Kebangkitan Devil May Cry lewat sekuel kelimanya telah membawa franchise ini kembali sebagai raja dari genre hack and slash. Sembari menantikan kehadiran seri keenamnya yang mungkin akan memakan waktu lama, Capcom tetap memberikan dukungan aktif untuk franchise kesayangannya ini. Selain dari rilis versi terbaru Devil May Cry 5 serta beragam produk sampingan untuknya, mereka bersama dengan developer Yunchang Games telah menyiapkan game mobile terbaru berjudul Devil May Cry: Pinnacle of Combat.
Menjelang perilisan gamenya pada bulan Juni mendatang, pihak developer kebetulan tengah mengadakan sesi pengetesan final yang berlangsung sampai awal April mendatang. Memanfaatkan kesempatan yang ada, kami kebetulan juga ikut berpartisipasi dalam beta terakhir untuk melihat kualitas gamenya secara langsung. Apakah Devil May Cry: Pinnacle of Combat dapat menjawab ekspektasi kami dan para fans yang menantikannya? simak rangkuman impresi pertama kami di bawah ini.
“Remake” dari Devil May Cry 3
Seperti yang bisa kamu lihat dari trailer dan screenshot promosi gamenya, Devil May Cry: Pinnacle of Combat adalah game yang membawa banyak elemen dari Devil May Cry 3, terutama dari desain karakter hingga kehadiran Lady sebagai heroine utama di game tersebut. Tidak mengherankan memang, karena game ini memang merupakan versi “reimagine” atau reka ulang dari seri ketiganya tersebut. Secara garis besar keduanya memang cukup sama, hanya saja Devil May Cry: Pinnacle of Combat membawa banyak sekali perubahan baru mulai dari desain level, musuh, boss, hingga kehadiran karakter antagonis baru.
Gamenya juga bisa disebut sebagai “remake”, karena elemen jadul dari Devil May Cry 3 berhasil direka ulang dengan kualitas yang lebih baik. Contoh paling jelasnya adalah dari model karakter 3D yang memang jauh lebih mendetail dan modern jika dibandingkan dengan versi PS2-nya. Baik fans veteran maupun pendatang baru pastinya bisa mengapresiasi perbedaan yang berusaha ditawarkan game ini, dan kami rasa Yunchang Games berhasil membuat versi reimagine yang cukup solid.
Selain dari Devil May Cry 3, ada juga perpaduan elemen dari game-game lainnya seperti adanya stage Fortuna dari Devil May Cry 4 hingga style UI yang mirip dengan Devil May Cry 5. Terkesan seperti game homunculus, tapi setidaknya kombinasi tersebut tidak terkesan dipaksanan dan tetap membuatnya natural.
Gameplay yang Lebih Sederhana dan Grindy
Semua game Devil May Cry memang dikenal hadir dengan gameplay hack and slash yang cukup intens. Selain dari sistem Stylish Rank yang bergantung pada tempo permainan mulus, mengeksekusi kombo dalam game-game tersebut juga membutuhkan ekstra kerja keras dan bahkan bisa terasa seperti mengeksekusi moveset dalam game fighting. Khusus Devil May Cry: Pinnacle of Combat, gamenya menawarkan opsi kontrol yang jauh lebih disederhanakan namun tetap memiliki potensi moveset serta skill yang masih terjaga.
Disederhanakan maksudnya adalah setiap command sudah diatur dalam tombol khusus yang ada di layar touchscreen, dan kamu hanya perlu mengombinasikan serangan dan gerakan manuver dengan lebih mudah. Meskipun begitu, kami masih sering membuat kesalahan saat berusaha menekan salah satu tombol dan justru tidak sengaja menekan perintah lain, seperti saat ingin menyerang musuh dan tidak sengaja melompat dan lain sebagainya. Posisi tombol yang saling berdekatan ini membutuhkan waktu agar pemain bisa terbiasa, khususnya bagi yang ingin mengeksplor gameplaynya lebih dalam dan mengincar skor sempurna di tiap stage.
Motivasi permainan dalam gamenya mengandalkan sistem upgrade yang membutuhkan berbagai mata uang khusus. Selain Red Orb yang bisa didapatkan dengan mudah di seluruh penjuru level dan saat mengalahkan musuh, ada beberapa material tambahan yang hanya bisa didapat dengan menyelesaikan stage dengan rank tinggi, melakukan progress lebih jauh, achievement, dan masih banyak aktivitas sampingan lain. Ini otomatis membuat gamenya terasa lebih grindy, yang memang cukup lumrah mengingat statusnya sebagai game mobile gratis.
Selain menawarkan opsi permainan single player, kamu nantinya juga bisa mencoba fitur multiplayer seperti Team Battle dan PvP secara real-time. Ini tentunya semakin menambah replayability dan keseruan ekstra dalam permainan. Karena termasuk game yang sangat menuntut eksekusi kombo cepat seperti yang kami sebut di atas, maka akan sangat cocok tentunya untuk memainkan game ini dengan controller.
Bagaimana dengan Microtransactionnya?
Jujur kami belum sempat menyentuh bagian microtransaction di dalamnya karena akses Beta ini masih menggunakan bahasa Cihina dan sedikit memberikan limitasi. Namun jika melihat dari alur permainannya sejauh ini, microtransaction yang dibawa mungkin hanya mencakup material atau uang tambahan untuk membuka skill, kostum, dan konten sampingan lainnya. Kami berharap ini tidak sampai menyentuh ke akses mode online dan membuatnya terkesan seperti game P2W. Untuk itu sebaiknya kita tunggu sampai rilis finalnya nanti di bulan Juni.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, impresi awal yang kami dapat dari Devil May Cry: Pinnacle of Combat sebagian besar memang positif. Game ini berhasil membawa hampir semua elemen pembangun dari semua game Devil May Cry sebelumnya. Terlepas dari statusnya sebagai game mobile, pondasi gameplay yang dibangun benar-benar terasa solid dan bahkan jauh lebih nyaman dibandingkan seri-seri awal Devil May Cry yang masih terkesan kaku dan ketinggalan zaman. Asalkan game ini tidak sampai menerapkan microtransaction yang brutal, kami bisa melihat Devil May Cry: Pinnacle of Combat sebagai salah satu game action terbaik di mobile yang wajib untuk dilirik.
Kapan Gamenya Rilis?
Untuk jadwal rilisnya, Devil May Cry: Pinnacle of Combat akan hadir di Android dan iOS pada tanggal 11 Juni mendatang. Perlu diketahui kalau perilisannya baru dikhususkan untuk wilayah China terlebih dahulu. Informasi mengenai rilis versi globalnya kemungkinan akan menyusul di masa mendatang.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post