Game yang memiliki interaksi antara dunia digital dan nyata memang selalu menarik, apalagi jika berbicara teknologi canggih dengan motion yang membuat gamenya semakin terasa hidup ketika dimainkan dan bisa berinteraksi dengan pemain lainnya. Inilah yang coba ditawarkan Ubisoft lewat Just Dance.
Dalam menyambuat Just Dance 2023 Edition yang akan segera rilis, Ubisoft mengajak kami untuk mengenal lebih dekat soal serinya dan melihat bagaimana proses pembuatan dari gamenya tersebut. Mulai dari awal mula sejarahnya, filosofinya, proses pembuatan lagu, map, latar belakang, hingga pasca-produksi. Mari simak artikelnya!
Awal Mula Sejarah Just Dance
Pada awal presentasinya, Claire Bourgne sebagai Executive Producer mempresentasikan banyak hal yang cukup menarik, terutama dari sisi sejarah awal mula pembuatan Just Dance. Calire menyebutkan bahwa semuanya bermula di tahun 2009, dimana gaming motion bersama Nintendo Wii sedang hype dan mengatakan bahwa teknologi tersebut benar-benar mengubah cara kita berpikir soal berinteraksi dengan video game, terutama dari segi gerakan fisik.
Ubisoft sendiri disebutkan olehnya cukup cepat dalam menanggapi dan beradaptasi dengan teknkologi tersebut. Awalnya mereka sempat membuat mini game di game Rayman dan Rabbids. Inspirasi awalnya adalah ingin membuat game dimana pemain menikmati, mendengarkan, dan bergerak melalui game rhythm lewat music menggunakan TV dan kontroler di konsol.
Just Dance Lebih dari Sekedar “Joged”
Claire menyebutkan bahwa inti dari permainan Just Dance adalah soal manfaat dari joged atau menari itu sendiri. Tim ini merangkul bahwa Just Dance melakukan hal yang baik bagi orang-orang yang menari, membuat mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan dapat terhubung dengan teman-teman mereka. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka ingin dan dapat menghubungkan semua orang di mana saja dengan lewat Just Dance yang menyenangkan.
Matthew Tomkinson sebagai Creative Director juga menyebutkan beberapa impak yang sudah dimiliki oleh Just Dance. Pemain di seluruh dunia mengatakan bahwa permainan ini membantu mereka hidup lebih baik dan menyenangkan. Tidak mengherankan memang, karena Ubisoft sendiri mengaku bahwa timnya bekerja sama dengan banyak talenta yang berbeda dari seluruh dunia, seperti artis musik, talenta kreatif seperti penari dan koreografer serta merek hiburan besar.
Sang developer telah merombak banyak hal di Just Dance 2023, salah satu yang paling kerasa adalah bagian UI yang sudah di revamp menjadi lebih optimal. Pemain bisa berfokus pada konten hingga sistem rekomendasi musik untuk pengalaman yang lebih baik dengan arahan yang pas. Mereka menjanjikan bahwa pemain akan bisa beradaptasi dengan lebih cepat di seri terbaru ini.
Online Multiplayer Groups akhirnya juga ditambahkan di seri terbarunya nanti. Pemain dapat memainkan Just Dance di World Dance Floor sebelumnya, tetapi mereka tidak dapat memilih lagu atau memilih teman main. Dengan Just Dance 2023, pemain sekarang dapat membuat grup hingga enam orang dan memilih lagu yang ingin dimainkan, menciptakan pengalaman yang sangat mirip dengan ruang tamu. Filosofi mereka “Segala sesuatu yang dapat dilakukan di Just Dance secara solo, dapat juga dimainkan secara multiplayer”.
Serbagai berbagai fitur dan perombakan, sang developer juga menambahkan beberapa hal kecil lainnya seperti lagu baru, tantangan baru, hingga mode baru dan berbagai event musiman yang akan menambahkan keseruan gamenya. Claire mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membuatnya hidup dengan komunitas selama setahunan kedepan.
Proses Pembuatan Lagu, Map dan Konsep
Matthew Tomkinson sebagai Creative Director juga berbicara bagaimana mereka menciptakan lagu di Just Dance. Ia berdiskusi banyak dengan timnya untuk mendapatkan input yang “pas” soal lagu apa saja yang mesti ada di Just Dance. Ada banyak yang terlibat mulai dari tim produksi, label rekaman, dan feedback para pemain itu sendiri.
Dia juga berbicara tentang proses dan melihat aspek-aspek yang berbeda dari berbagai lagu, seperti seberapa dance-able lagu tersebut, seberapa unik lagu itu atau konsep yang ingin dilakukan oleh tim tetapi tidak bisa dilakukan sampai sekarang. Matthew juga menyebutkan bagaimana tim mengambil rekomendasi pemain saat menambahkan lagu ke Just Dance. Ketika tim mengungkapkan sebuah lagu di akun media sosial mereka, mereka sering melihat pesan yang menyebutkan bahwa mereka lebih suka lagu yang berbeda dari artis yang sama, dll.
Helene Jeannin sebagai Creative Content Manager menyebutkan betapa pentingnya memasukkan beberapa artis lokal dan regional ke dalam permainan, karena dia mengatakan bahwa “Musik adalah budaya”. Tim memastikan untuk memasukkan lagu-lagu hits lokal ke dalam game setiap tahun yang tersedia untuk wilayah tertentu yang eksklusif.
Dia juga menyebutkan alasan mengapa ada cover lagu dalam game. Ini karena untuk beberapa lagu, tim memiliki hak untuk bagian penerbitan tetapi tidak untuk “master parts” Ada juga beberapa skenario di mana lagu-lagu yang ingin ditambahkan oleh tim tidak ramah anak/keluarga di mana ada kata umpatan/sumpah serapah yang masuk, sehingga tim akan memiliki sampul sebagai gantinya. (Ex: Boss Bitch oleh Doja Cat di mana mereka mengganti Bitch dengan Witch).
Tidak cuma soal lagu, Matthew berbicara tentang proses pembuatan map setelah lagu dipilih. Pertama-tama, tim ini mengadakan sesi brainstorming, di mana mereka mengumpulkan seluruh tim kreatif, lalu mereka mendengarkan lagu dan menonton video musiknya, kemudian mengadakan sesi singkat di mana mereka menuliskan ide-ide mereka dan mempresentasikannya kepada anggota tim lainnya.
Tim akan mendapatkan inspirasi dari segala macam materi seperti dari acara TV, dll, dan itu akan menjadi titik awal diskusi untuk pembuatan map yang ada di lagu. Franck menyebutkan bahwa tim akan membuat storyboard di mana mereka bekerja sama dengan art director untuk menyusun ide-ide mereka untuk setiap adegan dan menciptakan sesuatu yang konsisten.
Ada beberapa kasus di mana tim Just Dance akan mencoba menceritakan sebuah cerita melalui map disebuah lagu seperti “I knew you were trouble” dari Taylor Swift di mana keseluruhan map adalah tentang kencan pertama antara seorang pria dan seorang wanita di mana pada awalnya mereka menjadi lebih dekat tetapi pada akhirnya tidak berjalan dengan baik. Franck juga menyebutkan bahwa ada beberapa lagu di mana mereka tidak mengikuti lirik lagu seperti “Physical” di mana lirik aslinya adalah tentang rayuan dan mereka memiliki map yang difokuskan pada latihan sebagai gantinya.
Sebagai, mereka mengatakan bahwa Just Dance 2023 Edition akan memiliki “story playlist” dimana pemain dapat mengikuti cerita melalui map yang berbeda saat mereka bermain. Franck menyebutkan bahwa mereka ingin membuat hubungan antara realitas dan semesta Just Dance. Karakter utama – Sara hidup dalam realitas di mana dia ingin menari tetapi terlalu malu untuk melakukannya, karakter Wanderlust kemudian mengundangnya ke semesta Just Dance.
Soal Pembuatan Karakter, Kostum dan Makeup
Benjamin Jouffret sebagai Lead Costume Designer dan Character Lead juga berbicara banyak soal mereka menciptakan berbagai kostum dan makeup untuk berbagai karakter. Ia menyebutkan bahwa tim mendapatkan inspirasi untuk menciptakan kostum karakter dari Just Dance dengan lewat sebuah “mood board”, di mana mereka mencari referensi di dunia mode, film, klip video, pertunjukan seni, dll. Hal yang sama juga berlaku untuk makeup dan gaya rambut, karena ini merupakan bagian besar dari proses desain.
Benjamin juga menyebutkan bahwa kostumnya benar-benar dibuat dalam kehidupan nyata dan bukan dari aplikasi 3D. Tim menggunakan teknik latar belakang green scene khusus untuk memiliki penari/penampil nyata di mana ia melacak wajah dan emosi mereka untuk keaslian dan realisme.
Sang developer juga sangat memperhatikan tren budaya pop, karena hal itu memengaruhi sebagian besar pemain, karena Just Dance adalah game yang keluar setiap tahun. Benjamin menyebutkan bahwa tujuannya bukan untuk merepresentasikan artis, tetapi untuk memberi penghormatan kepada artis dan menciptakan karakter baru yang hidup di dunia Just Dance. Tim juga berkonsultasi dengan artis dan meminta masukan mereka untuk desain karakter.
Soal Pembuat Koreografi
Estelle Manas sebagai Choreographer Director juga berbicara soal proses dibalik pembuatan koreograpfi di Just Dance. Ia menyebutkan hanya ada satu koreografer per map, tetapi mereka juga bekerja sama dengan beberapa koreografer yang memiliki gaya yang berbeda. Mereka juga memiliki koreografer tamu untuk mengerjakan map yang memiliki gaya tari tertentu. Ketika membuat koreografi sebuah map, Celine sebagai Koreografer menyebutkan bahwa para koreografer biasanya akan mengerjakan map dengan membangun cerita yang sesuai dengan latar belakang karakternya.
Satu map di Just Dance memiliki beberapa kesulitan, Estelle menyebutkan bahwa penting untuk menyertakan semua pemain, baik itu pendatang baru atau pemain yang suka tantangan. Struktur koreo itu penting, ketika sebuah map memiliki banyak loop dan pengulangan, akan lebih mudah bagi pemain untuk menghafal dan mencocokkan gerakannya. Sedangkan semakin banyak map yang memiliki bagian-bagian yang unik, maka akan meningkatkan kesulitan map tersebut.
Estelle juga berbicara tentang proses pemilihan kreatif untuk koreografer untuk map di mana ditentukan oleh penari yang sesuai dengan suasana hati, gaya, karakter, dll. Setelah brief dikirim, Celine menyebutkan bahwa mereka kemudian akan pergi ke latihan pertama yang sangat penting karena memberikan gambaran struktur bagi setiap tim untuk bekerja sampai akhir.
Tahap Akhir Proses Pembuatannya
Post-Production atau Pasca-produksi juga menjadi perhatian khusus Ubisoft. Jerome Jomie sebagai Senior Video Artist yang memiliki peran untuk membuat “latar belakang” game ini menjadi lebih hidup dan menarik untuk dilihat di layar. Prosesnya juga termasuk berpartisipasi dalam latihan dengan koreografer untuk memastikan semua gerakan memenuhi syarat bagi para pemain dan para pemain mampu memainkan level tersebut.
Jerome berbicara tentang langkah pertama dari pembuatan map, yang disebut animatic. Ini adalah bagian yang krusial karena mendefinisikan semua proses pembuatan yang baik. Untuk membuat animatic, tim membawa semua elemen yang dibuat oleh artist 3D dan membangun seluruh environment disekitar.
Setelah membawa aset 3D, mereka kemudian membuat animasi dasar dengan kamera bersama dengan menambahkan versi pertama dari latihan yang akan menjadi referensi bagi seluruh tim. Jerome menyebutkan proses animasi dimulai dengan elemen pencahayaan yang dianimasikan langsung dengan musik. Dia menyebutkan bahwa tim membuat animasi semua from scratch alias dari nol setelah mendengarkan musik berulang-ulang.
Matthew mengatakan bahwa poin dan sistem penilaian dalam Just Dance dilakukan oleh editor khusus yang mereka sebut editor tari yang memecah lagu menjadi beberapa bagian gerakan yang berulang. (karena tarian adalah tentang pengulangan) Tim kemudian menentukan awal dan akhir dari sebuah gerakan dan memberi mereka umpan balik skor, tim kemudian mengulangi proses itu sehingga mereka tidak perlu mengulang penilaian untuk setiap bagian untuk keseluruhan lagu.
Langkah terakhir dari Post-Production adalah pengomposisian, di mana Jerome menyebutkan proses terakhir ini untuk menyatukan semua elemen (karakter versi akhir, latar belakang, dll).
Gimana, apakah kamu jadi tertarik untuk nyobain Just Dance besutan Ubisoft? Just Dance 2023 Edition akan dirilis pada 22 November mendatang untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga Nintendo Switch. Jangan lupa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post