Cukup sulit dipercaya kalau sudah lebih dari empat tahun sejak rilisnya seri God of War yang mengawali mitologi Norse, belum lagi bagaimana dalam beberapa minggu ke depan kita sudah kedatangan sekuel barunya yang terlihat lebih ambisius. Sebenarnya kami tidak perlu menunggu lagi, karena sejak awal minggu ini pihak Sony sudah memberi akses review copy untuk memainkan gamenya lebih awal. Mengikuti embargo yang sudah ditetapkan, akhirnya kami sudah bisa menceritakan sedikit pengalaman yang didapat, setidaknya dari beberapa jam awal yang hanya mencakup porsi kecil dari kseluruhan gamenya.
Tidak perlu khawatir akan adanya spoiler karena impresi ini sudah kami buat sedemikian rupa agar tidak membocorkan kejutan apapun. Pembahasannya lebih mengarah ke sensasi bermain yang didapat dan perbandingan kasar dengan seri sebelumnya.
Gambaran Cerita
Kami tidak akan berbicara banyak tentang cerita di luar sinopsis singkat yang sudah diperlihatkan gamenya, tapi satu hal yang bisa kami katakan adalah kalau kualitasnya masih konsisten seperti yang bisa diharapkan dari game pertama. Pihak developer benar-benar menaruh perhatian besar pada setiap adegan agar bisa mengeluarkan emosi dari setiap karakter, semua sambil menjaga pacingnya agar tetap menarik setiap saat. Tentunya seperti yang bisa diharapkan dari game God of War, kamu akan dihadpakan pada pertempuran epik antara makhluk mitologi, monster, dan para dewa, yang mana pendekatan barunya ini berhasil memperkuat setiap momen dengan salah satu koreografi pertempuran terbaik yang pernah kami lihat di game mana pun.
Bagian lain yang perlu diapresiasi adalah seberapa baik mereka menunjukkan pertumbuhan Atreus. Kami sudah berpikir kalau dia adalah yang paling banyak berubah dan ini bukan hanya soal penampilan atau suaranya, tapi juga kemampuan bertarungnya secara keseluruhan, kepercayaan diri, dan bahkan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Kratos. Sementara itu untuk Kratos sendiri, dia juga tampak sedikit lebih bahagia melihat pertumbuhan anaknya, tapi di saat bersamaan juga masih serius mengajarinya tentang disiplin dan menjadi sosok yang jauh lebih baik dari dirinya. Jika tidak ada yang terlalu merasakan perubahan antar keduanya, kami yakin kalau itu akan berubah secara dramatis seiring jalannya cerita.
Jika kamu termasuk yang sudah menamatkan game pertamanya, kamu bisa langsung memainkan Ragnarok tanpa banyak masalah. Game ini memang menawarkan opsi Story Recap untuk membantumu mengingat atau memahami cerita yang sudah lewat, meski fiturnya sendiri lebih dikhususkan untuk pendatang baru yang mungkin ingin langsung memainkan sekuelnya saja. Kami tidak akan merekomendasikan cara ini karena God of War 2018 masih sangat playable dan akan menawarkan pengalaman yang cukup sama, belum lagi bagaimana gamenya tersedia gratis bagi para pelanggan PlayStation Plus sehingga hampir tidak ada alasan untuk melewatkannya.
Combat yang Relatif Sama
Combatnya tidak mengalami banyak perubahan berarti. Kontrol hingga animasi serangan masih terasa sama, kecuali sekarang kamu sudah diberi akses untuk menggunakan Blade of Chaos sejak awal. Seperti yang mungkin sudah kamu lihat di internet ada sebagian yang menilai kalau developer malas atau gamenya hanya sebatas DLC yang dibesar-besarkan, tapi perlu diingat kalau tidak semua sekuel game harus membawa perbedaan drastos. Jika bisa, kami justru lebih suka gamenya tetap sama dari segi gameplay sehingga bisa dengan mudah menyesuaikan diri lagi dengan mekanismenya.
Secara keseluruhan sensasinya masih konsisten dan sekarang bahkan lebih imersif berkat kontroler DualSense yang mendukung Haptic Feedback dan Adaptive Trigger, jadi bisa dibayangkan betapa memuaskannya sensasi yang diberi setiap kali akan melempar Leviathan Axe. Kamu sekarang dapat merasakan combat yang lebih punya bobot khususnya saat kontroler bergetar atau ketika merasakan resistensi saat menekan tombol. Daripada gaya bermain, kami pikir sejauh ini pihak developer berhasil memperkaya variasi musuh yang ada, jadinya kamu tidak perlu lagu harus dihadapkan pada pertarungan beruntun melawan Troll A, Troll B, dan seterusnya seperti di seri pertama. Ini sangat penting karena setiap musuh memiliki pola bertarungnya sendiri yang perlu kamu pelajari dan itu adalah salah satu bagian terseru dalam ganeplaynya. Poin plus juga karena sekarang gamenya memiliki lebih banyak variasi takedown brutal.
Sejujurnya kami masih belum terbiasa dengan pendekatan combat yang lebih lambat dan strategis seperti ini, karena di game God of War klasik kamu bisa melibas musuh layaknya menginjak serangga. Kratos memang masih sangat kuat, tapi gamenya sendiri akan membiarkanmu untuk mengalahkan musuh dengan mudah dan bagaimana dua atau tiga serangan dari mereka dapat membuat Kratos hampir sekarat, belum lagi bagaimana kami memainkan gamenya pada tingkat kesulitan normal di “Give Me Balance”.
Eksplorasi Masif dan Kratos yang Lebih Lincah
Jelas ada beberapa perubahan yang cukup besar dalam bagian eksplorasi. Ini bahkan lebih jelas ketika kamu nantinya berhasil mencapai Svartalfheim dan bagaimana gamenya terasa lebih masif dengan adanya sampingan yang sudah bisa dijalani (Favor). Kami bisa membayangkan kalau ini akan terus berkembang di sepanjang gamenya, jadi ada rasa semangat yang muncul untuk melihat lebih banyak area baru dan seberapa bebasnya kamu bisa mengeksplor setiap Realm yang ada. Bukan hal yang benar-benar baru memang, tapi sejauh ini kami merasa gamenya sudah lebih masif dan hidup.
Perubahan terbaik dalam segi eksplorasi adalah bagaimana Kratos kini dapat berayun dengan Blade of Chaos. Jadi sama seperti di seri klasiknya dulu, sekarang kamu dapat mencapai tempat lebih tinggi atau jauh dengan mengayunkan senjata Kratos ke titik tertentu yang sudah ditandai. Terdengar sepele memang apalagi karena mekanismenya sudah ada sejak game pertama di franchisenya, hanya saja ini cukup berkontribusi dalam memperkuat mobilitas Kratos dan bagaimana dia perlahan terasa menjelma ke sosoknya yang dulu. Dia masih sedikit lebih lambat dan kami jujur lebih suka saat bisa mengendalikannya seperti di seri klasik dulu dengan tombol jump terdedikasi, meski begitu aksi berayun yang disuguhkannya cukup keren juga.
Impresi Sejauh Ini..
Meski baru memainkan gamenya selama kurang dari 10 jam, God of War Ragnarok sejauh ini berhasil memberi pengalaman yang luar biasa. Sudah ada ekspektasi yang tinggi bahkan dari awal karena sulit membayangkan bagaimana mereka dapat melampaui momen epik dari pertarungan pertama Baldur di God of War 2018, dan siapa sangka mereka berhasil menjawabnya dengan intro yang lebih bombastis. Meskipun di banyak tempat Ragnarok masih terasa seperti game yang sama, pengalaman yang ditawarkan sejauh ini terasa seperti sekuel game sejati, yaitu cara mereka bisa membawa peningkatan secara menyeluruh. Bisa dibilang sekarang kami semakin tertarik untuk menjelajah Midgard lebih dalam dan melihat apakah gamenya bisa terus memberi kejutan besar.
God of War Ragnarok akan dirilis pada 9 November untuk PlayStation 4 dan juga PlayStation 5. Untuk informasi lebih lanjut mengenai detail gamenya kamu bisa kunjungi website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post