Sejak debut awal Onimusha 2: Samurai’s Destiny pada era 2000-an lalu, game ini langsung memikat hati banyak orang dengan gameplay action yang unik, cerita menarik, dan dunia samurai yang dipenuhi elemen mistis. Kini setelah lebih dari dua dekade lamanya, versi remaster dari seri ikonik ini kembali sebagai penghormatan pada warisan masa lalu Capcom, yang mana mereka kembali membangkitkan kenangan pemain lama dan pada saat yang sama membuka pintu bagi generasi pemain baru untuk mengenal dunia penuh iblis, pengkhianatan, dan kehormatan seorang samurai.
Dengan kualitas visual yang ditingkatkan, kontrol yang lebih mulus, dan gameplay yang masih mempertahankan elemen aslinya, Onimusha 2: Samurai’s Destiny memberikan kesempatan kepada pemain untuk menghidupkan kembali perjalanan Jubei, seorang samurai yang menuntut balas atas pengkhianatan yang kejam. Namun sekarang pertanyaannya, apakah remaster ini berhasil memberi pengalaman bermain solid atau sekadar mengandalkan nostalgia?
Konten yang Menargetkan Pemain Baru dan Lama
Seluruh aset dalam Onimusha 2: Samurai’s Destiny Remaster telah ditingkatkan ke definisi tinggi—mulai dari model 3D karakter, efek visual, cutscene CG, latar belakang, UI, hingga jenis font. Hasilnya, game ini terlihat jauh lebih bersih dan modern tanpa mengorbankan gaya aslinya.
Bagi mereka yang menyukai sentuhan retro, tersedia opsi untuk beralih antara rasio aspek 16:9 modern atau 4:3 klasik, sebuah sentuhan nostalgia yang dihargai. Meksi begitu, sebagai game yang dibangun berdasarkan fondasi era PS2, masalah seperti sudut kamera yang terkadang menghalangi pandangan atau menyebabkan musuh keluar dari bingkai masih ada, tapi itu juga bagian dari pesona era tersebut.
Satu hal yang menarik adalah kemunculan kembali Yusaku Matsuda, aktor legendaris Jepang, dalam bentuk HD. Onimusha bukan sekadar game aksi; ini juga merupakan penghormatan terhadap aktor ikonik yang menghidupkan karakternya. Selain kostum samurai tradisional, pemain sekarang dapat memilih pakaian khusus sejak awal game, kostum yang sebelumnya hanya nisa diakses setelah menyelesaikan dungeon terakhir sebagai hadiah kecil yang menyenangkan, terutama bagi para fans setia.
Tanpa membocorkan terlalu banyak, pemain lama pasti sudah tahu tentang empat karakter sampingan yang akan membantu sepanjang perjalanan. Hubungan yang lebih erat dengan mereka akan membuka acara eksklusif, hadiah unik, dan jalur cerita yang berbeda berdasarkan pilihanmu Terdapat sekitar 100 event spesial yang bisa dicapai, menjadikan nilai replay game ini sangat tinggi. Untungnya, versi remaster juga menambahkan fitur penting yaitu fitur untuk skip cutscene.
Jadi jika kamu ingin fokus pada cerita alternatif atau mengembangkan hubungan dengan karakter tertentu, kamu bisa bermain di tingkat Easy, skip cutscene, dan langsung menuju bagian penting. Ini sangat berguna bagi mereka yang ingin menjelajahi seluruh konten permainan dan memahami setiap sisi cerita yang ditawarkan.
Sistem Combat yang Lebih Dipermulus
Meskipun struktur dasar sistem combat masih dipertahankan, remaster Onimusha 2: Samurai’s Destiny memperkenalkan beberapa perubahan penting, dan salah satunya dimulai bahkan sebelum game dimulai. Dalam versi originalnya, mode Easy hanya akan terbuka setelah kamu gugur beberapa kali, tetapi kini dengan pendekatan yang lebih ramah pemain, tingkat kesulitan bisa dipilih sejak awal. Kamu bisa langsung memilih antara Easy, Normal, Hard, Critical, dan mode baru yang paling menantang yaitu Hell.
Sebelumnya, mode Critical sudah cukup menantang karena kamu hanya bisa mengalahkan musuh menggunakan serangan kritis yang tepat waktu. Tapi dalam mode Hell, tantangannya jauh lebih brutal, karena setiap serangan yang kamu terima bisa mematikan. Ini benar-benar dirancang untuk pemain yang menginginkan ujian paling kejam. Jika kamu sudah menyelesaikan game di mode Hard atau Critical, mode Hell ini adalah arena terbaik untuk menguji kemampuanmu sepenuhnya.
Namun, untuk mengimbangi tingkat kesulitan tersebut, sistem auto-save kini dimasukkan—dan ini benar-benar sebuah peningkatan yang sangat dihargai. Jika gugur, kamu bisa langsung melanjutkan dari titik auto-save terbaru, tanpa harus mengulang perjalanan panjang seperti di versi asli. Ini sangat membantu terutama saat pertarungan boss, menghemat waktu dan mengurangi tekanan. Fitur kecil ini memberi dampak besar pada pengalaman bermain secara keseluruhan.
Selain itu, beberapa peningkatan kualitas hidup juga diperkenalkan dalam sistem pertarungan. Salah satu yang paling menonjol adalah sistem pergantian senjata cepat. Dengan hanya menahan tombol L2 dan menekan kanan D-Pad, kamu bisa beralih antara empat senjata jarak dekat secara langsung. Tekan kiri D-Pad untuk mengganti ke senjata jarak jauh. Mungkin ini terdengar seperti fitur biasa hari ini, tapi pada zamannya, pemain harus membuka menu setiap kali ingin mengganti senjata. Sistem shortcut baru ini membuat aksi terasa lebih cepat, lancar, dan responsif—cocok untuk momen genting dan pertarungan melawan bos.
Akses Mini-Game Lebih Awal
Dalam versi asli Onimusha 2: Samurai’s Destiny, semua mini-game hanya bisa diakses setelah kamu menyelesaikan cerita utama setidaknya sekali. Namun dalam versi remasternya, semua mini-game kini bisa dimainkan dari awal, sehingga ini jadi bonus kecil yang memberikan variasi sejak awal permainan.
Terdapat tiga mini-game utama: The Men in Black, Team Oni, dan Puzzle Phantom Realm. The Men in Black mungkin yang paling aneh dan menarik. Dalam mode ini, kamu mengendalikan karakter yang menyerupai Yusaku Matsuda dari film Yomigaeru Yusaku: Tantei Monogatari Tokubetsu Hen (1998). Tujuannya sederhana tapi menantang, yaitu melarikan diri dari desa dalam lima menit, tanpa membunuh siapa pun.
Kamu hanya diperbolehkan mendorong musuh sambil mengumpulkan gulungan film yang tersebar di sepanjang rute. Jika berhasil, kamu akan mendapatkan cutscene lucu di mana Jubei terlihat seperti detektif bergaya, lengkap dengan jas dan tongkat kayu. Mini-game ini benar-benar memberikan napas segar dan humor ringan dalam dunia game yang biasanya intens.
Team Oni menawarkan pengalaman ala roguelike. Kamu harus membuka karakter-karakter dari cerita utama terlebih dahulu, dan kemudian bisa beralih antar mereka dalam mode ini. Dalam mini-game ini, kamu bertarung melalui berbagai tahap, sambil mengumpulkan senjata, item penyembuh, dan hadiah lainnya.
Namun ada satu elemen yang membedakan mode ini, nyawa kamu akan berkurang sedikit demi sedikit selama pertarungan. Jadi ini bukan hanya tentang menyerang, tapi juga bagaimana kamu mengelola waktu dan sumber daya dengan bijak. Mode ini sangat cocok bagi mereka yang menyukai aksi cepat dan penuh tekanan.
Terakhir, Puzzle Phantom Realm adalah versi lanjutan dari teka-teki peti harta di game utama, namun dengan tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi. Setiap puzzle yang diselesaikan akan membuka satu bagian karya seni, menjadikannya sangat memuaskan bagi pemain yang suka mengumpulkan dan melengkapi galeri. Bagi penggemar tantangan otak dan koleksi visual, mode ini tentunya wajib dicoba.
Galeri Eksklusif & Soundtrack Lengkap
Bagi mereka yang senang menjelajahi konten tambahan di luar permainan utama, versi remaster ini tidak mengecewakan. Pemain kini dapat mengakses galeri dan soundtrack langsung dari menu utama, tanpa perlu membuka konten tersebut lewat progres dalam game.
Kamu bisa melihat seni konsep yang penuh gaya dan mendengarkan seluruh soundtrack tanpa hambatan. Salah satu daya tarik utama adalah koleksi karya seni eksklusif oleh ilustrator terkenal, Keita Amemiya—sebuah penghormatan visual yang memukau.
Selain itu, galeri klasik dari versi asli juga diberikan napas baru dengan resolusi lebih tinggi, fungsi zoom, dan lebih dari 100 karya seni tambahan yang memperkaya koleksi. Seluruh 43 lagu dari soundtrack asli juga tersedia untuk dinikmati langsung, memungkinkan penggemar menghidupkan kembali suasana epik permainan bahkan di luar sesi bermain. Bagi penggemar seni visual dan musik game, ini adalah bonus yang sangat dihargai.
Impresi Sejauh Ini
Melihat Onimusha 2: Samurai’s Destiny diberi sentuhan remaster adalah sesuatu yang benar-benar menyenangkan. Ini bukan sekadar menghidupkan kembali kenangan bagi penggemar setia, tapi juga menjadi pintu masuk yang sempurna bagi pemain baru yang mungkin belum sempat merasakan kehebatannya di era PS2 dahulu.
Peningkatan visual yang rapi, perbaikan sistem seperti auto-save, pilihan tingkat kesulitan dari awal, serta kemampuan mengganti senjata secara cepat membuat pengalaman bermain jauh lebih nyaman dan modern, tanpa mengorbankan semangat aslinya.
Game ini tetap setia pada akarnya sambil menerima penyempurnaan yang tepat. Ia seru, penuh gaya, dan dibuat dengan penuh rasa hormat terhadap karya aslinya. Tanpa ragu, saya sangat merekomendasikan versi ini baik kepada pemain lama maupun yang baru ingin mencoba.
Remaster untuk Onimusha 2: Samurai’s Destiny sendiri rencananya akan dirilis untuk PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC pada 2025 ini tanpa jadwal spesifik. Untuk detail lengkap dan update terkini mengenai remasternya bisa kamu pantau lewat website resmi mereka DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post