Mengandalkan nama franchise yang terbukti bertahan sukses lewat rilis Rainbow Six Siege, tahun ini Ubisoft telah menyiapkan game terbaru Rainbow Six Extraction yang mengambil pendekatan konsep berbeda. Meski pengembangannya sempat mengalami kendala hingga harus berakhir ditunda, tidak terasa gamenya akan segera dirilis bulan ini dan siap membawa sensasi bermain berbeda yang lebih mengarah ke pengalaman survival.
Setelah sempat mendapat kesempatan untuk menjajal versi demonya pada pertengahan tahun lalu, akhirnya belum lama ini kami kembali berpartisipasi dalam sesi hands-on terbaru dari gamenya yang sudah mendekati kualitas versi final. Secara garis besar tidak ada banyak perubahan dari segi presentasi hingga kontrol gameplay dan semacamnya, tapi setidaknya masih ada beberapa hal baru yang menurut kami masih layak untuk didiskusikan.
Kembali Mengamati Gameplaynya
Sebelum masuk ke pembahasan utama, tidak ada salahnya untuk kembali menjelaskan konsep gameplay yang sempat kami ulas sebelumnya. Jadi Rainbow Six Extraction lebih menaruh fokusnya ke PvE dengan skuad tim maksimal yang dibatasi tiga pemain saja, yang mana saat masuk ke match utama kamu akan memiliki tiga misi utama yang ditentukan secara acak oleh sistemnya. Dari yang kami tahu sekiranya ada sepuluh jenis misi mulai dari Hunt (misi memburu Archæan sebelum dihadapkan pada tantangan boss), Serial Scan (misi menduduki area sembari menahan gelombang serangan musuh), hingga Rescue (misi penyelamatan Operator yang belum bisa dimainkan).
Jadi berbeda dari Rainbow Six Siege yang cukup menaruh fokus kuat pada PvP, Rainbiw Six Quarantine memang dibuat sepenuhnya sebagai game yang mengandalkan kerjasama tim sebagai prioritas utama. Bahkan ada juga misi yang mengharuskan koordinasi solid, yang mana setiap pemain punya peran penting yang harus dipenuhi karena jika tidak maka kekalahan sudah jadi jaminan yang tidak bisa dihindari.
Beralih ke pengalaman gameplay terbaru yang kami rasakan di sesi hands-on kali ini, satu perbedaan yang langsung kami sadari adalah tersedianya 9 Operator langsung yang bisa dipilih dari awal, dan selanjutnya kamu bisa menempuh progress hingga level 10 untuk membuka sisa 6 Operator lainnya, jadi secara total ada 15 Operator yang punya karakteristik gameplay, skill serta persenjataan andalannya sendiri yang diatur dalam sistem leveling khusus.
Sama seperti di sesi demo sebelumnya, setiap Operator memiliki HP yang terjaga dari misi ke misi. Sebagai contoh, kami bermain di game pertama dengan 100 HP, jadi jika di akhir permainan hanya jadi tersisa 50 HP, maka di game selanjutnya karaktermu akan tetap memiliki bar nyawa di angka yang sama. Kabar buruknya kemampuan Heal dalam game ini cukup jarang, yang tentu membuat Operator tipe Support seperti Doc atau Finka bisa jadi benar-benar OP dan sangat esensial untuk dimiliki setiap tim. Kami juga mengamati ada semacam batasan seperti fase Cooldown, yang mana jika Operator kehabisan HP di bawah tingkat yang dibatasi, maka kamu tidak bisa memilihnya saat akan bermain di beberapa match selanjutnya sebelum batasan tersebut dihilangkan.
Satu tambahan lagi dari Operator adalah bagaimana mereka memiliki statistik khusus yaitu Speed dan Armor. Speed tentu saja digunakan untuk mengukur kecepatan gerak, jadi ada sebagian Operator yang bisa bergerak lebih cepat dari yang lain seperti bagaimana Doc dengan 1 Speed terasa begitu lambat sedangkan Ela dengan 3 Speed benar-benar sangat cepat saat tengah berlari. Kami tidak tahu apakah statistik seperti ini dapat membuat satu Operator menjadi lemah dari yang lain dalam beberapa skenario, karena itu impresi ini mungkin akan berubah setelah menjajal gamenya lebih lama dan melihat jika memang ada Operator yang perlu mendapat balancing.
Perbedaan lain yang kami rasakan di versi demo kali ini ada pada pilihan gadget yang bisa kamu gunakan. Game ini memiliki token khusus bernama REACT yang bisa digunakan untuk membuka dua jenis gadget yaitu Explosive dan Gear. Sepertinya namanya, Explosive adalah senjata lempar yang dapat digunakan untuk memberi damage lewat ledakan besar atau membutakan penghlihatan musuh, sedangkan Gear mencakup perlengkapan berguna salah satunya seperti Recon Drone. Semuanya sangat fungsional dan bisa membantumu dalam menyelesaikan misi di beberapa momen, tapi tentu saja penggunaannya bergantung dari gaya bermain masing-masing.
Kustomisasi Senjata
Jika pada sesi demo pertama kami hanya disuguhkan dengan satu set loadout saja, maka di sesi kali ini kami akhirnya diberi kebebasan lebih untuk melakukan kustomisasi dan menyesuaikan gaya bermain dari tiap Operator. Selain pilihan REACT Tech yang cukup beragam, kami juga diberi opsi untuk memilih senjata utama dan sampingan yang dirasa paling cocok untuk dikombinasikan. Hanya saja setiap Operator memiliki pilihan senjata yang lebih disesuaikan dengan gaya bermainnya, contohnya seperti bagaimana Doc yang diberi SG-CQB, MP5, P90 dan HK417, sedangkan Operator lain memiliki pilihan senjata yang berbeda juga.
Untuk bagian kustomisasinya sendiri dibatasi pada senjata yang dipilih, seperti SG-CQB yang mana kamu hanya bisa mengganti bagian Scope dan Grip saja, sementara senjata lain seperti Scorpion Evo 3 A1 punya opsi kustomisasi lebih yang juga mencakup bagian Gun Barrel. Kami tidak tahu apakah ini adalah limitas yang akan sepenuhnya diterapkan di versi final atau tidak, karena meski jauh lebih baik dari sesi demo pertama, sayangnya masih ada rasa mengganjal soal kustomisasi dan kebebasan memilih varian senjata yang masih terkesan dibatasi.
Map dan Mode Permainan yang Tersedia
Sekiranya ada 4 pilihan area yang tersedia pada sesi demo kali ini, yang mana setiap area setidaknya punya 3 map berbeda dengan opsi 4 tingkat kesulitan. Kami cukup mengapresiasi porsi konten yang ditawarkannya untuk rilis awal seperti ini, apalagi karena Rainbow Six Extraction juga punya struktur misi acak yang tentu semakin menambah kesan replayability. Meski begitu, kamu dituntut untuk sering memainkan gamenya untuk bisa mencapai progress jauh dan membuka akses ke map baru. Ini karena kami membutuhkan 2,5 jam sampai bisa mencapai Milestone 4 yang lumayan memakan waktu.
Setelah mencapai Milestone 4, kamu bisa mendapat akses ke area baru yaitu San Fransisco dan mode lain bernama Maelstorm Protocol yang harus diakui adalah mode tersulit di gamenya sejauh ini, tapi reward yang didapat juga sangat mengundang dan mendorong motivasimu untuk terus bermain. Modenya sendiri dibangun dalam sistem ranking Weekly Challenge, yang mana kamu bisa mendapat poin lebih banyak bergantung dari seberapa jauh progress yang kamu dan rekan tim tempuh tanpa gugur. Perlu diketahui juga kalau Maelstorm Protocol mengharuskan kontribusi dari 3 Operator yang berada dalam status bugar hanya untuk bisa bermain, jadi pastikan agar Operator andalanmu bebas dari fase cooldown sebelum ingin memainkan modenya.
Bagaimana Pengalamannya?
Mengacu pada pengalaman bermain kami untuk yang kedua kalinya, Rainbow Six Extraction ternyata lebih grindy dari yang kami kira, apalagi karena sebagian besar konten yang ditawarkan terkunci dibalik sistem progression khusus yang menuntutmu untuk terus memainkan gamenya lebih lama dan mencapai level tinggi. Memainkan gamenya selama 2,5 jam terasa cukup melelahkan, apalagi di mode Maelstorm Protocol yang benar-benar sulit untuk dilewati.
Tentu saja impresi yang didapat setiap pemain bisa sangat berbeda, khususnya bagi kamu yang merupakan pencinta game co-op intens yang grindy dan membutuhkan dedikasi waktu panjang sebelum bisa menikmati gamenya dengan lebih leluasa. Setidaknya kami juga bisa mengapresiasi porsi konten seperti Operator, map hingga mode permainannya yang sudah cukup padat.
Rainbow Six Extraction sendiri rencananya akan dirilis untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Stadia, Luna dan PC pada tanggal 20 Januari mendatang. Kamu bisa pantau detail lengkap serta update terbaru gamenya pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post