Unity akan mulai mengenakan biaya royalti berdasarkan berapa kali sebuah game diinstal menggunakan engine tersebut. Hal tersebut akan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2024, Unity Runtime Fee yang baru akan berlaku untuk game yang memenuhi ambang batas pendapatan minimum dan telah melewati jumlah penginstalan secara lifetime (dari awal rilis) minimum.
Biaya ini akan berlaku untuk game yang dibuat dengan Unity Personal dan Unity Plus yang telah menghasilkan USD 200.000 atau lebih dalam 12 bulan sebelumnya dan memiliki setidaknya 200.000 penginstalan dari awal rilis. Untuk Unity Pro dan Unity Enterprise berlaku bagi yang telah menghasilkan USD 1,000,000 atau lebih dalam 12 bulan sebelumnya dan memiliki setidaknya 1,000,000 penginstalan.
Biaya yang akan dibayarkan setiap bulannya, akan membuat developer yang pakai Unity Personal dan Plus membayar flat $0.20 per install. Sementara yang pakai Pro dan Enterprise akan membayar biaya yang lebih kecil yang menurun hingga USD 0.01 berdasarkan jumlah penginstalan yang melebihi ambang batas.
Ada juga “tarif bulanan pasar negara berkembang” yang berkisar antara USD 0.005 hingga USD 0.02 per install seperti yang dirinci dalam tabel di bawah ini.
Bagi kamu yang bingung, misalnya Genshin Impact sudah di download 175 juta kali sejak awal rilis yang sudah pasti harus bayar fee bulanan. Jika ia menggunakan Unity Enterprise dan jumlah download pada bulan Agustus mencapai 4 juta install, HoYoverse harus membayar USD 40 Ribu atau IDR 614 Juta ke Unity di bulan tersebut. Perlu ditekankan ini hanya contoh, angka aslinya bisa berbeda.
Tentu saja biaya untuk berbagai developer raksasa mungkin bakal tidak terasa. Namun hal ini bisa sangat terasa bagi para developer kecil dan indie yang baru merintis game besutannya menggunakan Unity Engine, entah itu yang berbasis AAA, maupun live service seperti kebanyakan game mobile.
Sumber: GameDeveloper
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post