Mustahil untuk seorang penikmat layar lebar tidak kenal dengan nama Steven Spielberg, sebagai salah satu sutradara terbesar di dunia pria dengan nama lengkap Steven Allan Spielberg ini selain menciptakan film-film petualangan epik juga membuat film drama dan biografi. November tahun lalu beliau juga merilis film drama terbarunya yaitu The Fabelmans yang menceritakan perjalan hidup dari seorang bocah Yahudi menjadi seorang sutradara film yang terinspirasi dari hidup Steven sendiri. Berikut adalah review kami untuk filmnya, langsung saja simak!
Keluarga Fabelman

Sebagai sebuah film karya Steven Spielberg, tentu saja The Fabelmans memiliki jalan cerita yang cukup panjang jadi kami tidak mungkin memasukkan semuanya disni. Singkatnya plot film ini tentang Sam Fabelman seorang anak Yahudi dari sebuah sepasang suami Burt Fabelman seorang teknisi komputer dan istri Mitzi Fabelman seorang pianis. Sam yang kala itu masih kecil mencoba-coba untuk bermain dengan kamera ayahnya untuk merekam sebuah mainan kereta, akan hal tersebut Sam memiliki passion untuk mereka sambil didukung oleh orang tuanya. Selama 2 setengah jam, film ini bercerita tentang perjuangan, drama, dan proses pertumbuhan dari Sam Fabelman dari bocah Yahudi korban bully hingga menjadi seorang sutradara yang banyak dikenal orang.
Rasa Cinta Sam yang Dalam untuk Sinematografi

Berfokus pada dunia perfilman itu sendiri baik teknis maupun tidak, The Fabelmans benar-benar menunjukkan bagaimana cerita dari seorang ‘Steven Spielberg’ sangat cinta akan semua yang ada di dunia perfilman. Bagaimana dia berhasil mengkolaborasikan drama keluarga, bagaimana Fabelmans dapat bertahan dan saling menyayangi antar keluarga. Memang film ini jelas-jelas tidak ditunjukkan untuk audiens anak-anak, tetapi desain kota kecil Amerika di film ini sangat khas ala Steven Spielberg.

Juga karena The Fabelmans bercerita tentang hidup dari Sam (karakter yang didasari Steven Spielberg), latar tahun 50-60an di film ini sangat ditonjolkan dengan kuat dengan pakaian, properti, hingga efek spesial filmnya yang pas menggambarkan bagaimana film jaman dulu direkam. Tapi yang lebih penting, film ini menunjukkan efek emosional dan bagaimana perasaan tersebut dapat menyemangati seseorang atau menghancurkannya.
Seperti ada salah satu adegan di filmnya dimana seorang pria terlihat gagah di film yang direkam Sam, hanya untuk dia sedih menangis karena dia tidak bisa segagah yang ada film tersebut. Hal seperti itu menunjukkan dengan film seseorang bisa menjadi siapapun dan dapat membuat emosional ke seseorang entah itu mendukungnya menjadi karakter di film atau menghancurkannya karena dia tahu tidak bisa hidup di film tersebut.
Karakter dan Aktor yang Solid

Pemilihan para aktor di The Fabelmans menurut kami sangat cocok dan bersifat komplementer akan cerita yang dibawakan filmnya. Gabriel LaBelle yang memerankan Sam pandai mengekspresikan karakter dari seorang Sam Fabelman, bagaimana dia menunjukkan sifat dari seorang remaja dungu yang pemalu dan perlahan-lahan menjadi seorang pria dengan jati diri seorang sutradara film Hollywood.
Hal yang sama juga ditunjukkan oleh orang tua Sam yaitu Burt yang diperankan oleh Paul Dano dan Mitzi yang diperankan oleh Michelle Williams. Mereka berdua dapat menciptakan perbedaan cara Ayah dan Ibu membesarkan anaknya. Michelle memberikan penampilan yang menunjukkan kasih sayang seorang Ibu yang asli seperti sifat protektif dan menyembunyikan perasaan asli ketika berhadapan dengan sang putra. Sedangkan untuk Ayah, Paul Dano memotret bagaimana seorang Ayah yang sangat menyayangi anaknya tetap berusaha terhubung dengan sang putra meski kehidupan rumah tangganya yang hancur.

Selain 3 karakter tersebut, The Fabelmans juga kedatangan paman eksentrik yang diperankan oleh Judd Hirsch hingga pacar Sam yang sangat religius oleh Chloe East. tapi kami cukup terkejut dengan kedatangan Seth Rogan sebagai Bennie Loewy, teman Burt yang selalu bersama keluarga Fabelman. Seorang aktor kawakan yang dikenal selalu bermain film komedi, hadir sebagai seorang yang dapat menenangkan ketegangan antar pasangan keluarga.
Kesimpulan
The Fabelmans, sebuah film fiksi yang sangat terinspirasi berat dengan hidup sang sutradara filmnya Steven Spielberg. Pada dasarnya film ini adalah cara Steven menceritakan bagaimana kehidupan dan segala perjuangan yang harus dilalui untuk mencapai posisi dimana dia berada sekarang. Bagi kamu yang ingin menggali dalam tentang kehidupan sutradara legendaris Steven Spielberg atau memang suka dengan drama dengan coming-of-age, kami sangat merekomendasikan film ini.
Selain dari hal tersebut, The Fabelmans juga mendapat berbagai pujian dan rating yang memuaskan termasuk 7 nominasi Oscar diantaranya juga Best Picture. Steven Spielberg tidak pernah gagal dalam membuat film.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
The Fabelmans
PROS
- Cerita coming-of-age dan drama keluarga yang indah
- Performa yang bagus untuk keseluruhan pemeran
- Memberikan perspektif baru dari dunia perfilman
Discussion about this post