Saat ini industri game sudah memasuki era di mana kreativitas adalah salah satu faktor kunci untuk menjaga relevansi di pasaran. Selain menciptakan game dengan production value tinggi yang bisa menarik minat fans dari segi presentasi saja, ada banyak game lain terutama dari developer indie yang selalu menarik perhatian kami berkat prioritas pada konsep uniknya sendiri. Karena itulah saat Stray Fawn Studio memberi kami kesempatan untuk menjajal game baru mereka yaitu The Wandering Village, tentu saja ada rasa penasaran besar yang mengikuti.
Berdasar penjelasan singkatnya The Wandering Village adalah game builder yang memungkinkanmu membangun pemukiman dan bertahan hidup di dunia yang mulai teracuni tanaman misterus. Karena tidak dapat hidup di daratan lagi, banyak manusia mulai mengungsi ke tempat tidak biasa, salah satunya seperti punggung monster raksasa bernama Onbu yang seketika mengingatkan kami pada pulau Zou di One Piece. Inilah konsep unik yang berusaha dibawa gamenya, yaitu fakta kalau kamu membangun sebuah peradaban kecil di atas monster raksasa yang terus berpindah tempat.
Serasa Nonton Film Ghilbi
Baik itu dari monster serta latar dunianya, kami juga bisa melihat adanya inspirasi dari film populer studio Ghibli seperti Nausicaä of the Valley of the Wind. Ini apalagi bisa dirasakan saat melihat ragam atmosfer yang dibangunnya, mulai dari area yang dipenuhi ladang hijau hingga yang terasa lebih gelap dan dipenuhi tanaman beracun. Dari segi presentasi gamenya sebagian besar lebih mengarah ke 2D, tapi kamu bisa melihat beberapa elemen 3D seperti desain pada Onbu sendiri yang memang diperlukan sebagai basis map sandbox utama di gamenya. Alunan musik di gamenya cukup nyaman untuk memperkuat suasana layaknya berada dalam dunia fantasi, tapi selebihnya game ini nampak sama persis dengan apa yang bisa kamu bayangkan saat melihat trailer dan screenshotnya.
Game City Builder dengan Sedikit Elemen Roguelike
Terlepas dari basis utamanya sebagai game builder, The Wandering Village punya elemen roguelike yang berhubungan dengan elemen random / acak di beberapa tempat. Elemen tersebut mempengaruhi penempatan sumber daya yang perlu kamu farming, event khusus yang terjadi di overworld, serta area yang dilewati oleh Onbu sepanjang perjalanannya. Misi utamamu adalah membangun pemukiman makmur untuk seluruh koloni sekaligus merawat Onbu, meski sesuatu yang disukai penduduk tidak menjamin berefek serupa pada Onbu.
Penduduk dalam game ini tentunya membutuhkan tempat tinggal, makanan, dan obat untuk terus bertahan hidup apalagi saat terkena bahaya racun. Kematian bisa selalu mengintai mereka yang kelaparan atau terkena racun yang tidak kunjung diobati, jadi sebisa mungkin kamu harus menaruh perhatian pada situasi seperti ini karena jika tidak teratasi, maka suasana hati penduduk akan semakin memburuk sebelum kemudian mereka akhirnya meninggalkan Onbu. Selain itu ini bisa berdampak saat kamu berusaha merekrut lebih banyak orang untuk bergabung ke pemukiman sendiri, karena normalnya tentu saja mereka menghindari bergabung ke kelompok yang dirasa tidak makmur.
Jalannya permainan di awal terasa cukup standar dan mirip dengan kebanyakan game builder lainnya, yaitu bagaimana kamu harus berfokus mencari sumber daya dan berusaha membangun lebih banyak tempat tinggal serta fasilitas. Penempatannya juga tidak bisa sembarangan, karena kamu harus mengikuti jenis sumber daya yang ingin didapat, misalnya seperti peternakan yang membutuhkan area hijau hingga Quarry (tambang batu) yang harus ditempatkan dekat dengan sisi belakang Onbu yang memang kaya dengan bebatuan. Selebihnya kamu bisa membangun Scavenging Post untuk mengirim suatu tim khusus untuk farming di area luar Onbu. Penting juga untuk ditekankan kalau cuaca bisa berdampak pada efektivitas produksi sumber daya maupun kondisi pemukiman, sesuatu yang memang selalu menjadi salah satu ancaman utama dalam game builder pada umumnya.
Onbu yang dijadikan sebagai rumah bagi seluruh koloni bukanlah raksasa tanpa perasaan, karena kamu harus membuatnya menaruh kepercayaan pada seluruh koloni. Saat berhasil membuatnya senang, kamu bisa mendapat keuntungan seperti memerintahnya untuk berganti haluan selama perjalanan atau membuatnya beristirahat. Tapi sebaliknya jika Onbu merasa tidak nyaman dengan keberadaan kolonimu, dia akan bersikap agresif hingga mengguncang penggung dan menghancurkan bangunanmu. Karenanya memang penting bagimu untuk membangun ikatan simbiosis sejak awal.
Apa yang membuat kami terasa kurang nyaman dari game ini ada pada balancing tingkat kesulitan serta pilihan prioritas. Lebih spesifiknya mode Novice tidak memberi akses ke modifier khusus, sesuatu yang justru tersedia untuk Adept dan di atasnya yang memungkinkamu untuk memastikan agar penduduk serta Onbu tidak bisa mati. Jika mengikuti alur gameplay normal yang berusaha ditawarkannya, kamu mungkin akan cukup kewalahan untuk menaruh prioritas untuk menyenangkan penduduk atau Onbu, karena satu kesalahan kecil yang membuat salah satunya merasa tidak puas dapat berujung menjadi perkara yanhg lebih besar dan suliit diperbaiki. Contohnya bagaimana Onbu tidak puas yang kemudia merusak fasilitas dan memakan waktu lama untuk diperbaiki, sehingga kamu tidak punya cukup opsi untuk membuat mood Onbu kembali pulih dan akhirnya situasi hanya akan menjadi lebih kacau.
Kesimpulan
Membangun sebuah game untuk genre yang terasa sangat umum adalah tantangan besar, apalagi jika ambisimu adalah demi menjadi salah satu yang paling menonjol. Meski The Wandering Village tidak terasa seperti game yang mengincar atau mampu mencapai ambisi tersebut, kami tetap ingin memberikan apresiasi pada pihak developer yang sudah menuangkan ide kreatifnya yang cukup dieksekusi dengan baik. Setidaknya dari akses awal yang sudah kami mainkan ini, The Wandering Village adalah game builder dengan sedikit bumbu roguelike yang lumayan seru, meski di saat yang sama kami memang ingin merasakan lebih banyak konten serta balancing yang lebih baik lagi, terutama pada pilihan prioritas yang kami sebut tadi.
The Wandering Village sendiri rencananya akan dirilis untuk Xbox One, Xbox Series, dan PC pada 14 September mendatang.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post