Bermodalkan kesuksesan tidak terduga yang berhasil diraih Disney Dreamlight Valley, pihak Gameloft akhirnya melihat potensi besar dari pasar game konsol dan PC yang kini mulai menjadi salah satu fokus utama mereka. Sebagai bagian dari upaya tersebut, mereka terpaksa menutup cabang studionya di wilayah Budapest yang sudah dibuka sejak 2012 lalu. Nasib ratusan karyawan dari studio tersebut kini masih belum sepenuhnya jelas, tapi pihak Gameloft tengah mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Berdasarkan laporan dari media HVG, penutupan studionya ini termasuk dalam strategi baru Gameloft yang semakin mengalihkan fokus utama mereka ke pasar game konsol dan PC. Mereka tidak akan lagi hanya bergerak di bisnis game mobile yang sudah menjadi bagian kuat dari perusahaannya selama beberapa dekade. Jika kesuksesan yang diraih Disney Dreamlight Valley saja sudah cukup untuk mendorong motivasi mereka, maka tidak menutup kemungkinan kalau Gameloft dapat meraih kesuksesan yang lebih maksimal lewat proyek dengan fokus dukungan maksimal.
Gameloft sendiri masih memiliki banyak cabang studio di berbagai wilayah, termasuk Indonesia sendiri yang mana mereka masih memiliki relevansi di kalangan gamer mobile kasual. Dengan melakukan ekspansi ke lebih banyak platform, mereka tentu dapat mendatangkan lebih banyak perhatian dari kalangan fans baru yang mungkin belum pernah memainkan game keluarannya.
Berbicara soal perusahaan game mobile yang merambah ke pasar konsol dan PC, di China khususnya sudah ada banyak nama besar yang ikut mengambil fokus serupa. Salah satunya yang terutama paling agresif adalah NetEase, yang mana mereka telah membentuk beberapa tim developer untuk mengembangkan game premium, melakukan akuisisi perusahaan game populer kelas dunia, merekrut para veteran ternama di industri game seperti Shawn Layden, dan terutama memiliki beragam proyek ambisius yang masih dalam tahap pengembangan aktif.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post