gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Review The Dark Pictures: The Devil in Me – Lebih Hidup, Lebih Menegangkan!

Taufik by Taufik
December 13, 2022
in Konsol, PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Review, Xbox One, Xbox Series S, Xbox Series X
0
The Dark Pictures: The Devil in Me menjadi hidangan penutup dengan cerita yang lebih hidup dan menegangkan. Mari simak review kami!

The Dark Pictures: The Devil in Me menjadi hidangan penutup dengan cerita yang lebih hidup dan menegangkan. Mari simak review kami!

Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Antologi The Dark Pictures tidak terasa sudah berakhir dan ditutup dengan The Devil in Me yang belum lama ini telah resmi dirilis. Supermassive Games bersama Bandai Namco memang telah sukses meracik sebuah ramuan game misteri, horror, dan thriller yang cukup menarik dari segi cerita, tapi disisi lain juga seru untuk dimainkan sebagai game.

The Dark Pictures: The Devil in Me menjadi hidangan penutup dengan jalan cerita yang lebih menegangkan hingga berbagai mekanisme gameplay yang baru. Apakah beberapa “hal baru” tersebut akan membuatnya terasa jadi lebih baik? Kami telah memainkan The Devil in Me dan akan saya review melalui artikel ini. Mari simak!

Jalan Cerita yang Creepy dan Gore

Para pemain akan berperan sebagai kru dari Lonnit Entertainment yang telah diundang ke World’s Fair Hotel, yang merupakan replika dari “Murder Castle” yang diproduksi oleh H.H. Holmes, pembunuh berantai pertama di Amerika. Mereka awalnya berpikir itu adalah ide yang bagus untuk rencana mereka, lima rekan lainnya – Charlie, Kate, Mark, Jamie dan Erin juga ikut pergi ke sana. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa sebenarnya ada seseorang telah mengawasi mereka dari belakang ketika masuk kesana.

Tanpa spoiler lebih lanjut, para karakter ini akhirnya menyadari bahwa mereka sudah terjebak. “Hotel” disini berbentuk seperti koridor dengan banyak jalan. Rada creepy memainkannya karena di awal permainan saya langsung dihantui dengan pembunuh yang seakan-akan siap menikam kapan aja dengan berbagai “jebakan” yang sudah disiapkan.

Ceritanya sendiri menurut kami lebih ke misteri dan thiriller, dengan bumbu horror yang sangat sedikit, layaknya film serial killer Amerika ala tahun 1800. Kamu akan melihat banyak banget adegan yang bisa dibilang creepy hingga gore, jadi lupakan sedikit soal kesan horror disini.

Gameplay yang Semakin Dipermudah

Seperti biasa, game The Dark Pictures Anthology selalu menawarkan tiga mode yang berbeda, termasuk di The Devil in Me ini. Mode tersebut adalah Solo, Shared Story, dan juga Movie Night. Solo adalah mode standar, Shared Story akan memungkinkanmu memainkan jalan cerita milik orang lain atau orang lain memainkan ceritamu atau bisa bisa dibilang multiplayer. Sementara Movie Night adalah mode party untuk mabar secara lokal.

Sama seperti seri sebelumnya, game ini menampilkan mekanik yang mudah dimainkan dengan beberapa fitur tambahan baru. QTE (Quick Time Event) masih jadi elemen yang menonjol. Elemen tersebut suka muncul ketika kamu ingin melakukan suatu tindakan, bahkan cuma untuk sekedar menghancurkan suatu objek. Tindakan yang dipilih tidak selalu benar, bahkan ada beberapa “momen” jika salah pilih, karaktermu akan mati.

Ada juga sistem lain yang disebut dengan Premonition. Dengan mencari dan menemukan Premonition, para pemain akan diperlihatkan berbagai petunjuk apa yang akan terjadi kedepannya dan membantumu menentukan berbagai pilihan sulit yang bisa mempengaruhi cerita. Hal-hal seperti ini sangat mempermudah pemain yang kurang lihai dalam membaca petunjuk.

Mekanik Baru Buat Cerita Jadi Lebih Hidup

Berbicara soal jalan cerita, sudah tidak diragukan lagi bawa “story” adalah nilai jual utama dari antologi The Dark Pictures. Cerita di game ini menurut kami cukup menarik, karena pada dasarnya saya suka cerita misteri yang dibalut dengan kesan horror. Namun, cerita di game ini terasa lebih hidup dari seri sebelumnya karena ada berbagai mekanisme gameplay yang baru.

Sebagai sebuah penutup antologi, Supermassive Games menanamkan mekanisme tambahan. Tiap karakter disini memiliki item uniknya masing-masing yang bisa diakses lewat sebuah mini inventory. Misalnya Charlie yang memiliki korek api untuk pencahayaan, Mark yang menggunakan monopod untuk meraih benda yang terletak di tempat tinggi. Ada juga Erin yang  menggunakan peralatan untuk mendeteksi suara saat dia berjalan di tempat gelap.

Tidak cuma berjalan dan menikmati fitur QTE yang sudah familiar, game ini juga menanamkan mekanik lainnya seperti berlari, melompat, atau bahkan memanjat. Eksplorasi disini tidak lagi membosankan dan bisa lebih cepat. Ada berbagai objek yang harus dipindahkan sana sini untuk progress, ada juga puzzle yang akan memutar otakmu untuk terus digunakan.

Tanpa spoiler lebih lanjut, akan ada banyak “ruangan yang terkunci” di game ini. Berfikir untuk skip saja? Saya sarankan jangan. Karena jika kamu skip beberapa hal di game ini, jalan ceritanya akan berbeda dan malah membuatmu mendapatkan ending yang bisa dibilang buruk.

Kualitas Visual yang Biasa Saja

Saya memainkan game ini di PlayStation 5. Menurut saya, kualitas grafis sudah cukup baik, namun tidak ada hal yang terlalu istimewa dalam hal visual. Bahkan jika dibandingkan dengan game mistery / horror ternama lainnya, The Devil in Mu terhitung sangat biasa saja. Hal tersebut diperparah dengan kualitas animasi karakter yang serasa “kurang emosional” meskipun ceritanya menegangkan. Interaksi antar karakter terkadang digambarkan dengan sangat awkward karena mereka seperti tidak melihat satu sama lain.

Berbanding terbalik dengan karakter, saya harus akui kalau desain envinronment disisini sangat solid. Supermassive Games melakukan pekerjaan yang baik dalam membangun suasana yang mencekam sekaligus menegangkan. Belum lagi desain hotel layaknya labirin yang akan membuat pemain bingung sekaligus panik dan tegang disaat yang sama.

Soal kamera juga perlu sedikit diperbaiki, terutama pada tempat-tempat yang sempit. Ketika memindahkan sebuah objek, kami bahkan tak bisa melihat karakter atau objek lainnya karena terhalang sesuatu.

Kesimpulan

Sebagai sebuah penutup, Supermassive Games memberikan hidangan yang spesial melalui The Devil in Me. Tidak cuma sekedar menyelesaikannya lewat jalan cerita, tapi juga menambahkan berbagai mekanisme baru yang membuat jalan cerita dan gamenya menjadi lebih hidup, gampang dimainkan, hingga kesan creepy, gore, dan menegangkan yang solid.

Meskipun harus diakui juga bahwa The Devil in Me masih memiliki beberapa kekurangan yang kerasa seperti pada kualitas visual karakter dan camera yang harus dipoles lebih baik lagi. Semoga mereka melakukan improvisasi yang luar biasa di game mereka selanjutnya nanti.

The Dark Pictures: The Devil in Me sudah resmi dirilis untuk platform PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X|S, Xbox One dan PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id

The Review

The Dark Pictures: The Devil in Me

7.5 Score

PROS

  • jalan cerita yang creepy dan menegangkan
  • Mekanik baru buat gamenya jadi lebih hidup

CONS

  • Animasi karakter yang kurang emosional
  • Kamera yang perlu diperbaiki

Review Breakdown

  • 7.5 0
Tags: Bandai Namco EntertainmentReviewSupermassive GamesThe Dark PicturesThe Devil in Me
ShareTweetShare
Previous Post

Tencent Umumkan Game Action Ambisius – Hitori No Shita: The Outcast!

Next Post

Review Goat Simulator 3 – Game Kambing-Kambingan yang Makin Menggila!

Related Posts

Microsoft akhirnya ikut jejak Nintendo dalam urusan harga game. The Outer Worlds 2 bakal jadi game Xbox pertama yang dijual seharga 80 USD.
Berita

Xbox Ikutan Naik Harga, The Outer Worlds 2 Jadi Game Pertama yang Dijual 1,3 Juta Rupiah

June 9, 2025
Upin & Ipin Universe akhirnya resmi dipamerkan secara penuh lengkap dengan pembagian detail mengenai premis utamanya
Berita

Game Open-World Upin & Ipin Universe Bagi Banyak Detail Baru

June 8, 2025
No Straight Roads 2 Diumumkan, Sekuel Game Action Rhythm Populer Metronomik!
Berita

No Straight Roads 2 Diumumkan, Sekuel Game Action Rhythm Populer Metronomik!

June 8, 2025
Simak wawancara terbaru kami dengan Director Takaharu Terada dan Produser Toru Ohara dari SEGA yang membahas SHINOBI: Art of Vengeance
Konsol

Wawancara SHINOBI: Art of Vengeance dengan SEGA – Bahas Tuntas Seri Terbaru dan Kebangkitan Franchise!

June 8, 2025
Impresi awal kami setelah memainkan sedikit porsi konten dari SHINOBI: Art of Vengeance yang sangat potensial
Konsol

Nyobain SHINOBI: Art of Vengeance – Memang Sebagus yang Terlihat!

June 8, 2025
Buat yang nungguin Sonic Racing: CrossWorlds, ada kabar baik—kita baru aja dapet kesempatan buat nyobain versi preview keduanya!
Konsol

Nyobain Sonic Racing: CrossWorlds – Lebih Seru dengan Kostumisasi yang Apik

June 8, 2025
Next Post
Kami berkesempatan untuk mencoba game terbaru dari Coffee Stain yaitu Goat Simulator 3, berikut kami juga sudah merangkum reviewnya

Review Goat Simulator 3 - Game Kambing-Kambingan yang Makin Menggila!

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

Wawancara Zenless Zone Zero 2.0 dengan Produser Zhenyu Li – Bahas Ragam Perombakan dan Rencana Masa Depan!

by Fadhil
June 6, 2025
0

Rangkuman wawancara kami dengan Zhenyu Li selaku produser Zenless Zone Zero yang membahas lebih dalam mengenai Update 2.0.

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Yixuan Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Yixuan yang hadir sebagai karakter Rupture pertama di Zenless Zone Zero.

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero

[GUIDE] Pan Yinhu Zenless Zone Zero: Build, Skill, dan Komposisi Tim

by Fadhil
June 6, 2025
0

Simak guide lengkap kami untuk Pan Yinhu yang bisa jadi alternatif karakter support andalan terbaru di Zenless Zone Zero.

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via Steam

The Seven Deadly Sins: Origin Tersedia untuk Pra-Registrasi di Semua Platform

by Fadhil
June 3, 2025
0

Netmarble akhirnya membuka pra-registrasi The Seven Deadly Sins: Origin yang nantinya akan rilis di mobile, PlayStation 5, dan PC via...

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya

Chasing Kaleidorider Akhirnya Buka Pendaftaran Closed Beta Pertama

by Fadhil
June 2, 2025
0

Game gacha terbaru Chasing Kaleidorider besutan Tencent kini telah membuka pendaftaran Closed Beta pertama untuk akses globalnya.

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd