Bagi kamu yang setidaknya sudah malang melintang memainkan game online free to play sejak tahun 2014, pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Netmarble. Namun, ketika mendingar namanya tersebut, saat ini para gamer langsung skeptis dan seperti tidak ingin mendengar namanya, apalagi memainkan gamenya. Apakah kamu juga salah satunya?
Melaluia artikel opini ini, saya akan coba memberikan berbagai unek-unek pribadi soal Netmarble yang namanya sudah dianggap jelek dan bahkan dibenci oleh para gamer. Mari simak!
Awal Mula Nama Netmarble Melejit
Sebelum berbicara banyak mengenai alasan mengapa Netmarble begitu dibenci gamer, saya akan flashback sedikit kebelakang mengenai awal mula nama Netmarble bisa terkenal dan sebesar sekarang.
Modoo Marble atau yang lebih dikenal dengan nama LINE Let’s Get Rich adalah awal mula namanya melejit dan dikenal luas oleh para gamer. Game tersebut awalnya laris dimainkan di PC sebagai game online yang terbilang simpel dan santai. Seiring perkembangan zaman, game tersebut juga tersedia di mobile lewat LINE Let’s Get Rich dan masih ramai hingga saat ini.
Selain itu, puncak kejayaan bisa dibilang terjadi ketika Netmarble merilis game Seven Knights. Ya, game tersebut adalah game turn-based RPG yang terbilang simpel, namun memiliki segudang konten PvE dan PvP untuk dinikmati. Serunya lagi, ada begitu banyak “freebies” yang bisa di farming oleh para gamer F2P, termasuk saya dulu, yang cukup lama betah memainkannya.
Mulai Dibenci
Jika melihat perjalan Netmarble, sebenarnya tidak begitu buruk dengan berbagai alasan yang sudah kami sebutkan di atas. Perjalanan game mereka tersebut memang perlahan tersingkirkan dengan kehadiran game-game baru di tahun 2017 ke atas, dimana game-game MOBA dan shooter kompetitif sudah mulai bermunculan. Meski begitu, Netmarble tidak diam saja dan mencoba merilis beberapa game baru, salah satunya adalah Knights Chronicles.
Knights Chronicles adalah game RPG yang cukup digandrungi pada masanya dan memiliki premis yang cukup menarik serta terlihat menjanjikan di awal perilisannya seperti Seven Knights. Namun seiring populernya genre lain, Netmarble malah melakukan beberapa kesalahan fatal di game ini sehingga di cap sebagai developer yang rakus.

Pada tahun 2018, tiba-tiba Netmarble menanamkan sebuah update di Knights Chronicles yang membuat gamenya semakin “P2W”, yaitu menambahkan “costume limited” yang bisa meningkatkan stats karakter yang menggunakannya. Tidak cuma sekedar stats, melainkan juga merubah skill yang dimilikinya. Costume tersebut bisa dibeli dengan uang asli tanpa harus gacha, yang tentu saja merubah total meta yang sudah ada.

Meski begitu, setelah mendapatkan berbagai kritik pedas dari para pemainnya, Netmarble sempat luluh dan merubah sistem pembayaran berbagai kostum “P2W” tersebut dengan Crystal, bukan dengan uang. Jadi pemain F2P masih ada kesempatan untuk bisa beli tanpa mengeluarkan uang.
Menurut saya pribadi, menambahkan sebuah kosmetik di dalam sebuah game adalah hal yang wajar, terkadang ada beberapa orang yang ingin sekedar “mempercantik” karakternya. Namun jika sampai menambahkan stats, merubah skill, dan mengubah meta secara keseluruhan, itu sih sudah keterlaluan.
Puncak Amarah Gamer – NFT, Kripto, Blockchain
Sepanjang tahun 2022 ini mungkin bisa dibilang adalah puncak dan amarahnya para gamer (semoga saja) kepada Netmarble. Bagaimana tidak, dengan maraknya berbagai scam hingga komentar negatif gamer yang tidak ingin melibatkan sebuah game dengan teknologi NFT, kripto, blockchain, dan jenisnya, Netmarble malah semakin giat mengimplmentasikan sistem tersebut.
Ni no Kuni: Cross Worlds mungkin adalah nama yang masih kalian ingat betul. Ya, game dengan “nama baik” dikalangan pecinta JRPG tersebut sempat ternoda karena resepsi negatif dari para gamer mengenai sistem kript serta blockchain. Diperparah lagi dengan bot dan sistem antrian dimana gamer F2P sangat sulit untuk bisa login dan masuk ke game tersebut.
So I'm reading up on what's been going on with that Ni no Kuni MMO. Apparently because of the crypto/NFT stuff, bots have infested it leading to long queues for servers.
Netmarble's solution? Offer people a Daily Adventurer's Pass for $7.99 to bypass the queue to login.
L m a o
— HDKirin (@HD_Kirin) June 17, 2022
Parahnya lagi, Netmarble memiliki sistem “Daily Adventurer Pass” yang bisa gamer bayar dengan harga IDR 100 Ribuan per-bulan agar bisa melewati antrian tersebut setiap kali login. Pass tersebut memang hanyalah sebuah paket penjualan dan opsional, tapi logikanya mengapa mereka tidak menambahkan kapasitas server agar para pemain bisa leluasa masuk ke dalam game?
Nama Seven Knights Sudah Overused
Tak bisa dipungkiri lagi memang nama Netmarble melejit berkat nama Seven Knights pada masanya. Namun, nama tersebut sepertinya tidak bisa membantu mereka memperbaiki namanya lagi dan memperoleh pundi-pundi keuntungan dan popularitas seperti dulu lagi.
Seven Knights 2 telah dirilis pada tahun 2021 lalu. Namun, hype game tersebut hanya sebentar dan tenggelam dengan game-game lainnya dan tak mampu bersaing dengan game wibu lainnya yang bahkan lebih simpel seperti Arknights atau Blue Archive, apalagi jika berbicara Genshin Impact.

Kamu bisa melihatnya melalui data simpel yang kami ambil dari Google Play Indonesia pada halaman Top Grossing ditanggal 11 November 2022. Seven Knights 2 berada di posisi 217, bahkan game seperti “Panggil Aku Kaisir” masih lebih laris dengan barada di posisi 213. Artinya, tidak banyak gamer (di Indonesia) yang mengeluarkan uangnya lagi di game Seven Knights.
Tidak cuma berhenti disitu, Netmarble juga coba untuk merilis Seven Knights Revolution di Korea Selatan pada Juli lalu. Hasilnya? Seven Knights Revolution mendapatkan review dan rating yang buruk di Google Play pada awal perilisannya. Setidaknya game tersebut mendapatkan rating 2.5 ketika kami sempat memberitakannya saat itu.
Masih Ada Secercah Harapan
Sebagai sebuah “karya” yang dikerjakan oleh manusia, selalu ada ruang untuk menjadi lebih baik dan dimaafkan. Caranya? Membuat game yang berkualitas yang bisa membuat senang gamer yang memainkannya. Netmarble memiliki segudang game yang belum dirilis dengan nama besar.
- RF Project
- Solo Leveling
- The Seven Deadly Sins: Origin
Ya, game-game diatas memang belum diperlihatkan secara detail. Tapi game-game tersebut adalah franchise besar yang seharusnya bisa melejit ketika gamenya dirilis. Hanya saja, kita belum mengetahui bagaimana eksekusi Netmarble. Bukan soal gameplay yang dikhawatirkan, melainkan akankah P2W lagi? F2P friendly? NFT/blockcain? Itu yang selalu menjadi pertanyaan dan kekhawatiran para gamer yang ingin memainkan game Netmarble.
Perlu ditekankan kalau opini berdasarkan pengalaman saya pribadi, jadi bisa saja tidak sesuai dengan pendapatan yang lain atau ada yang lupa dan terlewat. Jika ada yang salah atau kurang, mungkin kalian bisa tambahkan opini kalian sendiri didalam komentar ya!
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post