Entah karena mungkin dulunya tidak begitu sering main ke arcade atau lupa dengan eksistensinya, kami mendengar kalau Ace Angler ternyata adalah seri game arcade yang cukup populer di Asia Tenggara. Melihat bagaimana Bandai Namco masih mengembangkan game baru untuk serinya sudah cukup bukti akan adanya basis fans setia hingga sekarang. Karena terbawa rasa penasaran, kami akhirnya memainkan Ace Angler: Fishing Spirits yang kebetulan baru saja rilis beberapa minggu lalu.
Penampilan dari luarnya memang terlihat seperti game mancing biasa, tapi apa yang ditawarkan game ini ternyata jauh lebih beragam dan penuh kejutan. Pada akhirnya kami berakhir cukup puas, tapi apa yang membuat Ace Angler: Fishing Spirits terasa lebih istimewa atau unik? Semuanya sudah kami bahasa dalam review berikut!
Bawa Gabungan Berbagai Konsep
Seperti yang sempat dijelaskan produser gamenya dalam sesi wawancara dengan kami, kali ini mereka bermaksud membuat game ini dengan tema seperti taman hiburan laut besar yang terdiri dari 5 mode utama dengan keterikan antar satu sama lain. Beberapa di antaranya termasuk Ace Angler+, Legend of the Poisoned Sea, Shark Fever, Ace Angler Party, dan Online Ultimate Angler Competition.
Lobi utama adalah pusat dari seluruh taman, yang mana mode-modenya tersedia dalam bangunan di sekitarnya, dan kamu dapat menggerakan avatar kreasi sendiri ke mode atau bagian mana yang ingin dituju. Jujur saja kami tidak begitu suka dengan perspektif karakter yang bisa berjalan karena sudut pandang rendah dan sulit disesuaikan, jadi berlari mengelilingi seluruh area terasa membuat pusing, tapi untungnya ada akses cepat yang sudah disediakan di menu khusus jadinya kamu tidak perlu sampai menggerakan karakter secara manual setiap kali berada di lobi. Semua mode gameplay memiliki layar ‘Press to Start’ untuk masuk ke gamenya yang masih memberi kesan game arcade klasik.
Mancing Seru Sekaligus Melelahkan
Karena game ini memiliki banyak mode berbeda untuk dimainkan, kami akan memisahkannya menjadi tiga bagian utama. Bagian pertama adalah yang membutuhkan medali, bagian kedua adalah mode cerita, sementara bagian ketiga adalah mode party. Untuk mode medali (koin emas di kanan atas), kami bisa menjalaninya lewat Ace Angler+ dan Shark Fever. Ace Angler+ adalah mode memancing tanpa henti dengan biaya medali untuk digunakan per rod dengan hadiah berupa medali jika berhasil menangkap ikan. Kami rasa ini mungkin adalah salah satu model yang paling banyak dimainkan orang-orang di arcade. Lalu untuk Shark Fever seperti yang kamu lihat di kebanyakan game arcade di mana kamu harus menaruh koin dan berharap koin tersebut akan mendorong hadiah apa pun yang ada di dalam mesin untuk jatuh.
Mode Story didesain dengan basis stage yang berfokus pada cerita soal tragedi pencemaran laut. Sementara untuk mode party kamu akan diberi akses ke sekumpulan mini game untuk dimainkan bersama minimal 1 pemain dan maksimal 4 pemain. Ace Angler + dan mode Story adalah mode memancing murni seperti yang bisa kamu bayangkan, hanya saja proses memancing dalam game ini terbukti cukup melelahkan. Kami tidak bisa menemukan teknik untuk membuat setiap pancingan terasa efisien, meskipun pada bagian tips sudah dijelaskan kalau kami mungkin perlu menentukan waktu untuk melempar thunder bolt ke ikan, tapi ini malah tidak berguna karena thunder bolt yang sukses dieksekusi sekali pun terkadang gagal untuk melemahkan ikan.
Kami juga mencoba melepas tarikan ketika ikan sedang memberontak terlalu kencang untuk menghindari putusnya tali pancing (seperti teknik di kehidupan nyata), tapi sekali lagi ini juga tidak berguna. Dari sini kami akhirnya mulai bertanya-tanya soal apakah gamenya mengandalkan skill memancing atau keberuntungan? Intinya hingga sekarang kami benar-benar tidak bisa memastikannya. Pada akhirnya kami hanya mengandalkan teknik memutar rod secara mati-matian setiap kali ada ikan yang terpancing. Sangat melelahkan memang, tapi kami memang belum menemukan cara terbaik lain untuk mendapat pancingan sukses. Untungnya saat merasa lelah kami bisa menjajal serangkaian mode lain yang lebih santai seperti Shark Fever. Ini karena dalam modenya kamu hanya perlu melempar koin dan menunggu semua proses berjalan (lebih ke mode scam, tapi setidaknya cukup untuk jadi distraksi sementara untuk memulihkan energi setelah memancing).
Memahami Skema Kontrol
Ada dua jenis kontrol utama dalam game ini yaitu Dual-Handed dan Single-Handed. Untuk kontrol Dual-Handed, kamu bisa memainkannya tanpa perlu mencabut joy-con dari konsolnya atau bisa juga dengan mencabut keduanya. Jika Joy-con masih menyatu di Switch, kamu bisa menggunakan semua tombol untuk menangkap ikan. Tapi jika memisahkan kedua Joy-Con dari konsolnya, maka gameplaynya akan beralih ke kontrol motion / gerakan yang uniknya memintamu untuk menggerakan tangan layaknya sedang memancing di dunia nyata. Untuk Single-Handed sendiri kamu harus memilih menggunakan Rod Controller atau tidak, jika tidak maka kontrolnya akan seperti Dual-Handed tetapi hanya dengan satu Joy-Con.
Jadi di antara semua skema kontrol tersebut, kami rasa yang paling sulit untuk dikuasai adalah jenis tombol. Mengontrol gamenya dengan Rod Controller memberi pengalaman lebih imersif dan mudah, kontrol gerak / motion tetap memberi pengalaman imersif yang lumayan seru, sedangkan kontrol dengan tombol standar bisa sangat melelahkan dan membuat Joy-Con rawan terkena drift karena penggunaan intens saat memancing. Satu hal yang tidak kurang kami sukai dari kontrolnya sendiri adalah peralihan mode yang cukup merepotkan, di mana kamu harus kembali dulu ke lobi dan mengakses tabletmu daripada sekedar menyediakan opsinya langsung di menu utama.
Mode Multiplayer yang Fleksibel
Apresiasi kami untuk game berbasis keluarga dari Bandai Namco adalah mode party mereka yang begitu seru. Kamu tidak perlu khawatir soal memiliki teman atau pasangan, karena mereka akan selalu menyediakan AI untuk menemanimu. Terasa menyedihkan memang, tapi sisi baiknya limitasi soal bagaimana game party harus selalu dimainkan oleh lebih dari satu orang tidak ada di game ini.
Lagipula Ace Angler Party adalah bagian besar lainnya dalam gamenya yang menyediakan berbagai jenis gaya bermain seru yang terbagi antara mode Battle dan Mini-game. Mode Battle adalah kompetisi memancing yang membawa tema tertentu dan melihat siapa yang mendapat hasil terbaik. Mini-game juga memintamu untuk bersaing dengan teman tapi setidaknya ini dibuat lebih kasual dan tidak hanya mencakup aktivitas memancing saja. Beberapa contohnya seperti menangkap ikan emas Jepang seperti dalam kebanyakan festival musim panas di anime, pertarungan Beyblade tapi dengan tema air, menghindari rintangan sebelum dimakan oleh hiu, hingga tersedianya mini-game klasik seperti Gator Panic Arcade.
Jika maish kurang, kamu juga bisa mengikuti kompetisi panjang dalam mode tur, yang mana ada tiga jenis kursus dengan waktu bermain berbeda untuk dipilih. Dalam mode ini gamenya akan mengacak mini-game yang harus diikuti pemain, dan siapa pun di akhir yang memiliki skor tertinggi akan keluar sebagai pemenang. Dari semua mini-game yang kami coba mungkin mode GINDACO TAKOYAKI adalah yang terbaik dan paling unik, belum lagi karena kami sendiri juga familiar dengan brandnya yang juga membuka cabang di Indonesia.
Cari Ilmu Juga Bisa
Mengesampingkan identitas utamanya sebagai game mancing, nyatanya kamu juga bisa mendapat banyak ilmu seputar ikan dan lautan Seperti dalam mode Story yang berfokus pada polusi laut, gamenya memasukkan beberapa informasi di sela-sela percakapan, dengan foto asli ikan yang memberimu beragam pengetahuan baru. Bahkan saat sedang berlarian di lobi utama kamu bisa berbincang dengan teman-teman dari laut yang terkadang memberi kuis untuk mengasah wawasanmu. Jika berhasil menjawab kamu akan mendapat ekstra medali, tapi jika kamu setidaknya masih bisa mencoba lagi sampai benar dan tetap mendapat ilmu baru.
Bagian lain yang kami rasa cukup meneyenangkan adalah mode tur dengan AI dan bagaimana gamenya memintamu menangkap ikan sesuai yang muncul di banner. Karena bannernya hanya memberi petunjuk nama ikan seperti “Hiu Goblin” tanpa gambar, ada sedikit rasa panik karena kami sendiri tidak tahu seperti apa penampilannya. Mode ini secara tidak langsung juga ikut mengetes wawasanmu dengan cara berbeda, lebih mudah dipahami, dan yang paling penting seru untuk dijalani. Jadi selain hanya soal memancing, kamu bisa mendapat begitu banyak pengalaman berarti seperti keseruan bermain bersama teman dan keluarga hingga mempelajari banyak pengetahuan baru soal laut.
Kesimpulan
Kami cukup tidak menduga seberapa cocoknya Ace Angler: Fishing Spirits untuk dimainkan bersama teman dan keluarga. Meski sesi gameplay memancingnya bisa terasa melelahkan, tapi kepuasan yang didapat setiap kali berhasil mendapat ikan besar juga terasa jauh lebih, ditambah lagi dengan keseruan dari bermain bersama rekan dekat selama proses tersebut. Lebih dari sekedar memancing, kamu bahkan juga bisa menjajal serangkaian aktivitas lain yang tidak kalah menarik dan bisa dimainkan sepenuhnya secara solo.
Bagian lain yang kami rasa layak mendapat apresiasi lebih adalah keputusan developer untuk menambahkan konsep taman bermain dengan sistem uniknya sendiri. Ada begitu banyak variasi yang bisa ditemukan, bahkan mode memancing biasa pun memiliki beragam mode untuk membuat pengalaman bermain tetap terasa fresh, salah satu contohnya seperti yang membawa tema mini-game Takoyaki. Untuk game pertama yang kami jajal dari serinya, Ace Angler: Fishing Spirits rasanya cukup berhasil meninggalkan kesan spesial.
Ace Angler: Fishing Spirits sendiri kini sudah tersedia eksklusif untuk platform Nintendo Switch.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Ace Angler: Fishing Spirits
PROS
- Seru dan berlimpah konten
- Konsep taman bermain yang berakhir sangat cocok
- Replayability maksimal dengan mode multiplayer fleksibel
CONS
- Peralihan mode kontroler yang merepotkan
- Aktivitas memancing sangat melelahkan, belum jelas bergantung ke skill atau keberuntungan
Discussion about this post