Sejeka dirilis pada 21 Juli kemarin, Pokemon UNITE sudah mendapatkan hype yang cukup besar meskipun baru rilis di Nintendo Switch saja. Meski di awal pengumumannya banyak yang merasa kecewa karena status gamenya sebagai MOBA untuk platform mobile, tapi rasa kekecewaan tersebut berangsur berubah menjadi antusiasme karena menawarkan genre MOBA dengan konsep yang cukup fresh.
Namun selang beberapa hari setelah perilisannya, ada cukup banyak yang merasa kalau Pokemon UNITE tidak se-keren dan se-bagus yang dipikirkan karena ada juga aspek yang membuat game tersebut menjadi terlihat “rusak” disamping kesan gameplay adiktif yang ditawarkannya. Benar, kami juga merasakan apa yang dirasakan kebanyakan gamer ketika memainkan game tersebut.
Ya, pada artikel ini kami akan coba memberikan sebuah opini mengapa Pokemon Unite adalah game MOBA yang keren dan juga buruk diwaktu yang bersamaan. Yuk simak.
Konsep Gameplay MOBA yang Unik, Seru, Adiktif
Bagi kamu yang masih asing, MOBA adalah kepanjangan dari Multiplayer Online Battle Arena. Banyak para gamer di Indonesia yang familiar dengan genre tersebut dari beberapa game seperti DOTA 2 atau game mobile yang sangat booming ketika pertama kali rilis dulu seperti Mobile Legends, dan Arena of Valor yang menjangkau lebih banyak kalangan.
MOBA untuk mobile yang populer saat ini adalah Mobile Legends, dan Arena of Valor memiliki konsep gameplay yang terbilang mirip. Dimana ada tiga jalur dan para pemain dituntut untuk menghancurkan semua tower hingga markas lawan. Untungnya, Pokemon UNITE tidak semirip itu dan berani menawarkan improvisasi yang berbeda.
Kami sudah mengungkapkan bagaimana kami “ketagihan” dengan konsep gameplay MOBA pada Pokemon UNITE pada artikel review sebelumnya dimana Pokemon UNITE adalah game MOBA 5 vs 5 dengan presentasi visual yang sangat khas dengan game Pokemon modern, hingga gameplay MOBA yang berusaha menawarkan konsep uniknya sendiri.
Alih-alih menangkap Pokemon, para pemain dituntut untuk mengumpulkan sebuah poin berbentuk “Pokeball” yang bisa didapatkan dari membunuh Pokemon liar di line atau hutan, atau mengalahkan Pokemon pemain lain. Pokeball yang dikumpulkan digunakan untuk menghancurkan sebuah “capture point” dengan manaruhnya layaknya bermain olahraga rugby ketika ingin mencetak goal.
Para pemain tidak perlu pusing memikirkan item yang digunakan karena tidak akan dituntut untuk membuatnya “di dalam game” seperti MOBA pada umumnya. Pemain hanya dituntut untuk pintar memiliki memilih skill dan menentukan timing yang tepat untuk mencetak goal. Ada konsep evolusi yang membuatnya semakin unik karena pada dasarnya ini adalah memang Pokemon.
Untuk permainannya sendiri sangat mudah dimainkan dan mudah untuk dipahami, dimana pemain hanya cukup menekan tombol A untuk menyerang biasa. Dimana setiap menyerang atau menggunakan skill sudah terdapat indikitar jarak, hingga tanda panah kemana arah serangan tersebut. Oh ya, untuk permainannya sendiri juga sangat singkat, hanya maksimal 10 menit per-game. Ya, konsep gameplay yang ditawarkan sangat amat gampang dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Namun bagaimana dengan konsep microtransaction di dalamnya?
Microtransaction yang Buruk dan Menghancurkan Kesan Kompetitif di Game MOBA
Ya, kami memang merasa “ketagihan” ketika mencoba konsep gameplay MOBA yang ditawarkan pada Pokemon UNITE. Namun disisi lain kami juga merasa kalau game tersebut memiliki microtransaction yang buruk dan menghancurkan kesan kompetitif pada sebuah game yang memiliki genre seperti MOBA.
Elemen yang membuat gamenya terlihat buruk adalah Item yang bisa digunakan di Pokemon. Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, pemain tidak perlu pusing membuat item di dalam pertandingan seperti MOBA pada umumnya. Tetapi pusingnya dialihkan pada sebuah Item yang diatur sebelum pertandingan dimana pemain bisa menaruh hingga 3 item ke Pokemon.

Layaknya MOBA pada umumnya, item-item tersebut memiliki berbagai efek seperti meningkatkan Attack, Defense, Special Attack/Skill, Movement Speed, dan masih banyak lainnya. Lantas, apa yang membuat item tersebut menghilangkan kesan kompetitif?
Item-item tersebut memiliki tingkatan dengan maksimal level hingga 30. Kamu perlu menggunakan Item Enhancers untuk meningkatkan levelnya. Pasalnya, Item Enhancers tersebut bisa didapatkan melalui mictrotransactions dimana pemain bisa “membelinya” untuk mempercepat upgrade item-item yang ingin digunakan di Pokemon. Jika item kamu bagus dan sudah memiliki level maksimal, maka Pokemon yang kami punya memiliki stats yang lebih tinggi meskipun Pokemonnya sama.


Untuk menggapai item ke level 30, pemain membutuhkan 25,870 menggunakan currency yang disebut Aeos Tickets dan itu hanya untuk satu item saja dan membutuhkan 3 item untuk digunakan di Pokemon, yang artinya membutuhkan total 77,610 Aeos Tickets. Nah, Aeos Tickets tersebut bisa dibeli melalui mata uang asli yang nantinya bisa digunakan untuk membeli Item Enhancers.

Mungkin kamu bakal berfikir “tidak perlu memusingkannya dan bermain saja sebaik mungkin maka item para Sultan tersebut bisa dikejar dengan sendirinya.” Hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Seorang user reddit sudah mengkalkulasikan semua Aeos Tickets yang bisa didapatkan secara gratis dan menyimpulkan kalau membutuhkan waktu satu tahun lebih untuk memaksimalkan semua item yang ada dengan hadiah dan event yang berjalan seperti ini. Kecuali, kamu beruntung lewat gacha atau jago dengan rank tinggi di mode kompetitif maka bisa mendapatkan lebih cepat. Namun tetap saja membutuhkan waktu yang sangat lama.
Kesimpulan
Pokemon UNITE adalah game bisa dinikmati buat kalangan. Entah kamu yang tidak menyukai Pokemon, atau bahkan juga tidak familiar dengan genre MOBA. Konsep gameplay yang ditawarkan memang kami akui memiliki kesan yang unik dan bikin nagih serta mudah untuk dimainkan. Namun, ketika memainkannya untuk mengincar scene kompetitif di dalamnya kami harus berfikir dua kali untuk terjun di dalamnya.
Sistem microtransaction di dalam game tersebut benar-benar rusak dan menghancurkan kesan kompetitif dengan konsep bagaimana mereka menggunakan Item untuk digunakan di Pokemon. Kami pribadi tidak masalah dengan microtransaction berbasis gacha untuk mendapatkan sebuah skin karena memang tidak berpengaruh ke dalam pertandingan. Namun dengan konsep item yang bisa didapatkan dan ditingkatkan lebih cepat jika punya uang asli membuat kami merasa Pokemon UNITE tidak cocok bagi orang yang ingin kompetitif secara adil.
Disisi lain, Pokemon UNITE tetap menyenangkan untuk dimainkan jika memang kamu hanya mengincar kesenangan belaka untuk bermain game seperti Pokemon atau mabar dengan teman-teman. Kami berharap hal mengenai microtransaction bisa sedikit dibenahi mengingat game dengan genre MOBA sangat sensitif mengenai kesan pay-to-win di dalam game.
Pokemon UNITE sendiri telah resmi dirilis pada 21 Juli kemaren untuk Switch dan para gamer bisa memainkannya secara gratis hanya dengan download melalui Nintendo eShop. Untuk versi Android dan iOS baru akan menyusul pada bulan September mendatang.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post