Tidak memandang kamu gamer atau bukan, bocah, remaja, orang dewasa, atau bahkan orang tua, pasti sebagian besar dari kalian tahu betul maskot terkenal asal Jepang buatan Sanrio – Gudetama, sang telur pemalas yang lucu dengan berbagai ekspresinya. Saking terkenalnya, tidak mengherankan maskot tersebut dapat adaptasi seri di Netflix berjudul Gudetama: An Eggcellent Adventure.
Kami mendapatkan kesempatan lebih dulu buat nonton Gudetama: An Eggcellent Adventure sebelum jadwal tayangnya di Netflix. Seri tersebut adalah gabungan adalah live-action dan juga animasi CGI yang dibuat sedemikian rupa agar menyatu dengan nyata. Apakah ceritanya cukup menghibur sebagai film semua umur? Mari simak ulasan kami!
Alur Cerita yang Mudah Dicerna
Sebagai sebuah serial TV untuk semua umur, tentu saja ekspetasi kami soal Gudetama: An Eggcellent Adventure adalah jalan cerita yang gampang dicerina. Untungnya, mereka berhasil men-deliver hal tersebut, bahkan premis yang mudah dicerna ini menurut kami bisa dieksekusi dengan baik.
Seri ini menjadikan Gudetama sebagai bintang utama dan juga ada karakter utama lainnya, yaitu Shakipiyo yang adalah anak ayam yang baru pecah dari telurnya. Tujuan mereka berdua kerjasama? Untuk mencari orang tua mereka alias yang menjadi mereka sebagai telur.
Kami tertawa dengan lepas ketika Shakipiyo mengajak Gudetama untuk mencari ibu mereka, khas “pemalas” Gudetama keluar disini dan mengatakan dengan lantang bahwa mereka cuma telur, bukan ayam. Namun setelah itu, mereka berdua memutuskan untuk mencari ibunya dan berhadapan dengan banyak rintangan dunia nyata dimana banyak manusia yang suka “makan telur”.
Hal yang bikin kami selalu tertarik menontonnya bukan cuma dari segi kelucuan dan tantangan soal manusia yang ingin memakan mereka, tetapi juga fakta bahwa mereka berdua dikejar waktu dimana Gudetama adalah telur mentah yang sudah lepas dari cangkangnya dan memiliki batas waktu sebelum ia menjadi kadaluarsa. Jadi bisa kamu bayangkan bagaimana rintangan yang mereka hadapi berdua selama menjalankan misinya.
Dari apa yang kami lihat, Gudetama: An Eggcellent Adventure memiliki plot yang mudah dicerna, bahkan bagi yang bahkan tidak tahu Gudetama sama sekali. Penonton dapat dengan mudah menebak apa yang akan terjadi, tetapi itu bukan poin dari seri ini. Interaksi antara Gudetama dan Shakipiyo yang ceritanya penuh dengan momen-momen menggemaskan yang pasti akan memenangkan hati banyak penonton.
Gudetama: An Eggcellent Adventure memiliki 10 episode dengan durasi 10 menit untuk tiap episode. Serial tersebut menurut kami sangat singkat namun enak untuk ditonton. Cocok banget ditonton disela-sela kesibukan jam kerja saat makan siang atau menunggu sesuatu.
Kualitas Visual yang Membaur
OLM adalah studio produksi yang membuat berbagai animasi di seri ini dengan dibantu oleh L’ESPACE FILM. Hasilnya, Gudetama bisa di animasikan dengan sangat baik, bahkan kami berani bilang bahwa animasi CGI yang ditawarkan benar-benar bisa menyatu dengan dunia nyata, tentu sangat berbanding terbalik dibanding animasi 2D mereka. Tapi style secara keseluruhannya bisa dibuat mirip sedemikian rupa dengan originalnya.
Sungguh luar biasa bahwa OLM akan mampu memberikan tingkat kualitas yang baik dengan animasinya. Saya tahu banyak fans yang skeptis tentang versi 3D, tetapi faktanya keraguan tersebut akan hilang setelah menonton ini dalam beberapa menit. Tidak ada titik dalam film ini di mana saya pikir Gudetama “tidak seharusnya begini”. Tak ada protes soal 3D CGI disini.
OLM sendiri memang sudah dikenal luas dengan begitu banyak anime bagus seperti seri Pokemon, Komi-san, Odd Taxi. Benar semua ini adalah 2D, tapi saya terkesan mereka bisa menyampaikan jumlah keterampilan yang sama ke media 3D.
Berbagai Karakter yang Dipresentasikan dengan Baik
Tidak cuma soal mempresentasikan cerita dan visual saja, berbagai karakter disini juga memegang peran penting agar seri ini tetap menghibur dan seru untuk ditonton. Untungnya, ada sekitar 24 karakter yang bisa dibilang semuanya dipresentasikan dengan sangat baik, bahkan diperankan oleh satu seiyuu saja, dia adalah Shunsuke Takeuchi.
Shunsuke Takeuchi bisa dengan sangat baik memerankan 24 karakter di seri Gudetama ini. ia memiliki kemampuan untuk mengambil konten kartun yang konyol, dan memainkannya dengan gaya yang tanpa basa-basi yang digabung ala komedi. Penggambarannya tentang Gudetama yang malas, yang terseok-seok di dunia di mana tidak ada orang yang bisa memahaminya selain Shakipiyo, sangat bisa digambarkan dengan solid dan lucu.
Seperti yang saya katakan, Gudetama adalah telur yang memiliki penampilan murung dan terkenal malas, tertekan, dan tidak termotivasi. Semua karakteristik ini membuatnya sangat mudah diingat sekaligus tetap menggemaskan. Namanya sebenarnya berasal dari frasa bahasa Jepang untuk “malas” (gude gude) dan istilah untuk “telur” (tamago).
Seperti arti dari namanya, dia tidak memiliki ketertarikan pada apapun dan dia tentu saja tidak menyembunyikannya. Tapi saya bisa melihat dia pasti menjadi favorit penggemar di antara orang dewasa yang bekerja yang bisa berhubungan dengan kepribadiannya yang kelelahan. Saya sendiri tertarik dengan kepribadian Gudetama karena di satu sisi, dia mencerminkan banyak kepribadian kita sehari-hari.
Selain Gudetama utamanya, ada berbagai “jenis telur” lainnya yang meramaiakan seri ini. Beberapa diantaranya adalah.
- Rock – Telur yang terobsesi dengan musik rock
- Telor Rebus – Telur yang mengancam yang memiliki slogan “Kamu Akan Terbakar!”
- Ikura – Salmon Roe yang kerap mempertanyakan individualitas dan eksistensinya sendiri
- Puyuh – Telur kecil yang suaranya sangat pelan sehingga tidak ada yang memahaminya
- Ganguro – Telur gosong yang terlihat memakai riasan
- DJ Gudetama – Seorang rapper yang lahir dari telur dalam bungkus plastik, sering menyanyikan lirik depresi dengan beat yang terlalu optimis
- Gyudechama – Versi Gudetama yang positif dan penuh energi
Sebenarnya masih ada jenis telur yang lain. Tapi intinya Shunsuke Takeuchi bisa memerikan semua karakter dengan berbagai jenis kepribadian tersebut dengan sangat hebat dan memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
Di sisi lain, penampilan Seiran Fukushima sebagai Shakipiyo lebih dari sekedar sidekick yang memotivasi Gudetama. Dia adalah faktor utama yang memulai misi ini, karena pada akhirnya, Gudetama tidak ingin melakukan apa pun selain bersantai-santai. Di satu sisi, dia mencoba untuk menjadi orang yang tegas dan fokus pada tujuan, tetapi tidak pernah menjadi terlalu serius. Terlepas dari itu, kamu bisa bertaruh bahwa dia juga memberikan semua jenis momen yang menyenangkan dan lucu. Olok-olokan di antara mereka berdua sangat lucu.
Selain itu, ada karakter Akiyoshi Nakao yang mencoba menangkap Gudetama karena berbagai alasan. Memainkan peran penjahat yang biasa kita lihat di film kartun atau komedi, ia memberikan peran penjahat bodoh yang seperti biasanya.
Kesimpulan
Gudetama: An Eggcellent Adventure adalah sebuah drama komedi yang lucu, menghibur, namun wholesome disaat yang sama. Cocok banget ditonton karena memang jalan ceritanya mudah dicerina dan bagus, bisa ditonton untuk semua umur mulai bareng keluarga, pacar, atau sekedar teman. Sesuatu yang bisa ditonton secara kasual.
Jalan cerita, karakter, hingga visual animasi 3D CGI yang dipresentasikan semuanya ditampilkan dengan sangat baik dan berujung pada kepuasan kami selama menonton, tidak ada protes. Satu episode tidak memakan banyak waktu dan tak terasa saya nonton sampai habis dalam sehari.
Itulah ulasan kami mengenai serinya. Bagi kamu yang penasaran dengan serinya, Netflix akan menayangkan seri animasi Gudetama: An Eggcellent Adventure mulai 13 Desember 2022 mendatang.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Gudetama: An Eggcellent Adventure
PROS
- Karakter yang dipresentasikan dengan baik
- Animasi CGI yang sangat solid
CONS
- Terlalu singkat
- Jalan ceritanya terlalu mudah ditebak, keseruannya terlalu diutamakan pada interaksi
Discussion about this post