Reputasi Pac-Man sebagai salah satu maskot video game paling ikonik terbukti masih bertahan cukup kuat sejak debutnya selama lebih dari 40 tahun lalu. Terlepas dari kedudukan franchisenya yang begitu besar, kami harus akui kalau selama ini hanya pernah memainkan dua game saja yang salah satunya baru saja dirilis kembali dalam versi remaster yaitu Pac-Man World Re-PAC.
Berbeda dari sekian banyak game klasiknya yang kala itu masih dikemas dalam format maze action 2D, Pac-Man World hadir sebagai seri eksperimental sekaligus ambisius yang mengusung gameplay platformer 3D. Resepsi yang didapatkannya cukup positif dan seri ini masih membekas kuat di kenangan banyak fans veteran, jadi saat Bandai Namco mengumumkan remaster untuknya, tentu saja sambutan yang diberi komunitas benar-benar sangat terbuka.
Tapi daripada sekedar terbawa kesan nostalgia semata, kami tentu ingin memainkannya secara langsung untuk melihat apakah game ini masih seru dan cocok untuk direkomendasikan ke fans pendatang baru. Jadi bagaimana kualitas yang ditawarkan Pac-Man World Re-PAC? Langsung saja simak rangkuman review kami di bawah ini!
Upgrade Visual yang Pas
Dari segi presentasi, Pac-Man World Re-Pac membawa perombakan yang sudah cukup. Visualnya terasa lebih tajam, penuh warna, dan lebih dipoles dibanding versi PS1 dulu, tapi di saat yang sama kamu bisa melihat style klasiknya yang masih terjaga dengan baik. Ini juga mencakup bagian cutscene cerita yang dibuat lebih modern dan kaya akan animasi, termasuk juga pada saat berada dalam gameplay di mana Pac-Man terasa terlihat lebih ekspresif dibanding dulu. Selain itu dari segi visual gamenya sendiri masih relatif sama karena bagaimana pun ini masih sebatas remaster.
Ragam Mode Gameplay
Cerita utama dalam Pac-Man World di mulai dari perayaan pesta ulang tahun sang maskot yang berakhir kacau setelah disabotage Toc-Man hingga membuat keluarganya diculik. Dalam usaha untuk menyelamatkan keluarganya tersebut, Pac-Man kemudian memulai petualangan epik menyusuri enam Ghost Island yang dipenuhi bahaya serta tantangannya sendiri. Untuk sebuah game platformer standar yang tidak menaruh fokus yang begitu dalam pada cerita, ragam mode gameplay yang tersedia nyatanya cukup beragam.
Sepanjang jalannya permainan kamu akan dibawa melintasi serangkaian level yang sebagian besar liniar yang dilihat dengan kamera statis, mengumpulkan collectibe, mengalahkan musuh, dan mencoba menyelamatkan keluarga Pac. Level tersebar di berbagai area dengan pertarungan bos di bagian akhir. Tugas utamamu di setiap level hanyalah untuk menghancurkan patung Toc-Man, tapi rute untuk bisa mencapai setiap patung penuh dengan rintangan, musuh, dan collectible yang tersembunyi di tempat yang sulit dilihat.
Sebagai contoh, kami sering berpapasan dengan Fruit Door yang membutuhkan buah khusus agar bisa dibuka, sehingga kamu dipaksa untuk mengambil rute lain atau melakukan backtrack. Ada juga beragam switch yang dapat kamu aktifkan untuk mengubah struktur beberapa level, sesuatu yang akan sering kamu lakukan agar bisa mencapai area yang sebelum sulit dijangkau dengan platforming biasa.
Kamu juga bisa mengumpulkan token khusus yang nantinya dapat memberimu kesempatan memutar mesin slot di setiap akhir level. Mendapatkan tiga buah yang sama / bingo di akan memberimu lebih banyak nyawa. Ekstra hadiah yang didapat tidak begitu spesial memang, tapi ekstra nyawa dalam game ini memang bisa sangat berguna, apalagi saat berhadapan dengan beberapa boss yang cukup sulit. Jadi dari segi gameplay sendiri memang sangat mudah, yang mana fokusnya lebih mengarah pada eksplorasi serta kegiatan mengumpulkan collectible.
Seperti yang kami sebut sebelumnya, ada beberapa mode khusus yang cukup membuat gamenya terasa unik. Satu yang paling kami favoritkan adalah mode Maze yang dibuat mirip dengan game arcade klasik Pac-Man tapi dalam format grafis 3D. Apa yang membuatnya lebih menarik juga ada pada desain tiap Maze yang dibuat dengan tema berbeda seperti suasana luar angkasa, hutan, dan masih banyak lagi. Setelah berhasil menamatkan gamenya sekali, kamu bisa mendapat akses ke mode spesial untuk bisa memainkan versi penuh dari game original Pac-Man.
Masih Seru untuk Dimainkan
Saat memainkan gamenya kembali setelah sekian lama, kami bisa mendapat sensasi platforming yang memang sudah terasa usang, tapi ini tidak semata membuat gamenya terasa tidak nyaman atau seru. Hal yang sama sayangnya tidak bisa dijamin untuk kalangan pemain baru, apalagi dari beberapa bagian yang terasa kurang intuitif atau mudah dikuasi oleh kalangan muda. Kamu bisa mengeksekusi serangkaian manuver platforming serta serangan standar, yang mana untuk versi remasternya ini juga ditambah dengan gerakan Hang in Mid-Air di mana Pac-Man dapat memperpanjang waktu dia melayang di udara / Air Time saat melompat. Selebihnya si maskot dapat bertansformasi dalam beberapa wujud seperti Metal Pac-Man untuk memperkuat pertahanan sekaligus menyelam ke dasar air, hingga Mega Pac-Man yang dapat memperbesar ukuran tubuhnya setelah memakan Power Pellet.
Bagian terbaik lain dari gameplaynya bagi kami ada pada pertarungan bos yang sangat seru dan cukup menantang. Setiap bos selalu memiliki gimmick uniknya sendiri yang membuat pertarungan selalu terasa fresh. Sebagai contoh, pada level pertama kamu akan dihadapkan pada bos perahu layar Windbag yang dibagi dalam dua fase yang diawali dengan upaya menghindari boal meriam, sebelum akhirnya diikuti momen saat kamu bisa melancarkan serangan balasan dengan menangkisa meriam itu kembali. Ada juga pertarungan bos melawan Anubis, yang mana kamu harus melakukan rev-roll ke empat “meja dash” untuk menghancurkan perisai bos. Usaha ini tidak mudah, karena di sepanjang pertarungan kamu akan dibombardir dengan serangan dari banyak arah dan bisa terasa seperti game bullet hell.
Sebenarnya kami tidak mendapat banyak masalah pada setiap bos yang dilawan, tapi harus diakui kalau tingkat kesulitannya memang cukup tinggi dibanding kebanyakan game platformer kasual. Karena itu jika bagian ini dirasa sulit, maka gamenya sudah menyediakan opsi mode Easy. Seperti namanya, pada mode ini pemain akan dimanjakan dengan beberapa bantuan seperti “Easy Block” serta waktu melayang di udara lebih lama saat melakukan gerakan “Hanging in Mid-Air”.
Kesimpulan
Bagi kami ini adalah versi remaster yang sudah mencukupi ekspektasi, baik itu dari perombakan grafis hingga kontrol gameplay yang membuat pengalaman revisit seri klasiknya jadi lebih maksimal. Kami rasa Bandai Namco telah melakukan tugas terbaiknya, apalagi ditambah usaha untuk mempertahankan esensi klasik yang masih melekat kuat ke dalam wujud barunya yang lebih modern.
Hanya saja, gamenya secara keseluruhan memang lebih pendek dan mudah ditamatkan dalam sekali dudu. Hingga sekarang kami masih punya sedikit masalah pada desain level yang tidak konsisten sehingga berujung pada pengalaman bermain yang naik turun. Penempatan musuh terasa random dan kurang memberi kepuasan saat berhasil melawannya, item collectible terasa kurang berguna seperti token untuk mesin slot, serta kontrol kompleks yang kurang dimaksimalkan karena desain platforming yang terlalu sederhana.
Secara keseluruhan, Pac-Man World Re-PAC memang sesuai dengan ekspektasi awal kami dari segi perombakan serta beberapa kekurangan lama yang masih dibawa. Meski begitu, ini tetaplah game platformer 3D yang lumayan seru dan cukup underrated. Siapa tahu saja dengan semakin banyaknya dukungan yang diberi untuk game ini, Bandai bisa ikut membuat remaster untuk sekuelnya juga.
Pac-Man World Re-PAC sekarang sudah tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, dan PC via Steam.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Pac-Man World Re-PAC
PROS
- Upgrade visual yang pas
- Perombakan kontrol gameplay, animasi, hingga tambahan fitur Quality of Life
- Beragam pertarungan boss yang seru dan cukup menantang
CONS
- Gameplay yang bisa terasa usang, khususnya untuk pendatang baru
- Desain level tidak konsisten hingga berujung pada pengalaman bermain yang naik turun
- Platforming sederhana yang kurang memaksimalkan potensi kontrol gameplaynya
Discussion about this post