar bermain game. Namun yang paling berbeda dibanding lainnya tentu saja adalah negara Tiongkok atau China, dimana mereka memberlakukan aturan yang ketat untuk mengatasi kecanduan game, terutam bagi mereka yang masih berumur dibawah 18 tahun.
China mengklaim bahwa mereka telah berhasil mengatasi kecanduan video game untuk kalangan bocah / anak muda yang berumur dibawah 18 tahun. Dengan peraturan yang begitu ketat, China Game Industry Group Committee menjabarkan data yang menyebutkan “hasil yang memuaskan” soal kebijakan yang sudah mereka terapkan untuk urusan video game.
Data yang mereka lepas tersebut menyebutkan bahwa 75 persen gamer yang berumur dibawah 18 telah mematuhi peraturan yang sudah dibuat dan tentu saja masih ada 25 persen sisanya adalah gamer yang melanggar dan memainkan game lebih lama sesuai dengan yang sudah ditentukan. Angkanya menurun jika melihat laporan Agustus sebelumnya masih ada 46% yang melanggar.
Bagi kamu yang masih asing, China mempunyai peraturan keras dimana gamer yang masih dibawah umur diberikan regulasi pembatasan waktu bermain selama satu jam saja, tepatnya pukul 8 – 9 malam pada Jumat, Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Sebagai tindak lanjut yang lebih tegas, sekarang ada juga implementasi sistem yang mengharuskan pemain untuk mendaftar akun online dengan nama asli.
Jika melihat aturan yang keras tersebut dan makin banyak gamer lokal yang harus mematuhinya, tidak mengherankan jika banyak developer dan publisher raksasa asal China yang sudah melebarkan sayapnya untuk berfokus merilis game secara global. Kamu bisa melihat nama besar seperti HoYoverse, Tencent, NetEase, dan masih banyak lagi.
Sumber: BBC
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post