Bagi kamu yang setidaknya penggemar game dengan nuansa open-world dengan berbagai aktivitas seperti GTA, pastinya sudah tidak asing lagi dengan game berjudul Saints Row besutan Volition. Sayangnya, sepertinya seri Saints Row reboot kemarin bakal menjadi seri terakhir yang bisa para fans mainkan karena sang developer – Volition sudah resmi ditutup.
Volition Games, studio di balik Saints Row dan Red Faction, mengumumkan telah ditutup secara permanen karena kebijakan “restrukturisasi” yang diadopsi oleh perusahaan induk mereka, yaitu Embracer Group.
Dalam proses restrukturisasi, pemutusan hubungan kerja dan pemotongan anggaran sudah pasti akan terjadi. Namun, penutupan Volition Games cukup mengejutkan, mengingat mereka cukup kuat di industri ini. Pendorong utamanya muncul setelah kesepakatan USD 2 Miliar gagal antara Embracer Group dan Savy Games Group yang didukung oleh Saudi. Setelah pembatalan kesepakatan tersebut, Embracer mengalami penurunan nilai saham.
Volition awalnya dibentuk 30 tahun yang lalu, sebagai Parallax Software Corporation, sebelum berganti nama menjadi Volition pada tahun 1996. Namun, seri Saints Row 2006, Saints Row 2, Saints Row: The Third, dan Saints Row IV -lah yang menjadi franchise paling populer dari studio ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai game yang dirilis mereka kurang mendapat pujian dari para gamer. Agents of Mayhem dirilis pada tahun 2017 dengan sambutan yang kurang baik, dan upaya untuk me-reboot Saints Row tahun lalu juga mendapat ulasan yang beragam, dengan skor 61-65 di situs agregasi ulasan Metacritic yang kurang memuaskan.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post