Sudah bukan rahasia memang kalau saat ini industri game Indie di Indonesia sudah memasuki fase baru yang lebih menjanjikan dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk 2021 saja, kita sudah melihat sekian banyak judul game Indie terbaru dari developer lokal yang sangat mengundang perhatian. Salah satu dari game tersebut adalah Escape from Naraka, yang merupakan proyek pertama dari developer lokal bernama Xelo Games.
Dari ulasan berita yang pernah kami rangkum sebelumnya, Escape from Naraka adalah game petualangan yang mengusung gameplay 3D platformer seru dan menantang. Selain dari gameplay yang intens, daya tarik dari game ini juga terletak dari setting dunianya yang mengusung nuansa tradisional Bali dan memberikan sentuhan lokal yang khas ke gamenya. Meskipun tidak mengusung genre horror, namun setting dunianya tetap memiliki nuansa mencekam yang unik.
Karena terbawa rasa penasaran, kami belum lama ini mendapat kesempatan untuk mewawancarai Irfan Sarwono yang merupakan Founder sekaligus Game Director – Xelo Games. Daripada penasaran, langsung saja simak rangkuman wawancaranya di bawah ini.
GamerWK: Sebagai game indie pertama dari Xelo Games, apa yang menjadi inspirasi utama dalam pengembangan Escape from Naraka? seperti dari mana percikan inspirasi untuk membuat game ini pertama kali muncul?
Irfan: Saat pertama kali tim terbentuk pada Bulan April 2020 kemarin, sama sekali belum memiliki ide game apa yang ingin kami buat. Yang jadi patokan kita hanyalah keterbatasan dana, waktu dan jumlah tim, kami ingin membuat game simpel yang dapat dikerjakan oleh 3 orang dalam waktu kurang dari satu tahun. Lalu kami memilih game berjudul Dark Deception sebagai inspirasi, game yang sangat simpel basically Pac Man tapi dapat di eksekusi dengan baik.
GamerWK: Selama jalannya pengembangan apakah ada diskusi soal ide untuk menjadikannya sebagai game horror murni, third-person action, atau genre lainnya?
Irfan: Kita memfokuskan genre Platformer, dan kenapa memilih first-person kembali lagi karena keterbatasan waktu dan jumlah tim kami. Dengan first-person kami tidak perlu membuat karakter model pemeran utama, cukup tangannya saja. Dengan keterbatasan tersebut tantangan kita adalah bagaimana agar game Escape from Naraka tetap menarik untuk dimainkan.
GamerWK: Kita melihat bagaimana Escape from Naraka mengambil inspirasi kuat dari mitologi lokal Bali. Jadi apa saja proses yang harus dilalui pihak tim pengembang untuk menciptakan setting dunia dengan wujud autentik tersebut?
Irfan: Saya meluangkan waktu 1 bulan di Bali untuk mempelajari dan mengambil beberapa foto sebagai referensi yang dapat dipakai kedalam wujud digital atau wujud game.
GamerWK: Escape from Naraka, setidaknya dari yang terlihat sejauh ini terasa seperti game yang sangat berfokus murni pada gameplay platformingnya. Untuk itu apakah alur dalam game ini juga akan membawa pemain dalam sebuah momen cerita yang ditampilkan dalam cutscene?
Irfan: Yes, kita akan menggunakan cutscene untuk menyampaikan ceritanya.
GamerWK: Apakah ada berbagai macam stage atau jenis musuh lain yang sengaja belum diperlihatkan?
Irfan: Yes, banyak sekali stage dan musuh yang belum ditampilkan.
GamerWK: Bagaimana jalannya proses pengembangan Escape from Naraka setelah berhasil menggaet publisher ternama Headup?
Irfan: Awalnya kita ingin kerjasama dengan Publisher lokal, karena tujuan utama kami memang ingin memajukan industri game lokal, tapi ternyata responnya lumayan rumit dan panjang, karena banyak dokumen yang perlu kami isi sedangkan waktu kami terbatas sekali, kami ingin fokus membuat game bukan mengisi dokumen yang panjang. Lalu kita memutuskan untuk mencari opsi lain yaitu Publisher luar negeri, dan benar saja respon mereka lebih cepat dan tidak rumit, tidak ada dokumen apapun yang perlu kami isi kecuali kontrak kerjasama, sehingga cocok dengan timeline kami. Dan peran Headup sangat membantu dalam pengembangan game Escape from Naraka, sebelum mendapat publisher saya tidak bisa fokus kedalam produksi, karena ditengah pembuatan game saya masih harus mengurus marketing, meeting dll. Dengan adanya Headup sebagai publisher saya tidak perlu lagi khawatir dengan urusan marketing, saya bisa fokus menambah konten dan mempercantik game Escape from Naraka. Tidak hanya itu, kita disupport Headup dengan hardware yang lebih memadai untuk meningkatkan kualitas game Xelo.
GamerWK: Masukan/feedback apa saja yang paling banyak diberikan pemain setelah meluncurkan versi demonya di Steam?
Irfan: Tambah musik dong.
GamerWK: Kita sudah tahu kalau gamenya akan direncanakan rilis di PC via Steam, jadi apakah ada kemungkinan untuk membawanya juga ke platform lain?
Irfan: Kita memang sudah mendesain Escape from Naraka untuk platform console, tapi Publisher kami menyarankan untuk fokus di PC dulu. Setelah itu kita dapat porting ke platform lain.
GamerWK: Mungkin ini terlalu awal untuk dibicarakan, tapi apakah Xelo Games sudah memiliki gambaran kasar atau rencana mengenai proyek game selanjutnya setelah Escape from Naraka?
Irfan: Escape from Naraka sebenarnya sudah selesai, kita hanya implementasi beberapa teknologi yang disediakan oleh Headup, jadi kami sudah bisa memulai produksi game kedua bulan ini.
GamerWK: Apakah ada pesan untuk para pembaca GamerWK serta para pemain yang menantikan gamenya?
Irfan: Mohon dukungan dari teman-teman semua untuk membagikan info mengenai game kami ke teman atau media sosial agar komunitas kami juga bisa terus berkembang. Impian kami industri game di Indonesia dapat terus berkembang dan sejajar nantinya dengan game dari negara maju seperti Jepang dan Amerika. Jangan lupa wishlist di Steam.
Escape From Naraka sendiri rencananya akan dirilis di PC pada kuartal ketiga 2021. Informasi terupdate seputar game ini serta proyek lainnya dari Xelo Games bisa kamu pantau pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post